Masih di kafe yang sama. Tidak jauh dari tempat duduk Edogawa bersama Kiara. Di kafe itu ada Pak Indra bersama dengan Putri. Putri juga mengajak anak gadisnya yang bernama Elsa. Mereka saat ini sudah menikmati makan malam di kafe itu.Terlihat Elsa cemberut setelah dirinya kembali dari buang air kecil di toilet.
"Ada apa sih kamu? Kok tiba-tiba cemberut saja! Tadi ceria, ketawa senang. Sekarang seperti habis bertemu dengan hantu," ucap Putri sambil mencolek hidung anak gadisnya.Indra sebagai calon ayah tiri Elsa yang sudah merasa dekat dengan Elsa langsung ikut nyambung.
"Kenapa sih, dik? Kangen dengan doi nya yah?" tebak Indra.
"Tidak, om! Tadi di toilet ketemu seorang laki-laki yang menyebalkan sekali. Jadi ingin nonjok muka nya saja," cerita Elsa. Indra dan Putri terkekeh saja mendengar cerita Elsa.
"Dia ganteng gak? Hayo, Hati-hati loh, Elsa sayang! Jangan terlalu membenci seseorang pria, nanti bisa jatuh cinta," goda Putri. Indra ikut menimpali.
"Benar, dik! Berawal dari benci akhirnya benar-benar cinta. Benar kan sayang?" sahut Indra.
"Ih, malas banget om, ma! Orang nyebelin banget kok!" kata Elsa. Tiba-tiba saja mata Elsa menemukan sosok pria yang menyebalkan saat dia temui di toilet itu. Elsa diam sambil melihat ke arah pria itu. Di mana pria itu sedang duduk bercanda dengan mesra bersama dengan wanita muda seperti dirinya.
Indra dan Putri memperhatikan Elsa yang terlihat bengong melihat seseorang.
"Ada apa sih, dik?" tanya Indra.
"Heem, nih ada apa sayang? Kok jadi diam saja," sambung Putri.
"Itu dia! Laki-laki yang menyebalkan itu! Dia duduk dengan seorang wanita cantik di sana itu! Ih gaya nya sok romantis dan perhatian dengan pacarnya. Ih belum tahu kali, pacarnya itu kalau laki-laki yang menjadi kekasihnya itu sangat kasar benget dan juga menyebalkan sekali," kata Elsa. Kini Putri dan juga Indra melihat ke arah yang ditunjukkan oleh Elsa. Putri dan Indra melebarkan bola matanya. Mereka memastikan apa yang mereka lihat benar adanya.
"Loh, bukannya itu Edogawa yah, sayang? Tapi dia lagi dengan siapa yah?" tanya Indra.
"Benar, mas! Itu putra, mas Indra! Hem, gadis itu aku rasa pacar Edogawa, mas!" jelas Putri. Elsa melihat kearah Putri dan Indra secara bergantian.
"Om Indra dan mama mengenal laki-laki itu yah? Siapa rupanya laki-laki itu, ma?" tanya Elsa. Indra dan juga Putri terkekeh saja sambil melihat ekspresi bingung pada wajah Elsa.
"Dia itu, putra tunggal nya om Indra! Itu artinya, kalian nanti akan menjadi saudara tiri kalau mama dan om Indra sudah menikah bulan depan," jelas Putri.
"Hah? Anak nya om Indra? Ih tapi kok tidak sebaik om Indra sih? Aku tidak bisa membayangkan kalau aku setiap hari bertemu dengan anak nya om Indra itu, pasti bawaannya ngajak berantem terus," sahut Elsa.
"Hahaha Edogawa sebenarnya baik kok, dik! Cuma pembawaannya seperti itu jika belum mengenal secara dekat dengan dia. Tapi kalau sudah kenal, kamu bakalan suka kok. Apalagi Edogawa tidak punya adik. Dia pasti akankan menyukai dan menyayangi kamu seperti adiknya sendiri," ucap Indra.
"Benar, Elsa! Kamu belum mengenal Edogawa. Jadi jangan berprasangka buruk dulu, dong!" sahut Putri.
"Hem, aku akan memanggil Edogawa dan mengajaknya bergabung di meja ini. Supaya kamu bisa kenalan dengan Edogawa, anak laki-laki om, yah!?" kata Indra. Indra segera mendatangi Edogawa dengan tujuan mengajaknya bergabung di meja yang sama.
*****
Edogawa menggandeng Kiara dengan penuh percaya diri. Edogawa memperkenalkan Kiara pada Putri, calon mama tiri nya dan juga memperkenalkan nya pada Elsa. Setelah dirinya berkenalan dengan Elsa. Elsa tiba-tiba tidak banyak berbicara saat Edogawa dan Kiara telah bergabung di meja yang sama dengan mereka.
"Edogawa, kamu kok tidak memperkenalkan Kiara kepada papa sih? Kalau Elsa tidak menunjukkan kamu di kafe ini, pasti papa tidak akan tahu kalau kamu sudah memiliki kekasih," ucap Indra.
"Papa, maaf! Sebenarnya aku dengan Kiara baru jadian juga hari ini," sahut Edogawa. Indra dan Putri saling berpandangan lalu mereka saling tertawa.
"Hahaha, benarkah? Ya sudah, kalau begitu kita rayakan saja di sini bersama-sama. Hari jadi kalian menjadi sepasang kekasih," sahut Indra.
"Hehe, benar! Kita sama-sama merayakannya di sini," kata Putri ikut menimpali. Elsa terlihat kurang suka dengan Edogawa. Akhirnya dengan ketus Elsa berucap hingga membuat Edogawa menjadi kembali terpancing emosinya.
"Kita tanyakan dulu kebenaran pada Kiara. Sebenarnya mereka berdua sepasang kekasih atau tidak. Atau ini hanya kak Edogawa saja yang cuma mengaku- aku kalau Kiara adalah pacarnya," ucap Elsa sinis. Kiara dan Edogawa sama-sama menatap ke arah Elsa. Demikian juga dengan Indra dan putri.
"Putri! Eh tidak boleh begitu dong!" protes Putri yang merasa tidak enak dengan Indra, Edogawa dan juga Kiara.
"Kamu itu selalu saja iri atas kebahagiaan orang lain! Gak di toilet dan di sini suka ngajak ribut," sahut Edogawa ketus.
"Kiara, ayo kita pulang saja! Jadi malas ketemu monster seperti dia! Sudah jelek, pendek, kurus dan cerewet. Mulutnya tidak pernah disekolahkan," umpat Edogawa sambil menarik tangan Kiara meninggalkan meja itu.
"Eh??" Putri kaget seraya menatap ke arah Indra.
"Ya sudah, biar kan saja! Malam minggu ini milik mereka yang sedang berpacaran," sahut Indra membuat suasana jadi enak kembali.
"Halah, bilang saja kalau kamu ingin mengajak mojok Kiara kan?Aku paling tahu otak mesum laki-laki seperti kamu," ucap Elsa dengan suara keras.
"Biarin! Daripada kamu cewek masih saja jomblo. Perawan tua!!" semprot Edogawa lagi.
Indra dan Putri saling pandang dan akhirnya mereka berdua hanya bisa menggelengkan kepalanya dan mengangkat dua bahu mereka.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments