REINA KENAPA?

"Makan dulu!" Reina menyodorkan pring berisi potongan pizza pada Angga.

"Kau memasak?" Tanya Angga seraya menerima piring dari tangan Reina. Pria itu lalu melepaskan kacamatanya, dan menyingkirkan sebentar laptop dari pangkuannya.

"Kau sedang mengejekku?" Reina tertawa renyah, dan gadis itu sudah langsung bergelayut pada Angga sekarang.

"Aku tidak bisa masak!" Sambung Reina lagi masih tertawa renyah.

"Tapi makanannya hangat." Angga pura-pura bingung.

"Ada alat bernama microwave di dapurmu, Angga!" Reina menangkup gemas wajah Angga yang sekarang malah terkekeh.

"Baiklah, aku ingat!" Angga mengambil satu potong pizza, lalu menyuapi Reina dengan mesra.

"Sekarang jam berapa?" Tanya Angga pada Reina yang masih sibuk mengunyah pizza.

"Jam sepuluh," jawab Reina tak terlalu jelas. Mulut gadis itu masih penuh pizza.

"Sial!"

"Sebaiknya aku mengantarmu pulang," Angga bergegas bangkit, saat kemudian Reina mencegah.

"Aku menginap saja!" Cetus Reina yang sudah selesai mengunyah pizza.

"Tidak!" Tolak Angga tegas.

"Iya!" Reina tetap keras kepala.

"Iel akan mengamuk-"

"Abang Iel di luar kota!" Reina beralasan.

"Uncle Liam?" Angga mengingatkan Reina.

"Aku akan menghubungi Rossie!" Ujar Reina enteng yang langsung membuat Angga berdecak.

"Baiklah! Kita pulang ke rumah mama saja kalau begitu!" Angga sudah mematikan laptopnya dan memasukkan bebda itu ke dalam ransel.

"Angga!" Reina kembali bergelayut pada Angga.

"Kita sudah lama tidak menginap berdua disini!" Rengek Reina manja.

"Jangan mulai, Rei!"

"Mulai apa?" Reina tiba-tiba sudah melompat ke punggung Angga dan minta gendong seperti anak kecil.

"Ya ampun!"

"Malam ini saja!" Bisik Reina sembari mengalungkan kedua lengannya di leher Angga.

"Kau mencekik leherku!" Angga meringis dan pura-pura bersikap lebay.

"Aku mau cerita banyak padamu!" Reina kembali beralasan.

"Cerita apalagi? Kau sudah bercerocos panjang kali lebar sejak kita tiba tadi!" Angga mengingatkan Reina, lalu mengangsurkan tas ranselnya pada Reina yang tetap tidak mau turun dari punggung Angga

"Kita pulang!" Ucap Angga lagi lebih tegas.

"Aku tidak akan turun dari punggungmu!" Ancam Reina yang sudah selesai memakai tas ransel Angga.

"Baiklah! Aku akan menggendongmu sampai parkiran!" Putus Angga seraya membenarkan sedikit posisi Reina di punggungnya. Gadis itu langsung tertawa renyah dan menyandarkan kepalanya di pundak Angga.

"I love you, Angga!" Ucap Reina manja.

"I love you too!" Balas Angga seraya mengusap lengan Reina.

"Disini, Nona?" Pertanyaan dari supir taksi seketika langsung membuat lamunan Reina menjadi buyar. Reina melihat keluar jendela dan pagar menjulang yang menutupi kediaman Halley sudah berada di hadapan Reina sekarang.

"I-iya!" Jawab Reina sedikit tergagap. Gadis itu segera mengambil uang dari tas, dan mengangsurkannya pada supir taksi.

"Terlalu banyak-"

"Untuk bapak saja!" Ucap Reina cepat seraya membuka pintu taksi dan keluar.

Gadis itu baru saja akan masuk, saat lampu mobil yang menyilaukan menyorotnya dari belakang.

"Rei!" Panggil Fairel yang rupanya juga baru pulang.

"Iya!" Jawab Reina sedikit bersungut. Reina akhirnya membuka lebar pintu gerbang sekalian agar mobil Fairel bisa masuk.

"Naik taksi? Kenapa tidak diantar Angga?" Tanya Fairel penuh selidik.

"Angga sibuk!" Jawab Reina ketus, seraya berlalu meninggalkan Fairel dan juga mobilnya. Reina langsung masuk ke teras, dan menghilang ke dalam rumah. Reina butuh berendam sekarang demi mendinginkan kepalanya yang sudah siap meledak!

****

[Rei, kau marah? Aku minta maaf!] -Angga-

"Ck! Apa pria ini masih harus bertanya?" Gerutu Reina kesal saat ia membaca pesan dari Angga yang hanya berisi satu pesan saja.

Benar-benar Angga yang tidak peka! Tidak romantis! Tidak pengertian!

"Reina! Kau sudah pulang?" Panggil Mom Yumi bersamaan dengan pintu kamar Reina yang sudah terbuka.

"Mom masak apa hari ini? Reina lapar."

"Belum makan sejak dari kantor," keluh Reina seraya memegangi perutnya.

"Tumben." Mom Yumi sedikit mengernyit, lalu membantu merapikan rambut Reina yang masih setengah basah.

"Biasanya kamu tidak pernah makan malam di rumah karena pasti sudah makan malam di luar bersama Angga," ujar Mon Yumi lagi heran.

Reina tak langsung menjawab dan gadis itu menghela nafas sejenak.

"Reina kangen masakan Mom!" Jawab Reina akhirnya beralasan. Reina sudah bangkit berdiri, lalu keluar duluan dari kamar meninggalkan Mom Yumi yang hanya geleng-geleng kepala.

"Bagi!" Reina yang sudah sampai di ruang makan, langsung menyambar potongan kue yang hendak Fairel suapkan ke mulutnya.

"Ck! Apa, sih!"

"Ambil sendiri kan bisa!" Omel Fairel kesal. Pria itu lebih kesal lagi saat Reina duduk di sampingnya, lalu menggeser piring kue Fairel ke hadapannya.

"Reina!!!" Geram Fairel dengan suara yang sudah naik tujuh oktaf.

"Iel! Jangan berteriak di meja makan!" Mom Yumi memperingatkan sang putra dengan tegas.

"Reina ini, Mom!" Adu Fairel kesal.

"Sama adik sendiri pelit!" Cibir Reina yang kini santai sekali menikmati kue yang harusnya menjadi jatah Fairel.

"Tumben makan di rumah?" Fairel melontarkan pertanyaan yang serupa dengan pertanyaan Mom Yumi di kamar tadi. Mungkin karena Reina yang sudah terbiasa makan di luar bersama Angga setiap malam atau kadang mereka makan malam bersama di rumah Aunty Sita.

"Angga sudah bangkrut karena keseringan mentraktirmu makan di luar?" Kekeh Fairel lagi yang langsung berhadiah toyoran dari Reina.

"Sembarangan!"

"Menebak-nebak saja!"

"Udah tadi pulang tidak diantar Angga, sekarang makan malam juga di rumah!" Fairel membeberkan semuanya dengan blak-blakan.

"Kau bertengkar dengan Angga, Rei?" Tanya Mom Yumi to the point setelah wanita paruh baya tersebut mendengar penuturan Fairel barusan.

"Enggak, Mom!" Jawab Reina seraya memainkan sendoknya di atas kue. Reina mendadak tak berselera lagi menyantap kue blackforest di depannya ini. Padahal tadi kue ini terasa lezat.

"Enggak atau enggak? Mencurigakan!" Bisik Fairel usil.

"Udah diam, Bang!" Reina tiba-tiba menyalak pada Fairel seraya bangkit dari duduknya. Suasana di meja makan mendadak jadi hening.

"Habiskan kuemu, Reina!" Titah Mom Yumi lembut yang membuat Reina terpaksa duduk lagi di kursinya. Gadis itu lalu menyumpalkan sisa kue di piringnya ke dalam mulut dengan kasar, tanpa keanggunan sedikitpun.

"Mom akan bicara pada Aunty Sita besok dan membahas pernikahan kalian saja-"

"Mom! Iel tidak mau dilangkahi!" Sela Fairel melayangkan protes.

"Tapi Reina dan Angga sudah terlalu lama berpacaran, Iel! Jangan egois!" Suara Mom Yumi mulai meninggi.

"Reina belum mau menikah dengan Angga, Mom! Jadi tak usah buru-buru bicara pada Aunty Sita!" Ucap Reina seraya bangkit dari kursinya. Gadis itu sudah menghabiskan kuenya, lalu hendak meninggalkan ruang makan.

"Sudah selesai yang makan, Rei?" Tanya Dad Liam saat berpapasan dengan Reina yang baru saja meninggalkan meja makan. Tadinya Dad kandung Reina itu memang sedang kedatangan tamu di teras depan.

"Sudah, Dad!" Jawab Reina lirih sembari berlalu menuju ke kamarnya.

"Reina kenapa?" Dad Liam menatap penuh selidik pada Fairel dan Mom Yumi.

"Sedang bertengkar dengan Angga, Dad! Katanya tidak mau menikah dengan Angga!" Jawab Fairel melapor.

"Bukan tidak mau! Tapi belum mau, Iel!" Mom Yumi mengoreksi.

"Gara-gara kamu pasti!" Dad Liam langsung mengarahkan telunjuknya pada Fairel.

"Kok jadi Iel yang salah?" Protes Fairel tak paham.

"Kau yang membuat rencana pernikahan Reina dan Angga tertunda terus!"

"Yang katanya tidak mau dilangkahi, yang katanya mau mendekati Rossie dulu!" Cerocos Dad Liam menguliti kelakuan sang putra. Sementara Fairel hanya meringis tanpa dosa.

"Iel kan sedang usaha pedekate pada Rossie, Dad!"

"Dad dukung Iel, dong! Biar Iel nggak kalah saing dari Keano menyebalkan!" Ujar Fairel yang langsung membuat Mom Yumi dan Dad Liam berdecak bersamaan.

.

.

.

Terima kasih yang sudah mampir.

Terpopuler

Comments

keke global

keke global

ojo berantem.... lel... keano msh sodaramu

2023-01-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!