Bab 4.

Kalau di kampung memang setiap ada keramaian mereka selalu ingin menonton,tak terkecuali di kampung yang satu ini,tapi untung lah Suharto memiliki kepribadian yang baik sehingga semua para tetangganya tidak ada julit atau yang merasa kepanasan dengan apa yang terjadi, justru sebaliknya mereka berharap agar Anna anak dari Suharto mendapatkan kebahagiaan dengan menikah dengan orang kota tersebut.

"Mas Hartawan??" Suharto menyambut dengan hangat,ia memeluk sahabat kecilnya itu

"Alhamdulillah,akhirnya saya sampai juga,sudah lama saya tidak ke sini, untung masih hapal jalan nya" Hartawan tertawa lepas bersama sahabat nya ini

Saat melihat yang keluar dari mobil tersebut adalah pak Hartawan, semua tetangga di sana tampak terkejut,karena beberapa dari mereka sangat mengenalnya, karena Hartawan dulu nya tinggal di kampung sebelah sebelum ia sukses di kota.

"Eh itu teh kan kang hartawan,itu loh yang dulu tinggal di kampung sebelah,oh ternyata dia calon besan nya kang Harto,oh pantas saja sih soalnya dulu teh yah mereka berteman baik saat masih sekolah,"Ucap ibu ibu yang tadi

"Oh gitu," jawab ibu ibu di sebelahnya yang hanya manggut-manggut mendengar perkataannya.

"Ya ampun itu anaknya kang Hartawan teh ganteng pisan,"Saat melihat Natan keluar dari mobil

Satu persatu keluarga mempelai memasuki rumah Suharto dan duduk di tempat yang sudah di sediakan,saat semua nya sudah berkumpul,kini giliran Anna yang belum keluar dari kamarnya.

"Ambu, panggil si neng ke sini,??" Ucap Harto kepada istrinya

"Iyah bah sebentar Ambu Panggil kan,"Ucap Ambu sambil berdiri dan langsung melangkah menuju kamar Anna.

Nampaknya nya Anna sudah mulai tenang,tak ada lagi buliran air mata di pipinya,Ambu masuk ke dalam kamar nya sambil tersenyum.

"Keluarga mas Hartawan sudah datang bersama rombongan neng, sekarang ayo keluar,Ambu dampingi di samping neng" Ratmi menggandeng putri tersayang nya itu

"Iyah Ambu," Beberapa kali Anna menstabilkan nafasnya, mencoba untuk tenang

Anna keluar di dampingi oleh sang ibu menuju ruang tamu, semua mata tertuju pada Anna saat ia di bawa oleh ibu nya, semua orang tampak nya terpesona melihat kecantikan gadis desa ini,ia begitu anggun memakai kebaya modern yang membentuk lekuk tubuhnya yang terlihat mungil dan imut itu.

"Wah calon mantu mama cantik sekali," Ucap Ajeng kagum,saat pertama kali melihat Anna,karena sebelumnya Ajeng belum pernah bertemu dengan Anna, berbeda dengan Hartawan yang sudah menemuinya terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk lamaran.

("Papa gak salah mau jodohin aku sama bocah,") Batin Natan

Natan melihat sekilas, walaupun menurut nya Anna lumayan cantik tapi dia terlihat masih bocah di mata Natan yang sudah memiliki pacar yang super seksi dan terlihat dewasa,yah pantas saja karena Anna baru saja lulus SMA Wajar saja kalau dirinya masih terlihat imut-imut.

Kini semua nya sudah lengkap, sekarang giliran keluarga Hartawan yang mengatakan niat baiknya untuk melamar anak dari sahabatnya itu.

"Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh??,"Ucap Hartawan memulai pembicaraan

"Waalaikumsallam warahmatullahi wabarakatuh" Sahut semua orang bersamaan

"Saya,Hartawan ingin mewakili anak saya yang bernama Natan Prayoga Hartawan untuk melamar Adelia Anastasia,putri dari bapak Suharto untuk menjadi calon istri untuk anak saya tersebut,maka dari itu semoga bapak ibu sekeluarga bisa menerima niat baik saya,saya ingin hubungan persahabatan antara kita bisa lebih erat lagi dengan ikatan pernikahan anak kita, bagaimana,bapak ibu apakah kalian menyetujui nya,??" Ucap Hartawan dengan lugas dan santun

Semua orang terlihat tegang menunggu jawaban dari keluarga Suharto, mereka sangat berharap agar lamaran nya bisa di terima dengan baik.

"Bagaimana neng,??" Harto berbisik pada Anna

"Bapak wakilkan saja,Anna malu,!!" Ucap Anna yang dari tadi hanya menunduk,Anna sama sekali tak berani memandang calon suaminya, sampai saat ini ia belum melihat calon suaminya itu.

"Baiklah kalau begitu,saya selaku wali dari anak saya, menerima dengan sepenuh hati lamaran ananda Natan Prayoga Hartawan untuk menjadi calon suami untuk anak saya Adelia Anastasia,dan kami menyetujuinya," Jawab Suharto dengan jelas

"Alhamdulillah," Jawab semua orang serentak

Keluarga Hartawan tampak nya bisa bernafas lega mendapatkan jawaban yang mereka harapkan,kini selanjutnya acara pasang cincin oleh kedua belah pihak antara calon istri dan calon suami.

"Pasangkan cincin ini ke jari manis Anna,!!" Ucap Ajeng kepada Natan

Awalnya Natan terdiam,namun ia melihat mata Hartawan yang tajam melihat ke arah nya, akhirnya ia pun memasangkan cincin ke jari manis Anna.

Jantung Anna berdebar kencang saat Natan menyentuh jari tangannya,wajar saja karena ia tak pernah bersentuhan secara langsung dengan laki-laki kecuali dengan ayah nya yang selalu memeluknya.

("Duh kenapa jantungku teh berdegup kencang begini,Ambu Abah,Anna kenapa,)" Batin Anna

"Alhamdulillah," Ucap semua orang bersamaan saat cincin sudah melingkar di jari Anna

"Alhamdulillah acara inti sudah selesai dan berjalan dengan lancar, sekarang silahkan cicipi hidangan yang sudah di sediakan," Ucap Suharto mempersilakan

Satu persatu orang antri mengambil makanan yang sudah disediakan, terlihat Suharto, Ratmi, Hartawan dan Ajeng sedang mengobrol serius, sementara Anna dan Natan saling membisu walaupun duduk berdampingan,tak ada yang mereka obrolkan,Natan pun hanya pokus memainkannya ponselnya, melihat Natan yang tidak mengajak nya ngobrol,Anna pun pergi ke toilet.

"Jadi bagaimana untuk acara pernikahan nya,??" Tanya Suharto

"Saya minta acara pernikahan di adakan di Jakarta saja,saya akan menyewa gedung di sana,dan saya juga yang akan menanggung semua biayanya,bagaimana kang,apa kang Harto setuju??" Ucap Hartawan

"Kalau begitu saya terserah mas Hartawan saja, yang penting anak anak kita sah menjadi suami istri, kalau untuk Masalah tempat itu saya serahkan kepada keluarga mas Hartawan," Ucap Suharto

"Ini ni baru bener,hahaha??" Ucap Hartawan tertawa sambil menepuk pundak sahabat kecilnya itu

Terlihat kebahagiaan di antara kedua keluarga ini, walaupun berbeda halnya dengan wanita yang sedang mendengarkan percakapan mereka justru sangat merinding ketika hanya membayangkan nya saja.

Anna tampak nya takut membayangkan tentang pernikahan, umurnya yang terbilang masih ABG itu sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan berumah tangga nya nanti.

