Anna tampak nya takut membayangkan tentang pernikahan, umurnya yang terbilang masih ABG itu sama sekali tidak bisa membayangkan bagaimana kehidupan berumah tangga nya nanti.
("Terus nanti teh setelah nikah,Anna teh akan tidur bareng sama dia,aduh belum apa apa aja,Anna teh sudah merinding, walaupun dia terlihat ganteng,tapi Anna takut,Anna juga gak tau sebenarnya dia teh mau apa nggak di jodohkan sama Anna,hmmm kenapa jadi lier begini yah,yaa Allah Anna teh sebenarnya harus gimana??") Batin Anna sambil melihat ke arah Natan yang sedang memainkan ponselnya
Saat acaranya selesai, semua keluarga Hartawan kembali pulang ke rumah nya, mereka memutuskan untuk melangsungkan pernikahan sekitar satu bulan lagi setelah acara lamaran ini.
"Terimakasih atas sambutan nya kang,saya sekeluarga pamit pulang lagi ke Jakarta," Ucap Hartawan
"Iyah mas, semoga apa yang sudah kita rencanakan ini berjalan dengan baik," Ucap Suharto
"Aamiin, kalau begitu saya permisi, assalamualaikum,??" Hartawan dan rombongan memasuki mobilnya
"Waalaikumsallam," Ucap Suharto yang tersenyum menyaksikan kepulangan mereka
Saat di perjalanan, Natan masih sibuk saja memainkannya ponselnya,ia sama sekali tak memperdulikan orang tua di samping nya.
"Natan, bagaimana dengan gadis yang papa jodohkan sama kamu,apa kamu suka,??" Tanya Hartawan
"Walaupun Natan bilang gak suka,papa juga gak bakal batalin pernikahan nya kan,??" Ucap natan menimpali
"Papa ini bicara baik baik yah sama kamu,," Hartawan mulai emosi
"Yah papa pikir aja,mas jodohin Natan sama bocah sih,yang ada repot nanti kalau kita udah nikah,Natan jadi ragu apakah gadis bocah itu ngerti konsep rumah tangga dan menjalankan kewajiban nya sebagai seorang istri," Ucap Natan angkuh
"Kamu dengar yah walaupun Anna masih terlihat sangat muda, tapi pikiran nya sudah dewasa, dia sudah pintar dalam segi apapun,dia sudah bisa memasak, beberes rumah,dan pekerjaan rumah tangga lainnya," Ucap Hartawan
"Hanya itu saja,kalau gitu mah cari pembantu aja,gak usah punya istri," Ucap Natan angkuh
"Natan,kamu sangat keterlaluan," Emosi Hartawan memuncak
"Sudah pah sudah,Natan kamu tidak boleh bicara seperti itu sama papa kamu,!!" Ucap Ajeng mencoba melerai
"Jangan salahin Natan yah mah,papa sendiri kan yang maksa Natan buat nikah sama bocah itu," Ucap Natan datar
"Sudah cukup,papa gak mau denger lagi ocehan kamu itu,papa tetap pada pendirian papa yang akan menikah kan kamu dengan Anna," Ucap Hartawan tegas
"Terserah papa saja," Ucap Natan
("Tapi jangan salah kan aku pah, kalau setelah pernikahan,akan ada perceraian setelah nya,") Batin Natan
Beberapa saat kemudian,mereka telah sampai di kediaman Hartawan,namun baru saja masuk ke dalam rumah dan berganti pakaian,Natan sudah mau keluar rumah lagi.
"Kamu mau kemana,??" Ucap Hartawan
"Bukan urusan papa," Natan langsung keluar membawa kunci mobil nya
"Anak itu benar benar bikin papa emosi mah," Ucap Hartawan
"Papa yang sabar aja yah,eemm apa tak sebaiknya papa pikir pikir lagi tentang pernikahan ini,mama cuma takut bagaimana nanti Sikap Natan kepada Anna," Ucap Ajeng
"Tidak mah,papa akan tetap melangsungkan pernikahan ini," Ucap Hartawan tetap pada pendiriannya, kemudian ia langsung pergi ke kamar nya
"Papa memang keras kepala,sama seperti Natan,"Gumam Ajeng lalu menghembuskan nafasnya
***
Kini Natan sudah bersama dengan Sierra kekasih nya di sebuah apartemen mewah yang ia sewakan untuk Sierra.
