Tangisan Kristal

Hari semakin malam, udara kian dingin, namun Kristal terus saja berlari tanpa tau kemana langkahnya membawanya. Fikiranya masi banyak berkecamuk, mengapa Gawa tidak menolongnya? apakah Gawa mengejarnya? membuatnya semakin merasa sedih atas itu.

Sampai tiba-tiba langkahnya berhenti. Membawa tubuhnya yang lelah kesalah satu bangku Taman.

"Kok kamu gak mau bela aku si Wa? aku sakit tadi ngeliat kamu cuma diem aja hiks-hiks...."

"Hey kamu kenapa? kok nangis gitu?."

Suara bernada lembut itu membuat Kristal menghentikan Tangisnya yang tergugu tadi.

Kristal mendongakkan kepalanya,menatap kesumber suara itu dengan tenggorokan yang tercekat. Bagaimana bisa sosok yang tadi mempermalukannya didepan keluarga sang suami kini berada tepat dihadapannya dengan senyum manis seolah-olah tidak ada kejadian apapun.

"Kak Maura ngapaini disini? kok kak Maura jahat udah nuduh aku yang nggak nggak?."

Pertanyaan bertubi-tubi dilontarkan begitu saja oleh Kristal kepada sosok yang dihadapannya ini.

"Kamu salah orang." Senyum manis itu masih saja Terpatri diparasanya.

"Maksud kakak apa." Tanya kristal bingung dengan apa yang diucapkan oleh kakak Sepupunya ini.

"Kamu harus ingat ini,aku bukan dia dan dia bukan aku,yang kamu lihat tadi dan yang sekarang dihadapan kamu itu dengan wajah sama tetapi orang lain." Ucapnya menjelaskan Kristal yang tampak masih bingung itu.

"Maksud kakak apa aku gak ngerti kak?."

"Kenalin aku Naura Prawisnu saudari kembar dari Maura Prawisnu,ah tau lebih tepatnya anak Rama Prawisnu" Ucapnya disertai kekehan manis diwajahnya.

"Jadi kakak saudari kembar kak Maura?." Tanya Kristal memastikan yang dibalas anggukan oleh Naura.

"Kamu pasti abis difitnah sama Maura dan Maure kan?." Tanya Naura yang sudah faham dengan apa yang dilakukan oleh dua Pengkhianat itu.

"Kok kakak tau?."

Naura menghembuskan nafasnya dalam-dalam.

"Mau kakak ceritakan sesuatu?,aha sepertinya tanpa kamu setujui pun kakak akan bercerita."

"Apa?."

Tanya Kristal yang mulai penasaran dengan cerita kakak sepupunya itu.

"Dulu kakak juga berada diposisi kamu yang sekarang ini,difitnah dituduh dengan kejinya oleh saudari kembar kakak sendiri yang saat itu telah termakan hasutannya seorang Mauren Radista."

Naura terus bercerita mengenai hidupnya saat satu rumah oleh Maura.

"Terus kakak gak ngebela diri gitu kalo kakak udah difitnah mau ngebunuh tante Shinta?."

Tanya Kristal menelusuri cerita Naura semakin dalam.

Naura tersenyum lembut kearah Kristal,menghembuskan nafasnya dalam-dalam.

"Semua nggk semudah yang kamu fikiran Kris, saat itu kakak benar-benar sendirian,nggak ada ada yang ngedukung kakak,. bahkan Papa kakak yang sangat sayang sama kakak hanya diam saja saat kakak ditampar oleh Mama,dijambak oleh Maura." Tragis,kisah Naura benar-benar tragis. Tidak ada siapapun dipihaknya saat itu. Semua tidak mempercayainya.

"Jadi setelah itu bagaimana kak?."

"Kakak diusir dari rumah,bahkan dengan lantangnya Mama kakak bilang kalo kakak udah tidak lagi keluarga Prawisnu"

Kristal membayangkan betapa mirisnya hidup Naura dalam kelicikan yang diciptakan oleh Mauren. Apakah semua orang kaya seperti Mauren yang sangat egois. Apapun yang diinginkan harus terpenuhi.

Dimalam ini mereka bercerita banyak. membagi kisah satu sama lain hingga tak terasa hari semakin larut yang mengharuskan Kristal pulang karna dia harus mengurusi suami manjanya itu.

"Yaudah deh kak sampe sini aja dulu,udah malem aku takutnya

Gawa sama yang lainnya nyariin."

"Emm kalo gitu kamu pulangnya hati-hati atau mau kakak anterin aja."

Tawar Naura setelah dirasa semakin malam dan itu tidak cukup bagus jika membiarkan Kristal pulang sendirian,

Namun Kristal menolaknya.

Dari kejauhan naura hanya melihat punggung rapuh milik Kristal yang sudah menjauh.

***

Sesampainya Didepan Pagar rumah mewah atau lebih ke-mension ini dia ragu. Bagaimana respon mereka melihat Kristal yang baru pulang ketika jam sudah menunjukkan pukul 23.01 itu.

