Walaupun Kezia bekerja di sebuah bar, Kezia tidak memberitahu kedua orang tuanya, bisa di katakan pekerjaannya hina di mata orang di sekitarannya, walaupun ia hanya sebagai melayani pesanan pelanggan yang datang. Kezia mengatakan pada kedua orang tuanya jika ia bekerja di sebuah cafe, hal itu agar ia mendapat izin.
Kurang lebih sudah dua minggu Kezia bekerja, ia sangat senang dengan pekerjaannya yang tidak terlalu berat, uang yang ia dapatkan cukup banyak, baru dua minggu bekerja ia sudah mendapatkan 2 juta rupiah.
Walaupun begitu ada juga hal yang tidak ia sukai dari pekerjaannya, ia jadi di pandang sebelah mata oleh pria hidung belang, beberapa tindakan pelecehan juga hampir menimpanya, beruntung hal itu tidak benar-benar terjadi, hanya sampai hampir saja. Kezia benar-benar menjaga dirinya dengan tidak memakai pakaian yang terbuka, memang ia mendapatkan sebuah seragam dari tempat itu, hanya saja seragam itu di pakai sekali dalam seminggu, sisanya ia menggunakan pakaian sendiri.
Hari ke 15 Kezia bekerja, kemarin ia sudah menerima gaji keduanya, karena hal itu Kezia jadi lebih bersemangat hari ini, pukul 18:45 menit Kezia sudah ada di tempat ia bekerja, ia tidak pernah telat sehari pun, karena hal itu membuat Kezia mendapatkan perhatian lebih dari sang manager, sang manager sangat suka dengan kedisiplinan Kezia.
"Selamat menikmati," ucap Kezia.
"Cantik bisa temani om malam ini.."
"Tidak, maaf saya hanya bekerja." Sambil tersenyum Kezia pergi meninggalkan meja itu.
Ia mulai terbiasa dengan ajakan seperti itu, memang bekerja di tempat seperti ini memiliki resiko pelecehan yang lebih besar.
Saat Kezia ingin kembali ke belakang tangannya di tarik oleh seseorang, hal itu membuat Kezia terkejut.
"Lepas.." Kezia langsung menepis tangan itu.
"Maaf, aku hanya ingin memesan makanan," kata Erik.
"Tuan Erik, maaf maaf saya tidak tau," ucap Kezia. Kezia sangat takut jika Erik marah kepadanya.
"Hahaha tidak papa, kau mengenal ku," tanya Erik.
"Sebelum saya bekerja di sini, saya sudah diberitahu manager di sini, siapa pemilik utama bar ini," jawab Kezia.
"Oh jadi kau wanita yang di rekomendasi itu ya," ucap Erik sambil menganggukkan kepalanya.
"Iya tuan, saya Kezia saya masuk di rekomendasi kakaknya teman saya."
"Oh ya ya, dia juga pemilik tempat ini," ucap Erik.
"Tapi tuan yang utama," ujar Kezia.
"Hahaha kau bisa saja." Erik tersenyum melihat Kezia yang terlihat begitu polos, seperti ada hal yang ingin ia rencanakan.
"Di sana teman teman ku, hidangkan semua menu yang ada, setelah itu masuk ke ruangan manager," ucap Erik.
"Siap tuan." Segera Kezia melakukan apa yang Erik katakan.
Setelah menghidangkan semua makanan dan minuman yang ada, Kezia langsung ke ruangan manager, Kezia sangat takut Erik memecatnya karena tadi, tetapi kelihatan nya Erik pria yang baik, ia malah mengatakan kata maaf saat Kezia menipis tangannya.
"Duduk," ucap Erik.
"Jangan pecat saya tuan," kata Kezia.
"Hahaha siapa yang mau memecat mu, aku hanya ingin meminta mu membantu acara di apartemen ku," ucap Erik.
"Maksudnya tuan," tanya Kezia.
"Lusa aku ada acara, aku memerlukan pelayan seperti mu untuk menjadi pelayan seperti di sini, aku ingin menarik mu untuk sehari saja," jawab Erik.
Kezia cukup takut Erik mengajaknya seperti itu, ia baru bertemu dengan Erik, ia masih belum benar-benar percaya dengan Erik.
