Senyum misterius pria di Depan Neha saat ini, mebuat Neha bertanya-tanya, sudah bertanya pun pria itu tidak menjawab apa pun.
"Apa ada orang lain, selain anda yang punya rumah besar ini, aku lihat sungguh banyak penghuni rumah ini??"
Pria itu tidak menjawab dan memberi respon apa pun kepada Neha, dan berlalu begitu saja dari dapur tempat Neha berdiri saat ini.
Meninggal kan Neha dengan kebingungan nya, Membuat Neha Bertanya-tanya" sipa sebenar nya pri yang memesan nya, tapi jika tidak ada, apa mungkin dia berada di rumah ini dan di layani dengan baik oleh pelayan di sini.
Neha menggaruk kepala nya yang cukup gatal, lalu menoleh ke arah pria tadi berlalu tanpa respon apa pun.
"Tidak mungkin aku salah rumah bukan, Kan sopir itu yang membawa dan menjemput ku dari rumah bos ku. Atau bos ku yang berbohong??, tapi untuk apa dia melakukan itu, apa hanya ingin aku bersenang-senang dan merasa kan bagai mana menjadi orang kaya sesaat, tapi bagai mana dengan ibuk, aku kan sudah bilang jika aku bekerja dan pulang bawak uang, jika begini jadi nya, mending cari uang di tempat bos saja.
masih mendingan malam ini dapat ord eran sekitar Tiga orang" gumam Neha menatap arah pria tadi berlalu dan sekarang tidak terlihat sedikit pun jejak kaki nya.
"Huhhh... apa-apaan ini, kenapa hidup ini mempermain kan gadis malang seperti ku" ucap Neha berbalik dan berniat balik ke kamar.
Namun saat berada di depan kamar milik nya, dia baru menyadari jika makanan yang Dia ambil tadi tertinggal. dengan tersenyum dan mengangkat sebelah alis nya, Neha berbalik dsn mengambil spageti tadi dan air minum yang terlletak di lantai.
"Aku harus membawa makanan lebih banyak lagi ke kamar, akan aku makan sepuas nya sampai besok, agar aku tidak tidur dan akan ku pikir kan jalan keluar dari rumah ini, jika aku pergi begitu saja, takut nya pemilik rumah akan menuntut ku" ucap Neha membuka kembali kulkas dan membawa sekitar sepuluh kotak makanan yang bermacam-macam dan juga minuman, serta bebrapa piring dan sendok untuk keperluan Neha...
Kini semua makaanan sudsh berada di kamar tersebut, bersusun di atas meja seperti akan ada acara sukuran, namun Neha yang terlanjur menikmati makanan rumah itu, tidak peduli dengan ucapan pria tadi yang penting mengisi perut nya.
Neha menyala kan tlevisi dengan suara pelan sambil menikmati makanan dan minuman yang dia bawak tadi.. tiba-tiba saja dia ingat dengan ucapan sang pria, tentang Neha yang menjilat piring hingga bersih.
Membuat Neha kaget dan melotot saat mengingat itu.
"Hahh kenapa dia bisa tahu itu??, apa ada penyadap suara di ruangan ini, atau mata-mata di sembunyi kan di kamar ini, atau Pria itu memantau ku dari jarak jauh dengan teropong seperti di film-film" Neha menghentinkan kunyahan nya lalu sibuk mengintip-ngintip dari setiap jendela, walau pun itu mustahil terlihat, karena di luar sana penuh dengan terang nya lampu.
Neha juga sibuk membolak-balik kan gorden kamar itu serta mengintip-ngintip di belakang setiap sudut yang tetutup, siapa tau ada seseorang sebagai mata-Mata di kamar itu.
Namun tidak di temu kan Oleh Neha. dan Neha langsung berpikir, bahwa pria tadi hanya kebetulan menebak Neha yang melakukan yang yang memalu kan itu...
