Part 4 Rukiah

Ustad Asnan yang mendengar pintu rumahnya di ketuk seseorang, dia pun bergegas menghampirinya.

“Siapa?” tanya Ustad Asnan dengan suara lantang.

“Saya, Pak Ustad. Bondan,” jawab Bondan pelan.

“Ooo, Bondan,” kata Ustad Asnan seraya membukakan pintu untuk Bondan.

Bondan pun tersenyum ketika pintu dibuka untuk dirinya, dengan perasaan malu Bondan mencoba berdiri di samping Ustad Asnan.

“Silahkan duduk!” ajak Ustad itu pada Bondan yang masih berdiri.

Setelah Bondan benar-benar duduk dengan tenang, lalu dari arah dapur keluar seorang wanita seraya membawakan dua gelas kopi hangat untuk mereka berdua.

“Silahkan di minum dulu,” ujar Ustad Asnan pada Bondan.

“Terimakasih Pak Ustad,” jawab Bondan pelan.

Bondan yang merasa sedikit gugup mencoba meminum kopi hangat yang di suguhkan untuk dirinya.

“Nah, sekarang katakan ada keperluan apa nak Bondan datang kesini?”

“Begini Pak Ustad, kami suami istri udah lama menikah, tapi Allah belum mengaruniai kami seorang anak, lalu aku mencoba membawa istri ku ke dokter dan ternyata dia sedang mengandung satu minggu.”

“Jadi Istri nak Bondan sedang mengandung saat ini?” tanya Ustad Asnan dengan suara lembut.

“Iya pak Ustad, tapi itu pula yang menjadi masalah selama ini.”

“Masalah? masalah apa nak?”

“Istri saya suka memakan kembang tujuh rupa.”

“kembang tujuh rupa?”

“Iya Pak Ustad, selain itu istri saya sering melakukan pemujaan , dia mandi kembang ditengah malam serta menari dan menyembah sesuatu hingga dia sendiri sampai pingsan dibuatnya.”

“Kalau saya dengar dari penuturan dari mu, berarti istrimu sedang bersekutu dengan makhluk gaib.”

“Makhluk gaib? maksud Pak Ustad?”

“Kita harus melakukan rukiah, dengan cara membacakan do’a kepada istri mu, siapa tahu istri mu mau meninggalkan ajaran sesat nya.”

“Apakah berbahaya pada janin yang ada dalam kandungannya Pak Ustad?”

“Emangnya istri nak Bondan udah hamil berapa bulan?”

“Baru jalan tiga minggu, pak Ustad.”

“Ooo, baru tiga minggu ya?”

“Iya Pak Ustad.”

“Besok saat bulan purnama, bawalah istrimu kesini, akan saya periksa keadaannya.”

“Baik Pak Ustad, kalau begitu saya permisi dahulu.”

“Ya silahkan.”

Di perjalanan menuju pulang kerumah, Bondan berjumpa dengan Ayah kandungnya sendiri.

“Kamu dari mana nak?” tanya Pak Tito.

“Dari rumah Pak Ustad, Yah,” jawab Bondan pelan.

“Ada apa? sepertinya kau sedang dirundung masalah yang begitu berat?" tanya Tito ingin tahu.

“Kemuning Yah.”

“Kemuning, ada apa dengan istrimu?”

Seraya menarik nafas panjang, Bondan terhenyak duduk di atas dipan yang terbuat dari anyaman Rotan.

“Ceritalah nak, jangan ada yang disembunyikan, karena semakin kau sembunyikan, maka semakin berat beban yang akan kau tanggung.

“Selama ini, kami begitu mengharapkan keturunan. Akan tetapi, setelah kami mendapatkannya, kami malah merasa kesulitan di buatnya.”

“Maksud mu?”

“Semenjak Kemuning hamil, dia selalu saja bertingkah aneh, dia makan kembang, dia mandi kembang dan bahkan dia melakukan ritual sendirian hingga larut malam.”

“Apakah kau udah tanya kepadanya, kenapa dia melakukan semua itu?”

“Udah yah, dia sendiri juga nggak tau, bahkan dia merasa lelah dengan semua ini.”

