Cahpter 2

POV Aku/Ana

Aku juga heran kenapa Allah memberikan aku kelebihan untuk menulis, kadang aku sering protes pada Allah kenapa harus aku bukan orang lain. Aku protesnya kerena setiap waktu aku menulis banyak sekali teman teman mencipir kegiatan yang aku lakukan, memangnya tidak cape ya mereka berkomentar kaya gitu.

Oya aku dari SD sebenarnya bercita cita kuliah di IPB, alasannya aku ingin kuliah di IPB kerena aku ingin sekali melestarikan pertanian yang ada di desa yang aku tempati.

Desa Karyasari tempat aku diam bersama dengan orang tuaku. Tapi sebelum aku dan keluargaku diam di Karyasari, kami pernah kuliah di desa Kramat Manik sebuah desa yang benar benar jauh dari keramaian kota kabupaten.

Aku menempuh pendidikan SD Negeri 1 Jambubol ( sekarang SDN 1 Kramat Manik ), salah satu guru yang aku kagumi adalah bapak. Bapak sendiri. Bapak mengajar Bahasa dan sastra.

Aku senang diajar sama bapak kerena tanpa sadar bapak lah yang mengiringi aku menyukai dunia menulis. Bapak lah yang selalu mengalir ide ide kreatif aku di sekolah dan di rumah. Bapak lah yang selalu memberikan hadiah buku cerita untukku.

"Hari ini kalian jangan menulis di papan tulis ya, tapi kalian keluar dari kelas tulis apa yang kalian rasakan diluar." kata bapakku waktu mengajar di kelas 4 SD.

"Hore!" teriak kami sama sama.

Aku lebih semangat untuk keluar kelas. Kami keluar dari kelas dan mencari tempat yang nyaman sedangkan bapak ke ruang guru lagi.

"Iiih! pusing aku dikasih pekerjaan seperti ini," celetuk seorang murid yang tidak jauh dari diriku.

Aku langsung mengambil pulpen dan memukulkan ke kepala orang itu.

"Nyeri sih Na, main pukul Bae." jerit cowok itu sambil balas pukul.

Aku melirik ke kertas temanku yang tadi, aku melihat kertasnya masih kosong melompong tidak ada satu kalimat pun yang temanku tulis, sedangkan aku dengan mudahnya menuangkan kata kata dalam pikiranku.

Ya aku sendiri bingung juga kenapa aku bisa menulis ya biarpun masih seperti ceker ayam. Tapi kalau ditanya masalah cita cita aku hanya ingin kuliah di IPB Bogor, cita cita menjadi Sarjana pertanian.

Aku hanya ingin sekali mengubah pikiran para petani dalam soal menanam padi, ya para petani di desa ku mengunakan lahar pertanian dengan tadah hujan. Jadi mereka bisa menanam padi saat hujan berlangsung, sedangkan kalau tidak hujan lahan pertanian itu digunakan untuk tanaman palawija.

"Pak, kumaha sih supaya petani bisa panen padi dalam setahun itu mereka panennya 4 kali panen. Jadi nggak menunggu hujan," celetukku waktu aku masih duduk di SD.

"Atuh duka Na." ujar bapak merasa heran.

"Ana baca buku ieu pak," ujarku memperlihatkan buku bacaan hadiah dari bapak.

Buku itu berisikan cara mengairi sawah tadah hujan untuk diberikan air supaya sawah sawah tetap basah. Entah aku juga tidak tahu apa yang dipikirkan bapak padaku. bapak hanya menatapku, dan mengucek rambutku.

Ya sejak kecil aku menyukai pertanian, mungkin kerena darah dari ibu dan bapak. Kerena orang tua, ibu dsn bapak ku juga seorang petani. Yupz! mbak putri dan Mbah Kakung di Yogya hidup dari hasil tani dan bisa menyekolahkan anak anaknya.

Keinginan kuliah di IPB mengebu dibandingkan harus kuliah di Sastra😂.

***

Akhirnya Ana ikut kursus komputer di Pandeglang, dengan resiko kost disana nya. Awal kost di ruang yang masuk gang kecil.

Ia kost di sebuah rumah warga yang menurutnya mewah sekali, tapi waktu ia menginjakan kaki di rumah itu seperti rumah itu penuh aura yang membuat dirinya menolak berada di rumah itu.

