Ana berusaha menghindar di tempat kursus, kerena Bunga berusaha untuk mendekati ia juga tidak tahu tujuan bunga mendekati dirinya. Ana lebih nyaman sendirian daripada diikuti oleh Bunga, ya biarpun Bunga lebih tua umurnya dibandingkan Ana, tapi Ana cuek sama Bunga kerena ia tidak mau dipanggil lagi oleh bunga.
Kaskus di nganggu pasti An bakal melawan, dsn lebih sadis lagi. Ia tidak segan segan memukul dan melakukan anarkis pada orang lain. Kalau tidak dinganggu Ana lebih senang menulis dsn membaca, apalagi di kota kabupaten dekat ke pasar. Ana sering meluangkan waktu ke perpustakaan juga untuk meminjam buku, dan ia juga salah satu anggota perpustakaan.
Di perpustakaan ingatan Ana hanya pada perpustakaan SMU Panimbang, hanya bedanya kalau di SMU Panimbang ini Elis selalu pustakawan nya sering memberikan label pada pungung buku dengan nomor ddc, tiga nama penulis dsn satu nama judul buku..
( Insha Allah saya bakal tahu setelah saya kuliah di DII Perpustakaan, tentang dewey desimal cllasifcation atau di singkat ddc )..
Si perpustakaan tinggal kabupaten tidak mengunakan ddc di setiap buku yang ada di perpustakaan, dsn pustakawan ya juga hanya menyediakan buku kunjung harian, buku pinjam dan buku kembali.
Buku yang ia baca adalah buku cerita, dongeng, novel kadang Ana juga membawa buku bacaan setelah menulis di buku pinjaman.
Bukan itu saja, Ana juga punya jiwa petualang yang baik ya biarpun masih ragu dalam hatinya. Pernah ia menuju sebuah kota di propinsi Banten yaitu Serang. Di terminal. Pakupatan ia memandang mobil yang hilir mudik kesan kemari para kenek berteriak keras memanggil para penumpang.
"Balaraja, Balaraja, Balaraja..."
"Tanjung Priuk, Tanjung Priuk, Tanjung Periuk,"
"Bandung, Bandung, Bandung!"
Teriakkan kenek terdengar riuh sekali. Ana hanya celingukan saja tidak tentu arah, bagaikan anak ayam yang baru keluar dari sarangnya.
Akhirnya gadis itu naik mobil arah royal dan berhenti di ciceri indah. Tepat di depan IAIN Serang. ( Insha Allah tahun 03 Mei 2005, saya menginjak kan kaki ke kampus itu😊 ). Ana gadis berusia 18 tahun berjalan masuk kampus itu dengan pandangan takjub melihat bangunan indah kampus. Tapi ia tidak bergetar hatinya untuk kuliah, matanya memandang gadis gadis sebayanya yang sedang berkumpul dan bersuka riang dihadapannya.. Ia hanya melihat dari sebuah mesjid saja..
Dan baru pertama kali di kampus ia melihat seorang gadis begitu adem nya, apalagi mengunakan gamis, dan kerudung yang menutupi dada.
'Ya Allah kalau saja di kota ini ada satu komunitas menulis, aku ingin ikut jadi penulis," bisik hati Ana.
Memang kalau dibandingkan melanjutkan kuliah, Ana lebih memilih buat melanjutkan menulis. Satu cita cita Ana, ia hanya ingin jadi penulis terkenal. Ia juga mau kalau bukunya berdampingan dengan penulis terkenal. Ya seperti Taufik Ismail, W.S Rendra, dan ia ingin sekali bertemu dengan kedua penulis itu.
Sebenarnya dalam hatinya ingin sekali bertemu dengan Chairil Anwar penulis sajak AKU, tapi Chairil Anwar telah meninggal dunia sebelum Ana lahir.
Akhirnya Ana keluar dari kampus IAIN menuju Ciceri indah dengan jalan kaki kerena jarak ciceri dan depan IAIN dekat sekali. Di Ciceri Ana memilih buku bacaan remaja. Banyak majalah majalah Remaja aneka yes dan sebagainya.
