Liburan bertiga

" Kenapa Moma? Kenapa Popa tidak berlibur dengan kita,"rengek Nana saat aku merapikan pakaian ke dalam koper.

" Sudah jelas Nong, Daddy tidak akan pergi bersama kita. Bukan kah Phi sudah menjelaskannya kemarin padamu,"tukas Perth yang sudah bersiap lalu bergabung bersama kami di sana.

" Perth, Kau tidak harus berkata seperti itu nak. Itu tidak baik, dan Perth harus berbicara sopan, na(ya)." Sabarku menasehati anak sulungku ini, karena aku tidak ingin ia mendapatkan teguran dari Phi Ae lebih kasar.

" Moma, untuk apa Perth berkata sopan. Apa Popa selama mengenal wanita itu berkata baik pada Moma? Tidak kan, Popa selalu berteriak dan membentak Moma. Lalu untuk apa Perth berkata sopan pada mereka."

Aku menggeleng sambil menghampiri Perth lalu mengusap pucuk kepalanya lembut dengan haru, karena niat anak sulung ku ini baik ingin melindungi ku , tapi aku juga tidak membenarkan sikap Perth saat berkata tidak tahu sopan pada orang yang lebih dewasa darinya apa lagi Phi Ae adalah ayahnya.

" Tapi tidak seperti ini caranya, nak. Moma tahu Perth selalu membela Moma karena sangat menyayangi Moma. Tapi Perth tidak boleh berkata tidak sopan seperti itu, apa lagi pada Popa."

Perth menatapku seolah-olah membaca dan mengorek semua kesedihan yang selama ini aku simpan sendiri.

" Moma, Moma jangan bersedih, ya. Ingat Nana dan Perth selalu bersama moma. Kami tidak akan meninggalkan moma. Jadi jangan bersedih hanya karena keadaan ini."

Aku tersenyum lalu haru sambil memeluk Perth dan Nana setelah gadis kecil ku itu menghampiri kami.

" Nana sangat sayang moma. Moma jangan bersedih, ya."

Aku tidak bisa menggambarkan seperti apa perasaanku kini, dengan susah payah aku menahan air mata yang akan siap tumpah saat mendengar ucapan gadis kecilku.

"Moma tahu sayang, begitu pula dengan moma, moma sangat menyayangi dan mencintai kalian, " ungkapku dari hati yang terdalam.

"Moma jangan bersedih, ya. " Nana mengusap air mataku lembut hingga terkikis tidak tersisa.

"Baiklah, kita harus bersiap, anak-anak. Ayo...," ujarku karena kami harus segera berangkat setelah semuanya siap.

" Popa mana bibi?"tanya Nana sambil mencari cari Phi Ae di ruang tengah.

" Tuan besar sudah berangkat lebih dulu ke bandara bersama nona Chommpo. "

Penjelasan Pasiri sesaat menampakkan wajah murung Nana, aku yang melihat semakin menderita, karena di sini tidak hanya diriku yang menderita tapi juga anak-anak terutama Nana yang masih membutuhkan banyak perhatian dari Phi Ae.

" Sayang, ayo... Sebentar lagi pesawat kita akan berangkat,"bujukku lalu meraih jemari mungil gadis kecil berusia 12 tahun itu lalu menuntunnya menuju mobil di iringi Perth hingga kami meninggalkan rumah.

❤❤❤

Autor pov

" Kyaaaaa.... "girang Nana setelah melihat hotel yang akan mereka tempati karena menghadap langsung ke pantai di mana mereka akan menghabiskan acara tahun baru malam ini.

" Nana suka tempat nya...? "Tanya Saint hingga Nana dengan antusias mengangguk lalu berlari ke balkon karena tidak jauh dari kamar hotel mereka ada kolam renang besar di sana.

" Sangat senang moma... Tempat nya sangat bagus dan nyaman Nana suka. "

Saint tersenyum lega sembari mengusap sayang pipi gadis kecilnya hingga rasa sakit hati yang selalu ia rasakan sedikit berkurang.

" Syukurlah. "Sembari Saint menatap Perth yang tengah memandangi hamparan pantai berpasir putih di seberang sana.

" Hey boy, "panggil Saint hingga Perth menatapnya lalu tersenyum.

" Bagaimanam Apa Perth juga suka tempat ini? "tanya Saint sembari merangkul bahu anak laki-lakinya dengan hangat hingga mereka sama-sama menatap jauh ke depan di mana cakra wala akan tenggelam di sore hari.

" Perth suka jika moma bisa selalu tersenyum seperti ini. "

Sesaat Saint terdiam saat Perth memandanginya.

" Karena kini senyum moma sangatlah berharga. "

Saint tidak menyangka jika Perth begitu memperhatikan perubahannya selama keadaan keluarga mereka semakin runyam, padahal dirinya selalu menyembunyikan tangis dari mereka saat sakit hati yang ia rasakan tidak mampu lagi ia tahan.

" Perth,"terharu Saint karena Perth dan Nana sama-sama memeluknya erat.

" Kami sangat menyayangi moma, "serempak Perth dan Nana hingga Saint semakin mengembangkan senyum manisnya.

"Terimakasih banyak anak-anak moma yang cantik dan tampan, Moma juga sangat menyayangi kalian, "balas Saint seraya membalas memeluk mereka hingga suasana hangat semakin terasa di sana.

"Moma sebelum malam bagaimana jika kita jalan-jalan, " pinta Nana setelah mereka cukup lama terdiam menikmati suasana tenang saat berpelukan karena hari semakin siang bahkan matahari mulai melenceng dari atas kepala menandakan siang akan berganti sore tidak lama lagi.

"Baiklah, kenapa tidak, ayoo...." Saint menarik tangan kedua buah hatinya lalu memesan kendaraan khusus untuk menuju ke tempat wisata di sana.

❤❤❤

Senyum kebahagiaan mereka mekar seakan-akan tidak ada pernah ada kejadian pilu yang selalu terjadi terutama untuk Saint, Perth yang melihat senyum sang ibu begitu bahagia karena sudah cukup lama ia dan adiknya Nana tidak pernah melihat senyum sebahagia itu dari Saint karena yang tertoreh hanya senyum keterpaksaan yang selalu terukir dan yang ibu mereka pamerkan.

"Haahhh... moma hari ini benar-benar menyenangkan, ya. Nana sangat senang," celoteh Nana begitu puas setelah berkeliling dan pergi ke tempat - tempat wisata yang ada di Lipa Noi hingga kini sore menjemput.

"Ingat sayang, kita harus menghemat tenaga karena malam ini adalah malam pergantian tahun, jangan sampai Nana kelelahan, nak, "canda Saint selepas mereka kembali ke kamar hotel setelah puas berjalan jalan mengelilingi tempat wisata itu.

"Jika Nana ketiduran kita tinggal saja moma." Perth turut mencandai Nana hingga gadis kecil itu cemberut.

"Huaaa... jahat, Phi Perth jahat,"rengek Nana dengan pipi menggembung menggemaskan karena selalu di jahili kakaknya.

"Aw... Jika kau tertidur mana mungkin kami membangunkan mu nong. Kau kan tidur seperti kerbau,"ejek Perth lagi.

"Huaaa... Moma, lihat Phi Perth,"omel Nana merengek.

Saint terkekeh saat mendengar omelan Nana karena si cantik itu memang terlihat sangat mengantuk dan kelelahan.

"Ok, ok. kita istirahat dulu ya. Agar tidak mengantuk saat acara pergantian tahun nanti malam. "

Dengan antusias Nana menurut begitu juga dengan Perth hingga dua bocah itu sama-sama terlelap dan menyisakan Saint seorang diri di sana sambil memandangi wajah tidak berdosa kedua anaknya.

"Moma sangat bahagia sayang, sangat sangat bahagia. Meski tahun ini keadaan telah berbeda, setidaknya moma masih memiliki kalian,"gumam Saint seoarang diri sambil memandangi kedua anak-anakanya dengan perasaan sedih, karena jika ia memilih keluar dari rumah suaminya, ancaman Ae pasti berlaku pada dirinya. Ia tidak akan pernah di perbolehkan bertemu dengan Nana dan Perth. Itu sebabnya keadaan ini dengan terpaksa ia jalani meski dirinya selalu tertekan dan hatinya selalu tersakiti.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!