Tapi ia berusaha untuk bertahan, ia tetap mengikuti kursus komputer..

"Na, kamu lagi apa sih! Cepat beresin semua peralatan yang kamu pakai!" teriak Bunga sambil merampas kertas yang ditulis Ana.

"Teh, ulah!" teriak Ana saat Bunga melihat apa yang ditulis Ana.

"Hahahaha! Tulisan kamu jelek banget, nulis apaan sih!" Bunga langsung melempar kertas yang ada tulisannya Ana.

"Tetap," Ana pasrah.

Gadis itu langsung mengambil kertas yang di remas remas oleh Bunga. Tapi saat Ana mau jongkok dan mengambil kertas itu, tiba tiba Bunga mendorong tubuh Ana sambil terjungkal.

"Teteh!" teriak Ana saat tubuhnya terantuk meja.

Gadis itu langsung menyerang Bunga yang masih berdiri di tempat semula, Bunga yang tidak menduga langsung terkaget kaget saat tubuhnya di dorong keras, Samapi bunga terpelanting ke arah depan. Ana dengan teganya langsung menarik kerudung yang dipakai oleh Bunga dan dibuang begitu saja.

PLAK!

Sebuah pukulan mendarat di pipi Bunga, ia meringis kesakitan saat telapak tangan Ana menyentuh pipi Bunga dengan kerasnya. Bunga menjerit kesakitan, melihat itu Ana tersenyum puas sekali dan meninggalakan Bunga dalam keadaan tidak baik baik saja, Bunga terlihat sangat kesal mendapat perilaku yang tidak enak dari Ana.

"Na!" panggil Ida.

Ana yang sedang berada di luar langsung membalikan badannya saat telinganya mendengar nama nya dipanggil seseorang. Ia membalikan badannya, Ida sekarang berada di depan dirinya.

"Kamu ngapain si Bunga sampai segitunya?" tanya Ida.

"Biar kapok, coba aku menulis di kertas emang sebelum nya aku menulis di laptop membuat cerpen, eh malah diginiin sama Bunga," kata Ana memperlihatkan kertas HVS yang terdapat tulisan nya.

Ida meraih kertas itu.

"Kamu bisa menulis cerpen?" tanya Ida menyelidiki.

Ana hanya mengangguk saat ia mendengar pertanyaan Ida, Ida melihat anggukan kepala Ana hanya memberikan jempol buat Ana.

Ia melihat Ida memberikan jempol dihadapannya hanya tersenyum manis sekali.

"Kamu rajin menulis nanti juga bakal bagus sendiri,"puji Ida memberikan motivasi.

"Makasih ya, Da."

"Iya, udah jangan di ladenin, Bunga itu seperti itu," ujar Ida.

Akhirnya keduanya langsung pergi meninggalkan tempat kursus. Di tempat kursus itu bukan hanya kursus komputer saja, tapi juga kursus bahasa Inggris, pernah Ida mengajak Ana untuk kursus bahasa Inggris tapi Ana menolak secara halus.

"Penting Na kalau.kita bahasa inggris, ya buat diri kita juga," kata Ida waktu itu..

Tapi Ana hanya mengelengkan kepala saja, ia sering mendengar kalau anak kursus bahasa Inggris berbicara Inggris, tapi tetap saja Ana biasa saja.

Terpopuler

Comments

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

꧁☠︎𝕱𝖗𝖊𝖊$9𝖕𝖊𝖓𝖉𝖔𝖘𝖆²꧂

jangan remehkan seorang ana.

