Di sebuah ruangan yang sangat luas, Deo masih memimpin jalannya meeting di pagi ini. Dia masih fokus mendengarkan sekertarisnya berbicara mempresentasikan hasil kerja yang dirangkum dari semua divisi.
*Dreet dreeet dreeet*
Getaran meja yang berasal dari ponsel milik Deo, membuat fokus pria itu pun teralihkan. Matanya melihat pada layar yang menyala itu.
"Meeting kita cukupkan sampai di sini ..." ucap Deo kepada semua peserta meeting, lalu menoleh pada sekertarisnya yang masih berdiri di depan. "Zean, notulen jangan lupa dikirim ke email saya," lanjut pria itu, seraya berdiri lalu menjawab panggilan telepon tersebut.
Zean hanya menunduk hormat saat Deo keluar dari ruang meeting. Tak hanya itu, semua peserta yang hadir bernapas lega dan suasana menjadi cair seketika. Karena saat meeting berlangsung ruangan tersebut terasa mencekam.
Hingga tiba di ruang kerjanya, Deo telah selesai menerima panggilan telepon tersebut. Ternyata pihak rumah sakit hanya mengabarkan tentang Hyuna yang sudah sadar.
Apa Deo perduli? Tentu saja tidak. Namun pria itu merasa lega, wanita yang pernah ditolong olehnya akhirnya bisa melewati maut.
Deo hanya memberi pesan kepada pihak rumah sakit agar tetap menjaga dan merawat Hyuna dengan baik. Pria itu belum tahu kapan akan menemui Hyuna lagi.
Sesaat setelah Deo duduk di kursi kebesarannya, ponselnya bergetar lagi. Deo sengaja tidak menyalakan suara dering teleponnya, karena dia lebih suka dengan keheningan.
Sebuah masa lalu membuat dia menjadi lebih perduli terhadap sesama. Akan tetapi, lagi-lagi itu hanya sebatas rasa kemanusiaan saja, tidak lebih.
Deo pun menjawab panggilan telepon itu dari seseorang yang selama ini dia cintai, Leika.
"Beib, nanti malam aku akan terbang ke Prancis. Kemungkinan satu minggu aku akan berada di sana. Soalnya, project film kali ini bukan hanya sekadar layar lebar semata," ucap seorang wanita. Suaranya terdengar merdu dan lembut.
"Kenapa lama sekali? Lagi pula kenapa kamu tidak memberitahuku terkait film tersebut? Hari tunangan kita semakin dekat, Leika." Deo marah, dia merasa tidak terima dengan pekerjaan yang diambil oleh wanita bernama Leika itu tanpa sepengetahuannya.
Lagipula wajar sih Deo marah, karena selama ini aktifitas Leika pasti diketahui semua olenya. Namun ada yang berbeda dari Leika memang satu bulan terakhir. Wanita itu lebih sering sulit dihubungi oleh Deo.
"Beib! Harusnya kamu dukung aku. Setelah project film ini berhasil tayang, aku akan menjadi aktris terkenal!" Leika protes. Wanita itu lebih mementingkan egonya meniti karir ketimbang hubungan asmaranya.
"Terserah kamu saja!" Setelah berucap demikian, Deo langsung memutuskan sambungan teleponnya.
Setelah itu, Deo pun mengirimkan pesan kepada Leika.
[Temui aku sore ini di kafe tempat biasa]
Pesan itu kemudian terkirim dan langsung terbaca oleh penerimanya.
[Maaf Beib, aku masih di luar. Sore ini aku akan prepare.]
Deo semakin merasa kesal. Pria itu bahkan merumat ponselnya.
Deo Ainsley, pewaris pertama kerajaan bisnis yang sangat terkenal sukses di Jerman. Ainsley Company.
Pria berusia 29 tahun itu, menjadi pemilik termuda diantara para pengusaha lainnya yang ingin menduduki kekuasaannya saat ini. Dia lajang dengan bergelimang harta serta gaya hidup kalangan atas.
Deo sendiri memiliki adik yang merupakan seorang pria, Yundra Ainsley berusia 25 tahun. Sang adik masih betah dengan dunianya sendiri menjadi seorang seniman. Sayangnya, Yundra tinggal jauh dari mereka. Tepatnya di kota Santos, benua Amerika.
Sebenarnya Yundra sengaja mengasingkan diri. Karena dia tidak menyukai dunia bisnis seperti sang kakak. Kedua orang tuanya pun tidak melarangnya, dan membiarkan kedua anak mereka tumbuh dengan diri dan kepribadian masing-masing.
Lalu wanita yang bernama Leika tadi, adalah kekasihnya. Seorang publik figure yang tengah melambung namanya saat ini. Namun sayang, kisah percintaannya dengan Deo tidak sampai terekspose bahkan tercium oleh awak media.
Hubungan Deo dan Leika telah berjalan selama 9 tahun. Bukan waktu yang singkat untuk mereka supaya Leika bisa dimasuk dan diterima keluarga besar Ainsley.
