Mahram Untuk Fatima

Mahram Untuk Fatima

ke datangan Leon,

Sore ini pak min sopir keluarga Andreas, menunggu kedatangan keluarga itu di bandara, sedari tadi matanya tak pernah lepas dari Pitu kedatangan penumpang,

Tak berapa lama pak min melihat seorang pria tampan keluar dari pintu kedatangan

''Den Leon.'' panggil nya

Leon berjalan dengan gagah, bak pangeran dari negri dongeng, dengan senyum menghampiri pak min,

''Pak min sudah lama menunggu.'' tanya leon ramah,

''Den Leon, lama tidak bertemu tambah ganteng dan tampan parah nih.'' serunya alih alih menjawab pertanyaan dari tuan muda nya,

''Pak min bisa aja, sudah ayok di mana mobil nya.'' tanya leon,

''Den Leon, apa Aden tidak membawa koper barang barang lain nya.'' tanya Pamin merasa heran,

''Tidak pak, Leon hanya bawa ini.'' menunjuk kan tas ransel nya bahkan isinya tidak penuh,

''Ya sudah.'' pak min membawa Leon ke depan di mana pak min memarkirkan mobil nya.

''Terakhir sepuluh tahun lalu aku pulang ke sini ya pak.'' ucap Leon mengingat seraya memasuki mobil,,

''Iya karna itu den Leon tambah gagah dan tampan, seperti tuan besar ketika masih muda.'' tutur pak min, memberi tau,, seraya menyalakan mesin mobil nya,

''Keadaan rumah masih sama kan pak.'' tanya leon lagi dia sangat menyukai tinggal di Indonesia dengan segala ragam budayanya,

''Masih den, semua masih sama ngomong ngomong tuan dan nyonya besar kapan akan menyusul kemari.'' tanya pak min karna Leon datang ke Indonesia seorang diri.

"Bulan depan pak mama sama papa masih mengurus yang di sana, papa ingin menik mati masa Tua nya di sini.'' jawab Leon seadanya,

"Nona Laura bagai mana.'' tanya pak min lagi,

"Laura juga sama pak, masih mengurus ke pindahan nya.'' jelas Leon lagi,

"Biar rame rumah den, hari hari nya sepi, hanya pak min dan kawan kawan yang tinggal.'' tutur pak min lagi Leon tersenyum tipis,

Sepanjang perjalanan Leon menatap takjub, kota kelahiran papa nya kini semakin maju dan berkembang pesat, tidak kalah dengan negara terkenal lain nya, semua itu karna peran sang presiden dengan apik menata dan memajukan negri tercinta Indonesia,

Tak berapa lama mobil sudah sampai di depan mansion keluarga Andreas, begitu memasuki gerbang, tampak pilar pilar penyangga berdiri kokoh, menandakan betapa megah nya rumah itu, Leon tersenyum terkadang merasa bosan tinggal di rumah besar, tak sedikit teman dan sahabat Leon yang enggan lebih tepat nya sungkan datang ke rumah Leon sekedar untuk bermain,

Begitu turun dari mobil para pelayan dan penjaga sudah berbaris rapi menyambut kedatangan nya,

''Tidak usah seperti menyambut nya biasa saja.'' tutur nya berdecak kesal,

leon langsung menaiki lif untuk menuju kamar nya, ia sudah sanga. merindukan suasana kamar itu, meski rumah besar bergaya Eropa, namun setiap disain kamar berbeda beda, Leon lebih suka kamar nya yang di sini semua perabotan nya berasal dari kayu jati yang warna dan cat nya masih asli,

leon merebah kan tubuh nya di atas ranjang yang nyaman, masih merasa jet like, baru saja tiba di indonesia setelah menempuh perjalanan yang lumayan panjang,

''Aku harus segera temui juna, aku pasti merasa bosan, sendirian di kota yang masih asing ini.''

''Tok,, tok

Suara ketokan di pintu mengagetkan Leon,

''Ada apa pak.'' tanya leon ketika pak nur sang kepala pelayan di mansion nya, mengetuk pintu kamar nya,

''Apa anda sudah makan tuan muda.'' tanya pak nur hari hati,

''Pak berapa kali jangan panggil Leon tuan, kenapa pak nur dari dulu tidak berubah buat saya nyaman tinggal di sini pak.'' serunya sedikit kesal pak nur memanggil nya tuan muda sedari dulu juga seperti itu,

''Baik lah pak nur mengalah den Leon tidak lapar.'' tanya pak nur lagi,

''Leon tadi sudah makan di pesawat pak, nanti saja kalau Leon sudah lapar Leon akan bilang sama pak nur.''tutur Leon,,

''Tuan besar baru saja menghubungi, menanyakan den Leon apa sudah sampai.'' ucap pak nur memberi tau,

''Iya Leon belum sempat menghubungi papa, lirih Leon,

''Ya sudah pak nur berada di bawah jika den Leon memerlukan sesuatu.''