“Kasihan sekali istri mu.”

“Aku berniat akan melakukan rukiah pada Kemuning, di rumah Pak Ustad, Yah.”

“Bagus itu, Ayah setuju dengan itikad baik mu itu, siapa tau dengan cara ini, kalian bisa hidup rukun."

“Iya, Yah,” jawab Bondan dengan suara lirih.

Di perjalanan, ketika Bondan hendak pulang kerumahnya, dia berpapasan dengan Mak Rodiah.

Mak Rodiah melihat Bondan berjalan dengan tergesa-gesa, dia ingin sekali bertanya, kenapa Bondan berjalan seperti itu, tapi Mak Rodiah mengurungkan niatnya.

Tapi karena rasa penasaran yang dia miliki, Mak Rodiah langsung mengikuti Bondan dari belakang. Akan tetapi, baru separoh jalan, Mak Rodiah melihat ada makhluk aneh sedang mengikuti Bondan dari belakang.

“Astagfirullah!” teriak Mak Rodiah seraya berlari menjauh dari Bondan.

Mendengar seseorang menjerit di belakangnya, Bondan langsung berlari menghampiri Mak Rodiah.

“Ada apa? kenapa Mak ketakutan?” tanya Bondan heran.

Mak Rodiah tak bisa bicara, lidahnya terasa kaku untuk mengucapkan sesuatu, tapi tangan kanannya selalu menunjuk kearah Bondan.

“Oh, kenapa semuanya menjadi ketakutan? sebenarnya apa yang terjadi pada keluarga ku?” tanya Bondan pada dirinya sendiri.

Setelah kejadian itu, Bondan segera kembali pulang kerumahnya, di depan rumah Bondan melihat Kemuning sedang menyulam baju untuk bayi yang masih berada di dalam kandungannya.

“Kamu dari mana saja Mas? seharian ini, aku mencari mu.”

“Aku dari rumah Pak Ustad, sayang!”

“Ngapain kerumah Pak Ustad, Mas?”

“Aku menceritakan tentang penyakit yang sedang kau alami kepda Pak Ustad.”

“Lalu, apa solusinya?”

“Katanya, nanti malam kita akan kesana untuk melaksanakan rukiah.”

“Rukiah itu apa toh, Mas?”

“Sejenis ruetan, untuk mengusir roh jahat yang bersarang di dalam tubuh kita, kau mau kan, kalau di Rukiah?”

“Terserah Mas Bondan aja,” jawab Kemuning lembut.

Setelah mereka sepakat, malam itu juga Bondan mengajak Kemuning ke rumah Pak Ustad untuk melakukan Rukiah.

Tak ada penolakan sedikit pun dari Kemuning, sehingga Bondan merasa percaya dengan kehamilan Kemuning, kalau itu adalah bayinya.

Setibanya dirumah Pak Ustad, mereka berdua mengetuk pintu dari luar.

“Tok, tok, tok. Assalamua’alaikum!”

Ustad Asnan yang sudah mengetahui kalau itu Bondan dan istrinya, dia pun segera bergegas membukakan pintu.

“Wa’alaikum salam. Silahkan masuk!”

“terimakasih Pak Ustad," jawab Bondan seraya menggandeng tangan istrinya.

Baru saja duduk, lalu Asiah keluar, seraya membawakan tiga gelas teh hangat dan sepiring roti basah untuk mereka.

“Silahkan di cicipi nak Kemuning, Bondan.”

“Terimakasih Bu,” jawab Kemuning pelan.

Lalu Kedasih menaruh nampan minuman itu dibawah kolong meja dan dia pun duduk di samping Kemuning.

Kemuning hanya bisa tersenyum kepada perempuan paruh baya itu, karena selama ini, Kemuning jarang sekali bergaul dengannya.

“Udah berapa bulan kandungannya nak Kemuning?” tanya Asiah dengan suara lembut.

“Baru jalan satu bulan Bu.”

“Ooo, masih hamil muda ternyata.”

“Iya, Bu,” jawab Kemuning dengan tersenyum.

“Nak Bondan ini, berniat ingin merukiah istrinya, yang mengalami kehamilan aneh, benar begitu nak Bondan?”

“Benar Pak Ustad.”

“Kemuning.”

“Saya, Pak Ustad.”

“Sejak kapan kau merasakan keanehan ini?”

“Semenjak usia kandungan ku masuk minggu pertama Pak Ustad.”

“Kamu bersedia Bapak rukiah?”

Kemuning tak menjawab, dia justru menoleh kearah Bondan, seakan-akan meminta pendapat pada suaminya.

Bondan yang merasa tatapan mata Istrinya mengandung sebuah isyarat, dia langsung menganggukkan kepalanya.

“Baiklah, aku bersedia Pak Ustad,” jawab Kemuning pelan.

Mendengar, jawaban dari Kemuning, Ustad Asnan langsung melakukan rukiah. Saat di rukiah, Kemuning tampak biasa-biasa saja, Ustad Asnan merasa heran dengan Kemuning yang tampak biasa-biasa saja.

Bersambung...

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

Adronitis

Adronitis

pakek ruqyah ya thor

2023-01-09

0

Iril Nasri

Iril Nasri

gimana cara merukiahnya thor

2023-01-07

0

AbyGail

AbyGail

🥰🥰🥰🥰🥰

2023-01-03

0

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Digauli makhluk ghaib
2 Part 2 Kecurigaan
3 Part 3 Mengalami kehamilan aneh
4 Part 4 Rukiah
5 Part 5 Berkeliling di alam ghaib
6 Part 6 Persalinan Kemuning
7 Part 7 Melahirkan Pewaris kayangan
8 Part 8 Pandan wangi
9 Part 9 Lamaran untuk Pandan
10 Part 10 Pernikahan Pandan wangi
11 Part 11 Makhluk berbulu tebal
12 Part 12 Air suci
13 Part 13 Kopi yang mencurigakan
14 Part 14 Dikejar makhluk mengerikan
15 Part 15 Kekuatan Askara
16 Part 16 Larangan untuk Pandan
17 Part 17 Tetangga yang usil
18 Part 18 Istana atas awan
19 Part 19 Istana Askara di Bumi
20 Part 20 Tak bisa bicara
21 Part 21 Sulit bicara
22 Part 22 Curiga
23 Part 23 Makan kembang
24 Part 24 Kecemasan Kemuning
25 Part 25 Ritual pemujaan
26 Part 26 Kemarahan Bondan
27 Part 27 Diteror
28 Part 28 Kejadian tak terduga
29 Part 29 Tingkah laku Ara
30 Part 30 Pengakuan Nuri
31 Part 31 Sahabat baik
32 Part 32 Punya sahabat baru
33 Part 33 Ancaman
34 Part 34 Kemarahan Dasamuka
35 Part 35 Mengetahui kelebihan Ara
36 Part 36 Korban boneka darah
37 Part 37 Kelebihan yang dimiliki Dea
38 Part 38 Rahasia Dea
39 Part 39 Di angkat menjadi jenderal
40 Part 40 Tugas untuk Dea
41 Part 41 Mencari keberadaan Kemuning
42 Part 42 Tugas rahasia
43 Part 43 Mimpi buruk
44 Part 44 Menyelidiki keberadaan Ara
45 Part 45 Penyelidikan
46 Part 46 Pertempuran
47 Part 47 Terbunuhnya Jendral Angkara
48 Part 48 Pertemuan Ara dan Dea.
49 Part 49 Penempaan diri
50 Part 50 Gagal mendapat tumbal darah
51 Part 51 Persiapan untuk Ara
52 Part 52 Kelakuan Ara
53 Part 53 Sikap aneh Ara
54 Part 54 Sekolah baru untuk Dea
55 Part 55 Korban kekuatan Ara dan Dea
56 Part 56 Kejadian yang menimpa Agus
57 Part 57 Perselisihan Ara dan Dea
58 Part 58 Pertempuran dahsyat
59 Part 59 Perang yang diakhiri
60 Part 60 Kejadian yang menimpa Dina
61 Part 61 Kesal
62 Part 62 Pertengkaran kecil.
63 Part 63 Perintah yang tak mendapat restu
64 Part 64 Pencuri darah
65 Part 65 Pikiran jahat
66 Part 66 Melawan manusia kelelawar
67 Part 67 Kemenangan yang mutlak
68 part 68 Di usir dengan lembut
69 Part 69 Kehilangan Ara
70 Part 70 Hukuman penjara bawah tanah.
71 Part 71 Laporan telik sandi
72 Part 72 Perintah kerajaan
73 Part 73 Kekalahan Ara
74 Part 74 Rahasia Ara
75 Part 75 Penculikan keluarga Dea
76 Part 76 Menuju hutan larangan
77 Part 77 Menyusuri hutan larangan
78 Part 78 Penyelamatan
79 Part 79 Lawan tak sepadan
80 Part 80 Kembali ke bumi
81 Part 81 Kemarahan Ara
82 Part 82 Pertarungan di bumi
83 Part 83 Dampak pertarungan Ara dan Dea
84 Part 84 Suara Dasamuka
85 Part 85 Rahasia tersembunyi
86 Part 86 Rahasia yang dibongkar
87 Part 87 Pertengkaran kecil
88 Part 88 Usaha Bondan untuk Bapaknya
89 Part 89 Kemarahan Bondan
90 Part 90 Di hajar Bondan
91 Part 91 Ketenangan hati Suminah
92 Part 92 Ungkapan perasaan
93 Part 93 Kebiasaan Ara
94 Part 94 Makan daging mentah
95 Part 95 Ganti rugi
96 Part 96 Pertarungan tiga kerajaan
97 Part 97 Hukuman untuk Dea
98 Part 98 Penasaran
99 Part 99 Dianggap berhalusinasi
100 Part 100 Keajaiban pada Tuti.
101 Part 101 Kembali bisu
102 Part 102 Diserang
103 Part 103 Pertolongan Ara
104 Part 104 Kritis
105 Part 105 Niat jahat Tuti
106 Part 106 Hasutan Tuti
107 Part 107 Pesona wajah Pandan wangi
108 Part 108 Terdampar di tengah hutan
109 Part 109 Menuju hutan larangan
110 Part 110 Bertemu Ratu kupu-kupu
111 Part 111 Pengobatan putri Dea
112 Part 112 Silang pendapat
113 Part 113 Jabatan Dupa
114 Part 114 Penipuan Raja Buana
115 Part 115 Menyelidiki kerajaan Buana
116 Part 116 Rayuan Dea
117 Part 117 Penyelamatan
118 Part 118 Hukuman yang di jatuhkan Raja
119 Part 119 Hasutan Brananta
120 Part 120 Kebahagiaan
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 1 Digauli makhluk ghaib
2
Part 2 Kecurigaan
3
Part 3 Mengalami kehamilan aneh
4
Part 4 Rukiah
5
Part 5 Berkeliling di alam ghaib
6
Part 6 Persalinan Kemuning
7
Part 7 Melahirkan Pewaris kayangan
8
Part 8 Pandan wangi
9
Part 9 Lamaran untuk Pandan
10
Part 10 Pernikahan Pandan wangi
11
Part 11 Makhluk berbulu tebal
12
Part 12 Air suci
13
Part 13 Kopi yang mencurigakan
14
Part 14 Dikejar makhluk mengerikan
15
Part 15 Kekuatan Askara
16
Part 16 Larangan untuk Pandan
17
Part 17 Tetangga yang usil
18
Part 18 Istana atas awan
19
Part 19 Istana Askara di Bumi
20
Part 20 Tak bisa bicara
21
Part 21 Sulit bicara
22
Part 22 Curiga
23
Part 23 Makan kembang
24
Part 24 Kecemasan Kemuning
25
Part 25 Ritual pemujaan
26
Part 26 Kemarahan Bondan
27
Part 27 Diteror
28
Part 28 Kejadian tak terduga
29
Part 29 Tingkah laku Ara
30
Part 30 Pengakuan Nuri
31
Part 31 Sahabat baik
32
Part 32 Punya sahabat baru
33
Part 33 Ancaman
34
Part 34 Kemarahan Dasamuka
35
Part 35 Mengetahui kelebihan Ara
36
Part 36 Korban boneka darah
37
Part 37 Kelebihan yang dimiliki Dea
38
Part 38 Rahasia Dea
39
Part 39 Di angkat menjadi jenderal
40
Part 40 Tugas untuk Dea
41
Part 41 Mencari keberadaan Kemuning
42
Part 42 Tugas rahasia
43
Part 43 Mimpi buruk
44
Part 44 Menyelidiki keberadaan Ara
45
Part 45 Penyelidikan
46
Part 46 Pertempuran
47
Part 47 Terbunuhnya Jendral Angkara
48
Part 48 Pertemuan Ara dan Dea.
49
Part 49 Penempaan diri
50
Part 50 Gagal mendapat tumbal darah
51
Part 51 Persiapan untuk Ara
52
Part 52 Kelakuan Ara
53
Part 53 Sikap aneh Ara
54
Part 54 Sekolah baru untuk Dea
55
Part 55 Korban kekuatan Ara dan Dea
56
Part 56 Kejadian yang menimpa Agus
57
Part 57 Perselisihan Ara dan Dea
58
Part 58 Pertempuran dahsyat
59
Part 59 Perang yang diakhiri
60
Part 60 Kejadian yang menimpa Dina
61
Part 61 Kesal
62
Part 62 Pertengkaran kecil.
63
Part 63 Perintah yang tak mendapat restu
64
Part 64 Pencuri darah
65
Part 65 Pikiran jahat
66
Part 66 Melawan manusia kelelawar
67
Part 67 Kemenangan yang mutlak
68
part 68 Di usir dengan lembut
69
Part 69 Kehilangan Ara
70
Part 70 Hukuman penjara bawah tanah.
71
Part 71 Laporan telik sandi
72
Part 72 Perintah kerajaan
73
Part 73 Kekalahan Ara
74
Part 74 Rahasia Ara
75
Part 75 Penculikan keluarga Dea
76
Part 76 Menuju hutan larangan
77
Part 77 Menyusuri hutan larangan
78
Part 78 Penyelamatan
79
Part 79 Lawan tak sepadan
80
Part 80 Kembali ke bumi
81
Part 81 Kemarahan Ara
82
Part 82 Pertarungan di bumi
83
Part 83 Dampak pertarungan Ara dan Dea
84
Part 84 Suara Dasamuka
85
Part 85 Rahasia tersembunyi
86
Part 86 Rahasia yang dibongkar
87
Part 87 Pertengkaran kecil
88
Part 88 Usaha Bondan untuk Bapaknya
89
Part 89 Kemarahan Bondan
90
Part 90 Di hajar Bondan
91
Part 91 Ketenangan hati Suminah
92
Part 92 Ungkapan perasaan
93
Part 93 Kebiasaan Ara
94
Part 94 Makan daging mentah
95
Part 95 Ganti rugi
96
Part 96 Pertarungan tiga kerajaan
97
Part 97 Hukuman untuk Dea
98
Part 98 Penasaran
99
Part 99 Dianggap berhalusinasi
100
Part 100 Keajaiban pada Tuti.
101
Part 101 Kembali bisu
102
Part 102 Diserang
103
Part 103 Pertolongan Ara
104
Part 104 Kritis
105
Part 105 Niat jahat Tuti
106
Part 106 Hasutan Tuti
107
Part 107 Pesona wajah Pandan wangi
108
Part 108 Terdampar di tengah hutan
109
Part 109 Menuju hutan larangan
110
Part 110 Bertemu Ratu kupu-kupu
111
Part 111 Pengobatan putri Dea
112
Part 112 Silang pendapat
113
Part 113 Jabatan Dupa
114
Part 114 Penipuan Raja Buana
115
Part 115 Menyelidiki kerajaan Buana
116
Part 116 Rayuan Dea
117
Part 117 Penyelamatan
118
Part 118 Hukuman yang di jatuhkan Raja
119
Part 119 Hasutan Brananta
120
Part 120 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!