AraDea
Di saat angin malam mulai menerpa rambut kemuning yang terurai panjang, hati Kemuning juga ikut merasakan dinginnya hawa di malam itu. Sekilas tanpa sengaja Kemuning melihat sekelebat bayangan hitam melintas di hadapannya.
“Oh, bayangan apa itu?” tanya kemuning yang saat itu masih merasa heran.
Namun rasa herannya itu, tiba-tiba saja berubah menjadi keanehan yang luar biasa, pasalnya hanya beberapa saat saja, kemuning merasa disentuh oleh sesuatu, tapi dia tak tau siapa yang menyentuhnya.
Seperti dalam keadaan di hipnotis, Kemuning langsung saja masuk kedalam kamar dan melepaskan seluruh pakaiannya.
“Oooh." rintihan suara Kemuning yang membuat semua hewan tertunduk seperti sedang memberi hormat pada kenikmatan yang dirasakan Kemuning saat itu.
Memang malam itu, Kemuning merasakan kenikmatan yang sangat luar biasa, dia seperti sedang melaksanakan senggama dengan seseorang.
Akan tetapi dia tak melihat makluk apa yang sedang tidur bersamanya saat itu. Setelah melewati waktu yang telah ditentukan, tiba-tiba saja Kemuning tak merasakan apa-apa lagi.
“Aneh, kemana gerangan makhluk yang telah menyentuh ku tadi?” tanya Kemuning seraya berlari keluar rumah dan memandangi sekitar rumahnya.
Karena merasa kenikmatan yang luar biasa telah didapatkan di malam itu, Kemuning langsung tertidur pulas di kamarnya, tanpa harus menunggu Bondan pulang kerumah.
“Tok, tok, tok !” tiba-tiba saja pintu diketuk dari luar.
Walau pun pintu diketuk secara berulang-ulang kali, Kemuning masih belum terbangun dari tidurnya, Bondan yang merasakan keanehan pada Kemuning, dia pun tak berani lagi membangunkan Istrinya yang tertidur dengan lelap.
Di depan pintu, Bondan pun duduk menunggu Kemuning bangun dan membukakan pintu untuknya, namun hingga matahari terbit, Kemuning masih belum membukakan pintu untuk suaminya.
Sementara itu, kemuning yang terbangun dari tidurnya, baru sadar kalau malam itu, dia belum membukakan pintu untuk suami tercintanya.
“Ya ampun! jadi semalaman aku tertidur begitu lelapnya, sehingga lupa membukakan pintu untuk Mas Bondan,” kata Kemuning pada dirinya sendiri.
Karena sadar dengan kelakuannya, Kemuning langsung berlari ke pintu, untuk membukakan pintu agar Bondan bisa masuk.
Saat pintu dibuka, benar saja. Ternyata semalaman Bondan tidur diluar rumah. Dan meringkuk didepan pintu.
“Ya ampun, Mas! kenapa tidur diluar?” tanya Kemuning heran.
Bondan yang mendengar Kemuning merasa heran, dia pun jadi bertanya-tanya di dalam hati. Namun Kemuning tetap saja tak tau apa sebabnya Bondan tidur diluar malam itu.
“Jadi, benar kamu nggak sadar kalau semalaman Mas tidur diluar?”
“Nggak Mas, aku benar-benar nggak dengar, kalau semalam Mas udah berulang kali mengetuk pintu.”
“Baiklah, untuk kali ini, Mas bisa memaklumi diri mu.”
“Makasih sayang,” jawab Kemuning yang langsung memeluk tubuh Bondan.
Walau merasa begitu kesal, namun Bondan sangat bahagia ketika dikecup oleh istri tercintanya. Dia pun kembali tersenyum manis, setelah semalaman menahan rasa amarah.
“Mas,” ucap Kemuning dengan suara lirih.
“Hm, ada apa sayang?”
“Mas!” kemuning kembali mengeluarkan kata yang penuh hasrat.
“Ada apa sayang?” kata Bondan seraya duduk disebelah Kemuning.
Perempuan cantik itu diam saja, dia hanya memutar-mutar dasi baju milik Bondan dan merengek meminta disentuh.
“Oh sayang, kamu kepingin ya?”
“Hm!”
“Baiklah, aku akan istirahat sekarang, dan akan melayani tuan putri dengan sebaik-baiknya.”
“Aaah, Mas Bondan,” ucap Kemuning bermanja.
Pagi itu, kemesraan mereka berdua menyatu, gairah yang dirasakan Kemuning malam itu, masih menggebu hingga pagi hari, dia selalu ingin disentuh oleh Bondan sesering mungkin.
