Tokoh utama 1

Namaku Saskia Septiara wajahku lumayan cantik tetapi tidak pandai bergaul. Aku suka musik tidak populer dan tidak pernah ikut kegiatan seperti lomba-lomba yang sering diadakan di sekolah.

Aku tidak diperbolehkan oleh Papaku. Mengikuti kegiatan ekstrakurikuler di sekolah.

Hanya Rima temanku yang akrab. Yang lain sebatas say hallo saja. Tapi kami sekelas semakin hari akan semakin akrab. Bahkan sering aku bercanda dengan temanku. Kami bahkan saling bantu dalam pelajaran.

Aku diberi gelar Anak Papa. Karena ke sekolah di antar dan jemput Papa. Papaku, seorang Pegawai perusahaan Tambang minyak.

Aku anak tunggal mungkin karena itu juga. Papa sangat keras padaku. Dilarang keras pacaran kemana-mana diantar Papa. Tidak boleh apapun tanpa izin Papa. Bahkan aku tidak ikut pelajaran tambahan kalau itu tidak wajib.

Aku tidak pernah bisa pergi keacara ulang tahun temanku kalau acaranya malam hari. Tidak pernah dapat izin kadang-kadang aku iri. Teman-temanku bisa jalan-jalan dan kumpul-kumpul. Sementara aku di rumah dan belajar. Aku hanya bisa mencuri waktu kalau Papaku sedang kerja.

Satu kelebihanku aku murid yang pintar. Selalu rangking satu di kelas. Aku juga suka mendengarkan musik dan menyanyi. Walaupun dalam kamar mandi.

Pertama kali bertemu Bimo. Saat di ruang guru. Dia murid pindahan sekolah lain. Entah kenapa dia sampai pindah. Mungkin suka membolos atau nilai jelek. Yang pasti dia harus pindah supaya bisa naik kelas.

Aku tidak pernah bertemu Bimo. Secara langsung ataupun bicara. Padahal kami satu Komplek perumahan.

Kulihat dia diberi pengarahan disuruh belajar sungguh-sungguh. Karena dia sudah mendapat predikat siswa naik pindah.

"Kamu harus giat belajar dan mengubah sifatmu," kata Pak Eko, guru olahraga dengan tegas, sambil menatap Bimo.

Dia cuma meggangguk sambil melirik kepadaku. Karena dari tadi aku melihatnya. Tak sengaja aku mendengar dia dinasehati.

Saat itu aku, dipanggil bu Ningsih Wali kelasku. Untuk membenahi absen kelas. Sebenarnya ini tugas Dewi ketua kelas kami. Tapi dia sedang izin sakit.

"Kia...tolong nanti ditulis sesuai abjad, ya! Semua nama namanya," pinta Bu Ningsih.

"Iya, Bu," sahutku.

"Terima kasih, Kia...kamu bisa kembali ke kelas," kata Bu Ningsih, sambil menyerahkan berkas absensi murid kelasku.

Aku perpapasan dengan Bimo. Dia menatapku tanpa ekspresi. Aku juga melihatnya dengan datar.

Setelah itu aku tidak pernah bertemu dengannya. Walaupun kami satu sekolah. Tapi kami beda kelas. Jadi kesempatan untuk bertemu hampir tidak ada.

Aku tidak pernah berjalan-jalan ke kelas lain. Seperti yang sering teman-teman lakukan. Aku hanya berada di lingkungan kelas. Makanya aku tidak punya banyak teman aku sulit bersosialisasi. Mungkin karena susahya dapat izin. Kalau mau berkumpul dengan teman.

Satu-satunya tempat yang kukunjungi hanyalah kantin sekolah. Itu pun kadang-kadang saja. Aku lebih suka membawa bekal makan di kelas sendiri. Walaupun uang sakuku lebih dari cukup . Takut tidak higienis kata Mamaku. Jadi setiap pagi Mama selalu membuatkan bekal untukku.

Setelah beberapa bulan baru aku mendengar kabarnya. Dia pacaran dengan Eny cewek yang sering ikut modelling heboh sekali beritanya.

Bimo memang terkenal, dikalangan cewek. Apalagi di seputar sekolahku. Karena dia ganteng. Tapi dia pacaran dengan Eny yang notabene, adalah kakak kelas kami.

"Cinta itu buta, tidak mengenal umur," kata Rima.

"Wah! Seperti mereka yang punya sekolah," cibir Rima.

Ketika melihat Bimo dan Eny datang. Mereka bersama naik motor gede Bimo. Terlihat sangat mesra.

Walaupun aku nanti dekat dengannya. Tapi aku tidak pernah membonceng Bimo ke sekolah. Tapi kalau ikut membolos aku bisa.

"Serasilah... yang satu ganteng, yang satu cantik," sahutku, sambil menggerakan bahu. Langsung menuju kelas. Rima mengikutiku sambil terkekeh.

Dari sekian banyak murid aku cuma bisa akrab dengan Rima. Mungkin karena Rima tinggal dengan Bibinya. Pamannya kerja satu perusahaan dengan Papa. Jadi kami masih satu komplek.

