SELAMAT TINGGAL.

Seperti hari-hari sebelumnya, disetiap paginya Qanita bertanggung jawab untuk menyiapkan sarapan untuk keluarga suaminya. Padahal dirumah itu ada dua orang pembantu. tapi tetap dialah yang memasak. Setelah masakan matang ia pun menyajikannya. Setelah itu ia baru memanggil para keluarga suaminya untuk makan bersama. Di banding sebut sebagai menantu, Qanita lebih cocok disebut pembantu. Karena semua tugas-tugas pembantunya, ia lakukan, atas perintah ibu mertuanya.

Kini semua keluarga sudah berkumpul di meja makan, itu termasuk Fazril, yang terlihat ia sudah duduk dengan santainya. Tanpa memperdulikan dengan sekitarnya. Di saat mereka sudah mengambil makanan mereka masing-masing. Tanpa sengaja mata Fazril, langsung mengarah ke Qanita, yang terlihat hanya berdiri saja, seperti seorang pembantu dengan wajah yang terlihat sedang tertunduk.

"Kenapa kamu berdiri di situ saja? Apakah kamu tidak makan, hah?" tanya Fazril, dengan nada datarnya.

"Tidak Boleh! Mama sedang menghukumnya!" celetuk Maryati, terdengar lantang.

Fazril langsung mengerutkan dahinya, setelah mendengar perkataan Maryati, "Menghukum?"

"Iya! Istri kamu itu kemarin menghancurkan acara arisan Mamah! Mama sedih tahu Nak! Selalu saja dia membikin ulah, kan Mama malu sama teman-teman Mah! Mama sampai di olok-olok oleh mereka, karena telah memiliki menantu, yang buruk rupa dan buruk pula kelakuannya!" ujar Maryati, sambil memasang wajah sedih dihadapan anaknya. Ia mengadukan Qanita, dengan hal-hal yang buruk, padahal tak pernah ia lakukan.

"Maaf Mah, Nitakan tida..." timpal Qanita, bermaksud ingin membela dirinya. Namun perkataannya langsung disanggah keras oleh Maryati.

"Diam kamu! Apakah kamu tidak melihat, kalau Mama sedang berbicara dengan Anakku hah?!" bentak Maryati. Membuat Qanita langsung terdiam, Sambil menatap wajah suaminya, sambil menggelengkan kepalanya dengan pelan seakan ia ingin mengatakan, kalau yang dikatakan ibunya tidak benar. Namun Fazril malah membuang wajahnya, menandakan ia tak memperdulikan Isyarat dari Qanita.

"Memangnya apa yang sudah dia lakukan, sampai-sampai menghancurkan acara arisan Mamah?" tanya Fazril dengan dingin. Dan tanpa ingin melihat ibunya. Mendengar pertanyaan dari Fazril Maryati langsung gugup. Dan tiba-tiba saja Dia teringat pada peristiwa ketika temannya yang telah menabrak Qanita yang sedang membawa baki minuman untuk mereka

"Eh! I-itu Nak! Istri kamu sudah memecahkan gelas-gelas yang berisikan jus buah. Padahal minuman itu untuk teman-temannya Mama loh Nak. Bikin malukan?" balas Maryati, sambil berusaha sedih agar air matanya dapat keluar.

"Bi Atin, apakah benar yang dikatakan Nyonya?" tanya Fazril pada salah satu pembantu, yang terlihat sedang berdiri, bersejajar pada Qanita.

Pembantu yang bernama Atin itu langsung tersentak kaget dan seketika matanya langsung mengarah ke wajahnya Maryati. Dan seketika itu, juga, Maryati langsung mengganggu kan kepalanya mengisyaratkan, kalau pembantunya itu harus berkata iya.

"Be-benar T-tuan muda!" bales Atin, masih terlihat gugup, bahkan ia tampak begitu takut pad Fazril.

"Tuhkan, benarkan Nak? Hiks..hiks..masa kamu tidak percaya banget sih sama perkataan Mama kamu sendiri Nak? Hiks.. hiks.." sambung Maryati. Yang tampaknya ia telah berhasil untuk mengeluarkan air mata palsunya.

"Maaf Mah, Azril bukannya tidak percaya dengan perkataan Mama. Hanya saja Fazril ingin mencari kebenarannya!" balas Fazril, tampak ia merasa bersalah, setelah melihat air mata buaya sang ibu.

"Hiks.. hiks.. tetap saja kamu tidak percayakan? Hiks.. hiks.. sedih banget hati Mama. Anak yang Mama lahirkan dan besarkan dengan kasih sayangnya Mama, sudah tidak percaya dengan perkataan Mamahnya lagi. Hiks.. hiks.." keluh Maryati sambil menangis tersedu-sedu.

"Maaf Mah! Sekarang Mama maunya Azril melakukan apa hm?" tanya Fazril terdengar begitu lembut.

Mendengar pertanyaan dari Fajri Maryati langsung tersenyum tipis karena sepertinya rencananya telah berhasil, "Mama mau kamu menceraikan istri kamu, Nak! Karena Mama nggak mau di permalukan lagi! Hiks.. hiks..hiks.." katanya, dan kembali ia berpura-pura menangis hingga terisak-isak.

"Tidak bisa Mah! Karena Dia amanah dari Kakek! Kalau Azril menceraikannya, maka perusahaan kita akan menjadi miliknya! Bahkan rumah ini juga termasuk dalam wasiat Kakek Mah!" ujar Fazril, sambil menatap dingin pada Qanita.

