Indigo <>4 Asal Mula IV

[Kitab Ajian Nawadewanata sudah ditransfer ke ransel inventaris sistem. Silahkan tuan ambil dan pelajari]

Al mencoba merogoh perlahan kantong plastik hitam yang ada di depannya, tangan tersebut merasakan sebuah sampul kitab yang terbuat dari kulit dan agak kasar diraba.

[Xixixixi]

[Tuan, anda terlalu tegang mengambil Kitab Ajian Nawadewanata saja seperti merogoh lubang sarang ular Kobra]

"Ah, siapa tahu didalamnya ada. Lagian plastik terlalu kumal dan mencurigakan." Al mengeluarkan Kitab Ajian Nawadewanata dari dalam kantong plastik dan membukanya, "Aih, kitab ini mana aku mengerti. Tulisannya huruf sansekerta."

[Xixixixi]

[Gunakan 1000 koin Indigo untuk mempelajari seluruh isi kitab Ajian Nawadewanata]

[Ya/Tidak]

"Sistem kau ini memang buta, aku sama sekali tidak punya 1000 koin apalah itu. Benar-benar membuatku kesal."

Al membanting kitab Ajian Nawadewanata ke kasur lalu mengacak-acak rambutnya.

[Xixixixi]

[Oh, ya lupa. Maklum sistem terbentuk dari ingatan Maharesi Janggut Putih yang sudah tua bangka, ha-ha-ha]

[Xixixixi]

[Status]

¤--------------¤--------------¤

[Nama: Vectorio Alzinsky]

[Level Indigo: Kebangkitan Mata Batin (0/100)]

[Rank Tubuh: H (0/10)]

[Indigo Koin: -]

[Kemampuan:-]

[Untuk meningkatkan level Indigo tuan akan mendapatkan poin pengalaman Indigo dari menyelesaikan misi, memusnahkan makhluk halus]

[Level makhluk halus: Arwah gentayangan, roh jahat, jin, setan, Ifrit, dan Iblis. Semakin tinggi level semakin tinggi poin yang didapat]

¤--------------¤--------------¤

[Xixixixi]

¤--------------¤--------------¤

[Misi: Pecahkan misteri hantu kuntilanak rangkak]

[Hadiah: 2000 Indigo Koin, cairan penurun lemak 1%, uang Rp,1.000.000 dan title rahasia]

[Petunjuk: Pak RT Sarkowi]

[Deskripsi misi: Hantu kuntilanak rangkak, memiliki penyebab kematian yang penuh misteri dan membuatnya arwahnya gentayangan di panti Insan Madani. Tapi ia akan menempel pada laki-laki yang lahir dalam malam jumat kliwon]

¤--------------¤--------------¤

[Terima misi ini, ya/tidak]

"Eeeh ...." Al membulatkan mata menatap panel hologram dan melanjutkan dengan mendengus kesal, "Sistem, sudah tahu otaku bebal. Ini suruh main detektif-detektifan. Dasar sistem tua bangka!"

"Al! Al! Kamu sudah pulang?" Suara Ibu Yuzan mengejutkan Al dan tanpa sengaja menekan tombol 'Ya'.

[Xixixixi]

[Terima kasih tuan telah menerima misi dan semoga misi ini menyenangkan, ha-ha-ha]

"Ya." Al langsung keluar dari kamarnya dan menuju Ibu Yuzan yang sudah berada di ruang tamu.

"Kamu kenapa Al?" tanya Ibu Yuzan dengan menutup mulutnya dan terkekeh melihat Al rambutnya berdiri seperti habis tersetrum listrik.

"Kenapa bu? Kok, ibu tertawa. Ada yang aneh?" Al menyipitkan mata menanggapi pertanyaan Ibu Yuzan.

"Lihat saja sendiri wajahmu, pffft ...." Ibu Yuzan sambil menutup mulutnya menuntun Al, tujuannya jelas adalah cermin agar bocah jabrig tersebut melihat dirinya sendiri yang berantakan.

"Alamak!" Al menepuk jidatnya sendiri mendapati dirinya di cermin dengan rambut berdiri semua bak orang yang sehabis terkena sengatan listrik dalam skala besar.

Tapi di dalam cermin, nampak hantu kunitlanak rangkak di samping kanan Ibu Yuzan dengan menyeringai dan menjulurkan lidah, mukanya menghadap ke arah Al.

Seketika pemuda jabrig itu langsung bergetar tubuhnya dan jatuh lunglai, "Al, kamu kenapa?"

"T-t-tidak, bu. A-a-aku hanya lap-lapar."

Al tidak berkata jujur karena takut akan menakut-nakuti Ibu Yuzan jika ia mengatakan bahwa di panti ada penghuni hantu kuntilanak rangkak.

[Xixixixi! Identifikasi makhluk halus]

¤--------------¤--------------¤

[Nama makhluk halus: Kuntilanak Rangkak]

[Level: Arwah Gentayangan]

[Penyebab kematian:???]

