AR - 4 Aku membencimu

Richard hanya terdiam ketika Clara membuka kancing kemejanya, dia hanya menatap wajah cantik kekasihnya. tapi dia kemudian sadar dengan perjanjian pernikahannya dengan Sefya, dia tidak akan mengkhianatinya selama pernikahan masih terjalin.

Richard menepis tangan Clara. "Hentikan, aku tidak bisa." Dengan cepat dia merapihkan kancing kemejanya. "Aku akan melakukannya denganmu, tapi saat kita sudah menikah, begitu bukan seharusnya?"

"Benar, tapi apa salahnya? Kita saling mencintai, mengapa tidak boleh? lagi pula katamu, kamu akan menikahiku, kenapa takut?" Clara duduk di tepi kasur dan sengaja membuka lebih lebar belahan roknya, sehingga paha mulusnya terlihat jelas.

Richard hanya bisa menelan ludahnya getir, tapi dia harus sadar, jika dia melakukan hal bodoh, bisa saja dia kehilangan semua aset.

"Clara, aku sangat mencintaimu, tapi jika kita melakukan semua ini sebelum ada ikatan pernikahan, itu sebuah kesalahan, aku tidak mau menyentuhmu sebelum kita halal." Richard langsung pergi meninggalkan Clara.

Clara benar-benar tidak habis pikir kenapa susah sekali mendapatkan tubuh kekasihnya yang sudah sangat dia idam-idamkan sejak mereka pertama kali berpacaran. Dia selalu mengajak kekasihnya untuk naik ranjang, tapi sayangnya setiap kali itu terjadi. Mereka hanya bisa bercumbu, sedangkan Clara yang merasakan hawa panas itu, selalu saja harus mandi air dingin agar tubuhnya kembali normal.

Richard tidak pernah mau menyetubuhi kekasihnya sebelum mereka halal menjadi suami istrinya. Banyak alasan bahkan seribu alasan dia ucapkan agar terhindar dari hal-hal itu.

Dengan hati yang dongkol dan merasa ditolak, Clara menarik seprai kasurnya, dia muak dengan sikap Richard yang sok menjaga mahkota wanita sebelum menikah.

"Aaaaah!" jeritnya.

"Jika dia menolak mu, maka aku yang akan menerimamu." teman kencannya langsung mengenai area sensitif Clara, sudah pasti wanita itu terbuai, karena dia memang hiper.

Clara yang melihat tubuh pria itu tanpa busana langsung menyambarnya dan kembali ke peraduan bersama pria itu. Dengan ganasnya Clara bermain membuat pria itu tak bisa berkutik.

.

.

Dalam perjalanan pulang setelah dari hotel Clara, Richard terus membayangkan kejadian tadi, dia bukan tidak bernafsu, hanya saja di menghormati perjanjiannya dengan Sefya, dia juga tidak mau kejadian yang pernah dialami oleh saudaranya Farah terjadi kepada dirinya ( baca novel "Pesona istri yang terabaikan" ).

"Kalau aku tidak bisa menahannya, sudah pasti aku akan melahap habis kekasih ku, aku sudah menantikan malam pertamaku dengannya, andai kedua orang tuaku memberiku restu." Richard mempercepat laju mobilnya.

Dia sangat kesal dengan sikap kedua orang tuanya yang melarangnya memiliki hubungan dengan Clara. Kalau saja hubungan mereka direstui, mungkin sebelum menikah pun dia akan menyetubuhi kekasihnya itu.

Richard terus memijat keningnya yang terasa pening. Dalam hatinya pasti Clara sangat marah karena dia meninggalkan kekasihnya begitu saja dan memberikan penolakan untuk yang kesekian kalinya.

Richard sampai di rumahnya dan langsung memarkir mobilnya. Dengan rasa kesalnya Richard masuk ke dalam rumah.

Sesampainya dia di dalam rumah, Sefya langsung menyambut kehadiran suaminya yang berwajah tegang.

Richard masuk ke dalam rumah dengan tergesa tanpa menghiraukan istrinya yang berniat menyambutnya.

"Mas, Mas di rumah ada-,"

"Ada apa? Aku lelah, mau istirahat, kamu enak seharian di rumah!" Dengan nada tinggi Richard menyela perkataan istrinya.

"Tapi Mas." Sefya berusaha memberitahu suaminya.

