AR - 3 Kerbau dicucuk hidungnya

~Aku Membencimu~

Orang tua yang berniat mengunjungi rumah putranya, kini sudah sampai di depan pintu, mereka membunyikan bel, hingga muncul seorang wanita yang mereka akui sebagai menantunya.

"Sefya, Mama kangen banget." Peluk Jenny.

"Mama dan Papa, kok enggak kabarin aku atau Mas Richard kalau mau ke rumah?" tanya Sefya yang terkejut dengan kedatangan tiba-tiba mertuanya.

"Mama dan Papa sengaja ingin membuat kejutan kepada kalian." senyum Jenny.

"Silahkan duduk Ma, Pa, Fya buatkan minuman dulu." Sefya pergi ke dapur.

.

.

"Apa aku tekepon Mas Richard?" gumam kecil Sefya saat membuat minuman dingin.

"Aku titip pesan saja kepada sekertarisnya."

Sefya menelepon sekertaris pribadi Richard untuk menitipkan pesan kalau jangan pulang malam karena ada orang tuanya menunggu.

.

.

"Sefya, apa Richard akan pulang cepat?" tanya Jenny sambil memandangi foto pernikahan putranya dengan Sefya.

"Sepertinya hari ini akan pulang cepat, Ma."

Sefya meletakkan tiga gelas minuman di atas meja ruang tamu, Jenny kemudian menghampiri Sefya yang masih memegang nampan.

"Sefya, Mama dan Papa berharap, kamu dan Richard segera memiliki momongan," Jenny dan Sefya duduk berdampingan.

Mendengar keinginan mertuanya bukanlah hal yang mudah untuknya lakukan, pasalnya Richard tidak pernah menganggapnya sebagai seorang istri, mustahil baginya untuk mengandung.

"Fya, kenapa kamu menjadi murung seprti itu? Aapa ada maslaahn diantara kalian?" tanya Jenny dan Cakra mulai membuat tatapan serius.

"Ah, tidak Ma, Pa, tenang saja, kami selalu baik-baik saja, Mas Richard selalu memperlakukan diriku dengan sangat baik." Sefya membela suaminya.

Dalam rumah tangga kepada siapapun kita tidak boleh membuka Aib suami, wanita muda yang berpenampilan cupu itu berusaha selalu membuat nama suaminya baik dimata siapapun.

"Kalau Richard macam-macam, jangan sungkan untuk bicara kepada kami, Mama dan Papa akan mendukungmu, kamu yang pantaas berada di sisinya, bukan wanita itu."

Jenny tiba-tiba teringat wanita yang seorang model terkenal yang disukai oleh putranya.

"Wanita itu? Apa maksud, Mama?" Sefya menjadi penasaran.

"Sudah, tidak perlu dibahas, dia hanya masalalu pahit suamimu." Jenni mengibaskan tangannya meminta Sefya melupakan perkataannya.

Sefya mengangguk. "Siapa wanita yang dimaksud oleh, Mama?" batin Sefya.

Jenny meneguk minumannya, mungkin saat ini dia meneguk minuman sambil merutuki dirinya sendiri yang tidak sengaja menyebut wanita itu, kekesalan dihati Jenny ternyata tidak pernah terhapus sedikitpun, dia masih teringat apa yang dia lihat dahulu.

.

.

"Siapkan rapat segera, aku tidak meiliki banyak waktu."

Richard berjalan dengan tergesa, dia bahkan memajukan jadwal rapat interen yang seharusnya diadakan setelah jam kaman siang.

Sekertaris dan juga asistem pribadinya tidak bisa menolak, untungnya ini adalah rapat intern bukan rapat antar perusahaan.

"kumpulkan karyawan segera." Asisten pribadi Richard segera menyusul setelah memberi perintah.

Begitulah Richard jika dia sudah ada maunya dan sedang ada urusan pribadi, suka mengubah jadwal sesuka hatinya, terkadang Asisten pribadinya saja sampai kewalahan ketika dulu Bossnya masih berpacaran dengan model itu.

Jonny seorang Asisten Pribadi yang sudah hafal betul sikap bossnya itu, dia bahkan seringkali menggantikan bossnya untuk meeting keluar karena dia harus bertemu Clara, wanita pujaan hari Richard.

.

.

"Kenapa belum ada kabar juga?" Sefya mulai gelisah.

"Fya, kamu kenapa? Kamu bosan ya menemani Mama dan Papa?" tanya Cakra.

"Tidak, Pa, aku senang berbincang dengan kalian, apalagi ini kali pertama Mama dan Papa main ke rumah baru kami." Sefya sangat terlihat gugup.

Dia bukan Gugup karena canggung dengan kedua mertuanya, tapi dia gugup karena belum mendapat kabar dari Desi sekertaris suaminya.

"Kami inghin melihat sekitar," kata Cakra.

"Sefya temani." Sefya menawarkan diri, tapi Cakra menahannya.

Cakra dan Jenny berkeliling berdua, dengan cepat Sefya kembali menghubungi sekertaris suaminya lagi.

"Apa Pak Richard sudah menerima pesannya?" tanya Sefya gugup.

"Belum, Bu, Pak Richard sedang rapat intern," jawab Desi sekertaris lewat panggilan telepon.

"Kalau begitu setelah rapat, minta dia segera pulang."

.

.

Richard yang sedang membuat rapat intern dadakan langsung mempercepat rapat, dia membahas beberapa hal yang penting saja bersama dengan karyawannya.

"Jonny akan memimpin rapat, saya harus segera pergi menemui orang penting."

Richard langsung bergegas meninggalkan ruangan meeting, saat tiba di depan ruangan, Desi mencoba menghalau.

"Pak, ada pesan untuk Bapak."

"Kalau tidak penting nanti saja, saya sedang terburu-buru." Richard dengan cepat menghindari sekertarisnya.

Richard sama sekali tidak memberikan kesempatan untuk Desi memberitahukan pesan itu, dia benar-benar seperti sedang diburu waktu.

.

.

"Aku tidak boleh kehilanganmu lagi, sudah cukup satu bulan ini kamu menghindar dan tidak memperdulikan ku sama sekali."

Mobil melesat dengan cepat, setiap mobil yang ada di depannya langsung dilewati dengan cepat, bahkan Richard sama sekali tidak menghiraukan apa yang akan terjadi kepadanya jika terjadi kecelakaan lalulintas.

Sikap Richard akan berubah menjadi sangat lemah jika menyangkut Clara, dia bahkan bisa dengan mudah meninggalkan rapat antar perusahaan ketika Clara ingin bertemu dengannya, Sikap Richard sudah seperti kerbau dicucuk hidungnya, itulah istilah yang tepat untuk orang yang selalu mementingkan keinginan orang lain tanpa berfikir panjang.

Mobil mewah itu sampai disebuah Hotel bintang lima, dia langsung mencari keberadaan kekasihnya, dia bertanya kepada resepsionis dan langsung mencari kamar dengan nomor yang sudah dicatatnya.

"Aku harus bicara denganmu."

Ting Tong

Tangan yang gemetar langsung memencet bel, dia sudah tidak sabar lagi untuk bertemu pujaan hatinya dan memintanya kembali.

.

.

Mendengar suara bel berbunyi, Clara menghentikan aktivitasnya diatas ranjang. "Aku lihat dulu siapa yang datang," Clara bangkit dari posisinya yang sudah mulai terangsang.

"Mungkin Room Service," ujar seorang pria yang sedang asik menikmati tubuh Clara.

Clara mengintip dan betapa terkejutnya dia melihat Richard berdiri di depan pintu kamarnya, hasrat Clara untuk menuruskan permainannya diatas ranjang, langsung hilang seketika, wajahnya memucat dan tubuhnya lemas.

"Sayang ada apa?' tanya pria yang hari ini menjadi teman kencannya.

Clara seorang model terkenal dan berkeperibadian baik, namun dia tidka bisa mengontrol hasratnya, sehingga beberapa kali dia meminta beberapa pria yang tertarik dengan tubuhnya untuk melampiaskan hasratnya.

Clara yang sudah berpakaian rapih dan pria itu sudah mengumpat di sebuah ruangan, pintu dibuka oleh Clara dan berpura-pura tidak menginginkan kehadiran Richard.

"Clara." Richard langsung memeluk Clara.

"Lepaskan." Clara mendorong tubuh Richard.

"Kamu berkeringat, apa kamu sakit?" tanya Richard.

Clara seringkali kepergok Richard dengan tubuh berkeringat dan memberi alasan kalau dia sedang sakit sehingga dirinya langsung dibawa ke dokter.

"Tidak, aku baik-baik saja." Clara membalikkan badan dan masuk ke dalam kamar hotelnya.

"Baby, dengarkan aku, aku ingin kita kembali sperti dulu lagi, mau kah kamu menerimaku lagi?" Richard bersimpuh dihadapan Clara.

Wajah iba Richard dan ketulusan cintanya langsung terpancar.

"Kamu mau aku kembali?" tanya clara dan dijawab anggukan.

