Semua masi seperi biasanya, tidak ada yang berubah diantara mereka. Ya setidaknya untuk hari ini, Gawa dan Kristal kembali seperti tidak terjadi apapun terlewat tragedi beberapa hari lalu.
pagi ini Kristal berniat pergi untuk menemui Naura seperti apa yang telah mereka janjikan waktu itu.
"Wa, bangun udah siang ini."
Itulah kebiasaan Kristal, selalu membangunkan sang suami disetiap paginya. Apalagi hari ini adalah hari minggu, pasti suami kecilnya itu sudah membayangkan betapa serunya molor seharian, Namun itu tidak akan dibiarkan oleh kristal.
"kok gue males ya."
Dengan masi kesadaran belum sepenuhnya ditambah lagi suara serak yang membuat kristal membayangkan hal yang iya iya.
"Kok aku males ya liat kamu versi mageran gini." gerutu kristal dengan mengikuti gaya bicara gawa.
"Dulu dulu, lo mau kemana? udah rapi aja? inikan hari minggu? woyy lo mau selingkuh di belakang suami sendiri ya?"
Memang dasarnya si Gawa saja yang otaknya tidak selancar perosotan bayi, pagi pagi begini sudah mencari masalah saja.
"Ya iyalah Wa, masak kamu suami aku tapi selingkuhnya dibelakang Ayah kamu, geli ah bayangin nya."
"GAK BOLEH!! ANJIRR MAKSUD LO APAAN?!! "
Dengan gerakan tiba-tiba ia berdiri dari ranjang, lalu melemparkan tatapan menyelidiki kearah Kristal.
Melihat itu Kristal hanya mengedikkan bahu acuh sambil memutarkan bola matanya malas.
Berdiri mengambilkan pakaian yang akan digunakan Gawa adalah salah satu ide yang terlintas di otak cantiknya saat ini, ia ingin tau seheboh apa nanti seisi rumah jika Gawa berteriak histeris nantinya. Dapat dibayangkan jika dirinyalah yang akan tertawa paling kencang saat itu juga.
"Lo gak mau jawab pertanyaan gue kris? "
Oh ayolah jangan melakukan hal hal yang membuat Gawa semakin panik seperi ini, tapi menurut Kristal itu lah yang akan ia lakukan saat ini.
"Ini baju kamu, cepet kamu masuk ke kamar mandi buruan!"
Ada nada pemaksaan diakhir perintahnya itu, biarlah hari ini dirinya yang akan membuat gawa mencak mencak seperi anak kecil, dihari hari sebelumnya bukanlah Kristal yang harus mencak mencak menghadapi sifat Gawa.
"Pokoknya gue gak mau ngapa-ngapain kalo lo gak jawab pertanyaan gue Kris."
Nada merajuk yang dikeluarkan Gawa hampir saja membuat Kristal tertawa, namun ia berusaha keras untuk menyembunyikannya.
"Tadi Kristal udah siapin makanan buat Gawa, hari ini makan sendiri dulu ya, soalnya Kristal lagi Buru-buru tau"
Usai mengatakan itu, Kristal keluar dari kamar meninggalkan Gawa dengan sejuta Kebingungan.
"Ini gak boleh dibiarin! istri aku udah maen belakang aja, nikah juga belum ada lima bulan, masa iya udah mau jadi duda muda aja."
Racau agawa yang masi di dengan oleh Kristal yang sebenarnya belum turun kebawah.
"ARRGGG GAK BOLEH! GAK BOLEH! POKOKNYA GAK BOLEH!"
Dengan secepat kilat, Gawa berlari keluar kamar untuk menuju dapur, ia yakin jika Kristal ada didapur untuk menyediakan sarapan miliknya.
Sedangkan Kristal sudah menuruni tangga sambil tertawa sampai memegangi perutnya melihat aksi konyol Gawa.
Kapan lagi melihat wajah datar Gawa menjadi sepanik itu? kejadian langkah ini tidak boleh dilewatkan begitu saja.
"KRIISSSS! KRISTALLLL!"
Teriak Gawa yang membuat seisi rumah berlari kearahnya. Padahal jika waktu pagi seperti ini merupakan saat-saat mereka melakukan aktivas.
"Yaampun, ada apa nak? kenapa kamu teriak teriak?"
Tanya Bunda nya yang sama sekali tak dihiraukan Gawa.
Saat dilihat semua orang, pandangannya mengabur, tubuhnya luruh, tak ada Kristal diantara mereka.
Apakah Kristal benar benar pergi? lalu bagaimana dengan dirinya?
Jujur saja jika ia sudah sangat bergantung dengan istrinya itu, tetapi ia terlalu gengsi untuk mengakuinya.
"Yah, Kristal pergi Yah, dia sama kaya Bunda nya Gawa yang suka ninggalin Gawa."
Adunya pilu, sontak Galaksi yang melihat itu justru bingung, ada apa ini? tanyanya dalam hati. Kristal pergi? bukankah yang duduk di meja makan tadi itu Kristal? tetapi mengapa? ah-
Tiba-tiba saja ia tertawa, berdehem singkat.
"Memangnya kamu apakan Kristal Wa? kok sampe pergi?"
Tanya Galaksi hati hati, ia tahu jika menyangkut tentang Kristal, seorang Lenggawa Batarapati sangat sensitif.
"Nggak ada, Tiba-tiba aja dia udah pake pakean rapi tadi pas bangunin Gawa tidur, pas Gawa tanya dia malah jawabnya suruh Gawa mandi sama hari ini makan sendiri, padahal dia kan tau kalo gawa gak bisa makan sendiri, takut bajunya kotor yah, tapi kayaknya dia udah gak sayang lagi sama Gawa sama kayaknya dia udah selingkuh yah."
Oh nasib dikau lah Gawa, lelaki tujuh belas tahun yang tak pandai makan sendiri.
"Yaudah yuk berdiri dulu nak, masa iya kamu dudukan di lantai aja."
Walaupun hanya seorang ibu tiri, tetapi ia sangat menyayangi Gawa.
Tanpa berkata apapun, Gawa kembali menaiki tangga menuju kamarnya, ia menjatuhkan diri ke ranjang sambil menatap langit langit kamarnya.
Sedangkan ditempat lain, Kristal merasa bersalah kerna sudah membuat Gawa sepanik itu, ia pun tergesa gesa menuju kekamar milik dirinya dan Gawa bermaksud untuk meminta maaf.
*
*
*
*
jan lupa untuk selalu like dan koment zheyenk zheyenk akuhh🙂
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 57 Episodes
Comments
eveline
Ya ampun Gawa, gemessh deh
2020-08-04
4