Bimo Aditama, putih ganteng pokoknya di atas rata-rata lah. Tapi hobiny berbanding terbalik suka kumpul-kumpul dengan teman se geng balap motor dan banyak lagi. Tidak bisa disebutkan minuslah kata lainnya. Perokok dan peminum berat. Sikapnya cuek dingin pada orang asing.
Banyak juga hobi Bimo yang bagus. Dia hebat main basket. Pernah jadi pemain inti saat SMP. Bimo bagus dalam menggambar. Dia sering menggambar wajahku. Bimo kalau sudah punya kemauan sedapat mungkin dia wujudkan.
Anak ketiga dari empat bersaudara. Kakak pertama cewek sudah menikah. Kakak kedua cowok masih kuliah. Adik perempuan masih SMP.
Ayahnya satu perusahaan dengan Papaku berbeda divisi. Tapi Ayahnya menikah lagi dan tinggal dengan Istri muda. Sehingga dia hanya tinggal dengan Mama dan saudaranya.
"Belajar yang benar, nanti kuliah sama Kakak," kata Mamanya, sambil menatap Bimo serius.
"Iya, Ma! Tapi tidak janji, ya?
Mama kan tahu, Bimo kurang cerdas," katanya, sambil membersihkan motornya.
"Kurang cerdas, apa kurang rajin? terserahlah Bim! mama juga capek," kata Mamanya, sambil menjauh.
Bimo hanya tertunduk dan melanjutkan kegiatannya.
"Tumben! Mama perhatian," katanya, sambil tertawa kecil.
Bimo sebenarnya sangat menyayangi Mamanya. Walau sering tidak sadar kelakuannya sering membuat Mamanya harus meminum obat sakit kepala.
Karena Ayah bimo menikah lagi. Makanya Mamanya seperti masa bodoh dengan apa yang dilakukan anaknya.
Mama Bimo jarang di rumah. Sering ikut kegiatan Ibu-ibu di perusahaan. Tidak seperti Mamaku yang cuma tinggal di rumah saja. Mungkin itu caranya untuk menghilangkan stres karena keadaan.
Bimo sering menyaksikan bagaimana Mamanya terluka karena Ayahnya. Sampai membuat Mamanya hampir bunuh diri.
Ayahnya jarang pulang ke rumah. Sejak Bimo kecil dia tidak pernah dekat. Bahkan merasakan kasih sayang Ayahnya. Aku baru mengetahui ketika aku dekat dengannya.
Luthfi orang yang paling dekat.
Dia dengan Bimo adalah sahabat. Mereka satu sekolah dulu sebelum Bimo pindah ke sekolahku. Aku sering melihat mereka bersama karena rumahku masih satu komplek dengan rumah Bimo.
Perusahaan tempat Papaku bekerja menyediakan perumahan untuk karyawannya.
Jadi kadang-kadang aku melewati depan rumah Bimo . Dia juga begitu kadang-kadang lewat depan rumahku. Tapi aku tidak pernah menyapanya mungkin karena takut melihat dia seperti itu.
Pernah satu kali ketika aku sama Papa mau pulang dari jalan-jalan. Kebetulan lewat di depan rumahnya. Terlihat dia dengan teman-temannya sedang kumpul.
"Seperti tidak punya masa depan!" ketus Papa.
Aku cuma diam dan ikut menoleh melihat mereka. Kulihat mereka sedang merokok dan ada minuman keras parah sekali mereka pikirku.
"Apa Orang tuanya tidak menegur, Pa?" tanyaku pelan, pada Papa.
Papa menggelengkan kepala dan kembali fokus menyetir. Penilaian Papa pada Bimo sudah tidak baik! Itulah kenapa Papa sangat menentang hubungan kami. Benar kata orang kesan pertama lah yang paling diingat.
Orang sering bilang Bimo playboy karena sering pacaran. Cewek yang dipacarinya selalu cantik dan populer semua. Tapi kenapa tidak pernah lama mungkin dia orang yang cepat bosan.
Entahlah kalau itu aku juga kurang tahu. Aku bahkan nantinya salah satu penyebab dia putus sama pacarnya.
Kakak Bimo yang sudah menikah tinggal di luar kota ikut suaminya.
Yang kedua juga kuliah di luar kota. Jarang sekali pulang kerumah apalagi setelah menikah nanti.
Bimo sama mama dan adiknya yang masih tinggal di rumah.
Keluarganya sering dibilang orang keluarga berantakan.
Kakaknya menikah dengan orang yang agamanya berbeda dan pindah agama mengikuti suaminya.
Kakaknya yang kedua sangat baik aku memanggilnya Mas Tito.
Adiknya yang SMP namanya Tari. Nanti Tari akan menikah sebelum tamat SMA karena hamil.
Bimo suka balap motor setiap ada kejuaraan balap dia selalu ikut lomba. Dia punya teman namanya Bang Jek punya bengkel dan seperti Ayah bagi Bimo. Dia tempat Bimo mengadu semua masalah.
Saat pacaran dengannya aku juga sering nonton dia lomba. Saat ada kejuaraan balap yang diadakan di daerahku.
Dia bahkan membawaku keliling sirkuit. Aku sangat, malu sekali. Orang orang bertepuk tangan sambil berteriak tapi dia malah cuek.