Menghela nafas dalam sebelum akhirnya memanggil mang Oncom selaku sekuriti penjaga keamanan rumah itu.

"Mang bukain,Kristal pulang nih."

"Loh Non Kris dari mana aja? tadi Tuan Gawa ngamuk-ngamuk sama bapak karna gak nemuin Non."

Jelas Mang Oncom dengan segurat kekhawatiran disana.

Kristal membolakan matanya setelah mendengar ucapan Mang Oncom yang mengatakan Gawa ngamuk. Dengan semangat 45 Kristal berlari memasuki mension itu mengabaikan Gala dan Gayatri yang menatapnya cemas sekaligus tenang karna pawang sang Putra telah datang. Dengan nafas yang tersegal Kristal sampai didepan kamarnya dan Gawa.

Membukanya secara perlahan untuk melihat apa yang terjadi didalam,

perlahan tapi pasti,pintu berwarna Putih itu terbuka. Menampakkan sosok pria jakung yang duduk dilantai dengan bersandar di ranjang dan menundukkan kepalanya. Tak lupa tangan yang telah dihiasi noda Merah serta apapun yang dipakai saat acara tadi masi melekat sempurna ditubuhnya.

Menghampiri sang suami dengan perlahan lalu ikut duduk berhadapan dilantai. Memegang tangan yang penuh darah dan mencoba membawanya bangkit.

Gawa mendongak dengan pandangan sayu. Cukup terkejut setelah melihat kehadiran kristal dihadapannya serta tangan yang ditarik kristal kearah kamar mandi.Kristal membukakan jas yang dipakai Gawa,tetap dalam keadaan tenang dia menyiapkan air hangat dibathtub kemudian menarik Gawa masuk kedalam sana setelah melepaskan pakaian Gawa dan membiarkannya berandam untuk menghilangkan kepenatannya.

"Kenapa Wa?."

Tanya Kristal saat tangannya tak sengaja menyentuh punggung Gawa yang memar.

"Dipukul."

Jawab Gawa singkat yang terkadang membuat Kristal malas menanggapinya lebih jauh. Tapi ntah kenapa setelah melihat memar ini dia ingin lebih tau apa penyebab dirinya dipukul dan siapa yang memukul.

"Sama Kak Ganta tadi karna udah neriakain Mauren sama Kak Maura."

Lanjutnya ketika melihat lipatan kecil didahi Kristal.

Mendengar itu Kristal hanya diam. Bagaimana orang yang dilindungi adalah orang yang sama dengan yang membuat terpecahnya hubungan antara orang tua dan anak. Apa nanti reaksi mereka jika kejahatan Mauren ketahuan? apakah merekada tetap mengacuhkan kehadiran Naura? begitu banyak pertanyaan yang berkecamuk dibenak Kristal.

"Udah yuk kamu udah lama mandinya nanti masuk angin."

Ajak Kristal sambil mengambilkan handuk milik Gawa.

Setelah keluar dari kamar mandi Kristal menyiapkan pakaian Gawa dan membantu menggunakannya.

"Wa."

Panggil Kristal ragu-ragu. Apalagi setelah melihat respon Gawa yang hanya mengalihkan pandangannya sebentar kearahnya lalu mengalihkan ketempat lain.

"Bukan aku Wa yang bikin Kak Naura luka,sumpah dia it.."

Ucapannya terhenti ketika Gawa menempelkan bibirnya kebibir Kristal. Hanya menempel tidak lebih dan itu sudah membuat jantung Kristal berdisko ria tak menentukan.

Gawa menyatukan kening mereka. Diusapnya pipi Kristal, memberi beberapa kecupan disana dan itu sudah cukup membuat perasaan kristal tak karuan.

"Gue nggk perduli sama yang dibilang mereka, selagi gue nggak ngeliat, gue akan tetep percaya sama lo Kris."

Runtuh sudah pertahanan Kristal, cairan bening yang sedari tadi ditahannya kini dibiarkan jatuh membasahi pipinya. Semua terasa mustahil, Gawa yang bersikap dingin kepadanya kini berubah menjadi sosok yang perduli.

Tangan Kristal mencengkeram erat ujung piyama yang dikenakan Gawa.

"Makasih udah mau percaya sama kristal." Ucapnya lega setelah mendengar perkataan Gawa dia pun semakin mengeratkan pelukannya yang kini beralih sudah digendong depan oleh gawa dan membawanya berbaring untuk menidurkan kristal yang tampak lelah seharian ini. Terbukti, tidak lama kemudian gawa merasakan deruan nafas teratur dilehernya dan pelakunya adalah simungil istrinya sendiri.

*

*

*

*

inget ya readers untuk selalu like dan koment🙂

Terpopuler

Comments

BELVA

BELVA

💞💞💞💞💞💞💞

2021-01-26

0

Yuniasih Mulya

Yuniasih Mulya

😕

2020-12-10

0

Ma Mi

Ma Mi

tidurnya di balkon?????????

2020-12-02

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!