Canggung

Astrid dan Feng keluar dari lift, mereka sama-sama diam. Astrid hanya mengikuti Feng dari belakang. Tidak tahu apa yang akan mereka bicarakan. Kejadian konyol di dalam lift masih terbayang-bayang dalam pikiran masing-masing.

Feng berpikir bagaimana keluar dari posisi canggung ini. Begitupun Astrid dia tidak mengerti dengan apa yang terjadi. Jantungnya berdetak sangat kencang dan dia menjadi salah tingkah jika di depan Feng. Astrid pikir perasaan seperti itu hanya dia rasakan jika bertemu Collin saja. Tapi, ini bertemu Fengpun jantungnya berdebar tidak seperti biasa, malahan melebihi debaran saat dia bersama Collin.

Astrid segera menggelengkan kepalanya, mengusir pikiran untuk menyukai Feng. Jika Collin saja tidak tertarik padanya, apalagi Feng? Astrid harus menyadarkan diri agar tidak bermimpi terlalu tinggi. Cukup hatinya terluka saat mengetahui bahwa Collin menyukai Selena. Jangan sampai dia menaruh perasaan terhadap Feng. Siapa tahu Feng telah memiliki kekasih dan kalaupun tidak, bukan Astrid wanita pilihan Feng.

Begitu sampai dekat mobil. Feng membalikan badan secara tiba-tiba dan Astrid yang mengikutinya dari belakang dengan tidak konsentrasi menjadi menabrak tubuh Feng. Astrid menengadahkan wajah melihat ke arah Feng. Fokus Feng menjadi buyar, pertanyaan yang telah dia siapkan untuk keluar dari situasi canggung justru semakin kacau. Feng menatap bibir mungil Astrid yang berwarna pink. Feng seperti ingin mencoba rasa bibir itu. Wajah Astrid memerah karena Feng memandangnya dengan pandangan lain. Astrid menjadi salah tingkah.

"Soal yang tadi, aku minta maaf, aku tidak sengaja." Feng mengembalikan fokus untuk keluar dari situasi canggung mereka.

"Aku juga, minta maaf," cicit Astrid, hal itu membuat Feng gemas melihatnya. Dia mengepal tangan agar tidak nakal. Dia harus bisa menahan diri, jika tidak, bisa saja Astrid ketakutan dan akan pindah dari apartmentnya. Sementara Feng tahu, Astrid tidak memiliki tujuan lain.

"Sebaiknya kita lupakan saja kejadian tadi," ucap Feng membalikan badan dan membukakan pintu mobil untuk Astrid.

Apa, melupakan? Kalau boleh jujur itu ciuman pertama bagi Astrid. Jika itu bisa dikatakan sebuah ciuman dan Feng dengan gampang bilang lupakan saja? Dasar laki-laki, bagi mereka itu adalah hal yang wajar. Tapi, tidak bagi wanita.

"Kau benar, kejadian tadi bukan apa-apa," balas Astrid karena kesal. Fengpun tidak terima Astrid mengatakan bukan apa-apa.

Apa Astrid tidak tahu debaran yang dirasakan Feng akibat kejadian tadi? Tapi, Feng juga tidak bisa berbuat banyak, dia tidak tahu perasaan Astrid. Feng penasaran apakah Astrid memiliki kekasih?

Astrid duduk di mobil dan Feng duduk di kursi mengemudi. Karena kesal dan canggung Astrid lupa untuk memasang savety belt. Feng mendekat ke arah Astrid.

"Mau apa kau?" tanya Astrid waspada.

"Aku hanya ingin memasangkan savety belt," balas Feng. Astrid merasakan perasaan antara kecewa dan lega.

"Terima kasih," sahut Astrid demi menghilangkan groginya.

"Bagaimana jika kita makan malam dulu, sebelum pulang?" tawar Feng. Dia mulai melajukan mobil perlahan keluar dari gedung Central Plaza.

Astrid menimbang, Feng telah terlalu sering mentraktir dia makan bahkan menampungnya tinggal di apartmentnya.

"Apa tidak sebaiknya kita makan di rumah saja, bahan-bahan untuk dimasak masih ada," saran Astrid.