"Tapi ... Tapi apaan sih? Aku ini lelah, aku pulang kerja. Sudah aku bilang'kan, meski kita suami istri, itu sifatnya hanya di atas kertas."

Richard melampiaskan semua kekesalan nya kepada Sefya, istrinya yang tengah berdiri mematung itu rasanya ingin menangis tapi dia menahannya.

Richard memandang Sefya, sebenarnya dia iba tapi rasa kesalnya semakin menjadi karena melihat wajah cupu istrinya dengan kaca mata tebal itu.

Richard menaruh sepatunya di rak, saat menoleh betapa terkejutnya dia melihat kedua orang tuanya sudah berdiri dihadapannya.

"Kenapa? kamu kaget mama dan papa ada di rumah mu?" kata Cakra dengan wajah kecewa. "Jadi begini perlakuan kamu sama istrimu?"

Richard tak bisa berkata, dirinya sudah kepergok, dia tidak bisa lagi mengelak.

"Dengar Richard, jika kamu tidak berubah dan tidak belajar menerima istrimu, Papa pastikan, kamu akan dicoret dari daftar ahli waris." Cakra langsung menarik lengan istrinya dan keluar dari rumah putranya penuh rasa kecewa.

Sefya dan Richard saling mematung di posisinya masing-masing, ketidak harmonisan rumah tangganya kini sudah diketahui, tidak mungkin lagi dia bisa memperbaiki, kecuali dia bisa menerima istrinya dan mencintainya.

"Kenapa kamu tidak memberitahuku sejak awal, Hah!" Marahnya.

"Aku sudah memberitahukannya kepada sekertarismu, Mas." Sefya bicara sambil tercekat karena menahan tangis.

"Aku sangat membencimu!" Tunjuknya kepada Sefya.

Wanita yang hidup dengan cinta bertepuk sebelah tangan itu, hanya bisa menangis, dia terduduk di lantai rumahnya, hatinya begitu sakit ketika mendengar perkataan dari suaminya.

"Sebegitu bencinya kamu terhadapku, Mas? Apa salahku?" ujarnya dalam isakan tangis.

Sefya menangis dengan hati yang begitu pedih, selama ini dia tidak pernah disentak oleh Richard meski hubungan mereka tidak baik-baik saja.

.

.

Richard yang meninggalkan Sefya langsung meraih pintu kamarnya dan membanting pintu kamarnya, dia membuka kasar jasnya lalu membuangnya.

"Aaaaaaaaaah." teriakan panjang dia keluarkan sekuat tenaganya.

Richard menjambak rambutnya dengan wajah frustasi, semua rencananya tidak berjalan lancar, semua hancur.

Dia tidak menyangka akan kepergok seperti ini oleh kedua orang tuanya. Richard merenungi lagi sikapnya tadi kepada istrinya. Dia benar-benar tidak bermaksud untuk membentak Sefya. Karena kehadiran Sefya yang tiba-tiba menyambutnya dan dengan wajah cupunya, membuat Richard semakin tersulit emosi.

Richard merebahkan tubuhnya di atas ranjang. Dia mengingat kembali kejadian di kantor tadi.

"Apa sekretarisku tadi ingin bilang kalau ada orang tuaku di rumah?" Richard bertanya sambil mengingat sekretaris yang menghampirinya.

"Besok aku harus pastikan kepada sekretarisku, kalau ternyata Sefya tidak memberi pesan. Sudah pasti wanita itu ingin melihatku dimarahi oleh orang tuaku. Dia wanita licik, aku yakin itu." Richard kembali mengangkat tubuhnya dan duduk di tepi kasur.

Dia mengeluarkan ponsel miliknya dan berusaha menghubungi kekasihnya. Sayang seribu sayang kekasihnya tidak menjawab.

.

.

"Ponselmu berdering." Pria yang sedang memacu gerakannya itu memberitahu Clara.

"Biarkan saja, siapa suruh dia menolak diriku." Clara tak menghiraukan panggilan telepon Richard.

"fokus saja kepada diriku. Jika aku tidak puas, ini terkahir kalinya kita bersama." Ancam Clara.

Clara memang sering bermain dengan beberapa pria, tapi hanya pria yang bisa memenuhi hasratnya yang dia terima kembali, sedangkan mereka yang gagal tidak akan pernah dia minta naik ke atas ranjang bersama dirinya.

.

.

Ketiga manusia itu sekarang sedang asik dengan pikirannya sendiri, Sefya dengan kesedihannya, Richard dengan kemarahannya dan Clara dengan hasrat menggebunya.

