Bukan Cinta Yang Salah
Terdengar jelas suara tangisan seorang gadis cantik yang tampak sedang beradu mulut dengan kedua orangtuanya di sebuah rumah kecil yang tampak sederhana.
Gadis cantik yang bernama Adelia Anastasia baru saja beberapa bulan terakhir ini lulus sekolah menengah atas,amarahnya memuncak saat ia baru saja diberi tahu akan dijodohkan dengan seorang pria yang tidak ia kenal sama sekali.
Cita cita nya menjadi seorang dokter,kini harus sirna karena rencana kedua orang tua nya yang akan menikah kan nya dengan anak dari teman lama nya.
Bagaimana ia tak kecewa,masa remaja nya akan dihabiskan dengan menjalankan rumah tangga yang ia sendiri pun belum memahami nya dengan baik.
"Anna gak mau bah Anna mohon,Ambu tolong bilang ke Abah Bu Anna gak mau,!!"Gadis kecil itu menangis sejadi jadinya di hadapan Suharto (Bapak) dan Ratmi(Ibu).
"Maafin Abah nak,dulu abah sudah menyepakati perjanjian pada keluarga Hartawan,"Harto bingung harus bagaimana
Dulu Suharto dan Hartawan berteman sangat baik,saking dekatnya, mereka sering disebut anak kembar karena seringnya bersama.
Tapi setelah keduanya lulus sekolah, Hartawan melanjutkan pendidikan nya ke jenjang yang lebih tinggi di kota, sedangkan Suharto memilih untuk menjadi petani di kampung nya, sampai akhirnya mereka berdua pun menikah dan menjalani kehidupan nya masing-masing.
Usaha pertanian milik Suharto kini berkembang pesat, sampai hasil pertanian nya pun masuk di supermarket supermarket besar di kota, sampai akhirnya Suharto dan Hartawan di pertemukan kembali di kota beberapa hari yang lalu.
Dulu mereka pernah berjanji,jika mereka mempunyai anak laki-laki dan perempuan mereka bersedia untuk menjodohkan nya.
Saat Pertemuan itu, mereka teringat akan ucapan yang mereka janjikan dulu,yaitu akan menjodohkan anak perempuan dengan anak laki-laki nya,dan kebetulan Anak Suharto sudah lulus sekolah dan anak Hartawan pun sudah lulus kuliah dan sedang merintis usaha bersama nya.
"Sekarang teh begini saja,kamu juga belum lihat kan bagaimana wajah anak nya sahabat Abah itu,Abah yakin kamu teh pasti akan setuju kalau nikah sama dia,dia anak yang baik,"Harto membujuk anaknya
"Terserah Abah saja, lagian juga Anna teh gak bisa nolak kan,??"Anna melengos ke kamar nya sambil terus menghapus air matanya yang mengalir dari tadi
"Ambu,tolong besok masak nya agak banyakan, soalnya keluarga mas Hartawan besok akan kesini untuk lamaran,dan juga beli kue untuk suguhan nya,"Harto memberikan pesan kepada istrinya
"Tapi bah,Ambu teh gak tega lihat anak kita nangis kayak tadi,Ambu jadi ngerasa bersalah,"Ratmi terlihat sedih
"Udah Ambu teh gak usah khawatir, pilihan Abah ini yang terbaik,ini buat kebahagiaan anak kita juga"Harto sangat yakin dengan keputusan nya
Ratmi hanya bisa pasrah dengan keputusan suaminya,ia hanya berharap bahwa anaknya bisa hidup bahagia.
***
Sedangkan di tempat lain,seorang pria tampan yang masih sangat muda tak kalah kecewa nya mendengar apa yang di katakan orang tua nya,baru saja ia menikmati karier nya sebagai pengusaha muda,kini ia dikagetkan dengan keputusan orang tuanya untuk di jodohkan dengan seorang gadis yang tak di kenal nya.
Natan Pramudya Hartawan adalah anak tunggal dari pasangan Hartawan(Ayah) dan Ajeng (Ibu), Memiliki tubuh yang gagah,wajah yang tampan, karier yang sedang maju serta kekayaan yang melimpah membuat nya dikagumi oleh banyak wanita.