2023-02-22

1

Nindira

Nindira

Wah Ana bisa jadi bar bar juga ya kalau karyanya tulisannya di sobek

2023-01-11

0

Nindira

Nindira

mungkin bakat nulisnya diturunkan dari bapaknya kali ya

2023-01-11

0

lihat semua
Episodes
1 Prolog
2 chapter 1
3 Cahpter 2
4 chapter 3
5 chapter 4
6 chapter
7 chapter 7
8 chapter 8
9 chapter 9
10 chapter 10
11 chapter 11
12 chapter 12
13 chapter 13
14 chapter 14
15 chapter 15
16 chapter 16
17 chapter 17
18 chapter 18
19 chapter 19
20 chapter 20
21 chapter 21
22 chapter 22
23 chapter 23
24 chapter 24
25 chapter 25
26 chapter 26
27 chapter 27
28 chapter 28
29 chapter 29
30 chapter 30
31 chapter 31
32 chapter 32
33 chapter 33
34 chapter 34
35 chapter 35
36 chapter 36
37 chapter 37
38 chapter 38
39 chapter 39
40 chapter 40
41 chapter 41
42 chapter 42
43 chapter 43
44 chapter 44
45 chapter 45
46 chapter 46
47 chapter 47
48 chapter 48
49 chapter 49
50 chapter 50
51 chapter 51
52 chapter 52
53 chapter 53
54 chapter 55
55 chapter 56
56 chapter 57
57 chapter 58
58 chapter 59
59 chapter 60
60 chapter 61
61 chapter 62
62 chapter 63
63 chapter 64
64 chapter 65
65 chapter 66
66 chapter 67
67 chapter 68
68 chapter 69
69 chapter 70
70 chapter 71
71 chapter 72
72 chapter 73
73 chapter 74
74 chapter 75
75 chapter 76
76 chapter 77
77 chapter 78
78 chapter 79
79 chapter 90
80 chapter 81
81 chapter 82
82 chapter 83
83 chapter 84
84 chapter 85
85 chapter 86
86 chapter 87
87 chapter 88
88 chapter 89
89 chapter 90
90 chapter 91
91 chapter 92
92 chapter 93
93 chapter 94
94 chapter 95
95 chapter 96
96 chapter 97
97 chapter 98
98 chapter 99
99 chapter 100
100 chapter 101
101 chapter 102
102 chapter 103
103 chapter 104
104 chapter 105
105 chapter 106
106 chapter 107
107 chapter 108
108 chapter 109
109 chapter 110
110 chapter 111
111 chapter 112
112 chapter 113
113 chapter 114
114 chapter 115
115 chapter 116
116 chapter 117
Episodes

Updated 116 Episodes

1
Prolog
2
chapter 1
3
Cahpter 2
4
chapter 3
5
chapter 4
6
chapter
7
chapter 7
8
chapter 8
9
chapter 9
10
chapter 10
11
chapter 11
12
chapter 12
13
chapter 13
14
chapter 14
15
chapter 15
16
chapter 16
17
chapter 17
18
chapter 18
19
chapter 19
20
chapter 20
21
chapter 21
22
chapter 22
23
chapter 23
24
chapter 24
25
chapter 25
26
chapter 26
27
chapter 27
28
chapter 28
29
chapter 29
30
chapter 30
31
chapter 31
32
chapter 32
33
chapter 33
34
chapter 34
35
chapter 35
36
chapter 36
37
chapter 37
38
chapter 38
39
chapter 39
40
chapter 40
41
chapter 41
42
chapter 42
43
chapter 43
44
chapter 44
45
chapter 45
46
chapter 46
47
chapter 47
48
chapter 48
49
chapter 49
50
chapter 50
51
chapter 51
52
chapter 52
53
chapter 53
54
chapter 55
55
chapter 56
56
chapter 57
57
chapter 58
58
chapter 59
59
chapter 60
60
chapter 61
61
chapter 62
62
chapter 63
63
chapter 64
64
chapter 65
65
chapter 66
66
chapter 67
67
chapter 68
68
chapter 69
69
chapter 70
70
chapter 71
71
chapter 72
72
chapter 73
73
chapter 74
74
chapter 75
75
chapter 76
76
chapter 77
77
chapter 78
78
chapter 79
79
chapter 90
80
chapter 81
81
chapter 82
82
chapter 83
83
chapter 84
84
chapter 85
85
chapter 86
86
chapter 87
87
chapter 88
88
chapter 89
89
chapter 90
90
chapter 91
91
chapter 92
92
chapter 93
93
chapter 94
94
chapter 95
95
chapter 96
96
chapter 97
97
chapter 98
98
chapter 99
99
chapter 100
100
chapter 101
101
chapter 102
102
chapter 103
103
chapter 104
104
chapter 105
105
chapter 106
106
chapter 107
107
chapter 108
108
chapter 109
109
chapter 110
110
chapter 111
111
chapter 112
112
chapter 113
113
chapter 114
114
chapter 115
115
chapter 116
116
chapter 117

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!