Mendengar perkataan putranya, dengan spontan Maryati, menghentikan tangisannya, karena ia begitu terkejut mendengar ucapan Fazril.

"Apa! Perusahaan dan rumah ini akan jadi miliknya, kalau kamu bercerai? Bagaimana bisa seperti itu? Memangnya yang cucu kandungnya Siapa sih? Bisa-bisa Papa kamu membikinkan wasiat seperti itu Mas!" Tampak Maryati seperti tak terima dengan hasil wasiat yang telah dibuat oleh mertuanya sendiri.

"Kamukan sudah tahu, seperti apa Papaku itu. Jadi sekarang kamu jangan sembarang meminta hal yang akan menghancurkan diri kamu sendiri," balas Firman, dengan santainya, sambil ia mengucapkan sesendok makanan kedalam mulutnya.

"Eh! Apa itu artinya, Mas sebenarnya sudah tahu isi wasiat dari Papa?" tanya Maryati terlihat sangat penasaran.

"Iis.. Mama kemana aja sih! Kenapa baru tahu isi wasiat Kakek? Itukan sudah bukan rahasia umum Mah!" sambung seorang gadis muda, yang terlihat sedang menikmati makanannya.

"Hah? Fanesah juga sudah tahu? Hah! Kenapa hanya Mama yang tidak tahu? Apakah kalian sengaja merahasiakan ini sama Mama, hah?" tanya Maryati Yang sepertinya ia tak pernah karena hanya dirimu yang tidak mengetahui tentang wasiat tersebut.

"Sudahlah Mah, tidak usah dibahas lagi! Mama kenapa Mama tidak diberi tahu, itu karena Mama bisa membuat kita mendapatkan Maslah! Jadi berhentilah membahas ini lagi!" ujar Fazril terdengar begitu tegas. Membuat Maryati tak berani membahasnya lagi.

"Baiklah Mama, tidak akan membahasnya lagi. Asalkan kamu mau menikah dengan Monalisa! Karena cuma dia yang Mama inginkan untuk menjadi menantunya Mama!" ujar Maryati, dengan nada suara yang terdengar keras.

"Baiklah! Azril akan melakukan sesuai keinginan Mama! Jadi Mama atur saja, nanti sepulang Fazril dari Eropa, Azril akan menikahi Mona!" balas Fazril, seraya ia bangkit dari duduknya, lalu ia pun langsung bergegas pergi meninggalkan ruang makan tersebut.

Mendengar perkataan dari suaminya tubuh Qanita langsung bergetar. Dan ia pun langsung berlari meninggalkan ruang makan tersebut juga.

"Eh! Nggak sopan banget ya tu anak! Main.." protes Maryati, Namun langsung di bentak oleh suaminya.

"Diam kamu! Kamu yang sudah sangat kelewatan!" bentak Firman, dan ia pun langsung bergegas pergi.

"Eh, kok Papa marah?" gumam Maryati pada putri bungsunya namun hanya ditanggapi dengan menaiki bahunya saja.

...*****...

Sementara itu disisi lain.

Qanita, tampak menangis tersedu-sedu di atas tempat tidurnya. Hatinya begitu Sakit sehingga ia tak kuasa menahan tangisnya.

"Apa yang harus aku lakukan sekarang hiks.. karena sudah tidak ada tempat lagi untukku disini! Hiks.. hiks.. Bunda, hiks.. jemput Hana..hiks . Hana sudah nggak tahan lagi di sini! Hiks.." ratap Qanita, yang terlihat begitu sedih sekali, dan disaat itu juga matanya sebuah botol putih yang sepertinya itu botol obat tidur.

Lalu ia pun bangkit dari tempat tidurnya, dan langsung mengambil botol tersebut. Lalu ia tuang isi botol itu ketangannya dan terlihatlah tumpukan pil putih ditangannya tersebut. Lalu ia pun memasukkan obat-obatan itu kedalam mulutnya. Dan ia langsung meminum air putih, lalu kembali ia masukkan obat yang tersisa kedalam mulutnya lagi. Setelah itu ia pun kembali membaringkan tubuhnya lagi diatas tempat tidurnya.

"Selamat tinggal Mas Azril. Semoga kamu menemukan kebahagiaanmu." ucapnya lalu ia pun memejamkan matanya.

...••┈••✾•◆❀🌸❀◆•✾••┈••...

Jangan lupa berikan dukungannya ya? Dan jangan lupa kasih 👉 🌟🌟🌟🌟🌟 Lima, VOTE, LIKE, Hadiah Serta komentarnya oke 😉 Agar Ramanda bersemangat loh 😉

SYUKRON 🥰🙏

Terpopuler

Comments

Sulati Cus

Sulati Cus

astaga nasi pecel msh enak pk bunuh diri mending bubar terus pergi jauh deh

2023-02-26

1

Sunarti

Sunarti

kenapa malah bunuh diri Qanita

2023-02-17

0

Sri Wahyuni

Sri Wahyuni

cwe ko lemah bngt tolol hrus mlawan bankit jngn bsa y mewek mending bnuh dri y lngsung mati Alhamdulillah dah d dunia y trsksa s akherat jg tmbah parah dech krn trmasuk manusia musrik yg bnuh dri

2023-02-11

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!