Pindah

Feng menghubungi Astrid dan memberitahu Astrid bahwa dia telah di parkiran rumah Eleanor.

Astrid segera keluar dari kamar, Eleanor masih di ruang keluarga.

"Nyonya, saya pamit, terima kasih atas kebaikan anda," ucap Astrid tulus, saat dia telah berada di depan Eleanor.

"Kebaikan yang saya lalukan, tidak lebih berharga dari apa yang kau lakukan dan nenekmu lakukan terhadap cucu saya," balas Eleanor. Eleanor sadar bahwa kebaikan tulus yang Su Yi dan Astrid lakukan, tidak akan bisa dia balas. Jika Eleanor melakukan kebaikan karena mengetahui bahwa Hope adalah cucunya. Sedangkan Su Yi dan Astrid menolong Selena dengan tulus dan memang karena kebaikan hati mereka.

"Kami hanya melakukan demi kemanusiaan, Nyonya, anda tidak usah sungkan," sambung Astrid lagi.

"Aku akan meminta sopir mengantarmu," tawar Eleanor. Dia berdiri dari duduk, bersiap untuk memanggil sopir agar mengantarkan Astrid ke tempat tinggal barunya.

"Tidak usah, Nyonya, teman saya telah datang untuk menjemput," tolak Astrid. Dia mengambil tangan Eleanor untuk bersalaman.

"Kalau begitu kau harus menerima ini." Eleanor mengambil sesuatu di dompetnya. Sebuah kartu kredit dan menyerahkannya kepada Astrid.

"Maaf, Nyonya, saya tidak bisa menerima ini," tolak Astrid lagi. Dia mengembalikan kartu kepada Eleanor.

Astrid tahu kartu tersebut adalah kartu langka dengan limit fantastis.

"Please Astrid, terimalah, saya tidak bisa membiarkan kau diluar sana tanpa bekal," bujuk Eleanor lagi.

"Tidak, Nyonya, saya benar-benar tidak bisa menerima ini," tolak Astrid lagi. Eleanor mengalah, dia memasukan kembali kartu kredit tersebut ke dalam dompet dan mengeluarkan beberapa dollar Hong Kong.

"Setidaknya, terimalah ini." Eleanor meletakan uang tersebut di tangan Astrid dan menggenggamnya. Eleanor memandang Astrid dengan pandangan memohon agar kali ini Astrid menerima uang yang diberikan Eleanor. Astrid menerima uang tersebut karena tidak ingin berdebat lagi dengan Eleanor. Juga karena dia memang tidak memiliki uang pegangan lagi. Dan pemberian Eleanor ini sangat berharga bagi Astrid. Setidaknya bisa dia gunakan selama belum mendapatkan pekerjaan atau biaya melamar pekerjaan.

"Terima kasih, saya pamit, Nyonya," ucap Astrid. Dia melangkah menuju luar. Eleanorpun mengikuti Astrid.

"Bukankah itu mobil Feng?" heran Eleanor saat melihat mobil yang terparkir. Hal itu membuat Astrid menjadi salah tingkah.

"Mungkin hanya mirip, Nyonya," elak Astrid, "saya permisi dulu," pamit Astrid, dengan cepat dia melambaikan tangan kepada Eleanor dan menuju mobil Feng.

Astrid memasuki mobil dengan cepat dan menutup pintu, agar Eleanor tidak melihat bahwa yang mengemudi adalah Feng, asisten putrannya.

Feng heran saat Astrid seperti mencurigakan. "Ada apa?" tanya Feng menyelidiki.

"Nyonya Eleanor, mengenali mobilmu. Ayo cepat pergi," ajak Astrid. Feng langsung menjalankan mobil.

"Memang kenapa, jika Nyonya Eleanor tahu?" heran Feng.

"Tadi aku mengatakan bahwa temanku yang menjemput. Lagian nanti nyonya heran dan menimbulkan banyak sekali pertanyaan darinya. Sebaiknya menghindari masalah," terang Astrid.

"Masalah apa?" Feng semakin heran dengan perkataan Astrid.

"Ya, masalah, nanti nyonya Eleanor, bertanya-tanya kenapa kau yang mengantar aku? Dan tadi juga aku sudah terlanjur bohong," ungkap Astrid.