"kring..kringgh..kringgg..." Suara telpon di kamar itu berbunyi di tengah malam, membuat Neha menoleh ke asal suara tersebut dsn mengangkat telpon itu.
"Hallo...hallo!!!!" ucap Neha namun tidak ada suara dari telpon itu.
"Kenapa dengan telpon ini, apa orang slah sambung, atau telpon nya yang rusak" ucap Neha meneliti setiap segi dari telpon itu dan mengetuk-ngetuk nya, laku kembali menempel kan ke telinga nya.
" Hallo...halllllooooooooo..!!!!!,Siapa ini, keluar kan suara dari tengorokan jelek mu itu, apa kamu sudah mati" ucap Neha emosi, antara telpon dan orang yang menelpon nya...Neha masih saja mengomel kasar di telpon tersebut, seakan telpon itu tidak ada yang mendengar nya.
"Huuuh mati saja kau penelpon terkutuk" ucap Neha santai..
Dan Neha kaget mendengar suara yang tiba-tiba keluar dari telpon itu.
"Kau terus dari tadi menyumpahi dan bekata kasar terhadap ku" ucap suara di telpon itu, membuat Neha menutup tersebut dengan cepat...
"Haaah... ternyata orang nya mendengar semua sumpah serapah dan ucapan ku yang lain, aduhh... bagai mana ini, apa yang harus ku lakukan, apa dia akan mencari ku nanti ya" ucap Neha duduk di ranjang sambil meremas tangan nya.
Neha tidak berselera lagi untuk makan, dia masuk ke dalam selimut tebal untuk menutupi tubuh nya yang dingin karena Ac di ruangan itu.
beberapa menit, Neha sudah berada di alam Mimpi dan melupa kan kejadian saat di telpon tadi.
"Kriettt..," pintu kamar yang tadi Neha kunci, sekarang terbuka oleh seseorang dari luar, dengan langka gagah nya, dia masuk ke kamar Neha lalu menatap Wajah cantik nan polos Neha tanpa makeup sedikit pun itu.
Pria itu menatap Bib ir Neha yang merah alami tanpa lipstik, bulu mata Panjang tanpa buku mata palsu dan beberapa bagian yang men onjol nampak dari luar selimut, membuat pria yang menatap Neha saat ini menelan paksa saliva nya.
Perlahan Pria itu menyibak rambut panjang dan halus Neha ke telinga nya, lalu menc ium wajah Neha pelan lalu mengec up bib ir Neha.
Kamu sunggu menarik tanpa di buat-buat, Berani nya tadi kamu memaki-maki ku di telpon, kita lihat saja besok malam, akan ku buat kau lem as di ba wah tub uh ku" ucap Pria itu menatap lekat Neha yang sudah tertidur pulas itu..
Ya pria yang gaga dan besar tinggi yang di temukan kan oleh Neha dan Di fitnah neha adalah maling tadi, Dia lah pri yang memesan Neha dan melihat Neha waktu di tempat biasa Neha bekerja.
Apa benar Nama mu Neha, gadis cantik, bukan nya sepuluh tahun silam bukan itu nama yang kamu kenal kan kepada ku.
Atau dulu kamu menyamar,saat mngenal kan diri mu pada ku" ucap Pria itu semakin misterius dan seperti mengenali Neha sejak kecil....
Pria itu hanya sesaat di dalam kamar tersebut, dia hanya penasaran, saat melihat langsung Neha yang sudah tidur deng muka polos, bukan Neha dengan segala kecerewetan nya itu.
Pria itu kembali keluar dari kamar Neha menuju kamar pribadi nya...
Neha yang tidur dengan pulas nya tidak menyadari seseorang masuk ke kamar itu dan berani menyen tuh Neha di beberapa tempat di tub huh Neha.
"Grokkk..grokkk.grokkk" Suara Neha mendengkur di kamar itu, tidak luput dari pantauan pria itu,jam sudah menunjuk kan pukul dua pagi, namun Pria itu masih beta menatap Neha dari kejauhan.
