Partner in crime Andra

Riuh canda dan tawa terdengar dari dalam rumah mewah Bimo. Di dalam sana sedang terjadi perayaan atas kelulusan Andra dengan gelar cumlaude.

Orang tua mana yang tidak bangga dengan pencapaian anak-anaknya. Hal itu terjadi pada Bimo dan Leela mereka bangga pada Andra, anak yang sering membuatnya repot di waktu kecil kini tumbuh dan hidup dengan prestasi yang membanggakan.

Sebagai bentuk syukuran, Bimo dan Leela mengundang kerabat dekat untuk turut campur dalam kebahagiaan mereka. Orang tua Leela dan juga orang tua Bimo ikut hadir, kerabat dekat yang akrab dengan mereka serta Arga sahabat sekaligus adik ipar sang istri pun turut hadir.

Dia datang dengan Shepa beserta Kai-putri dari pernikahan mereka. Sedangkan Kia katanya akan datang sedikit terlambat mengingat dia harus mengerjakan tugas kelompok bersama teman-temannya.

"Waaah selamat ya, sarjana management bisnis," kata Arga yang baru datang dan menepuk pundak Andra.

"Terima kasih, Om."

"Sudah saatnya papi-mu pensiun," bisik Arga lagi.

Andra tertawa sedangkan Bimo merasa tengah dibicarakan oleh anak serta sahabatnya.

"Duuuhh, Waktu cepat sekali berlalu. Berasa kemarin kamu itu masih jadi bocah gembul yang merengek ingin ikut membuat adik." Andra dan Shepa sama-sama tertawa. "Eh sekarang sudah sebesar ini. Sudah waktunya buat adek sendiri. Kapan nikah?" tanya Shepa khas ibu-ibu tetangga sebelah rumah.

"Loh bukannya kasih selamat, Tante malah tanya kapan nikah. Kia tidak ikut, Tan?"

"Iya iya deh selamat," Shepa mengacak rambut Andra, "Katanya sudah di jalan. Biasalah anak SMA jaman sekarang banyak sekali tugasnya. Tante ke dalam dulu ya."

"Baiklah silahkan menikmati, Tan."

Shepa dan Arga ikut berbaur bersama kerabat yang hadir. Seperti biasa ketika para ibu sibuk membahas model fashion terbaru, menjaga badan agar tetap menarik di depan suami termasuk diskon tiket liburan, maka bapak-bapak akan membahas cara menghasilkan pundi-pundi rupaih yang banyak untuk menyenangkan istri-istrinya.

Lain ibu-ibu, lain bapak-bapak, lain juga dengan Andra dan pengikutnya.

Andra beserta adik dan sepupu-sepupu jauhnya duduk melingkar di atas karpet yang sengaja di gelar. Andra memainkan gitar yang di bawa oleh sepupunya kemudian bernyanyi bersama. Hanya Kia yang belum bergabung.

Sedangkan gadis itu berada di dalam taksi yang terjebak macet.

Taksi melaju sangat lambat, dan itu membuat Kia merasakan jengkel yang luar biasa.

Saat jarak dari taksi ke rumah Bimo sekitar 600 meter lagi. Ia lekas membayar taksinya kemudian ia turun dan berlari secepat yang ia bisa. Untung tadi ia menggunakan celana panjang.

Semua menatap kedatangan Kia yang terlihat ngos-ngosan. Gadis itu menampilkan deretan giginya yang putih karena penampilannya paling beda dari yang lain. Keringat mengucur di keningnya.

"Ki habis dikejar anjing?" tanya Andra sambil mendekat.

Kia masih mengatur nafas untuk menjawab pertanyaan Andra. "Aku ... sebentar ..."

"Ya elah, minum dulu nih." Salah satu anak kerabat mereka memberikan minum pada Kia.

Kia langsung menyambar dan menghabiskannya. Andra hanya menggelengkan kepala melihat tingkah Kia. Padahal yang ia tahu, Kia terlahir dari sepasang manusia yang kalem. Wiji dan Shepa. Akan tetapi makin kesini sikap Kia malah mirip seperti Arga-ayah tirinya. Casingnya gesrek, galak, judes tapi hatinya baik. Itu penilaian Andra terhadap Kia yang masih duduk di bangku kelas satu SMA satu tahun di bawah Kean-adik Andra.

"Sudah?" tanya Andra menerima gelas kosong yang disodorkan Kia. "Anak gadis kok kayak gini."

"Eiiitttss like teacher like student. Kak Andra yang mengajarkan aku jadi seperti ini."

"Kapan?"

"Selama aku main dengan kak Andra selama itu juga aku belajar dari kakak.

"Somplak, mana mungkin." Andra menjitak kening Kia membuat gadis itu mengaduh.

"Kak, Aku lapar sudah bisa makan belum sih?"

***

Setelah semua kumpul, Bimo mengambil waktu untuk bicara.

"Alhamdulillah sejenak kita melupakan kesibukan kita masing-masing dengan menyempatkan hadir di acara ini. Syukuran kecil-kecantilan atas kelulusan putra sulung kami, Andra Aditya Kusumo sebagai sarjana management bisnis. Saya sebagai tuan rumah meminta maaf jika ternyata sajian yang kami hidangkan tidak sesuai dengan selera masing-masing. Sepertinya hanya itu yang ingin saya sampaikan. Sekali lagi Papi ucapkan selamat atas prestasimu, Nak."

Riuh tepuk tangan tertuju pada Andra yang berdiri di samping Kia.

"Ki, kita seperti pasangan pengantin ya," bisik Andra.

"Kak Andra aja kali, aku mah enggak."

"Serius?" Andra menggoda sepupunya.

Selanjutnya tamu yang hadir dipersilahkan untuk menikmati hidangan.

Pukul sebelas malam tamu mulai berkurang. Hanya tersisa beberapa saja.

"Jadi rencana setelah ini apa, Dra?" tanya Arga.

"Menikah."

Sontak semua mata menatap Andra yang asik dengan makanannya. Merasa diperhatikan Andra menoleh ke kiri dan ke kanan. "Kenapa pada menatapku seperti itu. Ada yang salah?"

"Kamu sadar dengan ucapan kamu barusan, Andra?" Kali ini Wijaya yang bicara.

"Memangnya aku bilang apa?" Andra masih bersikap santai.

Oh astaga Andra ganteng-ganteng tulalit ya. Leela dan Bimo saling pandang dan menggelengkan kepala. Jelas kalau Wijaya yang bicara berarti semua harus mengikuti aturan dia.

"Menikah." Tidak ada yang berani angkat bicara jika Wijaya tengah berbicara serius.

"Masa aku bilang seperti itu, Kek."

"Kamu pikir kakek sudah tuli begitu? Biarpun usia sudah tua tapi usia hanyalah angka dan pendengaranku masih berfungsi dengan baik. Iya kamu tidak memilki rencana lain selain menikah?"

Andra memang belum memiliki rencana, tadi itu hanya jawaban spontan. Sekarang dia bingung sendiri harus menjawab apa. Sampai-sampai ia menggaruk bagian telinga yang tidak gatal.

Tresna mengusap tangan sang suami untuk meredakan marahnya. "Jangan marah sekarang aku lupa bawa obat darah tinggimu. Jangan sampai kamu jadi bahan tertawa mereka."

Ah benar juga.

"Kia bagaimana sekolahmu?" Wijaya mengalihkan pertanyaan pada Kia.

"Aku?" Kia menunjuk dirinya sendiri.

"Memangnya yang punya nama Kia di sini siapa lagi?"

Wijaya menggelengkan kepala. "Anak muda jaman sekarang senang sekali membuatku naik darah."

"Kalau naik tinggal di kasih tangga aja kek biar turun," sahut Andra.

"Andra." Suara Bimo pertanda agar sang anak diam.

"Aku hanya bercanda."

"Dengar ya kalian semua ... Aku-"

"Aduh aku lupa. Kia PR kamu kan belum selesai ya. Ayo kakak bantu mengerjakannya." Andra memotong ucapan kakeknya dan mengedip-ngedipkan mata sebagai kode pada Kia.

Kia yang hafal kode itu langsung mengangguk. "I-iya kek. Aku izin mengerjakannya sekarang ya."

"Kalian pikir aku tidak tahu akal bulus kalian. Tidak mempan. Duduk dan dengarkan aku bicara." Wijaya menunjuk kursi kedua anak yang sudah berdiri itu

"Kakek bisa baca pesan ini." Kia menunjukan pesan dari temannya tentang tugas yang harus dikumpulkan besok pagi. Padahal itu chat tadi siang.

Arga menahan senyum. Dia tau itu hanya akal-akalan Andra dan sudah pasti akan melibatkan Kia-anak titinya.

"Kia!" Shepa menegur putrinya dengan menggelengkan kepala.

"Mama plis ini sungguhan aku tidak berbohong."

"Sudah-sudah!" Wijaya menginterupsi. Pria yang usianya sudah memasuki usia senja tapi terlihat masih gagah berkah olah raga, dan menjaga pola makan itu menatap Andra dan Kia bergantian. "Memangnya PR apa yang harus kalian kerjakan."

"Jurnal akutansi." Andra dan Kia menjawab kompak. Mereka sudah seperti partner in crime dan saling membutuhkan.

Andra dan Kia melakukan hi five setelah menjauh dari keluarga mereka.

"Berhasil."

Terpopuler

Comments

Rostika Rose

Rostika Rose

cerita Wiji sama shepa sampai bisa jadi papa tiri shepa ada dimana Thor?

2023-07-27

0

Rachmawati 8281

Rachmawati 8281

bisa aja ya ngelesnya pada....

2023-01-13

1

rositta

rositta

aku hadir thorr .. akhirnyaa ceritavyg d tungu² .. semangat thorr buat nulisnya semoga sama serunya ky cerita papi bimo yaaa 😉😘

2023-01-01

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!