Namun ketika restu telah mereka genggam, Leika justru lebih sibuk dengan dunianya. Begitupun dengan Deo. Keduanya tenggelam dengan aktifitas masing-masing, bahkan untuk sekadar bertemu pun sulit.
Hari pertunangan keduanya pun akan berlangsung 3 minggu lagi. Sedangkan segala persiapan belum dilakukan sama sekali. Itulah sebabnya Deo sangat marah kali ini. Terlebih pekerjaan yang sedang Leika ambil saat ini, tanpa sepengetahuannya.
Disaat pikiran serta perasaannya sedang tidak baik-baik saja, terdengar suara ketukan pintu. Deo menaruh ponselnya ke atas meja.
"Masuk!"
Pintu ruangan terbuka lebar. Tampak seorang wanita berdiri di gawang pintu, mengenakan pakaian sederhana nan bersahaja. Di sampingnya ada Zean, sekertaris Deo.
Zean menunduk hormat lalu berkata, "Pak Deo, nyonya ingin bertemu dengan Anda."
Belum juga Deo mengizinkan, wanita itu sudah lebih dulu berjalan masuk ke dalam. Zean pun tidak mampu melarangnya, begitupun dengan Deo. Zean memilih langsung menutup pintu ruangan itu kembali.
"Ada apa Mommy ke sini? Ada sesuatu yang penting kah?" tanya Deo lalu beranjak dari kursi kebesarannya, menghampiri wanita tersebut yang tak lain adalah ibunya.
"Tebakanmu benar, Mommy memang ingin membicarakan sesuatu yang penting padamu," jawab wanita tersebut seraya duduk di sofa kemudian menaruh tasnya ke atas meja.
Dovi Hans, wanita berusia 55 tahun yang masih terlihat awet muda dan berenergik. Perawakan tinggi semampai, kulit masih terlihat kencang, serta rambut pun belum beruban.
Tak heran kalau Fabios --ayahnya Deo-- tidak bisa berpaling dari Dovi, meskipun ribuan wanita mencoba menyingkirkan dirinya. Dovi tetap menjadi satu-satunya di hati Fabios Ainsley.
"Sesuatu yang penting apa?" tanya Deo lagi yang kemudian ikut duduk di sofa saling berhadapan dengan Dovi. Keduanya terpisahkan oleh meja kaca.
"Mommy tahu kau dan Leika sudah lama bersama. Mungkin kalian sudah saling mengenal satu sama lain. Lantas bagaimana perkembangan acara pertunangan kalian nanti? Apa tidak seharusnya langsung menikah saja?" usul Dovi terlihat setenang mungkin. Tutur katanya yang lembut pun membuat putra sulungnya selalu memberi tatapan teduh pada ibunya.
"Entah Mom. Dia sedang ada project film di Prancis. Biarkan saja, aku ingin tahu sampai dimana dia puas dengan karirnya," jawab Deo. Tersirat ada kekecewaan dari wajah pria itu dengan rasa marah yang mulai bergejolak di dalam hatinya. Sebisa mungkin masih dia tahan.
"Maksudnya biarkan saja, ditunda? Seperti itu?" tukas Dovi, sedangkan jawaban Deo hanya bergumam sambil menganggukkan kepala. "Sampai kapan? Usiamu, karirmu, semua sudah mapan. Mommy ingin segera mendapatkan cucu, Deo," lanjutnya, melengkungkan kedua alis, tampak sedih.
"Mommy, please ... aku sedang tidak ingin membicarakan hal itu untuk saat ini. Bukankah semua pasti ada masanya? Kalau Mommy ingin memiliki cucu, kenapa tidak Yundra saja yang menikah?" timpal Deo merasa tidak terima dirinya terus di desak.
Apa pria itu tidak ingat kalau dirinya sudah memiliki seorang istri yang masih terbaring lemah di rumah sakit? Oh iya ... Deo hanya sekadar menolongnya, bukan menjadikan Hyuna istri yang sesungguhnya.
"Ck!" Dovi berdecak. "Kamu itu anak sulung. Memangnya kalau dilangkah, kamu mau jadi perjaka tua? Harta dan kekayaan kamu mau diwariskan ke siapa, kalau bukan ke anakmu sendiri?" cecar wanita itu.
Mendengar ucapan sang ibu, Deo hanya menggelengkan kepala lalu tersenyum simpul. Pria itu pun berdiri dengan kedua tangan yang dimasukkan ke dalam saku celana.
"Kalau Mommy hanya ingin membicarakan hal itu, aku tidak punya waktu banyak. Karena banyak hal yang harus aku kerjakan di hari ini," ucap Deo. Pria itu mulai malas dengan hal yang dibicarakan oleh ibunya.
"Deo!" sentak Dovi, suaranya tiba-tiba meninggi. "Kalau Leika sampai tidak ada kepastian, biar Mommy yang akan mencarikanmu istri. Titik!" ancam wanita itu dengan tegas.
"Mommy ... "
Bersambung ....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 85 Episodes
Comments
Elisa Nursanti Nursanti
🌹bunga untukmu thoor
2023-01-24
1
Elisabeth Ratna Susanti
kupetik 🌹 utk karya keren ini 👍
2023-01-17
1