[Target: Orang yang lahir di malam jumat kliwon]

¤--------------¤--------------¤

"Gluk!" Al meneguk salivanya dalam-dalam menatap panel hologram biru dan melanjutkan dengan membatin, "Malang tak dapat kutolak untung tak dapat kuraih. Nampaknya memang ini suratan takdirku, aku tak bisa berbuat apa-apa."

Al harus segera mencari petunjuk secepat mungkin untuk memecahkan misteri ini.

"Bu, ibu punya uang gak bu. Aku pinjam, nanti setelah ada uang, aku akan kembalikan. Aku ingin pergi mencari pekerjaan ke luar Indramayu. Siapa tahu aku dapat rezeki nomplok, sambil menunggu panggilan dari perusahaan yang aku sudah kirimkan lamaran," pinta Al dengan mata berkedip cepat.

Ibu Yuzan tidak dapat menolak jika Al sudah melakukan hal tersebut. Sebenarnya ada rahasia besar yang disembunyikan Ibu Yuzan terkait salah satu donatur panti.

Kejadian ini semenjak awal ditemukan oleh Ibu Yuzan, dan semenjak itu pula ada salah satu donatur yang mengirimkan uang ke rekening panti setiap tanggal 1 disetiap bulannya dan jumlah nominalnya sama 100 juta.

Makanya panti Insan Madani sejak waktu itu tidak pernah kekurangan uang untuk menyekolahkan semua anak pantinya yang berjumlah 50 orang sampai kuliah dan terus datang silih berganti setiap bulannya.

"Baik, tapi itu tidak perlu nak. Bagi ibu kamu itu pembawa keberuntungan dihati ibu dan di panti ini. Sebentar."

Ibu Yuzan keluar dari kamar Al menuju kamarnya, Al bangkit berdiri dan kembali menatap cermin karena penasaran.

Hantu kuntilanak rangkak masih dikondisi yang sama menatap Al dengan menyeringai dan lidah terjulur membuat badan pemuda jabrig tersebut bergetar lagi seperti terkena gempa 2.3 skala richter.

Ingin rasanya ia segera kabur dari panti ini, makanya Al ingin pergi salah satunya karena ketakutan. Sudah 1001 kali ia melihat hantu kuntilanak rangkak tersebut tapi keseramannya malah jauh lebih seram menurutnya.

"Oh, tuhan. Kenapa aku diberikan cobaan seperti ini? Memangnya semua hantu itu selalu seram? Apa tidak ada gitu yang seperti artis-artis," celetuknya dalam hati sambil mencoba berjalan ke arah lemari untuk mengemasi pakaiannya.

Al tidak bisa melihatnya, tapi kepekaan batinnya terhadap makhluk halus jauh lebih kuat dari sebelum sistem membangkitkan level awal yakni, kebangkitan mata batin.

Bulu kuduknya meremang ketika menghampiri lemari, dan ia merasakan jika hantu kuntilanak rangkak tersebut sedang berada di belakangnya.

Al bergegas merapikan bajunya dan dimasukan ke dalam kantong plastik ajaib. Hanya ada dua pasang pakain yang ia simpan di dalam tas ranselnya.

Dengan langkah cepat, Al segera meninggalkan kamarnya yang semakin lama semakin seram aura mistisnya.

Al sudah berada diteras panti dan memegangi dadanya yang kembang-kempis seperti sehabis memacu adrenalin di roller coaster.

Al sedikit lega, ia merasakan jika hantu kuntilanak rangkak sudah tak mengikutinya lagi.

"Al, dimana kamu?" Ibu Yuzan ke kamarnya Al, namun tidak ada.

"Diluar, bu!" sahut Al.

Ibu Yuzan tampak keheranan dengan sikap Al hari ini, namun ia menepis semua anggapn aneh tentang Al.

Ibu Yuzan berjalan perlahan menuju sumber suara Al, dan hantu kuntilanak rangkak mengikuti Ibu Yuzan dari belakang.

Begitu sampai di depan Al, Ibu Yuzan berjalan agak limbung sesaat karena hantu kuntilanak rangkak menggendonginya.

Al merasakan itu dan kali ini ia mencoba berani walau tak bisa melihat sosok hantu kuntilanak rangkak dengan menatap tajam ke arah belakang tubuh Ibu Yuzan.

Tatapan tajam itu membuat hantu kuntilanak rangkak menyingkir dan hilang dari bahu ibu Yuzan.

Terpopuler

Comments

al-del

al-del

ngarep si Al 😅

2023-02-27

0

al-del

al-del

Ada sistem yang akan membantu mu.