"Saya tidak berani tuan," tolak Kezia.
"Bukan hanya dirimu, ada satu orang lagi dari tempat lain, hanya orang yang aku pilih saja, setiap tahun nya ada kok, kau jangan takut akan ada bonus besar," ucap Erik.
"Bonus," tanya Kezia.
"Iya karena acara pasti sangat ramai yang membuat mu sibuk, kau akan mendapatkan uang lebih. Tolong bantu aku," jawab Erik.
Yang terlihat Erik sangat baik sekali, Kezia jadi tidak enak untuk menolaknya. Kezia diam beberapa saat untuk berpikir, ia bantu atau tidak. Erik juga tidak meminta bantuannya secara cuma-cuma, hal itu juga menjadi pertimbangan berat untuknya.
"Ini uangnya." Erik memberikan sebuah amplop yang berisi uang pada Kezia.
"Di bayar sekarang tuan," tanya Kezia.
"Iya agar kau percaya pada ku," jawab Erik.
Sudah diberikan dp seperti itu tidak mungkin Kezia bisa menolaknya, ia pun menerima tawaran yang Erik berikan. Karena pekerjaan Erik juga, ia bisa mendapatkan yang cukup banyak.
"Iya tuan saya akan membantu tuan Erik," ucap Kezia."Bagus, besok jam 7 malam, di apartemen ku, ini alamat nya langsung datang saja. Pakai pakaian yang lebih bagus ya." Erik pergi meninggalkan Kezia. Ia langsung bergabung dengan teman-temannya.
"Aku sudah menemukannya," ucap Erik.
"Siapa," tanya Haru.
"Ada saja, hanya aku yang tau, dan hanya Leo yang menikmati nya," jawab Erik.
***
Keesokan harinya, setelah pulang sekolah Kezia memilih untuk membeli pakaian yang lebih bagus untuk acara nanti malam, ia tidak memiliki pakaian bagus lagi dan memang harus membelinya lagi.
"Ini bagus, tidak terbuka dan sangat cocok untuk ku," ucap Kezia.
Kezia sudah menemukan pakaian yang yang sesuai, ia langsung pulang ke rumah agar tidak terlambat. Datang tepat waktu adalah hal yang sudah menjadi keharusan untuknya.
Pukul setengah 7 malam Kezia berangkat dari rumah, beruntung kedua orang tuanya sedang tidak di rumah, jadi Kezia tidak mendapatkan banyak pertanyaan dari orang tuanya.
Sesampainya di apartemen Erik, Kezia terkejut karena sudah banyak orang. Ia bingung harus mulai dara mana.
"Kezia," ucap Erik.
"Tuan, maaf saya datang terlambat ya," tanya Kezia.
"Eh tidak kok, mereka memang dari tadi sudah di sini, kamu bisa memulainya dari dapur, sudah banyak makanan dan minuman yang harus di hidangkan," kata Erik.
"Iya tuan.." Kezia langsung bergerak ke dapur, memang sudah banyak hal yang harus ia kerjakan.
Semakin malam semakin sibuk pula Kezia, Kezia tidak tau acara apa yang sedang berlangsung, ia hanya melayani permintaan tamu yang datang, banyak hal yang tidak suka di sini seperti banyak sekali minuman Alkohol, di tempat Kezia bekerja ia tidak menyentuh barang itu karena bukan tugas nya. Sekarang karena tidak ada orang lain, Kezia yang harus menyentuhnya.
"Aku sudah sangat mabuk," ucap Leo.
"Ah belum, ini belum seberapa Leo, kau ingin mendapatkan gadis itu kau harus banyak berkorban," kata Erik.
"Mana gadis itu," tanya Leo.
"Rahasia, aku sudah membayarnya dengan mahal, hanya untuk malam yang indah untuk mu Leo," jawab Erik.
"Minum lagi, kau Haru jangan hanya diam saja." Erik mengambil botol Alkohol dan memasukkan ke dalam mulut Haru, mau tidak kau ia harus meminumnya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 25 Episodes
Comments
Nani Mardiani
Buat penyemangat author up kopinya dulu ya, Semangatttt.....
2023-03-01
0