chapter 3

Ejekan dari Bunga membuat hati Ana terasa sakit sekali, tapi ia tidak bisa berbuat apa apa. Bukan sekali dua kali bunga memperlakukan ana kurang baik, bukan itu saja bunga juga sering banget membuat kertas kumpulan cerpen cerpen tercecer begitu saja..

Kalau di lawan bunga selalu tudks terima, ia sering membalas Ana. Saking kesal dan geramnya Ana pernah membawa tas bunga ke tingkat atas tempat kursus dan menggantung tas bunga di atas atap, Ana nekad naik keatas atap.

Pernah Bunga menyembunyikan beberapa cerpen Ana di laci meja lalu di kunci, ia otomatis marah dan langsung memukul kepala Banga dengan raket badminton dengan keras, Bunga yang tidak menduga langsung menjerit kesakitan apalagi kepalanya juga terluka, otomatis luka itu berdarah.

"Dia yang duluan nyumputkeun buku Ana!" teriak Ana membelah diri.

"Bunga apa yang dikatakan dia benar?" tanya Ida menatap Bunga.

Gadis yang ditatapnya hanya mengangguk, melihat anggukan kepala Bunga akhirnya gadis pakai kacamata tanpa ba bi bu lagi langsung memeluk bunga dengan kerasnya beberapa kali, sampai Bunga menjerit kesakitan.

Melihat Bunga di pukul sedemikan rupa membuat Ida melongo tidak menyangka kalau Ana punya sisi kasarnya, akhirnya Ida dengan sudah payah memisahkan Ana dan Bunga sampai gadis itu berteriak meminta bantuan.

Ditambah lagi Bunga melolong kesakitan kerena Ana tidak berhenti memukul kepal, tangan, perut, kaki, wajah, pokonya semuanya.

Ida yang ingin menolong Bunga akhirnya kewalahan melihat Ana membabi buta seperti itu otomatis ia berteriak minta tolong supaya ada orang yang mau bantuin memisahkan Ana dan Bunga.

Untung masih ada orang yang kursus, akhirnya beberapa orang memisahkan Ana dan Bunga. mereka membawa Ana dan bunga keluar untuk diwawancara terkait kejadian tadi.

"Kenapa kalian ini seperti ini?" tanya Maria menatap kedua gadis yang duduk berdampingan.

"Si dulu yang mukul!" teriak Bunga menunjuk Ana.

Mata Maria langsung menatap Ana tajam sekali. Ana yang ditatap wajahnya tidak langsung menjawab pertanyaan Maria. dengan pelan, Ana menghela nafas kasar.

"Bunga yang duluan kak, buku kumcer An disembunyikan sama dia," tuding Ana.

"Kamu punya saksi nggak kalau aku yang menyembunyikan buku kamu," ujar ketus Bunga sinis..

"Kalau emang kamu nggak salah, coba aku pinjam kunci laci meja komputer," pojok Ana pada Bunga..

"Buat apa?"

"Bunga apa yang dikatakan Ana benar, kali kamu nggak pernah menyembunyikan buku Ana berikan kunci itu pada Ana." bujuk Maria..

"Tapi kalau misal kamu nggak menyembunyikan nggak mungkinkan kamu menolak kalau Ana minta kunci itu?" sela Maria..

Mau tidak mau akhirnya Bunga memberikan kunci laci nya ke Ana, gadis itu hanya tersenyum sinis saat menerima kunci dari Ana.

Gadis itu langsung membuka laci yang dikunci itu, dan benar juga kalau beberapa buku Ana ada di laci itu, Ana menunjukan buku dihadapan semua orang.

Maria hanya mwngelangkan kepala saat melihat buku yang dipengang Ana dalam.laci Bunga. Maria menatap tajam kearah Bunga, ia tidak menyangka kalau Bunga melakukan itu pada Ana.

Sejak kejadian itu Ana selalu menghindar, bukan ia menghindar kerena telah memukul Bunga, ia menghindar kerena ia tidak ingin ada perselisihan lagi. Maria meminta Bunga minta maaf pada Ana, tapi gadis berkaca mata itu tanpa ba bi bu lagi langsung pergi begitu saja.

Maria dan semua orang yang ada di ruangan itu hanya melihat kepergian Ana yang seperti itu, tapi semuanya menyalahkan Bunga. Tapi Ana juga salah saat Bunga akan meminta maaf tapi gadis itu malah pergi begitu saja, seperti tidak memperdulikan mereka yang ada disana.

Melihat Ana selalu menghindar Bunga juga lelah sendirian kerena tidak pernah bisa mendekati Ana. Ana sekarang lebih menghindar dari lingkungan yang tidak pernah mendukung dirinya. Sebenarnya kalau mau sih sebenarnya Ana itu baik kalau tidak pernah dinganggu.

Tapi kadang kalau orang yang tidak tahu selalu nganggu gadis itu, sedangkan Ana sebenarnya orangnya baik. Kalau saja orang lain bisa mengerti dirinya, dan ada waktu waktu tertentu yang tidak bisa dinganggu yaitu membaca buku dan menulis.

Kadang kalau orang yang tidak tahu, tentang diri Ana. Mereka sering melihat Ana sedang baca buku atau menulis mereka sering mengajak ngobrol. kadang gadis itu sebenarnya nggak suka diajak ngobrol saat ia sendiri sedang dalam fase membaca maupun menulis.