"Aku sudah tidak sabar melihat ekspresi mu besok Jessi(Nama Neha saat berkenalan dengan pria itu sepuluh tahun silam) Saat Neha berumur Tiga belas tahun kala itu.
Dengan senyum karismatik pria itu, yang bisa memikat para gadis-gadis yang melihat ketampanan nya, Namun pria kaya nan misterius itu, mencari seseorang dari masa lalu nya, saat belum seperti saat ini.
Kini dia merasa sudah menemukan gadis itu, walau dengan status yang berbedah jauh namun Pria itu tetap Ingin bertemu dan juga ingin menikmati Tub huh anak kecil yang dulu dia kenal nakal kini sudah tumbuh cantik dan seksi itu...
Pria itu mulai ikut membaring kan tubuh gagah nya di ranjang mewah di kamar pribadi milik nya..
Pagi-pagi buta, Neha sudah bagun dari tidur cantik nya, dan melihat kamar itu cukup beranta kan dengan ulah Neha yang membawa puluhan kotak makanan, minuman dan juga beberapa piring dan sendok.
Dan Neha tidak memberes kan itu semua.Neha bangun dengan memcuci muka dan gosok gigi, lalu mekanjut kan memakan, makanan yang semalam dia bawah ke kamar.
Neha memakan makanna itu dengan lahap dan menghabis kan semua nya.
"Memang yang nama nya makanan orang kaya, walau pun sudah dingin masih sangat enak untuk di makan" ucap Neha dengan p,erut yang sudah terisi penuh pagi-pagi buta...
Neha menghidup kan ntelevisi menikmati kehidupan orang kaya ini, saat beberapa menit menonton.
"Tok..tok..tok..."Dua orang pelayan masuk ke dalam kamar Neha dengan makanan di nampan yang mereka bawa dan juga susu hangat di sana.
Nona ini sarapan nya dan untuk siang Nona harus turun ke bawa, makan bersama tuan nanti nya.
Neha mengangguk, lalu bertanya tentang hal yang membuat dia penasaran, wlau pun malu untuk bertanya.
"Emm sebenar nya aku ingin menanya kan tentang senter yang di pasang kan di atas itu" tunjuk Neha kepada para pelayan tersebut.
Pertanyaan Neha membuat pelayan yang mendengar nya berekpresi cukup kaget, Karena senter yang di tunjuk kan oleh Neha di pojok langit-langit tersebut adalah Sebuah Cctv, tapi hanya sejenak saja ekspresi Pelayan tersebut, karena takut akan tuan mereka, jadi Pwlayan itu hanya menjawab seada nya..
"Iya mbak kira-kira gimana cara menghidup kan senter itu jika mati lampu" tanya Neha berlanjut kepada pelayan yang masih cengok mendengar pertanyaan dari diri nya.
"Heiiii..??!!!"Lambai Neha kepada dua pelayan tersebut, dan pelayan itu cukup kaget dengan Neha yang melambaikan tangan ke depan muka mereka...
"Ah iya Nona,ma'af Nina kalau masalah itu, sebaik nya Nona tanya kan saja langsung pada tuan besar, Karena kami tidak Tau tentang itu Nona." jawab pelayan yang satu nya. tak lama pelayan yang satu nya lagi memberi sebuah jawaban yang membuat Neha berhenti dengan rasa penasaran nya itu.
"Nona.., jika nanti mati lampu, itu ada lampu di dekat ranjang Nona, hanya perlu menarik tali kecil yang tergantung itu, nanti lampu nya akan menyala, dsn tidak perlu menyala kan senter yang jauh dan kita tidak tau tempat untuk menghidup kan nya Nona" ucao pelayan itu kepada Neha.
Neha yang mendengar penjelasan yang masuk akal itu mengiya kan dan tidak membasas tentang senter yang dia maksud.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments