AraDea

AraDea

Part 1 Digauli makhluk ghaib

Di saat angin malam mulai menerpa rambut kemuning yang terurai panjang, hati Kemuning juga ikut merasakan dinginnya hawa di malam itu. Sekilas tanpa sengaja Kemuning melihat sekelebat bayangan hitam melintas di hadapannya.

“Oh, bayangan apa itu?” tanya kemuning yang saat itu masih merasa heran.

Namun rasa herannya itu, tiba-tiba saja berubah menjadi keanehan yang luar biasa, pasalnya hanya beberapa saat saja, kemuning merasa disentuh oleh sesuatu, tapi dia tak tau siapa yang menyentuhnya.

Seperti dalam keadaan di hipnotis, Kemuning langsung saja masuk kedalam kamar dan melepaskan seluruh pakaiannya.

“Oooh." rintihan suara Kemuning yang membuat semua hewan tertunduk seperti sedang memberi hormat pada kenikmatan yang dirasakan Kemuning saat itu.

Memang malam itu, Kemuning merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa, dia seperti sedang melaksanakan senggama dengan seseorang.

Akan tetapi dia tak melihat makluk apa yang sedang tidur bersamanya saat itu. Setelah melewati waktu yang telah ditentukan, tiba-tiba saja Kemuning tak merasakan apa-apa lagi.

“Aneh, kemana gerangan makhluk yang telah menyentuh ku tadi?” tanya Kemuning seraya berlari keluar rumah dan memandangi sekitar rumahnya.

Karena merasa kenikmatan yang luar biasa telah didapatkan di malam itu, Kemuning langsung tertidur pulas di kamarnya, tanpa harus menunggu Bondan pulang kerumah.

“Tok, tok, tok !” tiba-tiba saja pintu diketuk dari luar.

Walau pun pintu diketuk secara berulang-ulang kali, Kemuning masih belum terbangun dari tidurnya, Bondan yang merasakan keanehan pada Kemuning, dia pun tak berani lagi membangunkan Istrinya yang tertidur dengan lelap.

Di depan pintu, Bondan pun duduk menunggu Kemuning bangun dan membukakan pintu untuknya, namun hingga matahari terbit, Kemuning masih belum membukakan pintu untuk suaminya.

Sementara itu, kemuning yang terbangun dari tidurnya, baru sadar kalau malam itu, dia belum membukakan pintu untuk suami tercintanya.

“Ya ampun! jadi semalaman aku tertidur begitu lelapnya, sehingga lupa membukakan pintu untuk Mas Bondan,” kata Kemuning pada dirinya sendiri.

Karena sadar dengan kelakuannya, Kemuning langsung berlari ke pintu, untuk membukakan pintu agar Bondan bisa masuk.

Saat pintu dibuka, benar saja. Ternyata semalaman Bondan tidur diluar rumah. Dan meringkuk didepan pintu.

“Ya ampun, Mas! kenapa tidur diluar?” tanya Kemuning heran.

Bondan yang mendengar Kemuning merasa heran, dia pun jadi bertanya-tanya di dalam hati. Namun Kemuning tetap saja tak tau apa sebabnya Bondan tidur diluar malam itu.

“Jadi, benar kamu nggak sadar kalau semalaman Mas tidur diluar?”

“Nggak Mas, aku benar-benar nggak dengar, kalau semalam Mas udah berulang kali mengetuk pintu.”

“Baiklah, untuk kali ini, Mas bisa memaklumi diri mu.”

“Makasih sayang,” jawab Kemuning yang langsung memeluk tubuh Bondan.

Walau merasa begitu kesal, namun Bondan sangat bahagia ketika dikecup oleh istri tercintanya. Dia pun kembali tersenyum manis, setelah semalaman menahan rasa amarah.

“Mas,” ucap Kemuning dengan suara lirih.

“Hm, ada apa sayang?”

“Mas!” kemuning kembali mengeluarkan kata yang penuh hasrat.

“Ada apa sayang?” kata Bondan seraya duduk disebelah Kemuning.