("Terus nanti teh setelah nikah,Anna teh akan tidur bareng sama dia,aduh belum apa apa aja,Anna teh sudah merinding, walaupun dia terlihat ganteng,tapi Anna takut,Anna juga gak tau sebenarnya dia teh mau apa nggak di jodohkan sama Anna,hmmm kenapa jadi lier begini yah,yaa Allah Anna teh sebenarnya harus gimana??") Batin Anna sambil melihat ke arah natan yang sedang memainkan ponselnya

Episodes
1 Bab 1.
2 Bab 2.
3 Bab 3.
4 Bab 4.
5 Bab 5.
6 Bab 6.Sah
7 Bab 7.Suapan
8 Bab 8. kepolosan Anna
9 Bab 9.Rambut basah
10 Bab 10.Andi si kocak
11 Bab 11.Rencana bulan madu
12 Bab 12. Pelukan saat tidur
13 Bab 13.Seperti panda
14 Bab 14.Alergi udang
15 Bab 15.Masuk rumah sakit
16 Bab 16.Menyuapi Anna
17 Bab 17. Telpon dari Sierra
18 Bab 18.Mengintai Sierra
19 Bab 19. Sudah bisa pulang
20 Bab 20.Menagih janji
21 Bab 21.Drama Korea
22 Bab 22.Lupa
23 Bab 23.Mimpi Bulan madu
24 Bab 24.Melihat bukti
25 Bab 25.Terciduk
26 Bab 26. Mabok perjalanan
27 Bab 27.Takdir Allah
28 Bab 28.Jangan permainkan pernikahan
29 Bab 29. Adegan Drama Korea
30 Bab 30.Peringatan untuk Natan
31 Bab 31.Bukan salah ku
32 Bab 32.Mengenal nya
33 Bab 33.Pertanyaan Andin
34 Bab 34.Mulai Hadir
35 Bab 35.Jalan jalan pakai motor
36 Bab 36.Tidak ada yang kebetulan
37 Bab 37.Mencari Anna
38 Bab 38.Rencana Makan Malam
39 Bab 39.Bertemu Andin
40 Bab 40.Pesona Anna
41 Bab 41.Mendekati Anna
42 Bab 42.Kesalahan Natan
43 Bab 43.Pura Pura Marah
44 Bab 44.Menculik Anna
45 Bab 45.Di bawa jin
46 Bab 46.Ucapan adalah do'a
47 Bab 47.Serba salah
48 Bab 48.Kecantikan Anna
49 Bab 49.Kekecewaan Andin
50 Bab 50.Tak Sepantasnya
51 Bab 51.Tidak Bisa Masak
52 Bab 52.Rencana Sierra
53 Bab 53.Mbah Google
54 Bab 54.Ada Kecoa
55 Bab 55.Coba Lagi
56 Bab 56.Ketagihan
57 Bab 57.Pulang Ke Bandung
58 Bab 58.Tidak Peka
59 Bab 59.Artis dadakan
60 Bab 60.Artis Idola
61 Bab 61.Kedatangan artis
62 Bab 62. Si Joni
63 Bab 63. Janda muda
64 Bab 64.Bertemu lagi
65 Bab 65.Saling Mengenal
66 Bab 66.Pesona Andi
67 Bab 67.Melamar
68 Bab 68.Bukan Cinta Yang Salah
69 Bab 69.Acara Makan Malam
70 Bab 70.Rencana Anya
71 Bab 71.Kemarahan Andi
72 Bab 72.Pilihan Lain
73 Bab 73. Menemui Elsa
74 Bab 74.Bukan Boneka
75 Bab 75.Alasan Perceraian
76 Bab 76.Tidak Ada Salahnya
77 Bab 77.Menyelesaikan Kesalahpahaman
78 Bab 78.Bukan Wanita Baik
79 Bab 79.Rencana Anya
80 Bab 80.Kecewa
81 Bab 81.Kemarahan Elsa
82 Bab 82.Pulang Ke Jakarta
83 Bab 83.Menyelidiki
84 Bab 84.Sudah Sadar
85 Bab 85.Ada Hikmah Nya