.

.

Episodes
1 AR1- Pernikahan
2 AR 2 - Istri yang tak dianggap
3 AR - 3 Kerbau dicucuk hidungnya
4 AR - 4 Aku membencimu
5 AR - 5 Lapar
6 AR - 4 Rasa sesak didada
7 AR - 4 Cantik
8 AR - 8 Sefya
9 AR - 9 Bertemu
10 AR - 10 Berjabat Tangan
11 AR - 11 Siapa dia?
12 AR - 12 Fans
13 AR - 13 Es yang cair dan membeku
14 AR - 14 Sahabat
15 AR - 15 Perkelahian
16 AR - 16 Branch Ambassador
17 AR - 17 Perjanjian Kerja
18 AR 18 - Group Chat
19 AR 19 - Rapat Pemegang Saham
20 AR 20 - Lunch Box
21 AR 21 - Maaf
22 AR 22 - Hati yang galau
23 AR 23 - Pertengkaran
24 AR 24 - Status yang disembunyikan
25 AR 25 - Tertawa Bersama
26 AR 26 - Beri waktu
27 AR 27 - Rasa itu ada
28 AR 28 - Bidadari tak bersayap
29 AR 29 - Kenyataan yang terkuak
30 AR 30 - Mabuk yang membawa berkah
31 AR 31 - Tak menyangka
32 AR 32 - Fotografer
33 AR 33 - Jangan Takut
34 AR 34 - Dia Milikku
35 AR 35 - Sebuah ide
36 AR 36 - Bodyguard
37 AR - 37 - Tamu tak diundang
38 Part 38 - First Kiss
39 AR 39 - Lupakan
40 AR 40 - Api yang membara
41 AR 41 - Syuting
42 AR 42 - Diintai
43 AR 43 - Sikap manja
44 AR 44 - Ayunan membawa cinta
45 AR 45 - Pulang bersama
46 AR 46 - Inikah cinta
47 Part 47 - Kondisi tak terduga
48 AR 48 - Di culik
49 AR 49 - Aku dimana?
50 AR 50 - Melacak keberadaan Sefya
51 AR 51 - Berhasil kabur
52 AR 52 - Aku Di sini
Episodes

Updated 52 Episodes

1
AR1- Pernikahan
2
AR 2 - Istri yang tak dianggap
3
AR - 3 Kerbau dicucuk hidungnya
4
AR - 4 Aku membencimu
5
AR - 5 Lapar
6
AR - 4 Rasa sesak didada
7
AR - 4 Cantik
8
AR - 8 Sefya
9
AR - 9 Bertemu
10
AR - 10 Berjabat Tangan
11
AR - 11 Siapa dia?
12
AR - 12 Fans
13
AR - 13 Es yang cair dan membeku
14
AR - 14 Sahabat
15
AR - 15 Perkelahian
16
AR - 16 Branch Ambassador
17
AR - 17 Perjanjian Kerja
18
AR 18 - Group Chat
19
AR 19 - Rapat Pemegang Saham
20
AR 20 - Lunch Box
21
AR 21 - Maaf
22
AR 22 - Hati yang galau
23
AR 23 - Pertengkaran
24
AR 24 - Status yang disembunyikan
25
AR 25 - Tertawa Bersama
26
AR 26 - Beri waktu
27
AR 27 - Rasa itu ada
28
AR 28 - Bidadari tak bersayap
29
AR 29 - Kenyataan yang terkuak
30
AR 30 - Mabuk yang membawa berkah
31
AR 31 - Tak menyangka
32
AR 32 - Fotografer
33
AR 33 - Jangan Takut
34
AR 34 - Dia Milikku
35
AR 35 - Sebuah ide
36
AR 36 - Bodyguard
37
AR - 37 - Tamu tak diundang
38
Part 38 - First Kiss
39
AR 39 - Lupakan
40
AR 40 - Api yang membara
41
AR 41 - Syuting
42
AR 42 - Diintai
43
AR 43 - Sikap manja
44
AR 44 - Ayunan membawa cinta
45
AR 45 - Pulang bersama
46
AR 46 - Inikah cinta
47
Part 47 - Kondisi tak terduga
48
AR 48 - Di culik
49
AR 49 - Aku dimana?
50
AR 50 - Melacak keberadaan Sefya
51
AR 51 - Berhasil kabur
52
AR 52 - Aku Di sini

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!