"Aku merindukanmu sayang", Ucap Sierra
"Aku juga sangat merindukan mu," Ucap Natan ******* bibir manis Sierra
"Sayang apa kamu tak mau melakukannya dengan ku,??" Tanya Sierra dengan manja
"Sayang, walaupun aku sangat mencintaimu,tapi aku ingin menundanya sampai kita menikah nanti,aku tak ingin merusak mu Sebelum kamu benar benar menjadi milik ku,aku mohon kamu jaga untuk ku aku ingin malam pertama nanti sangat berkesan untuk kita,"Ucap Natan lembut
"Tapi bagaimana nanti kamu dengan istri mu,pasti kalian akan melakukan nya kan,??" Sierra mengerucut kan bibir nya
"Tidak sayang,aku tidak akan menyentuh nya," ucap Natan
"Beneran,??" Tanya Sierra manja
"Iyah sayang,"Ucap Natan meyakinkan
Natan memang menjaga kehormatan kekasih nya sejak dulu,ia pun tak pernah melakukan hubungan bersama wanita manapun, baginya kehormatan seorang perempuan itu sangat berharga,ia tak akan berani merenggutnya sampai ia benar benar memiliki seutuhnya.
Di samping ia ingin menjaga dirinya,ia juga menjaga nama baik keluarga nya yang bisa di bilang cukup tegas dalam mendidik anak anak nya,ia tak mau mengecewakan orang tua nya, yang sudah mendidik nya selama ini.
***
Sementara di tempat lain seorang gadis yang baru saja melangsungkan lamaran,kini sedang termenung sambil memperhatikan jari manisnya yang sudah melingkar sebuah cincin mewah bermata berlian,ia masih tak bisa berdamai dengan hati nya walaupun ia sudah memutuskan untuk menuruti keinginan orang tuanya.
"Kamu sedang apa neng,??" Tanya Ambu yang baru masuk ke dalam kamar
"Anna masih belum percaya aja, kalau Anna udah di lamar Ambu, perasaan baru kemarin Anna teh sekolah sekarang udah mau nikah aja," Ucap Anna
"Tapi kamu teh bahagia kan dengan apa yang sudah kamu putuskan ini,??" tanya Ambu
"Hmmm, entahlah Ambu,Anna belum bisa jawab pertanyaan Ambu,tapi untuk sekarang Anna cuma bisa bilang,kalau Anna bahagia melihat Abah bahagia seperti tadi," Ucap Anna
"Kamu teh memang anak yang baik,Ambu tau sebenarnya kamu melakukan ini teh karena kamu sayang sama Abah, kamu pasti gak mau bikin Abah kecewa,Iyah kan," Ambu memeluk Anna
"Iyah Ambu,Anna teh sayang sama Abah juga Ambu,Anna gak mau Abah sedih kalau Anna menolak perjodohan ini, walaupun sebenarnya Anna gak mau," Anna meneteskan air matanya
"Maafin Ambu yah neng,Ambu gak bisa berbuat apa-apa,Ambu juga gak bisa melawan apa yang sudah menjadi keputusan Abah,neng tau sendiri kan bagaimana sifat Abah," Ucap Ambu
"Iyah Ambu, Anna teh paham,tapi Ambu jangan bilang ke Abah kalau sebenarnya Anna teh nggak mau yah,Anna gak mau bikin Abah jadi kepikiran,Anna teh cuma cerita sama Ambu aja" Ucap Anna berpesan pada Ambu
"Iyah,Ambu gak akan bilang, sekarang Ambu hanya berharap semoga kamu mendapatkan kebahagiaan setelah menikah nanti, hanya itu yang bisa Ambu lakukan," Ambu meneteskan air mata nya
"Iyah Ambu, makasih yah,Ambu teh udah selalu dukung Anna,Ambu teh satu satu nya orang yang bisa ngertiin Anna,"Anna semakin mengeratkan pelukannya
Mereka melepaskan beban pikiran yang selama ini mereka rasakan, mereka hanya bisa berharap ada kebahagiaan untuk semua keputusan ini.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments