BAGIAN # 4

“Kencang ombak Kapten! Baru aja berapa hari main gendong anak orang aja.”

“Tau, nih. Mana tuh yang dulunya sok-sokan nolak. Cih!”

“Di perpus pelukan, di lapangan main gendong. Entar main apaan lagi, yah?”

“Lo semua diem, deh. Enek gue tau gak?!”

Bagus mendengus menanggapi semua godaan teman-temannya. Cowok dengan rambut yang sudah tidak terlalu gondrong itu berpindah ke sebelah Alka, yang mana tempat itulah yang paling aman saat ini.

The Lion. Kesembilan cowok yang memiliki kadar ketampanan di atas rata-rata itu berjalan di koridor menuju parkiran. Tian, Adnan, Malik dan Ezra sejak tadi tidak berhenti menggoda seorang Bagus Baskara yang sudah mulai kesal.

“Aduh, Mas. Mukanya biasa aja, atuh. Kayak singa mau makan orang aja.”

“Lo yang gue makan!” sahut Bagus tidak santai kontan membuat seorang Dimas cengengesan. Di sebelah Dimas, ada seorang Devan yang tengah memicingkan mata ke arah lapangan. Fokus pada objek yang saat ini tengah tertawa dengan dua sahabatnya.

“Itu bukannya Dita, yah?” celetuk Devan yang membuat raut kesal Bagus berubah. Sedikit lebih berbinar. Entahlah, hatinya masih saja senang dan antusias jika menyangkut hal-hal tentang seorang Anindita Yunanda.

“Eh, bener. Bu ketua juga ada di sana. Samperin, kuy!” sahut Ezra yang lebih dulu berlari ke tiga cewek tersebut diikuti Adnan dan Tian.

“Mau kesana, Gus?” tanya Arnold yang sejak tadi hanya diam memperhatikan perubahan raut wajah Bagus.

Bagus menatap Arnold. “Kenapa enggak?”

Alhasil, keenam cowok itu menyusul ketiga temannya yang sudah lebih dulu ke sana. Jujur, Bagus gugup. Melihat Dita rasanya masih sama seperti dulu. Masih ada getaran yang tidak bisa ia hindari walau ingin. Seperti, Dita punya daya tarik tersendiri untuk dirinya.

“Hay, Neng-Neng geulis,” sapa Dimas yang disambut senyum canggung oleh Dita dan Bella. Sedangkan cewek berbandana merah muda yang bersama mereka lebih memilih melangkah mendekat ke pacarnya. Alka.

“Makin cantik aja, Ta. Pakabar sama pacar baru?” ujar Malik dengan senyum menyebalkan hingga membuat seorang Devan harus menyenggol lengannya. Malik ini sebenarnya tidak pedulian orangnya. Hanya saja, jika menyangkut teman-temannya ia rasa ia tidak bisa tinggal diam. Dan kelakuan Dita membuat ia cukup tidak suka pada cewek itu.

“Abaiin aja, Ta. Si Malik emang masih kurang akhlaknya. Oh iya, kalian pulang bareng siapa?” celetuk Tian menghilangkan kecanggungan sebab, Dita tampak tidak enak setelah Malik berkata demikian.

“Loh, Dita punya pacar?” semuanya menoleh pada suara terkejut yang berasal dari seorang Meira Annastasia.

“Lo gak tau?” tanya Devan keheranan.

Meira menggeleng lalu menatap Alka yang tiba-tiba mengelus rambutnya entah karena apa. Yang jelas, belum saja ia mendapatkan jawaban dari pertanyaannya, cowoknya ini sudah membawanya ke motor merah lalu pulang setelah pamitan pada teman-temannya.

Walau sebenarnya mereka masih bingung, Devan dan yang lain memilih pamitan setelah Alka dan Meira pulang. Kini, tinggal ada Bagus dan Dita sebab, Bella ditarik ikut oleh Ezra.

“Pulang bareng siapa, Ta?” tanya Bagus agak canggung. Cowok dengan seragam yang dikeluarkan itu mengusap tengkuknya yang tidak gatal.

“Sendiri, Kak.” Dita pun sama, tampak sekali raut wajahnya tidak nyaman sekarang. Ada rasa tidak enak yang menyusup ke relung hatinya ketika netranya bersitubruk dengan netra hitam Bagus.

