''
''
Fatima dan agila membersihkan, di bantu beberapa tukang membersihkan bangunan kecil bekas bengkel Abi nya dulu, yang sudah tak terawat, rencananya Fatima ingin membuka kios bunga, melihat banyak nya bunga yang tumbuh indah di ladang Abi nya, sebelum pulang ke tanah air Fatima sempat menyuruh sang Abi untuk menanami ladang yang sudah lama tidak terurus dengan beberapa jenis bunga, alhasil kini bunga bunga itu tumbuh subur dan sangat indah,
''Fatim apa nanti kamu tidak sibuk jika harus membuka kios bunga, mana kamu harus mengajar ngaji anak anak belum lagi mengajar ngaji privat, dan kita juga harus mengisi seminar jika ada undangan.'' ucap Aqila seraya membersikan meja,
''kita tutup sementara kios nya, jika kita sedang ada seminar kalau hanya mengajar mengaji tidak memakan waktu banyak, lagian ada kamu yang menjaga kios.'' tutur Fatima,
''Iya juga sih terserah kamu saja.'' ucap Aqila parah
''Jalan ini cukup ramai banyak di lalui kendaraan, kita manfaat kan yang ada seperti bekas bengkel ini, kita cat ulang dan merapikan nya, kita buka kios bunga, ladang Abi juga lama tak terawat, kita bisa menanami nya dengan bunga lalu bunganya kita bisa jual kan semua bisa bermanfaat.'' tutur Fatima memberi pengertian sahabat nya,
''Iya aku tau, paling tidak apa tidak bisa cari kerjaan yang gimana gitu, secara kita lulusan terbaik di universitas terbaik di Kairo.'' Aqila mencoba mengingat kan fatima,
''Aku tau qila, tidak usah merasa apa yang kita dapat kan di Kairo tidak bermanfaat, tidak ada sesuatu yang sia sia yang Allah berikan pada kita, dengan memberi seminar di setiap universitas itu sudah bermanfaat tidak hanya disitu yakin lah Allah sudah menyiapkan segala kemungkinan yang bisa memanfaatkan apa yang kita dapat dari Kairo. semua pasti bermanfaat tidak ada sesuatu yang sia-sia di dunia ini, kecuali kita bermalas malasan.'' tutur Fatima panjang lebar,
''Iya aku mengerti ustazah.'' seru Aqila sedikit membrengut di balik cadar nya, Fatima tersenyum samar menggeleng kan kepala
''kalian sudah selesai.'' tanya Abi yang tiba tiba datang menghampiri Fatima dan Aqila,
''Tinggal sedikit Abi, tinggal di cat saja pak tukang masih keluar belanja cat nya.'' tutur Fatima,
''oh begitu carilah satu dua orang untuk membantu kalian nantinya, menjaga kios jika kalian pergi melakukan aktivitas yang lain.'' seru Abi memberi saran,
''Ide bagus itu Fatim.'' seru Aqila, bagai mana kalau asma saja, dia baru lulus dan sekarang nganggur, serunya memberi saran,
''Nah tu bagus kios kalian bisa jadi sarana pekerjaan untuk yang lain.'' tambah Abi menimpali ucapan Aqila,
''Iya sudah qila nanti kamu datang ke rumah asma langsung beritahu niat kita itu pun kalau dia mau kalau tidak mau jangan di paksa.''
''Iya nanti aku kesana, tanya sama asma langsung.''
