Episode 02

Ku buka mataku saat merasakan sentuhan seseorang di wajahku, lalu aku melihat sosok Caesar yang menatapku dengan tatapan sendu lengkap dengan senyum tipisnya.

"Kamu bermimpi buruk?" Tanyanya kemudian sambil mendekatkan wajahnya kehadapanku sampai berjarak satu jengkal tangan. Dan aku merasakan basah di kedua sudut mataku, apa karena aku menangis saat tertidur?

"Kapan kamu datang?" Ucapku balik bertanya sambil mendorong tubuhnya untuk menjauh, memberiku sedikit ruang untuk bangkit dari posisi berbaringku.

"Kenapa tidak tidur di rumah saja? Malah tidur di butik disofa pula, tanganmu kan sedang terluka. Harusnya dirawat dengan baik supaya cepat sembuh. Kalau seperti ini kapan sembuhnya coba?" Ocehnya sambil membantuku yang kesulitan untuk bangun karena tangan kananku yang di gips.

Sepertinya aku langsung tertidur saat sampai di butik, dan sekarang pria bernama Caesar ini benar-benar datang menemuiku. Padahal aku sudah melarangnya, tapi orang ini tidak mendengarkan ku.

"Jadi kenapa kamu datang? Bukankah aku bilang jangan datang?" Tanyaku setelah menemukan posisi yang nyaman untuk duduk.

"Sudah ku katakan kalau aku merindukanmu kan? Apa aku tidak boleh menemuimu karena alasan itu?" Jawabnya tak berani menatap mataku. Namun manik coklatnya terus mencuri-curi pandang, berusaha untuk bertemu tatap dengan mataku.

"Hah~ kau bercanda?" Gumamku setelah menghela napas letih sambil memijat bahu kananku yang terasa pegal karena tangan kananku yang di gips terus digendong menggunakan arm sling sejak kembali dari rumah sakit.

Sudah berapa jam ya aku menggunakan benda ini sampai ketiduran di sofa? Lanjutku dalam hati, berusaha mengingat semua waktu yang sudah terlewati tanpa ku sadari karena merasa begitu lelah.

"Apa aku terlihat bercanda?"

"Hah?"

Ku lihat Caesar sudah mengernyit serius menatapku kesal, lalu menghilangkan jarak di antara aku dan dirinya. Membuatku tidak nyaman, dengan cepat aku mendorong tubuhnya untuk menjauh dari sisiku. Namun dengan cepat Caesar meraih tangan kiriku dan menggenggamnya cukup erat, membuatku bertanya-tanya dengan isi pikirannya sekarang.

"Kenapa kau selalu menghindari ku? Bukankah aku ini kekasihmu?" Tanyanya memecah keheningan, membuatku bergidik ngeri saat manik coklatnya menatap dalam padaku. Seolah-olah dia tau isi hatiku yang sebenarnya.

"Kekasih? Maksudmu kekasih kontrak? Bukan begitu?" Jawabku mempertegas hubunganku dengannya, dan ku lepaskan tanganku dari genggaman pria itu sebelum bangkit dari posisi duduk ku.

Kemudian ku langkahkan kedua kaki ku menuju meja kerjaku yang terletak di dekat jendela sebelah barat, berusaha menjauhi sosok Caesar yang terlihat aneh di mataku, tidak seperti biasanya.

"Menurut perjanjian, kontrak kita akan berakhir akhir Minggu ini seperti yang sudah kita sepakati di awal. Jadi kau bisa berhenti bersikap sebagai seorang kekasih mulai sekarang. Toh balas dendam mu sudah tuntas, kau berhasil membuat mantanmu menyesal." Tuturku sambil meraih dokumen perjanjian ku dengan Caesar yang ku simpan di dalam laci meja kerjaku.

"Jadi kau berniat membuangku juga?" Tanyanya membuatku terkejut dengan kehadirannya di belakangku, membuatku refleks berbalik badan menghadap ke arahnya berdiri. Aku benar-benar tidak menyadari kehadirannya sampai dia mengeluarkan suara. Sepertinya dia mulai mengekoriku sejak awal.

Ku tatap manik coklat itu dengan lekat, berusaha memahami apa yang tersembunyi di dalam matanya yang terlihat mendung itu. Tapi tidak berhasil.

"Jangan tinggalkan aku Lifi, aku ...," tuturnya terhenti bersamaan dengan naluriku yang merasakan bahaya dari sosok Caesar yang berdiri di hadapanku.

Entahlah, sejak awal aku sudah merasakan ada yang tidak beres dengan pria satu ini. Tapi karena rasa marahku saat melihatnya dipermalukan oleh mantan kekasihnya membuatku buta dan kasihan padanya. Mungkin tanpa sengaja perempuan itu sudah mengingatkanku akan sosok Vino dan membuatku ingin membalas perbuatannya.

Lalu tanpa pikir panjang aku menawarkan bantuan pada Caesar. Hanya karena mengingat perbuatan b*jingan itu sekilas membuatku lepas kendali dan melakukan hal tidak berguna. Hanya karena dia mirip denganku ....