Memang dari kecil suka membaca otomatis buku buku di borong semuanya. Pernah ketika ia duduk di SMU pada tahun 2001, saking sukanya membaca ia membeli buku di pedagang kaki lima sebuah novel dewasa. Usia baru 17 tahun saat itu tapi ia telah membaca buku usia 18 tahunan.
"Bapak teu melarang ana baca buku. Sok baca buku naon Bae geh NU penting Ana bisa memilih mana yang baik dan mana yang nggak baik." kata bapak waktu itu masih kelas terdengar di telinga Ana.
Karya karya yang pernah ia beli karya Fredy S tapi sekarang novelnya entah kemana. Dari segi membaca memang Ana tidak pernah membandingkan buku ini dan itu. Baginya yang penting buku itu nyaman di baca, di Ciceri itulah Ana membeli buku dsn majalah apa saja yang penting isinya ada cerpen remaja apalagi cerpen yang isinya tentang pacaran.
Setelah mencari buku di pedagang kaki lima, ia pulang menuju Pandeglang kembali, kerena hati sudah mulai sore, tapi ia merasa puas sekali telah jalan jalan menuju kota Serang, dan ia tidsk.peenah menyadari kalau suatu waktu nanti ia adalah bagian dari FLP dan Rumah Dunia.
Hari hati dilalui oleh Ana dengan menulis ya biarpun ada anak anak yang les komputer sering mengejek dirinya, tapi Ana tetap diam saja ia tidak peduli sama sekali..
"Emang enaknya apa sih jadi penulis, masa depannya suram!" ejek Tiara mencipir.
Bunga yang ada di hadapan Ana hanya diam saja mendengar ocehan Tiara untuk Ana. Ia juga juga tidak peduli malah meninggalakan Tiara, Ana tidak mau kasus antara Bunga terulang lagi.
Melihat Ana pergi begitu saja, Bunga haha menghela nafas kasar, ia ingat ocehan dirinya lada Ana sampai ia marah dan memukul Bunga dengan sadisnya. Kalau ingat itu Bunga merinding kerena ia juga tidak menyangka kalau Ana bakal melakukan itu pada dirinya.
Ana yang meninggalkan tempat kursus hanya diam saja ia tidak merespon omongan Tiara, sebenarnya bukan hanya Tiara dan Bunga saja yang sering meledek dirinya, mungkin ada lima orang lagi yang tidak suka pada aktifitas Ana menulis maupun membaca.
Ia juga heran kenapa harus dirinya yang tidak disukai oleh orang orang itu. Heran sendiri. Tapi ia berusaha untuk menahan diri tidak marah, ya manusia biasa kadang ada rasa kesalnya juga kalau ada orang yang jail pasti dilawan.
Kadang ia juga ingin membuktikan kalau dirinya akan berhasil menulis dsn membuktikan pada mereka yang mengejek dirinya. Tapi ia bingung bagaimana cara membuktikannya kalau ia mampu jadi penulis, sedangkan fasilitas di kota badak masih sangat memperihatinkan sama sekali..
Apalagi jaringan internet harus mencari kemana? Sedangkan tahun 2002 sangat sulit sekali untuk jaringan internet hp juga susah apalagi internet.
Memang orang orang yang mengunakan surat elektrik membagi ads itu juga harus ke kota metropolitan. Apalagi Ana asal di desa, komputer juga belum.lancar.
Ana belajar komputer baru sampai word, belum ke Exel maupun power point. Awalnya si gitu lesnya mau mengajari Ana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 116 Episodes
Comments
Nindira
Semangat ana biar pun di ejek jangan pernah mundur malah kamu harus buktikan kalau kamu bisa sukses dengan menulis💪🥰
2023-02-07
1
Nindira
Demen bener sama cerita yang kaya gitu ana apa kamu mau belajar pacaran dari cerita yang kamu baca? 🤭
2023-02-07
1
Erni Sari
mawar untuk kasih semangat author
2023-01-17
0