''Pak haji, bungkusan nya lupa.'' seru mang Adin membawa kantong plastik,
''eh iya sampai lupa Din.'' jawab Abi menerima bungkusan dari mang Adin,
''Apa itu bi.'' tanya Aqila,
''Ini tadi Abi sebelum pulang mampir belikan kalian martabak.'' Abi meletak kan bungkusan martabak di atas meja,
''Kalian habiskan ya, sebentar lagi Abi mau ke luar lagi.'' seru Abi, melihat jam melingkar di pergelangan tangan nya,
''Memang nya Abi belum selesai ngisi kajian nya, tanya Fatim
''Belum masih ada dua tempat, mungkin abi sampai malam nanti pulang nya kamu hati hati di rumah qila kamu bisa Temani Fatim dulu sampai Abi pulang.'' seru Abi
''Abi jangan terlalu kuatir, di rumah masih ada mbak Marni dan mang Dodo menemani Fatim.'' ujar Fatima agar Abi nya tidak terlalu kuatir,
''iya Abi tau tetap saja Abi kuatir, kalau begitu Abi pergi dulu baik baik di rumah, qila jangan lupa beri tau Abah sama ummi mu kalau ingin ke rumah menemani fatima.'' sekali lagi Abi berpesan pada fatima baik baik di rumah sementara Abi mengisi kajian di daerah sebelah,
Fatima dan Aqila melanjut kan pekerjaan nya, sementara tukang mengecat dinding Fatima dan Aqila menyusun barang barang keperluan kios bunga nya,
Dua hari lagi pasti sudah selesai dan kita sudah bisa membuka nya, ujar qila tidak sabar membuka kios bunga nya,
''untung saja hari ini anak anak libur ngaji nya ya Fatim.''
''Hari ini hati Jum'at qila anak anak memang libur mengaji.'' jelas Fatim di sela sela kesibukan nya,
Hari menjelang sore, semua pekerjaan sudah selesai, hanya menunggu cat kering saja setelah nya Fatima dan Aqila sudah bisa membuka kios bunga nya,
''kamu jadi kan ke rumah ku.'' tanya Fatim seraya membersikan barang nya
''Jadilah ikut aku pulang ke rumah dulu ya aku mau ambil barang barang ku dan baju ganti sekalian Pamit sama ummi.'' ucap Aqila yang di anggukan oleh fatima,,
Setelah mengunci kios bunga nya, Fatima dan Aqila menaiki skuter matik nya melaju melewati jalan desa menuju rumah Aqila, tak berapa lama kedua nya sudah sampai di depan rumah Aqila,
''Assalamualaikum.'' seru keduanya,
''Waalaikumsalam.'' terdengar jawaban dari dalam di barengi ummi Aminah yang keluar,
''Kalian sudah datang.'' tanya umi Aminah,
''ummi Aqila minta izin mau nginep di rumah nya Fatima, Abi nya Fatima biasa lagi ngisi kajian pulang nya juga malam Fatima di rumah sendiri.'' ucap Aqila meminta izin ummi nya,
Ummi Aminah hanya mengangguk dan tersenyum sudah biasa sejak kecil Aqila sering ngenep di rumah Fatima,
''Gimana kios nya kapan di buka.'' tanya umi lagi,
''Kalau gak besok ya lusa ummi, Alhamdulillah semua sudah siap, tinggal di buka saja, doakan ya ummi semua lancar.''
''Pasti ummi doakan, semoga lancar dan sukses ke depan nya.''
''Aamiin.''
Setelah mengambil baju ganti dan barang nya Aqila dan Fatima segera pamit, dan bergegas ke rumah Fatima tak jauh dari rumah Aqila,
Tampak mbak Marni sedang menyirami tanaman di halaman depan rumah Fatima,
''Assalamualaikum mbak Marni.''
''Waalsikumsalam.'' jawab mbak Marni, seraya mematikan selang iar lalu menghampiri Fatima dan Aqila,
'Neng Fatim apa Abi sudah bilang, Abi pulang malam.'' tanya Marni pada Fatimah,
''Iya sudah mbak, tadi Abi sempat mampir ke kios.'' jawab Fatimah jujur,
''karna itu qila mau nginep disini.'' sela Aqila menimpali,
''Ya sudah masuk dulu neng, biar mbak buat kan teh.'' ucap Marni bergegas pergi ke dapur,
''Mbak Marni tidak usah repot repot, nanti saja Fatim sama qila mau bersih bersih dulu.'' seru Fatimah mencegah Marni yang ingin membuat teh hangat untuk keduanya, Marni menurut lalu melanjutkan pekerjaan nya menyirami tanaman karna hati semakin sore,
''Bersambung
''
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 131 Episodes
Comments