Perempuan cantik itu diam saja, dia hanya memutar-mutar dasi baju milik Bondan dan merengek meminta disentuh.

“Oh sayang, kamu kepingin ya?”

“Hm!”

“Baiklah, aku akan istirahat sekarang, dan akan melayani tuan putri dengan sebaik-baiknya.”

“Aaah, Mas Bondan,” ucap Kemuning bermanja.

Pagi itu, kemesraan mereka berdua menyatu, gairah yang dirasakan Kemuning malam itu, masih menggebu hingga pagi hari, dia selalu ingin disentuh oleh Bondan sesering mungkin.

Dan kejadian itu, bukan hanya sekali yang dirasakan Kemuning, setiap malam sebelum Bondan pulang kerumah, Makluk itu telah mengajak Kemuning untuk bersenggama di kamarnya.

Meski pun Kemuning tak melihat siapa yang sedang menidurinya, namun Kemuning merasakan betapa nikmatnya saat makhluk itu menyentuh dirinya.

Begitu juga di saat Bondan pulang kerumah, Kemuning selalu merengek minta kemesraannya kembali menyatu.

“Aku capek sayang?”

“Sebentar aja!” jawab Kemuning sembari menyentuh tubuh Bondan yang baru melepas pakaiannya.

“Kenapa ya, kamu selalu mengajak aku bercinta, sayang?”

“Kamu heran Mas?”

“Nggak juga, tapi kan?”

“Tapi apa Mas?”

“Biasanya kamu paling nggak suka kusentuh, kamu sering marah dan membuat alasan yang akhirnya kita berdua nggak jadi melakukan hal itu.”

“Kau benar Mas, bukan hanya diri mu, aku sendiri juga merasa heran, kenapa akhir-akhir ini, hasrat ku selalu bergejolak.”

“Apakah kamu udah periksakan hal itu ke dokter sayang?”

“Belum sih, Mas.”

“Gimana kalau besok kita kerumah sakit, untuk memeriksakan keadaan mu.”

“Baik, Mas,” jawab Kemuning mengikuti keinginan suaminya.

Benar saja keesokan harinya, Bondan membawa Kemuning ke puskesmas, untuk memeriksakan kondisi tubuhnya.

Setelah melewati beberapa kali pemeriksaan, Bondan pun bertanya kepada dokter yang memeriksa Kemuning.

“Gimana dok, keadaan istri saya?”

“Saya nggak melihat hal aneh pada istri mu!”

“Tapi dok, istri saya selalu minta saya menyentuhnya, dia tiba-tiba saja memiliki gairah yang luar biasa dibandingkan hari sebelumnya."

“Bagus dong, berarti Istri Bapak memiliki horman yang baik, lalu kenapa Bapak merasa takut, kalau dia menginginkannya? lagian sebagai seorang istri wajar kan dia menuntut kemesraan dari suaminya?”

Mendengar penjelasan dokter yang memeriksa fisik Kemuning, Bondan tak mengomentari apa-apa, dia kemudian membawa kemuning kembali pulang kerumah.

“Kan, Mas? kita udah periksa, tapi kata dokter aku biasa-biasa saja kan?”

“Iya sayang, aku dengar sendiri kok.”

Sebenarnya, Kemuning sengaja menyembunyikan rahasia itu dari suaminya agar tak ada kecurigaan sama sekali di hati Bondan.

Malam yang ketujuh, disaat bulan purnama bersinar terang, Kemuning kembali kedatangan makhluk gaib yang selalu menidurinya.

Malam itu Kemuning mencoba untuk menolak penyatuan itu, dia ingin tau siapa gerangan yang selama tujuh malam tidur bersamanya.

Makluk gaib itu tak menjawab, di hanya menarik tangan Kemuning dan melepas seluruh pakaian kemuning dengan perlahan.

“Aku hanya ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri, tentang makluk apa yang telah tidur dengan diri ku selama tujuh malam ini.

Di saat Kemuning terus saja mempertanyakan makluk apa yang telah bersama dirinya selama ini, tiba-tiba saja Kemuning merasakan aroma yang sangat wangi sekali, yang membuat dirinya terlena.

Seperti malam pertama pernikahan, Kemuning merasakan kenikmatan yang luar biasa yang selama ini belum pernah dia rasakan bersama Bondan.

Lalu, tiba-tiba saja Kemuning melihat seorang pria tampan sedang berada didalam pelukannya.

“Hah!” jerit Kemuning seraya melepaskan pelukannya.

“Nggak usah kaget sayang.”

“Kamu! kamu siapa?”

“Aku pria yang selama tujuh malam ini tidur bersama mu,” jawab pria itu seraya tersenyum manis.

"Hah benarkah tapi aku tak melihatmu selama tujuh malam ini. Lalu kenapa kau tiba-tiba ada bersamaku saat ini."

"Ssst...!" ujar pria itu.

Bersambung...

*Selamat membaca*

Terpopuler

Comments

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

wui selingkuh tuh ya, meski dgn mahluk gaib🤣🤣🤣

2023-05-12

1

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

waduh cerita ke dokter 🙈

2023-05-12

1

👑Meylani Putri Putti

👑Meylani Putri Putti

ngeri juga ya

2023-05-12

1

lihat semua
Episodes
1 Part 1 Digauli makhluk ghaib
2 Part 2 Kecurigaan
3 Part 3 Mengalami kehamilan aneh
4 Part 4 Rukiah
5 Part 5 Berkeliling di alam ghaib
6 Part 6 Persalinan Kemuning
7 Part 7 Melahirkan Pewaris kayangan
8 Part 8 Pandan wangi
9 Part 9 Lamaran untuk Pandan
10 Part 10 Pernikahan Pandan wangi
11 Part 11 Makhluk berbulu tebal
12 Part 12 Air suci
13 Part 13 Kopi yang mencurigakan
14 Part 14 Dikejar makhluk mengerikan
15 Part 15 Kekuatan Askara
16 Part 16 Larangan untuk Pandan
17 Part 17 Tetangga yang usil
18 Part 18 Istana atas awan
19 Part 19 Istana Askara di Bumi
20 Part 20 Tak bisa bicara
21 Part 21 Sulit bicara
22 Part 22 Curiga
23 Part 23 Makan kembang
24 Part 24 Kecemasan Kemuning
25 Part 25 Ritual pemujaan
26 Part 26 Kemarahan Bondan
27 Part 27 Diteror
28 Part 28 Kejadian tak terduga
29 Part 29 Tingkah laku Ara
30 Part 30 Pengakuan Nuri
31 Part 31 Sahabat baik
32 Part 32 Punya sahabat baru
33 Part 33 Ancaman
34 Part 34 Kemarahan Dasamuka
35 Part 35 Mengetahui kelebihan Ara
36 Part 36 Korban boneka darah
37 Part 37 Kelebihan yang dimiliki Dea
38 Part 38 Rahasia Dea
39 Part 39 Di angkat menjadi jenderal
40 Part 40 Tugas untuk Dea
41 Part 41 Mencari keberadaan Kemuning
42 Part 42 Tugas rahasia
43 Part 43 Mimpi buruk
44 Part 44 Menyelidiki keberadaan Ara
45 Part 45 Penyelidikan
46 Part 46 Pertempuran
47 Part 47 Terbunuhnya Jendral Angkara
48 Part 48 Pertemuan Ara dan Dea.
49 Part 49 Penempaan diri
50 Part 50 Gagal mendapat tumbal darah
51 Part 51 Persiapan untuk Ara
52 Part 52 Kelakuan Ara
53 Part 53 Sikap aneh Ara
54 Part 54 Sekolah baru untuk Dea
55 Part 55 Korban kekuatan Ara dan Dea
56 Part 56 Kejadian yang menimpa Agus
57 Part 57 Perselisihan Ara dan Dea
58 Part 58 Pertempuran dahsyat
59 Part 59 Perang yang diakhiri
60 Part 60 Kejadian yang menimpa Dina
61 Part 61 Kesal
62 Part 62 Pertengkaran kecil.
63 Part 63 Perintah yang tak mendapat restu
64 Part 64 Pencuri darah
65 Part 65 Pikiran jahat
66 Part 66 Melawan manusia kelelawar
67 Part 67 Kemenangan yang mutlak
68 part 68 Di usir dengan lembut
69 Part 69 Kehilangan Ara
70 Part 70 Hukuman penjara bawah tanah.
71 Part 71 Laporan telik sandi
72 Part 72 Perintah kerajaan
73 Part 73 Kekalahan Ara
74 Part 74 Rahasia Ara
75 Part 75 Penculikan keluarga Dea
76 Part 76 Menuju hutan larangan
77 Part 77 Menyusuri hutan larangan
78 Part 78 Penyelamatan
79 Part 79 Lawan tak sepadan
80 Part 80 Kembali ke bumi
81 Part 81 Kemarahan Ara
82 Part 82 Pertarungan di bumi
83 Part 83 Dampak pertarungan Ara dan Dea
84 Part 84 Suara Dasamuka
85 Part 85 Rahasia tersembunyi
86 Part 86 Rahasia yang dibongkar
87 Part 87 Pertengkaran kecil
88 Part 88 Usaha Bondan untuk Bapaknya
89 Part 89 Kemarahan Bondan
90 Part 90 Di hajar Bondan
91 Part 91 Ketenangan hati Suminah
92 Part 92 Ungkapan perasaan
93 Part 93 Kebiasaan Ara
94 Part 94 Makan daging mentah
95 Part 95 Ganti rugi
96 Part 96 Pertarungan tiga kerajaan
97 Part 97 Hukuman untuk Dea
98 Part 98 Penasaran
99 Part 99 Dianggap berhalusinasi
100 Part 100 Keajaiban pada Tuti.
101 Part 101 Kembali bisu
102 Part 102 Diserang
103 Part 103 Pertolongan Ara
104 Part 104 Kritis
105 Part 105 Niat jahat Tuti
106 Part 106 Hasutan Tuti
107 Part 107 Pesona wajah Pandan wangi
108 Part 108 Terdampar di tengah hutan
109 Part 109 Menuju hutan larangan
110 Part 110 Bertemu Ratu kupu-kupu
111 Part 111 Pengobatan putri Dea
112 Part 112 Silang pendapat
113 Part 113 Jabatan Dupa
114 Part 114 Penipuan Raja Buana
115 Part 115 Menyelidiki kerajaan Buana
116 Part 116 Rayuan Dea
117 Part 117 Penyelamatan
118 Part 118 Hukuman yang di jatuhkan Raja
119 Part 119 Hasutan Brananta
120 Part 120 Kebahagiaan
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Part 1 Digauli makhluk ghaib
2
Part 2 Kecurigaan
3
Part 3 Mengalami kehamilan aneh
4
Part 4 Rukiah
5
Part 5 Berkeliling di alam ghaib
6
Part 6 Persalinan Kemuning
7
Part 7 Melahirkan Pewaris kayangan
8
Part 8 Pandan wangi
9
Part 9 Lamaran untuk Pandan
10
Part 10 Pernikahan Pandan wangi
11
Part 11 Makhluk berbulu tebal
12
Part 12 Air suci
13
Part 13 Kopi yang mencurigakan
14
Part 14 Dikejar makhluk mengerikan
15
Part 15 Kekuatan Askara
16
Part 16 Larangan untuk Pandan
17
Part 17 Tetangga yang usil
18
Part 18 Istana atas awan
19
Part 19 Istana Askara di Bumi
20
Part 20 Tak bisa bicara
21
Part 21 Sulit bicara
22
Part 22 Curiga
23
Part 23 Makan kembang
24
Part 24 Kecemasan Kemuning
25
Part 25 Ritual pemujaan
26
Part 26 Kemarahan Bondan
27
Part 27 Diteror
28
Part 28 Kejadian tak terduga
29
Part 29 Tingkah laku Ara
30
Part 30 Pengakuan Nuri
31
Part 31 Sahabat baik
32
Part 32 Punya sahabat baru
33
Part 33 Ancaman
34
Part 34 Kemarahan Dasamuka
35
Part 35 Mengetahui kelebihan Ara
36
Part 36 Korban boneka darah
37
Part 37 Kelebihan yang dimiliki Dea
38
Part 38 Rahasia Dea
39
Part 39 Di angkat menjadi jenderal
40
Part 40 Tugas untuk Dea
41
Part 41 Mencari keberadaan Kemuning
42
Part 42 Tugas rahasia
43
Part 43 Mimpi buruk
44
Part 44 Menyelidiki keberadaan Ara
45
Part 45 Penyelidikan
46
Part 46 Pertempuran
47
Part 47 Terbunuhnya Jendral Angkara
48
Part 48 Pertemuan Ara dan Dea.
49
Part 49 Penempaan diri
50
Part 50 Gagal mendapat tumbal darah
51
Part 51 Persiapan untuk Ara
52
Part 52 Kelakuan Ara
53
Part 53 Sikap aneh Ara
54
Part 54 Sekolah baru untuk Dea
55
Part 55 Korban kekuatan Ara dan Dea
56
Part 56 Kejadian yang menimpa Agus
57
Part 57 Perselisihan Ara dan Dea
58
Part 58 Pertempuran dahsyat
59
Part 59 Perang yang diakhiri
60
Part 60 Kejadian yang menimpa Dina
61
Part 61 Kesal
62
Part 62 Pertengkaran kecil.
63
Part 63 Perintah yang tak mendapat restu
64
Part 64 Pencuri darah
65
Part 65 Pikiran jahat
66
Part 66 Melawan manusia kelelawar
67
Part 67 Kemenangan yang mutlak
68
part 68 Di usir dengan lembut
69
Part 69 Kehilangan Ara
70
Part 70 Hukuman penjara bawah tanah.
71
Part 71 Laporan telik sandi
72
Part 72 Perintah kerajaan
73
Part 73 Kekalahan Ara
74
Part 74 Rahasia Ara
75
Part 75 Penculikan keluarga Dea
76
Part 76 Menuju hutan larangan
77
Part 77 Menyusuri hutan larangan
78
Part 78 Penyelamatan
79
Part 79 Lawan tak sepadan
80
Part 80 Kembali ke bumi
81
Part 81 Kemarahan Ara
82
Part 82 Pertarungan di bumi
83
Part 83 Dampak pertarungan Ara dan Dea
84
Part 84 Suara Dasamuka
85
Part 85 Rahasia tersembunyi
86
Part 86 Rahasia yang dibongkar
87
Part 87 Pertengkaran kecil
88
Part 88 Usaha Bondan untuk Bapaknya
89
Part 89 Kemarahan Bondan
90
Part 90 Di hajar Bondan
91
Part 91 Ketenangan hati Suminah
92
Part 92 Ungkapan perasaan
93
Part 93 Kebiasaan Ara
94
Part 94 Makan daging mentah
95
Part 95 Ganti rugi
96
Part 96 Pertarungan tiga kerajaan
97
Part 97 Hukuman untuk Dea
98
Part 98 Penasaran
99
Part 99 Dianggap berhalusinasi
100
Part 100 Keajaiban pada Tuti.
101
Part 101 Kembali bisu
102
Part 102 Diserang
103
Part 103 Pertolongan Ara
104
Part 104 Kritis
105
Part 105 Niat jahat Tuti
106
Part 106 Hasutan Tuti
107
Part 107 Pesona wajah Pandan wangi
108
Part 108 Terdampar di tengah hutan
109
Part 109 Menuju hutan larangan
110
Part 110 Bertemu Ratu kupu-kupu
111
Part 111 Pengobatan putri Dea
112
Part 112 Silang pendapat
113
Part 113 Jabatan Dupa
114
Part 114 Penipuan Raja Buana
115
Part 115 Menyelidiki kerajaan Buana
116
Part 116 Rayuan Dea
117
Part 117 Penyelamatan
118
Part 118 Hukuman yang di jatuhkan Raja
119
Part 119 Hasutan Brananta
120
Part 120 Kebahagiaan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!