“Pulang bareng gue, mau?”

####

Tangan mulus yang hendak memutar knop pintu rumah itu terhenti ketika mendengar suara barang-barang pecah yang sepertinya sengaja dipecahkan. Buru-buru cewek yang masih menggunakan seragam sekolah itu membuka pintu dengan tidak santai.

“Mama stop!” teriaknya pada wanita paruh baya yang sudah terduduk di lantai dengan berusaha menggapai barang-barang yang ia bisa jangkau lalu dilempar. Di depannya ada seorang pria berusia sekitaran 40 tahun berdiri dengan setelan formal dan tatapan datarnya.

“Papa apa-apaan, sih?! Kenapa harus buat mama kayak gini lagi? Papa belum puas buat psikologis mama terganggu?”

Pria itu tidak menyahut, ia hanya menatap sekilas kemudian menghela napas. “Sidang perceraian Papa sama mama kamu berlangsung minggu depan, Papa mau mama kamu bisa hadir.”

Mendengar suara berat bernada datar itu, airmatanya lolos. Terlebih dahulu, ia menarik kursi roda mamanya lalu dengan hati-hati mendudukkan mamanya di sana. Setelahnya, ia menyeka airmata lalu membalas tatapan pria yang sudah tujuh belas tahun menjabat sebagai papa kandungnya ini.

“Papa tega ninggalin mama dalam keadaan seperti ini? Mana hati nurani papa! Dia juga istri papa, jangan cuma mentingin wanita sialan itu aja sama anaknya!”

“Jaga bicara kamu Krystal!” pria itu membentak, mengundang senyum sinis dari seorang Krystal Raquelnesya.

“Papa brengsek!” umpatnya kemudian mendorong kursi roda yang diduduki oleh wanita berpandangan kosong itu ke pintu utama. Berniat membawa mamanya pergi dari rumah namun kedatangan dua orang yang sangat ia kenali membuatnya berhenti di ambang pintu.

“Kakak mau bawa mama ke-kemana?” tanya cewek berambut sebahu dengan cowok berambut cukup lebat di sampingnya yang menatap Krystal dengan tatapan terkejut.

“Bukan urusan lo!” ketus Krystal dengan nada dingin.

Saat melewati pintu, cewek itu kembali menahan tangan Krystal yang tengah memegang kursi roda dengan erat. Urat-urat tangannya yang terlihat cukup membuktikan bahwa cewek itu tengah menahan emosi saat ini.

“Jangan bawa mama pergi, Kak. Kakak di sini aja, kita hid---”

“Dia mama gue! Nyokab lo, yah, si j4lang itu!”

“Krystal!” lagi dan lagi, Krystal harus menghela napas mendengar suara papanya dari belakang. Tanpa sepatah kata dan berbalik, ia pergi dari rumah menggunakan taksi yang sejak tadi menunggu di depan rumahnya. Mobil hitam HRV yang ada di dekat taksi itu membuat ia menoleh ke dalam, pada cowok yang saat ini terus menatapnya kebingungan.

.

.

.

SIAPA TUUHHH???😂

Buat yg nanya, 'Kok cerita ini gak ada yang nyinggung adegan di cerita Senior?'

Jawabannya, karna 3 BULAN KEMUDIAN di cerita SENIOR itu sengaja saya skip, karna dalam 3 BULAN tersebut, cerita Bagus, Dita, dan Krystal baru dimulai, jadi jangan heran kalau ada konflik baru di sini.

Okey?!

VOTE, LIKE DAN KOMEN SEBANYAK-BANYAKNYA YAW!

SALAM, Nurul Baskara😂

Terpopuler

Comments

lia_halmusd

lia_halmusd

yg SENIOR udah lama masuk favorit tapi blom kebaca, malah ngebaca ini duluan, hiiiii 😁 truss langsung belok tajem buat ngebaca SENIOR 😆😆

2020-06-06

2

lia_halmusd

lia_halmusd

yg perempuan dita itu ya. trus yg cowok bagus!!
bener gal ibu negara ??

2020-06-06

5

Nufiaara Orliyn

Nufiaara Orliyn

seruuuu..

2020-06-06

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!