"Aku rasa kau pasti lelah karena wawancara dan test tertulis tadi, jadi sebaiknya kita makan diluar saja," bujuk Feng. Dia melirik sekilas kepada Astrid. "Ngomong-ngomong kau terlihat cantik," puji Feng tulus. Astrid melirik ke arah Feng, wajahnya memerah.

Feng bilang dia cantik, Astrid merasakan perasaan bahagia yang membuncah. Feng pria pertama yang mengatakan dia cantik. Abaikan pujian dulu yang pernah dilayangkan oleh bos Alung, sebelum dia berpindah merayu Selena. Karena pujian bos Alung tidak dapat dipercaya.

"Apa kau demam?" tanya Feng karena melihat wajah Astrid yang memerah. Feng menempelkan tangan di kening Astrid, memastikan apakah Astrid demam atau tidak.

"Aku baik-baik saja," balas Astrid menyingkirkan tangan Feng dari dahinya.

Jangan sampai Feng juga mendengar detak jantungnya yang seperti sedang konser.

"Jadi kau ingin makan di mana?" tanya Feng.

"Terserah saja," balas Astrid asal. Dia berusaha menghilangkan malu karena ketahuan memerah karena pujian Feng.

"Bagaimana kalau abalon?" tawar Feng. "Ada restoran yang menyajikan abalon enak di Tsim Sha Tsui," lanjut Feng.

"Ide yang bagus, dan aku tahu di sana banyak restoran yang menyajikan masakan lokal juga," balas Astrid. Feng membelokan mobil menuju Tsim Sha Tsui. Dia membawa mobil dengan kecepatan sedang. Astrid tidak banyak berbicara lagi. Dia sibuk dengan pikiran dan perasaan yang muncul terhadap Feng.

Apakah dia menyukai Feng?

Mereka sampai di Tsim Sha Tsui, Feng mengajak Astrid menuju Restoran yang menyajikan abalon. Mereka disambut oleh pelayan dan mengarahkan mereka ke meja yang masih kosong.

Pelayan memberikan buku menu untuk Feng dan Astrid, agar bisa memilih pesanan mereka. Setelah meilihat-lihat, Astrid memutuskan untuk mengikuti apa yang dipesan Feng saja.

"Apa kau telah menentukan pilihan, ingin makan apa?" tanya Feng.

"Aku ikut denganmu saja," pinta Astrid. Dia segan dan takut jika menu pilihannya adalah menu dengan harga mahal.

"Kau yakin? Tidak ada yang kau inginkan dari semua menu?" tanya Feng kembali untuk memastikannya.

"Ya, aku yakin dan seleramu.sangag bagus," puji Astrid.

Feng memesan makanan, tidak lama makanan mereka datang. Air ludah Astrid seperti akan keluar saat makanan di hidangkan. Begitu pelayan mempersilahkan mereka makan dan pergi. Astrid dan Feng langsung memakan pesanan mereka dengan lahap.

"Sangat enak, pantasan saja Restoran ini mendapatkan bintang michelin," puji Astrid. Dia memang tidak pernah makan di Restoran mewah kecuali bersama Eleanor.

"Kau suka, nanti aku ajak ke tempat lainnya atau kau mau tetap di sini?" tawar Feng.

"Tidak perlu, sayang sekali uang yang dihabiskan hanya untuk makanan," kelit Astrid.

Feng hanya tersenyum, dia paham bahwa uang sangat berharga bagi Astrid. Jadi--tentu saja Astrid harus berhemat.

Mereka makan dengan lahap dan tenang. Feng melihat makanan yang berlepotan di sudut bibir Astrid. Dia membantu membersihkannya. Astrid menjadi salah tingkah kembali saat Feng bersikap perhatian padanya.

"Terima kasih," sahut Astrid sambil tersenyum kepada Feng. Senyuman Astrid  membuat hati Feng meleleh. Feng bertekad akan menarik perhatian Astrid agar menyukainya. Feng mengambilkan dim sum dan meletakannya di piring Astrid.

Jangan bersikap seperti ini, nanti aku salah paham!

Feng melanjutkan makannya, Astrid melirik sekilas kepada Feng dengan malu-malu. Bersyukur Feng tidak mengetahui bahwa Astrid mencuri pandang kepadanya.

Pelayan menambahkan minuman ke gelas mereka.

Mereka melanjutkan makanannya.

