2. Mulai Dekat

Rona-rona kebahagiaan Marsha terlihat jelas saat sudah berada di rumah. Wajah cemberut yang selalu menghiasi bibir sensualnya kini tidak tampak lagi.

Tapi sikapnya sudah mulai dingin dengan sang suami. Ia tidak lagi berdandan cantik seperti biasanya untuk menyambut sang suami dengan dress seksi yang selalu ia kenakan.

Kini ia lebih apa adanya. Berpakaian santai tanpa polesan makeup. Duduk di tempat tidur sambil bermain ponsel.

Perubahan sikap Marsha yang sangat drastis, itupun tidak menjadi tanda tanya besar oleh suaminya.

Ia tetap menganggap istrinya mulai bosan untuk mengeluh dan Abi baru merasakan menemukan ketenangan. Suami yang aneh. Itulah yang dirasakan Marsha pada suaminya.

Di mana-mana seorang suami akan selalu menginginkan istrinya tampil cantik saat ia pulang ke rumah, tapi tidak berlaku untuk seorang Abimanyu.

"Apakah kamu sudah makan sayang?"

Tanya Abi mencium bibir istrinya.

"Sudah!"

"Aku mau tidur, Marsha. Tidak apakan kalau aku tinggal tidur?"

"Terserah!"

Ucap Marsha tetap fokus pada ponselnya.

Entah apa yang ia toton saat ini, yang jelas suaminya selalu menghargai privasi istrinya. Tuan Abimanyu terlalu yakin dan percaya diri cinta istrinya hanya untuknya semata selain putra mereka.

Berbeda di kediaman tuan Cal yang selalu mendapati istrinya saat ia pulang kerja, Farah selalu memakai daster dengan wajah pucat tanpa ada senyum yang terukir di wajahnya.

Hal ini membuat Cal merasa menemui istrinya seperti seorang pelayan padahal mereka hidup bergelimang harta.

"Apa yang ada dipikiran istriku, padahal ia hanya berangkat ke klinik kecantikan merawat diri. Membeli baju baru atau kalau bisa membeli lengerie untuk menyenangkan hatiku."

Gumam Cal yang sedang menikmati makan malam mereka.

Dua kenyataan yang berbeda dan kehidupan mereka yang bertolak belakang jauh dari ekspektasi mereka masing-masing.

Disaat Cal ingin tidur, di saat yang sama istrinya kerap kali memakai masker wajah membuatnya sulit untuk melakukan percintaan karena sudah jengah terlebih dahulu.

"Apakah kamu sudah tidur sayang?"

Tanya Farah mendekati suaminya yang membelakangi dirinya.

"Hmm!"

"Baiklah. Kalau begitu selamat malam, suamiku."

"Selamat malam!"

Kehidupan mereka seakan makin membosankan dalam rumah tangga kedua pasangan ini.

Farah akan berdandan secantik mungkin, jika dia sudah bergabung dengan ibu-ibu sosialita. Memamerkan apa yang mereka miliki demi sebuah gengsi.

Walaupun begitu, Farah termasuk seorang wanita yang terlalu perhitungan dengan dirinya alias pelit.

Kulitnya yang kusam hanya ia poles dengan bedak mahal. Ia tidak begitu suka dengan pakaian seksi dan tampil dengan penampilan tertutup. Jadi ia hanya terkenal dengan Istri dari pengusaha muda tuan Cal Arya Wiguna.

Bisa dibilang ibu dari satu anak ini hanya mencintai kebersihan bukan kecantikan paripurna.

Melihat istrinya sudah tidur, tuan Cal menyibak lagi selimutnya dan turun ke lantai bawah untuk menonton televisi.

Sebenarnya bukan ingin benar-benar nonton TV tapi ia ingin mengirim pesan kepada Marsha karena sudah janjian untuk saling menghubungi melalui pesan.

"Hai, selamat malam!"

Sapa tuan Cal terlebih dahulu.

"Malam juga!"

"Apakah kamu mau tidur, sayang?"

Tanya Tuan Cal membuat Marsha tersentak mendengar tuan Cal nekat memanggilnya sayang..

Deggggg...

"Apakah kamu belum tidur Cal..?"

"Aku tidak bisa tidur karena terlalu memikirkan kamu, sayang."

Ucap Cal apa adanya.

"Aduhhh...! Kenapa harus memanggil aku dengan sebutan sayang sih? Padahal kita ini kan hanya teman biasa." Tulis Marsha.

"Iya kita memang teman. Teman tapi mesra."

Balas Tuan Cal membuat Marsha senyum-senyum sendiri.

"Apakah kamu mau aku temanin ngobrol Marsha?"

"Baiklah, kebetulan aku belum mengantuk. Apa lagi makin semangat kalau sudah mengobrol sama kamu. Mataku seperti mata ikan. Tidak bisa merem." Tulis Marsha.

"Aku ingin sekali ngobrol langsung sama kamu Marsha. Maksudku aku ingin telepon kamu, apakah boleh."

"Tidak bisa Cal! Aku takut ada yang mendengar obrolan kita dan semuanya akan menjadi kacau." Balas Marsha.

"Tapi aku ingin melihat wajah kamu sekarang melalui video call. Aku tidak akan bersuara." Pinta Cal.

"Baiklah. Aku akan keluar dari kamar menuju kamar tamu."

Marsha menuruti permintaan Cal.

Tidak lama kemudian ia sudah berada di kamar tamu dan mulai melakukan panggilan video call.

Keduanya saling menatap wajah mereka satu sama lain dan tersenyum.

"Ternyata kamu sangat cantik tanpa polesan makeup."

Ucap Cal yang sudah memakai earphone otomatis di kupingnya.

Ucapan dengan saling berbisik itu menjadi suatu kebahagiaan mereka. Mereka sedang main kucing-kucingan dengan pasangan mereka karena ingin mendapatkan apa yang tidak mereka dapatkan dari pasangan mereka masing-masing.

"Aku sangat malu kalau tidak dandan."

"Untuk apa dandan kalau pada dasarnya kamu sudah sangat cantik Marsha."

"Agar aku merasa percaya diri saat aku tampil di depanmu walaupun hanya melalui video call."

"Aku lebih suka kamu yang seperti ini. Tampil apa adanya karena aku penasaran apakah kecantikan Marsha hanya polesan makeup saja atau memang asli orangnya benar-benar cantik."

Gombal Cal makin membuat Marsha di atas awan.

"Cal...!"

"Iya sayang...!"

"Nama siapa yang kamu tulis dalam kontak teleponku di ponselmu?"

Tanya Marsha penasaran.

"Aku menulis nama seorang pria. Salah satu nama teman kuliahku yang jarang aku hubungi." Sahut Cal.

"Apakah kamu selalu menghapus riwayat panggilan masuk yang ada namaku Cal?"

"Tentu saja sayang. Sejauh ini Aku tidak mau bertindak ceroboh karena kamu sudah menjadi prioritas ku yang harus aku pikirkan." Ujar Cal meyakinkan Marsha.

"Syukurlah! Aku juga melakukan hal yang sama seperti yang kamu lakukan. Walaupun suamiku tidak pernah mau tahu urusanku, tapi bersikap waspada itu penting karena aku juga tidak ingin pernikahan kita hancur karena hubungan gelap kita Cal."

"Kita belum melakukan apapun Marsha kecuali saking telepon, atau saling chating seperti ini. Jangan terlalu kuatirkan hal yang belum kita langgar."

Ucap Cal menenangkan Marsha yang terlampau cemas.

"Cal..! Bagaimanapun juga kita harus menjaga perasaan anak-anak kita agar mereka tidak begitu kecewa nantinya kalau kita tidak terlibat scandal."

"Tapi sampai saat ini hubungan kita masih aman Marsha. Kita hanya ketemu, sarapan pagi bersama dan ngobrol tentang hidup kita, tentang perasaan kita dan itu tidak membuat kita terlihat seperti orang selingkuh." Ujar Cal masih membela diri.

"Aku ini bukan kolega mu bukan juga kerabat atau sahabat masa sekolah juga masa kuliahmu." Timpal Marsha.

"Jalani apa adanya saja hubungan kita Marsha karena kita berdua sama-sama merasa kesepian. Kita butuh sesuatu yang tidak bisa kita dapatkan dari pasangan kita."

"Iya sih Cal! Aku mengerti apa yang kamu inginkan dalam hubungan kita, Cal. Tapi semua hanya berawal manis dan pada akhirnya kamu akan meninggalkan aku dan kembali kepada keluargamu." Ucap Marsha membuat Cal tersentak.

Terpopuler

Comments

Yuliana Tunru

Yuliana Tunru

lanjut thoor makin seru..

2023-01-03

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!