Dalam lubuk hati Ana sebenarnya ia ingin sekali menjadi wanita biasa saja. Ya seperti orang orang lainnya, tapi ia juga sadar kalau ia punya kelebihan dari menulis dsn membaca buku.

'Kenapa Allah nggak adil sih! Harus ciptakan aku yang suka menulis dan membaca, kenapa bukan orang lain, yang bisa menulis dsn membaca?" bisik hati Ana dalam hati.

Tapi saat ia sadar kadang ia Istigfar beberapa kali, Allah lebih tahu apa yang terjadi, dan Allah bakal memberikan yang terbaik pada hambanya. Itu yang sering Ana ucapkan dalam hati, ya ia sebenarnya agak tersiksa sekali mempunyai kelebihan pada dirinya.

Ia bisa menulis tapi sampai sekarang tidak bisa menghasilkan satu karya pun. Boro boro karya fasilitas internet juga susah nya minta ampun. Ya pada tahun 2002 Daerah Pandeglang yang terlihat seperti kota sebenarnya tidak punya fasilitas internet, pada itu juga hp juga langka sekali. Ada yang punya tapi harus beli pulsa yang 100 ribu, dan belinya harus ke Serang sebuah kota di propinsi di Banten.

Tapi biarpun waktu itu tidak ada internet maupun hp tidak masalah kerena semua orang di Pandeglang memang belum membutuhkan sama sekali, dan orang orangnya juga biasa saja saat tidak pegang hape.

Jadi pergi kemana mana juga tidak pernah ditelpon atau menelpon orang rumah, begitu juga dengan Ana gadis desa yang gaptek pada hp dan Internet. Dan kalau mau mengirim karya tulisan ke berbagai media harus mengunakan print out atau mengunakan disket.

Tapi ada juga orang yang menyimpan tulisan atau datang mengunakan kaset, itu yang membuat Ana tidak pernah melakukan kerena wadah kasetnya rusak.

"Aku nggak suka sama Bunga!" celetuk Ana pada Maria waktu gadis menanyakan alasan kenapa Ana harus menghindar saat Bunga minta maaf.

"Alasannya?"

"Dia udah beberapa kali melakukan itu, udah minta maaf eh diulang lagi, makanya aku nggak mau memaafkan?" sembur Ana kesat.

"Jangan begitu, orang yang maaf itu orang yang baik," nasehat Maria.

"Aku memang nggak baik makanya jangan minta maaf," ketus Ana.

Gadis itu beranjak dari tempat duduk, tapi dengan cepatnya lanhsung meraih tangan Ana supaya gadis itu tidak pergi begitu saja. Akhirnya Ana tidak pergi saat tangannya di pengang sama Maria, Ana hanya diam saja saat tanganya di pengang oleh Maria.*

Terpopuler

Comments

TK

TK

🌹

2023-02-06

1

Nindira

Nindira

Nah ketahuan kan kalau si Bunga berbohong

2023-01-11

1

Ufika

Ufika

Tak menghargai bngt sih

2023-01-11

1

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 chapter 1
3 Cahpter 2
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 55
55 chapter 56
56 chapter 57
57 chapter 58
58 chapter 59
59 chapter 60
60 chapter 61
61 chapter 62
62 chapter 63
63 chapter 64
64 chapter 65
65 chapter 66
66 chapter 67
67 chapter 68
68 chapter 69
69 chapter 70
70 chapter 71
71 chapter 72
72 chapter 73
73 chapter 74
74 chapter 75
75 chapter 76
76 chapter 77
77 chapter 78
78 chapter 79
79 chapter 90
80 chapter 81
81 chapter 82
82 chapter 83
83 chapter 84
84 chapter 85
85 chapter 86
86 chapter 87
87 chapter 88
88 chapter 89
89 chapter 90
90 chapter 91
91 chapter 92
92 chapter 93
93 chapter 94
94 chapter 95
95 chapter 96
96 chapter 97
97 chapter 98
98 chapter 99
99 chapter 100
100 chapter 101
101 chapter 102
102 chapter 103
103 chapter 104
104 chapter 105
105 chapter 106
106 chapter 107
107 chapter 108
108 chapter 109
109 chapter 110
110 chapter 111
111 chapter 112
112 chapter 113
113 chapter 114
114 chapter 115
115 chapter 116
116 chapter 117
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
chapter 1
3
Cahpter 2
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 55
55
chapter 56
56
chapter 57
57
chapter 58
58
chapter 59
59
chapter 60
60
chapter 61
61
chapter 62
62
chapter 63
63
chapter 64
64
chapter 65
65
chapter 66
66
chapter 67
67
chapter 68
68
chapter 69
69
chapter 70
70
chapter 71
71
chapter 72
72
chapter 73
73
chapter 74
74
chapter 75
75
chapter 76
76
chapter 77
77
chapter 78
78
chapter 79
79
chapter 90
80
chapter 81
81
chapter 82
82
chapter 83
83
chapter 84
84
chapter 85
85
chapter 86
86
chapter 87
87
chapter 88
88
chapter 89
89
chapter 90
90
chapter 91
91
chapter 92
92
chapter 93
93
chapter 94
94
chapter 95
95
chapter 96
96
chapter 97
97
chapter 98
98
chapter 99
99
chapter 100
100
chapter 101
101
chapter 102
102
chapter 103
103
chapter 104
104
chapter 105
105
chapter 106
106
chapter 107
107
chapter 108
108
chapter 109
109
chapter 110
110
chapter 111
111
chapter 112
112
chapter 113
113
chapter 114
114
chapter 115
115
chapter 116
116
chapter 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!