Meskipun heran kenapa Astrid harus berbohong Feng hanya membiarkannya saja. Mungkin itu yang terbaik daripada nanti, Kevin menginterogasinya pula.

Eleanor memperhatikan, sayang dia tidak bisa melihat, siapa yang menjemput Astrid. Mobil tersebut meninggalkan pekarangan rumah Eleanor. Eleanor juga tidak hapal dengan nomor polisi mobil Feng.

"Apakah barang-barangmu hanya itu?" heran Feng karena Astrid hanya membawa tas ukuran sedang. Dan bisa dipastikan hanya berisi beberapa helai pakaian.

"Ya, seperti yang tadi aku katakan, bahwa lemarimu jauh dari cukup untukku," ucap Astrid. Dia tahu Feng bukan bermaksud untuk menyindirnya.

"Aku tahu, hanya saja aku tidak menyangka akan sehemat ini. Apakah kau sudah makan malam?" tanya Feng mengalihkan pembicaraan dari barang bawaan Astrid.

"Belum, apa kau mau aku memasak untuk makan malam?" tanya Astrid.

"Tidak, aku justru ingin mengajakmu makan di luar saja," sahut Feng. Dia mengarahkan mobil menuju Restoran yang ada di sepanjang jalan menuju Apartmentnya.

"Apa tidak sebaiknya kita, meletakan barang-barang ini dulu," saran Astrid sambil menunjuk tasnya.

"Tidak, aku telah lapar," ucap Feng. Feng memperhatikan Restoran sepanjang jalan. Dia akhirnya melihat restoran Jepang.

"Apa kau suka masakan Jepang?" tanya Feng.

"Aku menyukai apa saja," jawab Astrid.

Feng dengan cepat memperlambat laju mobil dan memasuki restoran Jepang. Dia memarkir mobil. Astrid sendiri bahkan tidak menyadari bahwa Feng telah memberhentikan mobil di restoran Jepang.

"Ayo, turun," ajak Feng, dia telah bersiap untuk membuka pintu mobilnya.

Astridpun ikut keluar dari mobil dan mengikuti Feng.

Feng tidak menyuruhnya untuk mentraktirkan?

Astrid melihat uang yang dikasih Eleanor.

Sayang sekali kalau dia memakainya hanya untuk makan. Tapi, tidak apa-apa, Feng telah mau menolongnya. Jadi dia mengganggap pantas saja jika Feng minta ditrakir.

Feng telah duduk dan Astrid mengambil posisi duduk di depannya. Pelayan memberikan barcode untuk memesan makanan.

"Kau mau pesan apa?" tanya Feng kepada Astrid.

"Seafood tempura ramen saja," jawab Astrid.

"Minumnya?" tanya Feng. Dia memilihkan menu yang diminta Astrid.

"Lemon tea," jawab Astrid. Feng memesan pesanan mereka via apklikasi.

Mereka mengobrol ringan sambil menunggu pesanan datang. Lebih tepatnya mereka bercerita bagaimana Astrid dan Su Yi menyelamatkan Selena.

Pelayan datang mebawakan pesanan mereka dan menghidnagkannya. Feng juga memesan sushi sebagai cemilan penutup. Mereka mulai makan dengan tenang.

Astrid memperhatikan Astrid, ternyata Astrid cantik juga.

"Aku masih tidak percaya, jika Sea maksudku Selena memiliki hubungan dengan mr. Kwok, dan ayah Hope adalah dia," ucap Astrid disela-sela makannya.

"Ya, aku juga, dan kau tahu enam tahun yang lalu, saat aku mulai mencari Selena. Itu sangat sulit, aku telah melihat di semua kantor polisi, tapi apa? Nihil," ungkap Feng.

"Itu karena memang Sea yang tidak ingin melapor ke kantor polisi," jelas Astrid.

"Kalian sendiri, kenapa tidak melapor ke kantor polisi?" heran Feng.

"Kami menghormati keputusannya," balas Astrid.

Feng paham, mereka terus makan sambil mengobrol.

🍒🍒🍒

Jangan lupa nyawer ya, besties !

