Kehamilan Kezia membuatnya banyak mengalami masalah, ia di usir dari rumah, ia juga di keluarkan dari sekolah, dan ia harus menghidupi dirinya seorang diri. Memang Kezia bukan tipe wanita yang lemah, tetapi ada saatnya Kezia merasa sangat lemah dan hancur. Janin yang ada di rahimnya sekarang lah yang membuat Kezia kembali kuat.
Kezia memilih tinggal di kota sebrang agar tidak membuat malu keluarganya, ia mengontrak di pinggiran kota agar tidak terlalu mahal, beruntung tabungan yang Kezia milik cukup banyak, hal itu bisa membuatnya tenang beberapa saat.
"Total 7 juta, untuk ngontrak rumah 1 juta, makan bulan ini 1 juta setengah, masih sisa 4 setengah juta. Hmmm apa aku buka usaha saja ya," ucap Kezia sambil membagi uang yang ia miliki.
Sambil merapihkan pakaiannya Kezia berpikir usaha apa yang harus ia lakukan yang tidak membuatnya terlalu lelah, Kezia tau kandungannya masih sangat lema, takutnya jika ia terlalu capek akan terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Bagaimana kalau berjualan kue, di depan gang tadi tempat orang lewat, tempat yang sangat cocok untuk berjualan," ucap Kezia.
Sudah Kezia putuskan ia akan berjualan kue, kemampuan nya membuat memasak memang tidak bisa di ragukan, di rumah Kezia memang selalu membuat masakan untuk keluarganya.
"Kamu harus kuat bersama dengan mamah sayang, mamah yakin kamu dapat tumbuh dengan baik," ucap Kezia sambil mengusap perutnya.
Di tempat lain, Leo benar-benar sedang hancur, perusahaan nya tiba-tiba mengalami kemunduran yang sangat cepat. Beberapa klien membatalkan kerja sama tanpa hal yang jelas. Leo benar-benar sangat pusing sekarang, ia seperti terkena karma secara instan yang membuatnya sampai seperti ini.
"Ahhk... Bajingan." Leo melemparkan semua berkas nya sampai berserakan di lantai.
"Leo tenang.." Haru berusaha untuk menenangkan Leo, hanya ia yang tersisa saat ini, kalau sedang seperti ini mana mungkin temannya akan datang membantunya.
"Bagaimana aku bisa tenang Haru, aku akan jatuh miskin," kata Leo.
Haru mendekati Leo dan menepuk pundaknya. "Tidak akan terjadi, aku akan membantu mu, ayah ku akan menyokong perusahaan mu satu tahun ke depan, kalau kau bisa membalikkan keadaan kau akan aman, tetapi kalau kau tidak bisa aku tidak tau lagi, hanya itu yang bisa aku bantu," ucap Haru.
Leo menatap Haru, sepupunya ini memang selalu ada untuknya.
"Kau yakin, bagaimana kau akan menyakinkan ayah mu untuk membantu ku," tanya Leo.
"Akan aku usahakan bagaimana pun caranya," jawab Leo.
"Terimakasih Haru, kau memang yang terbaik." Leo langsung memeluk Haru dengan erat.
"Sama sama, aku tidak akan meninggalkan saudara ku yang sedang dalam kesulitan. Untuk mengurangi kerugian kurangi karyawan dan beberapa petinggi perusahaan yang tidak membantu mu, tapi jangan lupa memberikan hak mereka," kata Haru.
"Ah untuk apa lagi aku memberikan hak mereka, sudah pecat saja lah," ucap Leo.
''Jangan memperburuk keadaan, jangan membuat masalah baru, sudah ikuti apa yang aku katakan." Ini yang Haru tidak suka dari Leo, sifatnya sangat semena-mena pada orang lain.
"Berbuat baik untuk beberapa waktu ke depan, bisa jadi ini karma untuk mu," kata Haru.
"Begitu ya, ya sudah lah aku ikut dengan perkataan mu," ucap Leo.
Untuk kali ini Leo rasa memang sebaiknya ia mengikuti apa yang Haru katakan, memang beberapa kali Haru mampu membuatnya melewati keterpurukan.
Kembali pada Kezia, mulai sore ini Kezia mulai membeli bahan bahan yang akan ia gunakan untuk membuat berbagai macam kue, Kezia sudah membuat hitungan agar kalau usaha ini gagal ia masih bisa membuat usaha lainnya. Kezia tidak ingin menyianyiakan uang yang ia miliki.
Setelah selesai berbelanja Kezia mulai membuat sedikit kue untuk ia coba, ia ingin kue yang ia buat sempurna agar banyak orang yang membelinya.
"Ah kenapa aku jadi ingat pria itu, apa yang sedang ia rasakan sekarang ya, secara ini kan anaknya, tapi aku tidak yakin ia merasakan sesuatu, pria itu kan tidak punya hati," ucap Kezia.
"Semoga dia mengalami kehancuran lebih buruk dari ku," kutuk Kezia.
Memang kalau mengingat Leo, Kezia pasti selalu ingin mengutuk Leo, wajah tampan Leo ternyata hanya cover untuk menutupi kebusukan hatinya.
***
Hari pertama Kezia berjualan semuanya tidak sesuai dengan keinginannya, walaupun kuenya sangat enak tidak membuat orang tertarik untuk membelinya, dari pagi sampai siang hari hanya dua kue yang laku terjual, hal itu membuat Kezia harus memutar otak agar kue nya tidak terbuang percuma.
"Ya sudah aku bagikan saja pada orang sekitar sini, Hitung-hitung denganpercobaan, mana tau dengan aku memberikan kue ini pada mereka, mereka akan tertarik untuk membelinya."
Bukan hanya pintar dan kuat, hati Kezia juga sangat baik, sangat disayangkan karena pria seperti Leo gadis sebaik Kezia sampai seperti ini.
Setelah membagikan kue kue nya pada orang di sekitar kontrakan nya Kezia memutus untuk kembali ke rumah, hari sudah sangat siang dan sudah waktunya untuk ia istirahat, kehamilannya membuat Kezia lebih mudah lelah dari biasanya.
Saat sedang makan siang handphone nya berbunyi beberapa kali, Kezia melihat Adit yang menghubunginya.
Kezia ragu untuk mengangkat panggilan dari sang adik, beberapa hari ini memang adiknya sedang tidak ada di rumah, mungkin saat pulang Adit kebingungan karena sang kakak sudah tidak ada di rumah.
"Halo," ucap Kezia.
"Kakak.. Kakak dimana? Kenalan kakak pergi tanpa memberitahu ku?"
"Adit tenang, kakak baik baik saja, jangan khawatir ya. Kakak pergi karena berbuat kesalahan," ucap Kezia.
"Iya aku tau, tapi aku tidak yakin kakak benar-benar melakukan hal itu dengan sengaja, aku ingin meminta penjelasan dari kakak, sekarang kakak dimana," tanya Adit.
"Kakak sangat jauh Adit, tidak perlu mendengar penjelasan apapun, kamu sudah percaya dengan kakak saja kakak sudah sangat senang. Kamu baik-baik ya di sana, jaga keluarga kita dengan baik, jangan membuat malu keluarga seperti kakak," ucap Kezia.
"Kak.." Suara Adit terdengar sedih.
"Tidak papa, kamu tau kakak bagaimana kan, kakak janji kalau sudah waktunya kita akan bertemu, untuk sekarang kakak ingin menenangkan diri, banyak masalah yang kakak hadapi, tolong mengerti ya," ucap Kezia.
"Iya kak, aku selalu ingin mendengar kabar baik dari kakak," kata Adit.
Adik mana yang tidak sedih jika kakaknya pergi meninggalkan rumah dengan masalah, Adit ingin memeluk Kezia dengan erat, ia sendiri percaya jika Kezia tidak mungkin melakukan hal itu dengan sengaja, pasti ada seseorang yang membuat Kezia sampai seperti sekarang ini.
Setelah mendapatkan panggilan dari sang adik Kezia kembali menangis, ia sangat senang ada satu orang yang percaya dengan dirinya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Yane Kemal
Adit baik hati
2023-01-27
0