"Bibi!" sapa Hope dan langsung merangkul tubuh Astrid.

🍒🍒🍒

Jangan lupa nyawer ya, besties !

Please Follow akun NT ini sekalian ig dan tik tok author ya!

Ig : lady_mermad

Tiktok : lady_mermad

Episodes
1 Bantuan Feng
2 Apartment Feng
3 Pindah
4 Kejadian di Lift
5 Canggung
6 Kecewa
7 Apa Kau akan Menyukaiku?
8 Mulai Bekerja
9 Wanita yang Disewa
10 Aku Membutuhkanmu
11 Tiga Wanita
12 Tidak Hamil
13 Dilema
14 Scandal Venetia
15 Collin Akan Menikahi Astrid
16 Curiga
17 Astrid Menghilang
18 Kecurigaan Su Yi
19 Terjebak
20 Tidak Sengaja
21 Keguguran
22 Permohonan Feng
23 Astrid Siuman
24 Keanehan Astrid
25 Ketidaksukaan Astrid
26 Amnesia Disosiatif
27 Cemburu
28 Pulang
29 Dejavu
30 Kembali ke Apartment
31 Ketakutan
32 Pantai
33 Collin dan Astrid
34 Kamar Astrid
35 Perhatian Feng
36 Kembali Bekerja
37 Karyawan Baru
38 Rapat
39 Sepotong Ingatan
40 Masih Mencintai Collin
41 Traktiran Feng
42 Truth or Dare
43 Truth or Dare
44 Batal
45 Feng Frustasi
46 Lupakan Astrid
47 Situasi Canggung
48 Mogok
49 Sang Negosiasi
50 Astrid Penasaran
51 Pelabuhan Hati?
52 One Night Only
53 Catatan Feng
54 Penantian Feng ( end )
55 Extra Part 1. Feng dan Collin
56 Extra Part 2. Dijemput Paksa
57 Extra Part 3. Keluarga Li
58 Extra Part 4. Mengundurkan Diri
59 Extra Part 5. Mual Dipagi Hari
60 Extra Part 6. Positif
61 Extra Part 7. Rapat Dadakan
62 Extra Part 8. Pingsan
63 Extra Part 9. Hamil
64 Extra Part 10. Berbohong
65 Extra Part 11. Jujur ( End )
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bantuan Feng
2
Apartment Feng
3
Pindah
4
Kejadian di Lift
5
Canggung
6
Kecewa
7
Apa Kau akan Menyukaiku?
8
Mulai Bekerja
9
Wanita yang Disewa
10
Aku Membutuhkanmu
11
Tiga Wanita
12
Tidak Hamil
13
Dilema
14
Scandal Venetia
15
Collin Akan Menikahi Astrid
16
Curiga
17
Astrid Menghilang
18
Kecurigaan Su Yi
19
Terjebak
20
Tidak Sengaja
21
Keguguran
22
Permohonan Feng
23
Astrid Siuman
24
Keanehan Astrid
25
Ketidaksukaan Astrid
26
Amnesia Disosiatif
27
Cemburu
28
Pulang
29
Dejavu
30
Kembali ke Apartment
31
Ketakutan
32
Pantai
33
Collin dan Astrid
34
Kamar Astrid
35
Perhatian Feng
36
Kembali Bekerja
37
Karyawan Baru
38
Rapat
39
Sepotong Ingatan
40
Masih Mencintai Collin
41
Traktiran Feng
42
Truth or Dare
43
Truth or Dare
44
Batal
45
Feng Frustasi
46
Lupakan Astrid
47
Situasi Canggung
48
Mogok
49
Sang Negosiasi
50
Astrid Penasaran
51
Pelabuhan Hati?
52
One Night Only
53
Catatan Feng
54
Penantian Feng ( end )
55
Extra Part 1. Feng dan Collin
56
Extra Part 2. Dijemput Paksa
57
Extra Part 3. Keluarga Li
58
Extra Part 4. Mengundurkan Diri
59
Extra Part 5. Mual Dipagi Hari
60
Extra Part 6. Positif
61
Extra Part 7. Rapat Dadakan
62
Extra Part 8. Pingsan
63
Extra Part 9. Hamil
64
Extra Part 10. Berbohong
65
Extra Part 11. Jujur ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!