Rima sering ikut aku ke sekolah. Kalau Pamanya tidak bisa mengantarnya. Kami nanti akan berangkat bersama. Dan melewati hari hari bersama.

Tak terasa sudah hampir kenaikan kelas. Aku harus konsentrasi, ini ulangan akhir semester. Untuk kenaikan kelas. Aku tidak mau, kecolongan sedikitpun.

"Harus berjuang sampai akhir," batinku.

Sebenarnya ulangan, bukan momok bagiku. Aku pasti bisa menjawabnya karena aku termasuk siswa yang pintar. Tapi aku tidak mau rangkingku diambil oleh temanku. Salah satu sainganku hanya ketua kelas. Dia adalah Dewi temanku.

Satu persatu soal dapat kujawab dengan mudah. Papaku walaupun keras tapi kalau soal buku dan bahan pelajaran. Semua yang menyangkut soal sekolah. Selalu menyediakan yang terbaik untukku. Semahal apa pun harganya. Kalau menyangkut pelajaran Papaku pasti membelikannya.

"Papa memang the best," kataku dalam hati, sambil tersenyum.

Papa kalau dinas keluar kota oleh-olehnya paling sering buku yg berkaitan dengan pelajaran.

"Nih! Papa belikan buku, cara memecahkan soal matematika," kata Papa.

Aku adalah Kia yang menurut sama Papa saat itu.

Aku tersenyum melihat Papan pengumuman. Rangking ku tetap nomor satu .

"Seandainya, aku bisa masuk sepuluh besar, " gumam Rima, di sebelahku.

"Kau pasti minta hadiah, sama pamanmu, kan?" bisikku, di telinga Rima.

Dia tertawa dan memukulku.

"Kau tahu saja apa yang kupikirkan, Kia!" katanya, sambil tersenyum padaku.

"Liburan kemana?" tanya Rima.

"Kau seperti tidak tahu, Papaku! Mana bisa aku liburan sendiri, tanpa Orang tua," gumamku, sambil menunduk.

Rima tertawa sambil mengejek.

"Terima saja, nasibmu....." Ledek Rima dan lari menjauh.

"Awas kau! " kataku, berusaha mengejarnya.

Tapi dia sudah hilang di ujung lorong kelas.

"Kemana dia? Cepat sekali larinya," kataku, sambil mengatur nafas.

"Memang mau liburan kemana?" tanya Mama, sambil menyiapkan, makan malam.

"Papamu sibuk sekali, tidak bisa diganggu," sambung Mama.

"Masa harus di rumah sih, Ma," kataku, sambil membenamkan wajahku di bantal sofa.

"Ketempat nenek saja ya? Kebetulan tadi bu Joko bilang, Rima mau ketempat Ibunya, jadi bisa sama sama," kata Mama, berusaha membangunkanku.

"Terserah deh!" sahutku, sambil memeluk Mama.

"Yang penting, jangan di rumah," sambungku, Mama membelai rambutku, sambil mengangguk.

** Sampai di sini jangankan berbicara bertemu dengan Bimo pun bisa dihitung dengan jari.

** Sabar ya ceritanya masih pengenalan tokoh, nanti yang serunya belum keluar.

Terpopuler

Comments

Aryani Dinda

Aryani Dinda

itu bukannya masih di sekolah ya Thor kok tiba-tiba dirumah

2021-08-21

0

𝙎𝙞𝙨𝙩𝙚𝙧 ᵇᵉˢᵗ💕

𝙎𝙞𝙨𝙩𝙚𝙧 ᵇᵉˢᵗ💕

up

2021-06-09

0

𝓢𝓸𝓻𝓪𝔂𝓪##𝓐𝔂𝓪

𝓢𝓸𝓻𝓪𝔂𝓪##𝓐𝔂𝓪

UP

2021-06-09

0

lihat semua
Episodes
1 Kejutan
2 Tokoh utama 1
3 Tokoh utama 2
4 Pulang ke Kotaku kelahiranku
5 Liburan yang aku mau
6 Ayo Kita Berteman
7 Hey...Coklat
8 Ulang Tahun Ke 17
9 Pacar Orang
10 Mulai Main Rasa
11 Cukup Seperti Ini
12 Ditembak Adik Kelas
13 Spy Teletubies
14 Perang
15 Andi Datang
16 Guru Les
17 PDKT
18 Sweet Race
19 Teman yang baik
20 Usaha keras Bimo
21 Tumbang
22 Badai setelah pelangi
23 Melepaskanmu
24 Mencoba Move On
25 Takdir
26 Kebenaran
27 Cemburu
28 Camping
29 I Can Fly The Sky
30 You Are Mine
31 Mulai mencair
32 Menikah
33 Aku Pembunuh
34 Healing
35 Bahagiaku Kamu
36 Konflik
37 Memilihmu
38 Berubah
39 Malam Terakhir
40 Menyerah
41 Way Back Home
42 Separuh Normal
43 Pengakuan
44 Realita
45 Just Playing
46 KARMA
47 Dari Hati Ke Hati
48 Bimo Masih Sangat Mencintai Coklat
49 Siapa Miko?
50 Big Zero
51 Menjelang Senja
52 Regret
53 Melukis Bayangmu
54 Win Win Solution
55 Aku Patut Membenci Dia
56 Collapse
57 Menerima Kenyataan
58 Beku
59 I Know
60 Komplikasi
61 Aku dipanggil Mama
62 Angry At Fate
63 Passion For Him
64 Rasa Yang Belum Selesai
65 Reveal Secret
66 Kamus Hidup
67 Pillow Talk
68 We Both Love Her
69 PAMIT
70 He Close his Eyes
71 I didn"t Expect Anything
72 Kebencian itu Musnah
73 Tiga Kali Jatuh Cinta
74 Penglihatan Baru
75 Penjaga Untuk Kia
76 I'm Surprised
77 Noda Hitam Masa Lalu
78 Brother
79 Teka-teki
80 He's My Papa
81 You Lips Are Mine
82 Hit Me
83 Blood is Thicker
84 Pegang Tanganku
85 Aku Lebih Dulu Menyukaimu
86 Anti Mainstream
87 Meet the Perpetrator
88 What Friends Mean to Me
89 Doa Yang Terkabul
90 Fright
91 Pinjam Pelukmu
92 Di Kamu Hatiku Bermuara
93 MAAF
94 Thank You My Man
95 Step By Step
96 Debar Hatiku Milikmu
97 It's Over
98 Don't Want to Lose You
99 Our Time
100 One Step Closer
101 Kamu dan Kenangan
102 Run to You
103 I Have a Love
104 Menebus Waktu
105 Still My Sister
106 Request
107 Longing On
108 DIO
109 Look the Same
110 Menjemput Impian
111 They Say
112 Heart is Saying
113 Promise
114 Selamat Jalan, Ma
115 Crying Inside
116 NEW DAY
117 Should be Me
118 Trik Murahan
119 JANGAN
120 BELIEF
121 Sadgirl
Episodes

Updated 121 Episodes

1
Kejutan
2
Tokoh utama 1
3
Tokoh utama 2
4
Pulang ke Kotaku kelahiranku
5
Liburan yang aku mau
6
Ayo Kita Berteman
7
Hey...Coklat
8
Ulang Tahun Ke 17
9
Pacar Orang
10
Mulai Main Rasa
11
Cukup Seperti Ini
12
Ditembak Adik Kelas
13
Spy Teletubies
14
Perang
15
Andi Datang
16
Guru Les
17
PDKT
18
Sweet Race
19
Teman yang baik
20
Usaha keras Bimo
21
Tumbang
22
Badai setelah pelangi
23
Melepaskanmu
24
Mencoba Move On
25
Takdir
26
Kebenaran
27
Cemburu
28
Camping
29
I Can Fly The Sky
30
You Are Mine
31
Mulai mencair
32
Menikah
33
Aku Pembunuh
34
Healing
35
Bahagiaku Kamu
36
Konflik
37
Memilihmu
38
Berubah
39
Malam Terakhir
40
Menyerah
41
Way Back Home
42
Separuh Normal
43
Pengakuan
44
Realita
45
Just Playing
46
KARMA
47
Dari Hati Ke Hati
48
Bimo Masih Sangat Mencintai Coklat
49
Siapa Miko?
50
Big Zero
51
Menjelang Senja
52
Regret
53
Melukis Bayangmu
54
Win Win Solution
55
Aku Patut Membenci Dia
56
Collapse
57
Menerima Kenyataan
58
Beku
59
I Know
60
Komplikasi
61
Aku dipanggil Mama
62
Angry At Fate
63
Passion For Him
64
Rasa Yang Belum Selesai
65
Reveal Secret
66
Kamus Hidup
67
Pillow Talk
68
We Both Love Her
69
PAMIT
70
He Close his Eyes
71
I didn"t Expect Anything
72
Kebencian itu Musnah
73
Tiga Kali Jatuh Cinta
74
Penglihatan Baru
75
Penjaga Untuk Kia
76
I'm Surprised
77
Noda Hitam Masa Lalu
78
Brother
79
Teka-teki
80
He's My Papa
81
You Lips Are Mine
82
Hit Me
83
Blood is Thicker
84
Pegang Tanganku
85
Aku Lebih Dulu Menyukaimu
86
Anti Mainstream
87
Meet the Perpetrator
88
What Friends Mean to Me
89
Doa Yang Terkabul
90
Fright
91
Pinjam Pelukmu
92
Di Kamu Hatiku Bermuara
93
MAAF
94
Thank You My Man
95
Step By Step
96
Debar Hatiku Milikmu
97
It's Over
98
Don't Want to Lose You
99
Our Time
100
One Step Closer
101
Kamu dan Kenangan
102
Run to You
103
I Have a Love
104
Menebus Waktu
105
Still My Sister
106
Request
107
Longing On
108
DIO
109
Look the Same
110
Menjemput Impian
111
They Say
112
Heart is Saying
113
Promise
114
Selamat Jalan, Ma
115
Crying Inside
116
NEW DAY
117
Should be Me
118
Trik Murahan
119
JANGAN
120
BELIEF
121
Sadgirl

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!