2023-02-27

0

🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸

🔵🍾⃝Ɲͩᥲᷞⅾͧเᥡᷠᥲͣh❤️⃟Wᵃf࣪𓇢𓆸

Waw keren berasa lagi nonton anime

2023-02-27

0

lihat semua
Episodes
1 Indigo <>1 Asal Mula I
2 Indigo <>2 Asal Mula II
3 Indigo <>3 Asal Mula III
4 Indigo <>4 Asal Mula IV
5 Indigo <>5 Asal Mula V
6 Indigo <>6 Asal Mula VI
7 Indigo <>7 Asal Mula VII
8 Indigo <>8 Asal Mula VIII
9 Indigo <>9 Asal Mula IX End
10 Indigo <>10 Misteri Sramana I
11 Indigo <>11 Misteri Sramana II
12 Indigo <>12 Misteri Sramana III
13 Indigo <>13 Misteri Sramana IV
14 Indigo <>14 Misteri Sramana V
15 Indigo <>15 Misteri Sramana VI
16 Indigo <>16 Misteri Sramana VII
17 Indigo <>17 Misteri Sramana VIII
18 Indigo <>18 Misteri Sramana IX
19 Indigo <>19 Misteri Sramana X
20 Indigo <>20 Misteri Sramana XI
21 Inidgo <>21 Misteri Sramana XII End
22 Indigo <>22 Aura Hitam I
23 Indigo <>23 Aura Hitam II
24 Indigo <>24 Aura Hitam III
25 Indigo <>25 Aura Hitam IV
26 Indigo <>26 Aura Hitam V
27 Indigo <>27 Aura Hitam VI
28 Indigo <>28 Aura Hitam VII
29 Indigo <>29 Aura Hitam VIII
30 Indigo <>30 Aura Hitam IX
31 Indigo <>31 Aura Hitam X
32 Indigo <>32 Aura Hitam XI
33 Indigo <>33 Aura Hitam XII End.
34 Indigo <>34 Harta Kembar Siam I
35 Indigo <>35 Harta kembar Siam II
36 Indigo <>36 Harta Kembar Siam III
37 Indigo <>37 Harta Kembar Siam IV
38 Indigo <>38 harta Kembar Siam V
39 Indigo <>39 Harta Kembar Siam VI
40 Indigo <>40 Harta Kembar Siam VII
41 Indigo <>41 Harta Kembar Siam VIII
42 Indigo <>42 Harta Kembar Siam IX
43 Indigo <>43 Harta Kembar Siam X End
44 Indigo <>44 Jembatan Saksi Bisu I
45 Indigo <>45 Jembatan Saksi Bisu II
46 Indigo <>46 Jembatan Saksi Bisu III
47 Indigo <>47 Jembatan Saksi Bisu IV
48 Inidgo <>48 Jembatan Saksi Bisu V
49 Indigo <>49 Jembatan Saksi Bisu VI
50 Indigo <>50 Jembatan Saksi Bisu VII
Episodes

Updated 50 Episodes

1
Indigo <>1 Asal Mula I
2
Indigo <>2 Asal Mula II
3
Indigo <>3 Asal Mula III
4
Indigo <>4 Asal Mula IV
5
Indigo <>5 Asal Mula V
6
Indigo <>6 Asal Mula VI
7
Indigo <>7 Asal Mula VII
8
Indigo <>8 Asal Mula VIII
9
Indigo <>9 Asal Mula IX End
10
Indigo <>10 Misteri Sramana I
11
Indigo <>11 Misteri Sramana II
12
Indigo <>12 Misteri Sramana III
13
Indigo <>13 Misteri Sramana IV
14
Indigo <>14 Misteri Sramana V
15
Indigo <>15 Misteri Sramana VI
16
Indigo <>16 Misteri Sramana VII
17
Indigo <>17 Misteri Sramana VIII
18
Indigo <>18 Misteri Sramana IX
19
Indigo <>19 Misteri Sramana X
20
Indigo <>20 Misteri Sramana XI
21
Inidgo <>21 Misteri Sramana XII End
22
Indigo <>22 Aura Hitam I
23
Indigo <>23 Aura Hitam II
24
Indigo <>24 Aura Hitam III
25
Indigo <>25 Aura Hitam IV
26
Indigo <>26 Aura Hitam V
27
Indigo <>27 Aura Hitam VI
28
Indigo <>28 Aura Hitam VII
29
Indigo <>29 Aura Hitam VIII
30
Indigo <>30 Aura Hitam IX
31
Indigo <>31 Aura Hitam X
32
Indigo <>32 Aura Hitam XI
33
Indigo <>33 Aura Hitam XII End.
34
Indigo <>34 Harta Kembar Siam I
35
Indigo <>35 Harta kembar Siam II
36
Indigo <>36 Harta Kembar Siam III
37
Indigo <>37 Harta Kembar Siam IV
38
Indigo <>38 harta Kembar Siam V
39
Indigo <>39 Harta Kembar Siam VI
40
Indigo <>40 Harta Kembar Siam VII
41
Indigo <>41 Harta Kembar Siam VIII
42
Indigo <>42 Harta Kembar Siam IX
43
Indigo <>43 Harta Kembar Siam X End
44
Indigo <>44 Jembatan Saksi Bisu I
45
Indigo <>45 Jembatan Saksi Bisu II
46
Indigo <>46 Jembatan Saksi Bisu III
47
Indigo <>47 Jembatan Saksi Bisu IV
48
Inidgo <>48 Jembatan Saksi Bisu V
49
Indigo <>49 Jembatan Saksi Bisu VI
50
Indigo <>50 Jembatan Saksi Bisu VII

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!