86 Bab 86.Menyadarinya
87 Bab 87.Para Wartawan
88 Bab 88.Cermin Yang Pecah
89 Bab 89.Seserahan
90 Bab 90.Sah
91 Bab 91. Kejutan untuk Andi
92 TAMAT
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Bab 1.
2
Bab 2.
3
Bab 3.
4
Bab 4.
5
Bab 5.
6
Bab 6.Sah
7
Bab 7.Suapan
8
Bab 8. kepolosan Anna
9
Bab 9.Rambut basah
10
Bab 10.Andi si kocak
11
Bab 11.Rencana bulan madu
12
Bab 12. Pelukan saat tidur
13
Bab 13.Seperti panda
14
Bab 14.Alergi udang
15
Bab 15.Masuk rumah sakit
16
Bab 16.Menyuapi Anna
17
Bab 17. Telpon dari Sierra
18
Bab 18.Mengintai Sierra
19
Bab 19. Sudah bisa pulang
20
Bab 20.Menagih janji
21
Bab 21.Drama Korea
22
Bab 22.Lupa
23
Bab 23.Mimpi Bulan madu
24
Bab 24.Melihat bukti
25
Bab 25.Terciduk
26
Bab 26. Mabok perjalanan
27
Bab 27.Takdir Allah
28
Bab 28.Jangan permainkan pernikahan
29
Bab 29. Adegan Drama Korea
30
Bab 30.Peringatan untuk Natan
31
Bab 31.Bukan salah ku
32
Bab 32.Mengenal nya
33
Bab 33.Pertanyaan Andin
34
Bab 34.Mulai Hadir
35
Bab 35.Jalan jalan pakai motor
36
Bab 36.Tidak ada yang kebetulan
37
Bab 37.Mencari Anna
38
Bab 38.Rencana Makan Malam
39
Bab 39.Bertemu Andin
40
Bab 40.Pesona Anna
41
Bab 41.Mendekati Anna
42
Bab 42.Kesalahan Natan
43
Bab 43.Pura Pura Marah
44
Bab 44.Menculik Anna
45
Bab 45.Di bawa jin
46
Bab 46.Ucapan adalah do'a
47
Bab 47.Serba salah
48
Bab 48.Kecantikan Anna
49
Bab 49.Kekecewaan Andin
50
Bab 50.Tak Sepantasnya
51
Bab 51.Tidak Bisa Masak
52
Bab 52.Rencana Sierra
53
Bab 53.Mbah Google
54
Bab 54.Ada Kecoa
55
Bab 55.Coba Lagi
56
Bab 56.Ketagihan
57
Bab 57.Pulang Ke Bandung
58
Bab 58.Tidak Peka
59
Bab 59.Artis dadakan
60
Bab 60.Artis Idola
61
Bab 61.Kedatangan artis
62
Bab 62. Si Joni
63
Bab 63. Janda muda
64
Bab 64.Bertemu lagi
65
Bab 65.Saling Mengenal
66
Bab 66.Pesona Andi
67
Bab 67.Melamar
68
Bab 68.Bukan Cinta Yang Salah
69
Bab 69.Acara Makan Malam
70
Bab 70.Rencana Anya
71
Bab 71.Kemarahan Andi
72
Bab 72.Pilihan Lain
73
Bab 73. Menemui Elsa
74
Bab 74.Bukan Boneka
75
Bab 75.Alasan Perceraian
76
Bab 76.Tidak Ada Salahnya
77
Bab 77.Menyelesaikan Kesalahpahaman
78
Bab 78.Bukan Wanita Baik
79
Bab 79.Rencana Anya
80
Bab 80.Kecewa
81
Bab 81.Kemarahan Elsa
82
Bab 82.Pulang Ke Jakarta
83
Bab 83.Menyelidiki
84
Bab 84.Sudah Sadar
85
Bab 85.Ada Hikmah Nya
86
Bab 86.Menyadarinya
87
Bab 87.Para Wartawan
88
Bab 88.Cermin Yang Pecah
89
Bab 89.Seserahan
90
Bab 90.Sah
91
Bab 91. Kejutan untuk Andi
92
TAMAT

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!