Libur panjang telah usai.Saatnya kembali masuk sekolah.Pengenalan lingkungan sekolah yang baru menjadi agenda wajib bagi murid baru seperti Nasya.
Hari ini Nasya masih mengenakan seragam putih birunya.Ia dan teman seangkatannya harus mengikuti serangkaian acara pengenalan sekolah.Dari pengenalan lingkungan,para guru hingga ke masing masing jurusan.
Saat paling mengesankan adalah saat pengenalan jurusan,dimana setiap kakak kelasnya dari masing masing jurusan menampilkan kemampuannya.Ketika tiba giliran dari jurusan tata boga,Nasya begitu antusias memperhatikannya.
Tangan tangan kakak kelasnya yang telah terlatih begitu terampil menunjukkan bakatnya.Mulai dari proses memasak,penataan meja makan hingga saat penyajian.Memberikan kesan yang kian memantapkan hati Nasya untuk memilih jurusan tata boga.
Bahkan saat tiba waktunya untuk memilih jurusan pun Nasya langsung menjatuhkan pilihan pada jurusan tata boga.Tanpa ada pilihan kedua baginya.Hatinya sunggug yakin bahwa ia bisa masuk di jurusan yang di inginkannya.
"Ya buat adik adik semua,silahkan sekarang menuju lapangan untuk pembagian jurusan"
Cukup lama waktu yang diperlukan untuk mengelompokkan para murid baru sesuai jurusan yang dipilihnya.Namun itu tidaklah mengurangi semangat para murid baru itu.
"Wah,jurusan tata boga tumben banget ya cewenya sedikit"Celetuk seorang murid cewe disamping Nasya.
Nasya pun mengedarkan pandangannya pada kelompok jurusannya.Dan memang hanya terlihat ada sekitar 7 murid cewe di kelompoknya itu.
"Iya ya,tumben banget.Biasanya yang masuk ke tata boga rata rata cewe"kata Nasya
Cewe disebelah Nasya pun mengulurkan tangannya."Hai,kenalan yuk,namaku Isabella"
"Hai juga,aku Nasya".Tak lupa ia menyambut uluran tangan Isabella.
"Kamu anak mana"tanya Isabella
"Rumahku Sa..
Baru saja Nasya ingin menjawab pertanyaan Isabella,namun suara speaker mengalihkan perhatian keduanya.
"Ya adik adik semua,sekarang saatnya pengenalan ke masing masing jurusannya.Tiap jurusan akan dibimbing langsung oleh Kaprodi".
Lalu tiap kelompok jurusan pun berlalu menuju tempatnya masing masing.Kaprodi menjelaskan lebih detail bagaimana visi dan misi yang ada di tiap jurusannya.Tak lupa pula para senior yang terlatih mengikuti dibelakang kelompoknya.
"Baiklah anak anak,demikian sedikit pengetahuan tentang apa saja yang ada di prodi tata boga ini.Selamat datang dan selamat bergabung.Semoga di tempat ini kalian siap membangun karakter sesuai visi dan misi prodi tata boga.Itu saja dari saya,selamat siang semuanya"pamit Pak Kaprodi yang bernama Pak Isnan itu.
"Nah adek adek,sudah jelas kan dengan pengarahan dari Kaprodi kita.Sekarang saatnya isoma.Waktunya 30 menit.Setelah selesai nanti berkumpul lagi disini ya"terdengar arahan dari kakak senior.
"Siap kaakk"
Semuanya membubarkan diri,termasuk Nasya.Saat keluar ruangan Isabella memanggil namanya.
"Nasya,mau kemana?"tanyanya
"Ke musholla Bel,mau ikut ga"sahut Nasya.
"kuy lah,gabut sendirian disini"kata Isabella
"Lha itu banyak temennya"Nasya melirik ke dalam ruangan.Tapi teman temannya memang masih mengelompok.Tentulah mereka belum membaur karena memang baru beberapa hari bersama.Kecanggungan masih begitu kentara.
"Belum akrab Sya,masih kaku"jawab Isabella cuek.
Nasya hanya tersenyum mendengar ucapan Isabella."Wajarlah Bel,kan emang baru berapa hari ketemu.Tapi kamu kok bisa ya akrab ma aku"
"Hahaha,,ga tau juga Sya,btw kamu orange asyik juga kok jadi ya aq ngerasa nyaman aja"tutur Isabella dengan jujur.
Nasya tertawa mendengar ucapan Isabella.
"Kamu ga malu temenan sama aku?Kayanya kita beda jauh deh"lanjutnya.
"Beda apanya?Kamu makan nasi juga kan kaya aku"sahut Isabella dengan cueknya.
Nasya hanya bisa tersenyum."Aku ga mau aja kamu kecewa nantinya kalo temenan ma aku.Kemaren aja pas masih di SMP ga ada yang mau deket ma aku karna aku cuma anak orang miskin Bel"
"Apaan sih Sya,aku ga segitunya juga kali.Temenan ya ga usah mandang kaya apa engga.Selagi aku nyaman ya aku mah oke oke aja"kata Isabella.
"Makasih ya Bel"
"Sama sama Nasya"
Selesai dari mushola Nasya dan Isabella kembali ke ruangannya tadi."Bel,kamu bawa bekal ga?"tanya Nasya
"Ga Sya,ibuk tadi kesiangan jadi ga sempat masak"jawab Isabella
"Sini makan bareng aku aja"ajak Nasya.
"Ga usah Sya,kamu makan sendiri aja ya.Aku ga terbiasa makan siang siang gini soalnya".
"Yakin?pulangnya masih ntar sore lhoo"ujar Nasya meyakinkan.
"Iya Sya,gapapa kok.Lagian aku emang jarang makan siang"tutur Isabella.