ucap pak nur Pamit undur diri,

''

''

''

di tempat lain Arjuna duduk di samping rumah Menik mati pemandangan yang memanjakan mata, hamparan kebun bunga,

''Mas kamu disini, aku mencari mu.'' panggil Rima pada sang suami,

''Sayang kemari lah.'' Juna membawa sang istri duduk di samping nya,

''Bagai mana apa kamu sudah mencarikan arka guru ngaji.'' tanya Juna pertanyaan yang sedari tadi ia pikir kan,

''Sudah mas, namanya Fatima dia akan datang setelah ashar kalau begini kan enak selain arka aku juga bisa belajar mengaji dengan nya.'' tutur Rima senang,

''Maaf aku tidak bisa mengajari mu mengaji aku juga bekerja, aku belum bisa membagi waktuku untuk hal itu.'' lirih Juna

''Tidak mengapa mas, aku bisa mengerti mas Juna sibuk bekerja di luar jika sudah di rumah pastinya selain ingin istirahat pasti kan ingin bermain dengan arka. jika mengajari nya mengaji yang ada bukan nya rileks malah tegang.'' terang Rima pelan,

''Jadi mulai kapan guru ngaji nya datang ke sini.'' tanya Juna lagi,

''Hari ini.'' jawab Rima,

''bentar lagi waktu sholat ashar kita siap siap dulu yuk, setelah nya kamu harus bersiap menunggu kedatangan guru ngaji itu.''

Benar saja setelah bada ashar Fatima datang dia tampak dari kejauhan berjalan mendekati kediaman Arjuna dan Rima,

''Dia bercadar, tanya Arjuna sedikit heran, di jaman modern ini masih aja ada wanita menutup seluruh wajah nya hanya bagian mata saja yang terlihat,

''Iya mas aku lupa memberitahu mu, dia baru datang dari Kairo Mesir dia kuliah di sana.'' terang Rima, dengan itu berbarengan bel pintu rumah berbunyi,

''Aku buka dulu ya kasian dia menunggu lama.'' Rima bergegas membuka pintu rumah nya, menampil kan Fatima yang sedang tersenyum terlihat dari matanya yang bersinar, di barengi kedutan halus,

''Silahkan masuk Fatima, arka di dalam sudah siap.'' ujar Rima,

''Aku terlambat ya mbak, ucap Fatima.'' tiba tiba Juna muncul dari balik dinding lemari yang menyekat ruang tamu dan ruang nonton tv, Fatimah mengalih kan pandangan nya tak ingin bersitatap dengan Arjuna, selain suami Rima pria itu bukan mahram nya,

Juna yang mengerti melenggang pergi menjauh dari tempat itu,

''maaf Fatimah tadi itu suami ku, kamu kaget ya melihat nya tiba tiba muncul.'' ujar Rima yang mengerti ke keterkejutan Fatima dari sorot mata nya,

''Tidak apa apa mbak, lirih Fatima,

''kamu duduk dulu disini aku ambilkan air minum dulu.'' Rima meninggal kan Fatimah di ruang keluarga,

Tak berapa lama Rima datang kembali dengan minuman dingin di nampan nya,

''Ayo silahkan di minum Fatima.'' ucap Rima seraya menyodorkan minuman dingin itu di hadapan Fatima,

''Terimakasih mbak.'' ucap Rima

'''Hai gengss balik lagi sama author di karya baru lagi, cerita kali ini semoga kalian suka,,

''Bersambung

Terpopuler

Comments

Yetty Suyeti

Yetty Suyeti

semoga ceritanya bagus ya

2023-05-18

0

Dewi Payang

Dewi Payang

Maaih menyimak tentang Leon, Fatima, Arjuna dan Rima.