Foto saat kejuaraan pernah jadi koleksiku. Tapi semua sudah kubakar saat kami selesai. Bukan cuma foto saja semua hadiah yang diberikannya sudah aku musnahkan.
Cuma cincin yang masih kusimpan karena aku bermaksud akan mengembalikannya nanti.
Kalau masalah cewek dia sebemarnya pemalu. Aku rasa mungkin ada hal yang ingin diperlihatkannya kepada banyak orang.
Bahwa dia bisa punya pacar cantik dan populer. Walaupun tidak terkenal karena prestasi.
Jadi,dia terkenal hanya karena tampan. Tapi denganku dia selalu menggoda selalu membuat emosiku tinggi.
Mungkin karena aku mudah sekali marah dan merajuk. Kesukaanku seperti anak-anak.
Dia bahkan menggodaku. Dia bilang aku mirip anak Kakaknya.
Setahuku ketika di sekolah dia tidak punya begitu banyak teman. Mungkin teman-teman sedikit takut. Hobi Bimo yang tidak wajar di mata mereka. Anak SMA sudah, merokok dan minum.
Tapi ke depannya dia sering membuatku emosi bersama Heri yang juga teman kelasku. Mereka sering duet menggodaku. Membuat kadar emosiku naik.
Teman Bimo di luar sekolah
banyak. Karena sering kulihat kalau jam istirahat dia keluar sekolah. Dengan meloncat pagar belakang. Untuk bertemu teman, yang lain sekolah.
Pada saat itu aku melihatnya seperti berandal. Karena aku belum kenal baik dengannya. Seperti cuma melihat kulit luarnya saja dan juga apa yang orang-orang katakan tentang dia.
Tapi setelah memgenalnya aku tahu dia penyayang walaupun kadang-kadang cuek.
Kalau soal pelajaran guru guru sepertinya sudah angkat tangan. Mungkin karena sudah lelah menasehatinya . Dia selalu bilang iya iya tapi tetap saja tidak dilakukan.
Akhirnya itu juga yang nantinya membuat dia pindah ke kelasku. Karena cuma Bu Ningsih guru yang paling tegas dan ditakuti murid.
Ibu Ningsih wali kelasku terkenal sangat disiplin. Bahkan berani memanggil Orang tua murid kalau itu dirasa perlu.
Beberapa murid yang nilainya tidak meningkat. Disuruh datang ke rumah Bu Ningsih untuk belajar tambahan.
Tapi saat ujian akhir dia mati-matian belajar supaya lulus. Untuk membayar janjinya padaku.
Aku tambahkan sesuatu. Karena cuma aku yang tahu. Bimo agak dingin kurang bisa mengekspresikan perasaannya.
Dulu aku sering bingung mengartikannya. Lambat laun aku baru mengerti kalau marah dia diam.Tapi hati hati, kalau sudah meledak.
Bimo kalau membuat keputusan tidak bisa di ganggu gugat. Aku adalah orang yang tidak pernah menang melawan maunya Bimo.
Seperti berbuat seenaknya padaku atau memaksakan kehendaknya. Tapi setelah bekerja dia dewasa bahkan bisa menjadi pelindungku.
Dia tidak romantis, dalam kata-kata. Dulu kalau dia memberiku hadiah ulang tahun cuma di berikan saja tidak ada kata rayuan. Setelah dibuka ada hadiah dan kartu ucapan saja.
"Selamat ulang tahun," cuma itu yang tertulis tidak ada yang lain. Tidak pernah mau ada kue dan lilin kalau ulang tahun. Dia juga tidak suka makan malam romantis seperti dinner.
Tapi kalau minum jangan dilawan dia hebat.
Dia bahkan tidak pernah mengatakan. "Aku cinta padamu!!" kepadaku.
Kalau kutanya kau cinta padaku. Dia cuma menjawab "Ya!" singkat. Tidak ada sambungannya. Pernah aku mendesaknya.
"Katakan! Aku cinta padamu," pintaku, sambil merengek.
" Iya... iya... iya... 10 kali, " jawabnya, langsung beranjak peegi seperti mau menghindar.
Tapi dia tidak segan dalam skinship. Dia kadang-kadang, memelukku memegang tanganku walaupun di lihat banyak orang.
Andai dia tahu aku menunggu kata cinta itu keluar dari, mulutnya. Dari awal sampai akhir kami berpisah kata itu tidak pernah terucap, dari bibirnya.
** Episode nanti kita liburan yuk sama Kia di kota kelahirannya dan mengenal orang orang yang akan membantu Kia saat terpuruk, nanti aku tulis tempat tempatnya.
** Ayo dong di like komen dan vote ....supaya saya lebih semangat ...terima kasih yang sudah membaca...❤❤
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 121 Episodes
Comments
vita viandra
mampir kak... mang lw cowok tu g bisa ngungkapin perasaan za... lw misua aq sruh bilng cinta.. mlah bilang malu... hadech😅😅 dr pacaran amp menikah kata cinta tu cuma hnya dalam angan😂😂😂
2021-07-17
0
zien
Aku hadir disini ❤
2021-03-24
1
S R
Liked
2021-02-05
1