BAB 3

Malam minggu ini Also sudah lebih dulu berada di rumah Kiara. Namun tidak lama Also duduk dan berencana pendekatan dengan Kiara, Edogawa datang ke rumah itu. Apalagi Edogawa datang dengan membawa buket mawar merah yang indah dan juga paper bag yang berisi gaun yang indah. Edogawa berniat ingin mengajak Kiara untuk keluar makan malam di malam minggu itu.

Kini kembali terjadi perang dingin antara Edogawa dengan Also. Kedua mata mereka saat ini sedang beradu. Keduanya seperti hendak saling membunuh dan mau makan orang. Hal itu membuat Kiara menjadi kebingungan saat mendapati dua laki-laki muda yang sama-sama menyukai diri nya itu hendak bertikai.

"Also, Edogawa! Tolong jangan berantem dong! Ayo lebih baik duduk dulu sambil ngopi bersama. Bagaimana?" ucap Kiara berusaha melerai keduanya. Namun Edogawa tidak mau mengalah dan berdamai.

"Tidak bisa! Aku malam ini sengaja datang ke rumah kamu, untuk mengajak kamu makan malam bersama denganku. Ini bahkan aku sudah menyiapkan gaun indah untuk kamu gunakan saat makan malam bersama dengan ku, Kiara! Ini juga buket mawar indah, untuk kamu Kiara! Sekarang kamu harus tegas dong! Sebenarnya siapa yang kamu pilih diantara kami? Aku atau laki-laki jelek itu!" ucap Edogawa.

Kiara melihat Edogawa dan Also secara bergantian. Tentu saja dia tidak ingin membuat Edogawa dan juga Also kecewa dengan keputusan nya. Sedangkan dirinya saat ini masih bingung menentukan pilihan diantara keduanya.

"Ayo, Kiara! Kamu harus menentukan pilihan kamu! Sebenarnya kamu lebih berat ke siapa? Aku atau Edogawa?" sahut Also.

"Eh?? Aku, aku aku sebenarnya, sebenarnya..." ucap Kiara bingung.

"Kamu seharusnya lebih memilih aku, Kiara! Aku lebih perhatian dari laki-laki itu. Bahkan aku datang berkunjung ke rumah kamu selalu membawakan kamu bunga mawar dan juga buah tangan. Sedangkan laki-laki itu? Dia hanya modal dengkul saja! Zaman sekarang ini, apakah kamu mau hanya mengandalkan rayuan dan ungkapan rasa cinta saja? Tanpa materi? Aku bahkan pria mapan dan sudah bekerja. Dia?? Hah? Hanya bisnis kecil-kecilan saja. Itu tidak menjamin kamu hidup layak dan sejahtera, Kiara!" ucap Edogawa.

Also tiba-tiba menunduk sedih jika mengingat akan hal itu. Benar, saat ini Also baru mulai merintis bisnisnya kembali setelah beberapa kali mengalami kebangkrutan. Bahkan calon suami mama nya lah yang akan memberikan modal itu pada nya. Also tiba-tiba berdiri dari tempat duduk nya.

"Kalau begitu, aku yang mundur saja! Aku titip Kiara, bro!" ucap Also seraya menepuk bahu Edogawa.

Sepertinya Also sudah menyerah mengejar Kiara. Sedangkan Kiara sendiri lahir dari keluarga kaya raya juga. Tidak berbeda dengan keluarga Edogawa. Sedangkan Also sendiri, dari keluarga sederhana yang hidup cukup dan terbilang bisa saja. Apalagi mama nya adalah seorang karyawan kantor di sebuah perusahaan. Papa nya sendiri sekarang sudah tidak lagi memberikan tunjangan uang bulanan pada mama serta anak-anak nya. Karena papa nya kini sudah menikah lagi dengan wanita lain dan bahkan sudah memiliki keluarga baru nya.

"Kamu dengar sendiri, Kiara! Also sudah menyerah dan mengakui kekalahannya. Dia menyerahkan kamu padaku. Sekarang kini tinggal kamu sendiri, harus memantapkan hati kamu dan perasaan kamu terhadap aku," ucap Edogawa. Also diam lalu menyambar tasnya dan bergegas meninggalkan rumah Kiara.

"Also, tunggu! Jangan pergi Also!" panggil Kiara. Edogawa menahan tangan Kiara supaya tidak mengejar Also lagi.

"Hai, biarkan Also pergi, Sayang! Dia hanya berpura-pura saja menyukai kamu! Aku lah yang sebenarnya serius menyukai kamu di sini," ucap Edogawa seraya menahan tangan Kiara.

"Tapi, tapi bagaimana dengan Also?! Apakah ini benar? Aku sudah menyakiti dia, Edogawa," ucap Kiara.

"Tidak, Kiara! Kamu harus berani memutuskan semuanya dan menentukan siapa orang yang kamu sukai. Walaupun itu pahit dan sakit didengar. Sekarang ayo, lebih baik kamu ganti pakaian kamu dengan ini! Aku akan mengajak kamu makan malam bersama. Malam ini kita resmikan hari jadi kita menjadi pasangan kekasih," kata Edogawa.

"Aku mencintaimu, Kiara!" sambung Edogawa.

"Eh??" Kiara sangat terkejut dengan situasi itu. Dimana Edogawa terkesan sangat mendesak dan memaksakan dirinya untuk jadian dengan dirinya.

"Tapi Edogawa? Bagaimana kalau kita berteman dulu?" sahut Kiara.

"Tidak! Pokoknya kita harus jadian dan pacaran mulai hari ini. Kamu tahu kan? Sekarang Also sudah mundur dan menyerah lagi. Dia tidak akan berani mengejar dan mendekati kamu lagi," kata Edogawa.

"Nah, ini sana ganti pakaian kamu dulu! Aku tidak mau menunggu kamu terlalu lama!" desak Edogawa.

Mau tidak mau Kiara masuk ke dalam rumah dengan membawa paper bag yang berisi gaun pemberian Edogawa. Edogawa ingin malam minggu ini akan menjadi spesial karena malam minggu ini adalah hari jadian mereka sebagai sepasang kekasih.

*****

Di dalam kamar Kiara.

"Apakah aku benar-benar menyukai Edogawa? Sepertinya aku telah salah pilih. Tapi bagaimana aku menolak ini? Bagaimana kalau Edogawa tidak mau menerima keputusan aku? Aduh, bagaimana ini?" gumam Kiara bingung.

"Sebenarnya aku lebih sering memikirkan Also daripada Edogawa? Tapi Also sudah memilih pergi dari aku. Sepertinya Also mengalah demi Edogawa. Sebenarnya ada apa antara Edogawa dengan Also? Kenapa Also tiba-tiba memilih mundur dari hubungan ini?" gumam Kiara.

Kiara masih merapikan tatanan rambut nya. Setelah itu, dia mulai keluar dari kamarnya. Dia segera keluar rumah menjumpai Edogawa.

"Wow, kamu sangat cantik sekali Kiara!" puji Edogawa saat melihat Kiara sudah mengenakan gaun yang telah dia berikan untuk Kiara.

"Hem, apakah benar-benar cocok? Apakah tidak terlalu pendek dress nya?" tanya Kiara.

"Tidak dong! Itu sangat cocok buat kamu sayang! Kamu tambah cantik sekali! Ayo kita berangkat! Keburu semakin malam," kata Edogawa. Edogawa memegang tangan Kiara dan mengajaknya menuju ke dalam mobil.

"Aku sejak tadi mencari mama papa kamu, tapi kok tidak aku lihat yah!" ucap Edogawa saat mereka sudah berada di dalam mobil.

"Mereka sedang perjalanan ke luar kota. Di rumah hanya ada aku dengan bibi-bibi asisten rumah tangga," terang Kiara.

"Oh, begitu yah! Sebenarnya aku juga ingin kenalan dengan calon mertua ku. Supaya aku bisa lebih dekat dengan mereka," kata Edogawa. Kiara tersenyum mendengar ucapan Edogawa.

"Nah, kamu kalau tersenyum seperti itu semakin tambah cantik. Aku suka itu! Dan makin cinta deh dengan kamu!" ucap Edogawa semakin mengeluarkan jurus-jurus andalannya untuk merayu wanita.

"Hem, sepertinya kamu sangat pintar sekali merayu seorang wanita," sahut Kiara.

"Itu hanya untuk kamu saja, Kiara! Yang lain tidak pernah!?" ucap Edogawa seraya tersenyum lebar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!