2023-01-31

1

Via Ge

Via Ge

semangat kak

2023-01-04

1

lihat semua
Episodes
1 ke datangan Leon,
2 peri di kebun bunga
3 mata indah,
4 Kios bunga,
5 dari mata turun ke hati,
6 Limited edition
7 Ta'aruf
8 Hidayah,
9 jatuh cinta
10 bunga
11 Islam KTP
12 ijin kedua orang tua
13 kamu ke tidak mungkinan yang selalu aku semogakan
14 Doa fatima
15 Doa sebelum tidur
16 pisang goreng
17 kekuatiran kedua orang tua,
18 daring
19 berubah bentuk
20 perlahan tapi pasti,
21 berdampingan
22 sidak
23 Ragu
24 berkenalan
25 permintaan fatima
26 niat leon
27 bunga
28 Tidak sabar
29 lebih sabar dan ikhlas
30 pasar malam
31 pertemuan di pasar malam
32 Tuduhan reyhan
33 laura
34 ingin minta maaf
35 Belajar banyak hal
36 Rumit
37 Alasan
38 Cantik dari lahir
39 masalsh di pbrik
40 Salah faham
41 Keputusan
42 Aneh tapi nyata
43 penolakan leon
44 sah
45 pulang ke rumah suami
46 Cantik
47 I love it
48 peraturan baru
49 kedatangan excel
50 Alasan
51 doa tulus
52 pengantin baru
53 yang pertama
54 resepsi
55 tidak semua yang terlihat baik di luar akan bagus di dalam
56 keluarga segala nya
57 kedatangan mereka
58 menolak secara halus
59 makan siang
60 rencana leon
61 Berterus terang
62 Hubby
63 Jerman
64 kuatir
65 bibit unggul
66 makan malam
67 seperti ekor
68 tumbang
69 kenyataan pilu
70 minta maaf
71 rumah kita
72 perdana
73 memghormati
74 ijin
75 modus
76 bimbang
77 Gelisah
78 dendam
79 pertolongan
80 menjemput
81 percaya diri
82 lampu hijau
83 ke pesantren
84 berbeda
85 manja
86 positif
87 kejutan
88 ngambek
89 berbeda pendapat
90 karna Alloh
91 ngidam
92 kedatangan bibi hazel
93 cemas
94 rumah sakit
95 sarat
96 cerita
97 jurang pemisah
98 jodoh yang tepat
99 Kembali ke desa
100 rencana piknik
101 bukan karna mu
102 malam romantis
103 masih tidak terima
104 ke inginan Maikel
105 belum ada kepastian
106 jangan mendebat ku
107 Zayn Malik Andreas
108 pulang ke rumah,
109 tanpa sadar,
110 Syukuran
111 berat
112 gelisah
113 kecelakaan
114 rapuh
115 dejavu
116 tersenyum dengan hati yang patah
117 bisa gila
118 pingsan
119 kalian sudah menikah
120 bertemu
121 kembali hidup
122 mualaf
123 because love know where it has to go
124 nasehat
125 extra part
126 extra part
127 extra part
128 extra part
129 extra part
130 extra part
131 Tamat
Episodes

Updated 131 Episodes

1
ke datangan Leon,
2
peri di kebun bunga
3
mata indah,
4
Kios bunga,
5
dari mata turun ke hati,
6
Limited edition
7
Ta'aruf
8
Hidayah,
9
jatuh cinta
10
bunga
11
Islam KTP
12
ijin kedua orang tua
13
kamu ke tidak mungkinan yang selalu aku semogakan
14
Doa fatima
15
Doa sebelum tidur
16
pisang goreng
17
kekuatiran kedua orang tua,
18
daring
19
berubah bentuk
20
perlahan tapi pasti,
21
berdampingan
22
sidak
23
Ragu
24
berkenalan
25
permintaan fatima
26
niat leon
27
bunga
28
Tidak sabar
29
lebih sabar dan ikhlas
30
pasar malam
31
pertemuan di pasar malam
32
Tuduhan reyhan
33
laura
34
ingin minta maaf
35
Belajar banyak hal
36
Rumit
37
Alasan
38
Cantik dari lahir
39
masalsh di pbrik
40
Salah faham
41
Keputusan
42
Aneh tapi nyata
43
penolakan leon
44
sah
45
pulang ke rumah suami
46
Cantik
47
I love it
48
peraturan baru
49
kedatangan excel
50
Alasan
51
doa tulus
52
pengantin baru
53
yang pertama
54
resepsi
55
tidak semua yang terlihat baik di luar akan bagus di dalam
56
keluarga segala nya
57
kedatangan mereka
58
menolak secara halus
59
makan siang
60
rencana leon
61
Berterus terang
62
Hubby
63
Jerman
64
kuatir
65
bibit unggul
66
makan malam
67
seperti ekor
68
tumbang
69
kenyataan pilu
70
minta maaf
71
rumah kita
72
perdana
73
memghormati
74
ijin
75
modus
76
bimbang
77
Gelisah
78
dendam
79
pertolongan
80
menjemput
81
percaya diri
82
lampu hijau
83
ke pesantren
84
berbeda
85
manja
86
positif
87
kejutan
88
ngambek
89
berbeda pendapat
90
karna Alloh
91
ngidam
92
kedatangan bibi hazel
93
cemas
94
rumah sakit
95
sarat
96
cerita
97
jurang pemisah
98
jodoh yang tepat
99
Kembali ke desa
100
rencana piknik
101
bukan karna mu
102
malam romantis
103
masih tidak terima
104
ke inginan Maikel
105
belum ada kepastian
106
jangan mendebat ku
107
Zayn Malik Andreas
108
pulang ke rumah,
109
tanpa sadar,
110
Syukuran
111
berat
112
gelisah
113
kecelakaan
114
rapuh
115
dejavu
116
tersenyum dengan hati yang patah
117
bisa gila
118
pingsan
119
kalian sudah menikah
120
bertemu
121
kembali hidup
122
mualaf
123
because love know where it has to go
124
nasehat
125
extra part
126
extra part
127
extra part
128
extra part
129
extra part
130
extra part
131
Tamat

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!