Please Follow akun NT ini sekalian ig dan tik tok author ya!

Ig : lady_mermad

Tiktok : lady_mermad

Episodes
1 Bantuan Feng
2 Apartment Feng
3 Pindah
4 Kejadian di Lift
5 Canggung
6 Kecewa
7 Apa Kau akan Menyukaiku?
8 Mulai Bekerja
9 Wanita yang Disewa
10 Aku Membutuhkanmu
11 Tiga Wanita
12 Tidak Hamil
13 Dilema
14 Scandal Venetia
15 Collin Akan Menikahi Astrid
16 Curiga
17 Astrid Menghilang
18 Kecurigaan Su Yi
19 Terjebak
20 Tidak Sengaja
21 Keguguran
22 Permohonan Feng
23 Astrid Siuman
24 Keanehan Astrid
25 Ketidaksukaan Astrid
26 Amnesia Disosiatif
27 Cemburu
28 Pulang
29 Dejavu
30 Kembali ke Apartment
31 Ketakutan
32 Pantai
33 Collin dan Astrid
34 Kamar Astrid
35 Perhatian Feng
36 Kembali Bekerja
37 Karyawan Baru
38 Rapat
39 Sepotong Ingatan
40 Masih Mencintai Collin
41 Traktiran Feng
42 Truth or Dare
43 Truth or Dare
44 Batal
45 Feng Frustasi
46 Lupakan Astrid
47 Situasi Canggung
48 Mogok
49 Sang Negosiasi
50 Astrid Penasaran
51 Pelabuhan Hati?
52 One Night Only
53 Catatan Feng
54 Penantian Feng ( end )
55 Extra Part 1. Feng dan Collin
56 Extra Part 2. Dijemput Paksa
57 Extra Part 3. Keluarga Li
58 Extra Part 4. Mengundurkan Diri
59 Extra Part 5. Mual Dipagi Hari
60 Extra Part 6. Positif
61 Extra Part 7. Rapat Dadakan
62 Extra Part 8. Pingsan
63 Extra Part 9. Hamil
64 Extra Part 10. Berbohong
65 Extra Part 11. Jujur ( End )
Episodes

Updated 65 Episodes

1
Bantuan Feng
2
Apartment Feng
3
Pindah
4
Kejadian di Lift
5
Canggung
6
Kecewa
7
Apa Kau akan Menyukaiku?
8
Mulai Bekerja
9
Wanita yang Disewa
10
Aku Membutuhkanmu
11
Tiga Wanita
12
Tidak Hamil
13
Dilema
14
Scandal Venetia
15
Collin Akan Menikahi Astrid
16
Curiga
17
Astrid Menghilang
18
Kecurigaan Su Yi
19
Terjebak
20
Tidak Sengaja
21
Keguguran
22
Permohonan Feng
23
Astrid Siuman
24
Keanehan Astrid
25
Ketidaksukaan Astrid
26
Amnesia Disosiatif
27
Cemburu
28
Pulang
29
Dejavu
30
Kembali ke Apartment
31
Ketakutan
32
Pantai
33
Collin dan Astrid
34
Kamar Astrid
35
Perhatian Feng
36
Kembali Bekerja
37
Karyawan Baru
38
Rapat
39
Sepotong Ingatan
40
Masih Mencintai Collin
41
Traktiran Feng
42
Truth or Dare
43
Truth or Dare
44
Batal
45
Feng Frustasi
46
Lupakan Astrid
47
Situasi Canggung
48
Mogok
49
Sang Negosiasi
50
Astrid Penasaran
51
Pelabuhan Hati?
52
One Night Only
53
Catatan Feng
54
Penantian Feng ( end )
55
Extra Part 1. Feng dan Collin
56
Extra Part 2. Dijemput Paksa
57
Extra Part 3. Keluarga Li
58
Extra Part 4. Mengundurkan Diri
59
Extra Part 5. Mual Dipagi Hari
60
Extra Part 6. Positif
61
Extra Part 7. Rapat Dadakan
62
Extra Part 8. Pingsan
63
Extra Part 9. Hamil
64
Extra Part 10. Berbohong
65
Extra Part 11. Jujur ( End )

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!