"Kalau begitu, aku akan menerimamu lagi, dengan satu syarat, aku ingin bercinta denganmu." Clara langsung menaruh tangannya di kemeja Richard dan ingin membukanya, Richard hanya terdiam, dia hanya menatap wajah cantik kekasihnya.

.

.

Apakah Richard akan melakukannya dengan Clara demi membuat kekasihnya kembali dalam dekapannya?

Episodes
1 AR1- Pernikahan
2 AR 2 - Istri yang tak dianggap
3 AR - 3 Kerbau dicucuk hidungnya
4 AR - 4 Aku membencimu
5 AR - 5 Lapar
6 AR - 4 Rasa sesak didada
7 AR - 4 Cantik
8 AR - 8 Sefya
9 AR - 9 Bertemu
10 AR - 10 Berjabat Tangan
11 AR - 11 Siapa dia?
12 AR - 12 Fans
13 AR - 13 Es yang cair dan membeku
14 AR - 14 Sahabat
15 AR - 15 Perkelahian
16 AR - 16 Branch Ambassador
17 AR - 17 Perjanjian Kerja
18 AR 18 - Group Chat
19 AR 19 - Rapat Pemegang Saham
20 AR 20 - Lunch Box
21 AR 21 - Maaf
22 AR 22 - Hati yang galau
23 AR 23 - Pertengkaran
24 AR 24 - Status yang disembunyikan
25 AR 25 - Tertawa Bersama
26 AR 26 - Beri waktu
27 AR 27 - Rasa itu ada
28 AR 28 - Bidadari tak bersayap
29 AR 29 - Kenyataan yang terkuak
30 AR 30 - Mabuk yang membawa berkah
31 AR 31 - Tak menyangka
32 AR 32 - Fotografer
33 AR 33 - Jangan Takut
34 AR 34 - Dia Milikku
35 AR 35 - Sebuah ide
36 AR 36 - Bodyguard
37 AR - 37 - Tamu tak diundang
38 Part 38 - First Kiss
39 AR 39 - Lupakan
40 AR 40 - Api yang membara
41 AR 41 - Syuting
42 AR 42 - Diintai
43 AR 43 - Sikap manja
44 AR 44 - Ayunan membawa cinta
45 AR 45 - Pulang bersama
46 AR 46 - Inikah cinta
47 Part 47 - Kondisi tak terduga
48 AR 48 - Di culik
49 AR 49 - Aku dimana?
50 AR 50 - Melacak keberadaan Sefya
51 AR 51 - Berhasil kabur
52 AR 52 - Aku Di sini
Episodes

Updated 52 Episodes

1
AR1- Pernikahan
2
AR 2 - Istri yang tak dianggap
3
AR - 3 Kerbau dicucuk hidungnya
4
AR - 4 Aku membencimu
5
AR - 5 Lapar
6
AR - 4 Rasa sesak didada
7
AR - 4 Cantik
8
AR - 8 Sefya
9
AR - 9 Bertemu
10
AR - 10 Berjabat Tangan
11
AR - 11 Siapa dia?
12
AR - 12 Fans
13
AR - 13 Es yang cair dan membeku
14
AR - 14 Sahabat
15
AR - 15 Perkelahian
16
AR - 16 Branch Ambassador
17
AR - 17 Perjanjian Kerja
18
AR 18 - Group Chat
19
AR 19 - Rapat Pemegang Saham
20
AR 20 - Lunch Box
21
AR 21 - Maaf
22
AR 22 - Hati yang galau
23
AR 23 - Pertengkaran
24
AR 24 - Status yang disembunyikan
25
AR 25 - Tertawa Bersama
26
AR 26 - Beri waktu
27
AR 27 - Rasa itu ada
28
AR 28 - Bidadari tak bersayap
29
AR 29 - Kenyataan yang terkuak
30
AR 30 - Mabuk yang membawa berkah
31
AR 31 - Tak menyangka
32
AR 32 - Fotografer
33
AR 33 - Jangan Takut
34
AR 34 - Dia Milikku
35
AR 35 - Sebuah ide
36
AR 36 - Bodyguard
37
AR - 37 - Tamu tak diundang
38
Part 38 - First Kiss
39
AR 39 - Lupakan
40
AR 40 - Api yang membara
41
AR 41 - Syuting
42
AR 42 - Diintai
43
AR 43 - Sikap manja
44
AR 44 - Ayunan membawa cinta
45
AR 45 - Pulang bersama
46
AR 46 - Inikah cinta
47
Part 47 - Kondisi tak terduga
48
AR 48 - Di culik
49
AR 49 - Aku dimana?
50
AR 50 - Melacak keberadaan Sefya
51
AR 51 - Berhasil kabur
52
AR 52 - Aku Di sini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!