Jika dipikir-pikir, kenapa aku mau repot-repot membantu pria ini ya? Padahal saat aku terjatuh dan terluka tidak ada seorangpun yang memperdulikan perasaanku. Bahkan pria ini, dia tidak pernah benar-benar bersikap tulus padaku. Sorot matanya selalu terlihat jelas memperlihatkan niat aslinya.

Tapi hari ini? Kenapa dia terlihat berbahaya? Aku bahkan tidak bisa melihat niat sebenarnya Caesar. Sebenarnya apa yang sudah terjadi padanya saat kami tidak bertemu? Batinku bertanya-tanya dan mengingat suara Caesar siang ini saat menelponku di rumah sakit.

"Lifi." Ucapnya membangunkan ku dari lamunanku, ku lihat Caesar sudah menyusupkan wajahnya di bahuku selagi tangan kirinya menyingkirkan helaian rambut dileherku dan tangan lainnya sibuk memegangi ujung meja, mengunci tubuhku disana yang entah sejak kapan aku sudah duduk dibagian atas meja kerjaku.

"Apa yang—" Tanyaku terhenti saat merasakan bibir Caesar dileherku, membuat gelenyar aneh diperutku saat dia menciumi leherku dengan perlahan. Rasanya geli dan membuatku merinding.

"Caesar! Tunggu, apa yang ... kau lakukan?" Lanjutku berusaha melepaskan diriku darinya saat merasakan sakit di leherku, tapi tenagaku tidak cukup. Apa dia membuat kiss mark disana?

"Hentikan!"

"Apa kalau aku berhenti kau tidak akan jadi membuangku?"

"Apa?" Tanyaku saat kembali bertemu tatap dengan manik coklat Caesar. Ku lihat dia mengernyit lagi dan memasang ekspresi murungnya.

"Tidak ya?" Gumamnya sambil meraih wajahku, aku yang mengetahui niatnya langsung menutup mulutnya dengan telapak tangan kiriku dan menatapnya tajam. Berbeda dengan Caesar yang terlihat kecewa dengan reaksiku.

"Cukup sampai disana. Kau pikir aku akan membiarkanmu memperlakukanku sesukamu?"

Dengan perlahan Caesar melepaskan tanganku dan menunjukan senyum tipisnya sebelum menghela napas dalam.

"Baiklah aku menyerah, aku memang tidak bisa menang ya ...," gumamnya segera menjauh dari hadapanku dan kembali berjalan ke arah sofa tempatku tidur tadi.

"Sepertinya kau benar-benar menjadi gila ya?" Ketusku segera turun dari atas meja dan berdiri di depan jendela yang menampilkan keramaian jalanan sore ini. Pemandangan langit orange saat matahari tenggelam membuat suasana kota semakin indah.

"Ayo perpanjang kontraknya." Suara Caesar tiba-tiba mengejutkanku, membuatku menoleh kembali ke arahnya terduduk.

"Apa?" Tanyaku, memastikan indra pendengaran ku.

"Ku bilang perpanjang kontraknya."

"Apa untungnya memperpanjang kontrak?"

"Kau bisa membatalkan perjodohanmu dengan pria yang dikenalkan oleh sahabatmu itu dengan kehadiranku. Kau tidak mau menikah kan? Atau jangan-jangan kali ini kau benar-benar ingin menikah?"

"Jangan sembarang berbicara. Aku memang tidak ingin menikah, tapi bukan berarti aku harus meminta bantuanmu dengan memperpanjang kontrak. Kau tidak perlu khawatir, aku punya caraku sendiri untuk mengurus masalahku. Jadi jangan ikut campur dan akhiri semuanya dengan tenang." Tuturku panjang lebar sambil mengacak rambutku frustrasi.

"Kau punya rencana?" Gumamnya membuatku melirik kearah Caesar yang terlihat berpikir keras. Entah apa yang sedang dia pikirkan, tapi ekspresi seriusnya itu benar-benar menggangguku.

"Hah~ kau lupa siapa aku?" Tanyaku mengalihkan perhatiannya.

"Lifia, itu namamu kan." Jawabnya sambil memiringkan kepalanya sedikit selagi kedua tangannya terlipat rapi diatas dadanya.

"Ya—itu benar, salahku bertanya. Lupakan dan pergilah dari hadapanku sekarang! Aku ingin beristirahat." Dengusku merasa kesal dengan jawabannya yang tidak sesuai dengan ekspektasi ku.

.

.

.

To be continued...

Terpopuler

Comments

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

Fhatt Trah (fb : Fhatt Trah)

keren👍👍
semangat kk

2023-06-12

0

𝐋𝐀💤𝐘

𝐋𝐀💤𝐘

sebenarnya suka sama interaksi gk biasa Lifia-Caesar, cuma inget kalau dia bukan tokoh utama prianya🙂

2023-06-04

2

Mine

Mine

fufufu

2023-06-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!