Dan kejadian itu, bukan hanya sekali yang dirasakan Kemuning, setiap malam sebelum Bondan pulang kerumah, Makluk itu telah mengajak Kemuning untuk bersenggama di kamarnya.
Meski pun Kemuning tak melihat siapa yang sedang menidurinya, namun Kemuning merasakan betapa nikmatnya saat makhluk itu menyentuh dirinya.
Begitu juga di saat Bondan pulang kerumah, Kemuning selalu merengek minta kemesraannya kembali menyatu.
“Aku capek sayang?”
“Sebentar aja!” jawab Kemuning sembari menyentuh tubuh Bondan yang baru melepas pakaiannya.
“Kenapa ya, kamu selalu mengajak aku bercinta, sayang?”
“Kamu heran Mas?”
“Nggak juga, tapi kan?”
“Tapi apa Mas?”
“Biasanya kamu paling nggak suka kusentuh, kamu sering marah dan membuat alasan yang akhirnya kita berdua nggak jadi melakukan hal itu.”
“Kau benar Mas, bukan hanya diri mu, aku sendiri juga merasa heran, kenapa akhir-akhir ini, hasrat ku selalu bergejolak.”
“Apakah kamu udah periksakan hal itu ke dokter sayang?”
“Belum sih, Mas.”
“Gimana kalau besok kita kerumah sakit, untuk memeriksakan keadaan mu.”
“Baik, Mas,” jawab Kemuning mengikuti keinginan suaminya.
Benar saja keesokan harinya, Bondan membawa Kemuning ke puskesmas, untuk memeriksakan kondisi tubuhnya.
Setelah melewati beberapa kali pemeriksaan, Bondan pun bertanya kepada dokter yang memeriksa Kemuning.
“Gimana dok, keadaan istri saya?”
“Saya nggak melihat hal aneh pada istri mu!”
“Tapi dok, istri saya selalu minta saya menyentuhnya, dia tiba-tiba saja memiliki gairah yang luar biasa dibandingkan hari sebelumnya."
“Bagus dong, berarti Istri Bapak memiliki horman yang baik, lalu kenapa Bapak merasa takut, kalau dia menginginkannya? lagian sebagai seorang istri wajar kan dia menuntut kemesraan dari suaminya?”
Mendengar penjelasan dokter yang memeriksa fisik Kemuning, Bondan tak mengomentari apa-apa, dia kemudian membawa kemuning kembali pulang kerumah.
“Kan, Mas? kita udah periksa, tapi kata dokter aku biasa-biasa saja kan?”
“Iya sayang, aku dengar sendiri kok.”
Sebenarnya, Kemuning sengaja menyembunyikan rahasia itu dari suaminya agar tak ada kecurigaan sama sekali di hati Bondan.
Malam yang ketujuh, disaat bulan purnama bersinar terang, Kemuning kembali kedatangan makhluk gaib yang selalu menidurinya.
Malam itu Kemuning mencoba untuk menolak penyatuan itu, dia ingin tau siapa gerangan yang selama tujuh malam tidur bersamanya.
Makluk gaib itu tak menjawab, di hanya menarik tangan Kemuning dan melepas seluruh pakaian kemuning dengan perlahan.
“Aku hanya ingin melihat dengan mata kepalaku sendiri, tentang makluk apa yang telah tidur dengan diri ku selama tujuh malam ini.
Di saat Kemuning terus saja mempertanyakan makluk apa yang telah bersama dirinya selama ini, tiba-tiba saja Kemuning merasakan aroma yang sangat wangi sekali, yang membuat dirinya terlena.
Seperti malam pertama pernikahan, Kemuning merasakan kenikmatan yang luar biasa yang selama ini belum pernah dia rasakan bersama Bondan.
Lalu, tiba-tiba saja Kemuning melihat seorang pria tampan sedang berada didalam pelukannya.
“Hah!” jerit Kemuning seraya melepaskan pelukannya.
“Nggak usah kaget sayang.”
“Kamu! kamu siapa?”
“Aku pria yang selama tujuh malam ini tidur bersama mu,” jawab pria itu seraya tersenyum manis.
"Hah benarkah tapi aku tak melihatmu selama tujuh malam ini. Lalu kenapa kau tiba-tiba ada bersamaku saat ini."
"Ssst...!" ujar pria itu.
Bersambung...
*Selamat membaca*
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments
👑Meylani Putri Putti
wui selingkuh tuh ya, meski dgn mahluk gaib🤣🤣🤣
2023-05-12
1
👑Meylani Putri Putti
waduh cerita ke dokter 🙈
2023-05-12
1
👑Meylani Putri Putti
ngeri juga ya
2023-05-12
1