Natan sangat tidak setuju dengan perjodohan nya ini,di satu sisi karena ia masih menikmati masa muda nya di sisi lain ia juga sudah memiliki kekasih bernama Siera Andita yang sangat ia cintai.
"Papa gak salah ngomong kan barusan,??" Natan masih belum percaya ucapan Hartawan
"Keputusan papa sudah bulat dan tidak bisa di ganggu gugat lagi,"Hartawan berbicara dengan tegas
"Tapi papa tau sendiri kan, kalau Natan udah punya pacar,papa gak bisa seenaknya gini dong??" Natan mengelak
"Putuskan pacarmu segera, lagian papa kurang suka dengan pacar mu yang suka sekali memakai baju yang kurang bahan itu,"Hartawan jengah dengan cara berpakaian pacar anaknya tersebut
"Terus wanita seperti apa yang ingin papa jodohkan dengan Natan,??", Natal bingung harus berkata apa lagi
"Wanita yang akan papa jodohkan ini wanita yang baik Natan,cantik dan juga cerdas,papa yakin kamu juga pasti menyukai nya,"Hartawan tak mau kalah
"Terserah papa saja, lagian Natan gak bisa nolak juga kan??,"Natan langsung pergi keluar menggunakan mobilnya
"Papa jangan terlalu keras sama anak kita,!!", Ajeng memperingatkan
Sejak tadi ia hanya melihat percekcokan antara suami dan anaknya, Ajeng tak berani untuk ikut campur, karena ia tahu betul bagaimana sifat suaminya.
"Papa hanya ingin melakukan yang terbaik untuk anak kita mah,mama tau sendiri kan Natan tidak pandai mencari pasangan, lihat saja pakaian pacarnya yang tempo hari kesini,mama bisa lihat sendiri kan,??"
"Iyah mama ngerti,tapi papa bisa lebih sedikit sabar kan,mungkin Natan memang perlu waktu,"Ucap Ajeng lembut
"Gak bisa mah,besok kita akan ke rumah Harto,mama siapin seserahan untuk pertunangan mereka besok,papa percayakan semuanya sama mama,"Hartawan berlalu meninggalkan Ajeng, sedangkan Ajeng hanya geleng-geleng kepala dengan sikap suaminya ini.
***
Di sebuah kamar yang cukup sederhana, seorang gadis sedang membenamkan wajahnya di bantal,air matanya tak bisa ia bendung bahkan ia belum memakan sesuap nasi pun dari tadi siang.
Tiba-tiba seseorang datang membuka pintu kamarnya,ia membawa nampan berisi makanan dan segelas air putih.
"Makan dulu yah neng,Anna teh belum makan dari tadi siang,nanti kalau sakit gimana,??"Ratmi mengusap punggung Anna yang masih menangis
"Gak papa Bu,biarin aja Anna teh sakit biar Abah batalin perjodohan ini,"sahut Anna yang masih marah pada Harto
"Neng,kamu tau sendiri kan gimana Abah kamu itu, kalau dia bilang A yah harus A,gak boleh B atau pun yang lainnya,"Ratmi mencoba memberi pengertian
"Abah teh memang egois,dia gak ngerti apa yang Anna mau, padahal Abah teh tau sendiri kan kalau dari dulu Anna ingin sekali jadi seorang dokter, sekarang,Abah malah suruh Anna buat nikah,terus gimana dengan cita cita Anna atuh Ambu,??"Anna mengeluarkan unek-unek dalam hatinya
"Iyah Ambu ngerti neng,kalau soal itu nanti bisa kita bicarakan, lagian kan kalau pun neng Anna teh udah menikah juga masih bisa kuliah,nerusin cita cita jadi dokter nya,"Ratmi mencoba mencari jalan tengah
"Tapi kenapa Anna teh harus nikah sekarang sekarang Ambu,hiks hiks hiks,",Tangis Anna semakin pecah
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments