Malam panjang

Begitu terbangun dari mimpi buruk nya.Maura merasakan pelukan hangat dari seroang pria asing yang sudah mengambil kesucian nya,itu atas kerelaan Maura sendiri,tidak mungkin dia akan menyalakan pria itu.

"Bagaimana bisa aku melakukan ini"Gumam Maura,yang memukul kepala nya sendiri dengan tangan.Melihat Steven yang masih begitu terlelap,Maura memindahkan tangan kekar milik pria itu dari perut nya,lalu ia juga berusaha bangkit dari tidur nya.

"Aww....Hmmp"Maura langsung menutup mulut nya,kaki nya gemetar,rasa perih masih ia rasakan begitu pedih.Maura duduk di tepi ranjang,menoleh ke arah Steven,lalu Maura bangun dengan perlahan,menahan rasa sakit.

'Sakit!'Hiks...Hiks..Maura menggigit bi-bir bawah nya agar tidak mengeluarkan suara nya.Maura meraih baju mandi yang ada di dekat ranjang,lalu berjalan menuju kamar mandi.

Sepuluh menit berlalu,Maura keluar dari kamar mandi,dia melihat Steven yang masih tidur,Maura berusaha mencari gaun nya.Namun,yang ia temui hanyalah potongan dan sisa - sisa gaun nya yang sobek.

Tanpa pilihan lain,Maura langsung meraih kemeja milik Steven dan segera memakai nya.

"Tuan,aku pinjam dulu!"Ucap Maura,yang masih ingin menghargai Steven,padahal Pria itu jelas-jelas telah menyakiti fisik nya.

Blam!

Melihat tidak ada di luar kamar,Maura langsung pergi dari tempat itu,dan turun ke lantai dasar.

Tiba di lobi,Maura melihat Yura dan Daniel,yang baru saja selesai sarapan,mungkin hendak kembali ke kamar nya.

"Oh,Kak,kebetulan sekali kita bertemu disini!"

"Iya kebetulan"Sahut Maura,tidak ingin menatap Daniel atau pun Yura.

"Apa ini,seperti nya Kakak telah menghabiskan malam bersama dengan seorang pria ya?"Cibir Yura,yang melihat bekas gigitan yang ada di bawah leher Maura.

"Siapa Pria itu?"Tanya Daniel,memegang lengan Maura.

Maura langsung menghempaskan tangan Daniel,"Bukan urusan kamu adik ipar,kenapa kamu harus bertanya tentang urusan pribadi ku?harus nya aku yang bertanya,apa kalian menikmati malam pertama yang indah?"Maura melipatkan ke dua tangan nya di dada.

Daniel mengepalkan tangan nya mendengar jawaban dari Maura,bagaimana bisa wanita itu bisa bertanya begitu kepada Daniel.

"Ayo sayang,kita kembali ke kamar,jangan ganggu Kakak dia mungkin lagi capek!"Ujar Yura,yang menarik paksa Daniel dari hadapan Maura.Wanita ini hanya tersenyum miring saat melihat dua orang yang begitu menjijikan.

"Temui wanita itu!"Teriak seseorang,Maura langsung menoleh,melihat dua orang pengawal yang sedang turun tangga,Maura ingat pengawal itu yang ia temui bersama dengan Steven tadi malam,saat ke dua nya bertabrakan di tangga.

Merasa diri nya sudah tidak aman berada di tempat itu,Maura langsung berlari ke pintu utama lobi,dan pergi meninggalkan hotel milik Steven.

"Untung saja masih sempat mengambil ponsel"Gumam Maura,yang sudah berada di dalam taxi.

Maura langsung menghubungi teman kerja nya,ia tahu saat ini tempat yang bagus untuk ia kunjungi adalah tempat Kinara.

[Hallo,Mura?]

"Aku ke tempat mu,kamu masih di rumah bukan?"

[Iya,datang lah,semalam aku mencari mu dengan Tara,saat mengetahui pernikahan mu batal,tapi aku tidak menemukan mu,apa semua baik-baik saja?]

"Akan ku ceritakan setelan tiba di apartemen mu!"

[Oke]

Panggilan terputus,"Lah,aku lupa membawa dompet,semoga saja Kinara mau membayarkan uang taxi"Gumam Maura,sopir taxi terus menatap ke arah Maura,membuat Maura tak begitu nyaman.

Namun,disaat Maura merasa kantong depan kemeja pria itu serasa ada sesuatu yang mengganjal disana.

"Uang?"Gumam Maura,saat mengeluarkan uang kertas ada dua lembar yang ada di dalam saku itu.

"Orang kaya memang unik"Lanjut Maura yang tersenyum.

"Nona,kita sudah sampai!"

"Pak,ini cukup?"

"Cukup Non,malah lebih"

"Ambil saja semua nya!"Setelah membayar uang taxi Maura langsung turun,dan melihat Kinara yang sedang menunggu nya di depan apartemen.

Kinara melihat Maura dari atas sampai bawah,dan dari bawah sampai atas,Maura mengetahui itu,dan membuat dia langsung tidak nyaman dengan pandangan Kinara.

"Apa kamu baik-baik saja,apa yang kamu pakai ini?"Tanya Kinara,begitu Maura tiba di depan nya.

"Dan mana sendal mu?kamu hanya nyeker kesini?"Tanya nya lagi,Maura langsung menghela kasar nafas nya.

"Berhenti bertanya,aku lapar,bisa kah kita makan dulu,setelah itu baru bercerita!"Ujar Maura yang mengusap perut nya.

"Eeeemmm,ayo,tadi Tara sudah mengantar makanan untuk kita,Kamu bisa makan sepuas nya!"Maura langsung tersenyum,saat mendengar makanan,memang dia hobi makan,bahkan kalau sudah soal makan dia lupa dengan hal-hal lain.

Ceklek !

"Masuk lah!"

"Terimakasih!"

Blam!

Setelah menutup kembali pintu kamar nya,ke dua nya langsung menuju meja makan,di atas sana sudah ada banyak hidangan.

"Makan lah sepuas mu!"Tanpa menjawab ucapan Kinara,Maura langsung melahap makanan itu dengan rakus,Kinara hanya bisa menggelengkan kepala nya saat melihat teman nya seperti orang yang kelaparan berminggu-minggu.

"Kamu mau masuk kerja?"Tanya Maura,setelah semua makanan di atas meja habis.

"Iya,kamu enggak kerja?"

"Kerja,pinjamkan aku baju mu,aku akan mengambil nya saat pulang kerja nanti dirumah,biarkan aku tinggal bersama mu,aku bisa membayar sewa mu!"Ungkap Maura,Kinara tersenyum.

"Kamu tenang saja,apartemen ini sudah di bayar oleh Tara,'kan dia yang nyewa untuk aku,jadi kamu bebas mau tinggal berapa lama!"Ujar Kinara dengan bangga.

"Kamu beruntung bisa berpacaran dengan dia hampir sepuluh tahun,semenjak dari kelas tiga SMP,lah aku kalau enggak ma-ti ya di tinggal nikah,he..he..he"Kinara tercengang mendengar ucapan Maura,lalu ia berjalan ke arah Maura dan langsung memeluk nya.

"Kamu juga harus yakin,suatu saat bakal ada orang yang lebih baik dari Tara untuk mu!"

"Semoga saja"Ke dua nya masih berpelukan,Kinara hanya ingin menyemangati Maura.Namun,ia tidak tahu apa yang di alami Maura tadi malam.

Di Hotel . . .

Steven masih duduk di atas ranjang,dia belum turun.Namun,di tangan nya ada selimut noda merah milik Maura.

Ceklek !

"Tuan,kami tidak menemukan wanita itu!"Dua orang pengawal kini berdiri di ambang pintu kamar Steven,Pria itu melirik menatap tajam ke arah pengawal nya.

"Cari tau tentang wanita itu,periksa cctv,dan cari tau kemana dia pergi!"

"Baik Tuan"Mereka segera keluar dari kamar Steven,

"Tenyata wanita ini masih virgin,dan dia begitu merelakan nya kepada ku,apa dia benar-benar begitu hancur?terlalu ceroboh!"Gumam Steven yang turun dari ranjang.Mengetahui kemeja nya hilang dan hanya tersisa sobekan gaun,Steven tersenyum miring,lalu berjalan ke arah kamar mandi.

Terpopuler

Comments

Neulis Saja

Neulis Saja

after this their relationship is non- existent

2023-02-12

0

Ella Fatur Rohman

Ella Fatur Rohman

lanjuuuuttt penasaran kenapa Steven pake pengaman aku pikir Kinara bakalan hamil

2023-01-04

0

Diah Mardiah

Diah Mardiah

lanjut Thor sampai dikantor...

2023-01-03

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!