"Ya udah deh,aku makan dulu ya"
Isabella menganggukkan kepalanya.Matanya menatap sekitarnya.
"Sya,ga ada cowo yang ganteng ya disini"ujarnya tiba tiba.Membuat Nasya tersedak karenanya.
"uhuk uhuk uhuk"
"Pelan pelan Sya,aku ga bakalan minta"seru Isabella.Diambilnya botol minum lalu diberikannya pada Nasya.
"Kamu bikin aku kaget tau ga"kata Nasya setelah minum."Tu kan banyak cowo gantengnya"
Isabella menggelengkan kepalanya"Ga ada yang menarik minat"sahut Isabella malas.
Nasya terkikik mendengar ucapan Isabella."Sabar dong Bel,lagian kita kan masih baru belum kenal semuanya.Ntar kalo udah kenal pasti ada yang ngelirik kamu"
Belum sempat Isabella membalas perkataan Nasya ada suara terdengar dari depan.
"Waktu isoma sudah habis,sekarang kita akan masuk ke sesi berikutnya"
Rangkaian acara demi acara pun berlanjut,Tanpa terasa masa orientasi telah selesai.Kini Nasya dan teman temannya telah mulai masa pendidikan sesuai jurusan masing masing.
Nasya mengikuti setiap pelajaran dengan sungguh sungguh.Ia tidak ingin membuang waktu dan kesempatan yang ia miliki sedikitpun.
Setiap tugas yang diberikan para pengajar mampu dituntaskannya dengan sangat baik.Meskipun sedikit tertutup namun kebaikan Nasya membuat siapa saja ingin berteman dengannya.Ia bukan tipikal orang yang pelit berbagi ilmu yang ia miliki.Kalau ada temannya yang kesusahan ia akan dengan senang hati membantunya.
Namun ada satu hal yang mulai mengganggu pikiran Nasya dan sedikit membebani hatinya.Di jurusan yang ia ambil tentunya akan sering ada praktik praktik tata boga seperti yang sudah dijabarkan oleh para guru.Dan setiap praktik itu mempunyai beban biayanya sendiri.Apa orangtuanya bisa menanggungnya?Rasanya Nasya harus mencari solusi lain selain bergantung pada orangtuanya.
"Sya,kantin yuk"ajak Isa
Nasya menggelengkan kepalanya."Ga Bel,kamu aja sana"katanya.
"Ga asik ah ke kantin sendirian,kaya orang ilang aja"sahutnya sambil memajukan bibirnya.Pura pura merajuk dia.
"Sama aku yuk Bel"kata Amin.
"Tuh ada temennya,ga sendirian"kata Nasya.
"Yuk lah,laper nih"
Isabella keluar kelas bersama Amin.Di kelas sepi,hanya ada Nasya dan Yani.Sudah seminggu ini Nasya dan Isabella bergaul dengan Amin dan Yani.Mereka gampang menyatu,seakan mereka menjadi teman se genk yang ga terpisahkan lagi.
"Kenapa ga keluar Sya"tanya Yani.
"Gapapa Yan,lagi males aja"sahut Nasya"Kamu juga kenapa ga ikut ke kantin?"
Yani hanya tersenyum tipis.Ia berpindah duduk ke samping Nasya."Kamu lagi ada yang dipikirin ya?"tanyanya.
"Kok tau,kamu cenayang ya?"tanya Nasya menyelidik.
"Ha ha,muka kamu itu ga bisa bohong Sya,keliatan banget tu lagi suntuk"ujar Yani"mikirin apa sih"
"Biasa lah Yan,mikirin gimana caranya bisa bantu ortu aku"kata Nasya sendu.
"Trus kamu mau bantu kaya gimana Sya,kan kita juga masih sekolah ini"
"Kayanya aku bakalan cari kerja part time Yan.Apa ajalah yang penting bisa buat bantu bantu biaya sekolah aku"kata Nasya.
"Mau kerja apa?"tanya Yani.
"Senemunya aja ntar,yang penting yang bisa dikerjain sepulang sekolah.Bantuin nyari ya Yan"pinta Nasya.
"Iya deh,ntar kalo ada info aku kabarin.Jangan lupa traktirannya tapi"serunya
"Hadeeeeh,kerjaannya aja belom dapet udah pasang pajek"sungut Nasya.
Yani tertawa melihat wajah memberengut Nasya.Ia tau Nasya ga akan marah dengan perkatannya.
"Woiii,ngomongin apa sih asik banget gitu"seru Isabella.
Yani menghentikan tawanya lalu menoleh ke arah Isabella yang sudah kembali dari kantin bersama Amin.
"Kepo"sahut Nasya santai.
Pletaakkk
"Auuuuw!!Sakit ogeb"teriak Nasya.
"Makanya ditanya baik baik tu balesnya yang enak.Sakit kan kena jitak ma Sabel"kata Amin.
"Iya,sakit banget jitakan Sabel sableng.Tenaganya kaya cowo"kata Nasya seraya meringis mengelus jidatnya.
"Wajarlah lah,kelakuan tomboi gitu"sahut Yani.
"Biar tomboi tapi gue cewe sejati"kata Isa songong.
"Apa iya,sini coba liat"tantang Amin.
"Ayo sini kalo berani"kata Isa.Ia berakting seakan akan ia ingin membuka bajunya.
Nasya dan kedua temannya tertawa melihat kekonyolan Isabella.Diantara mereka memang Isabella yang memiliki selera humor paling tinggi.Banyolannya seringkali menjadi hiburan tersendiri bagi Nasya and the genk.
Begitulah awal masa sekolah Nasya.Satu keberuntungan baginya bertemu dengan teman satu genk nya.Mereka yang notabene anak dari keluarga yang berada mau berteman dengan Nasya yang berasal dari keluarga kurang mampu.Tanpa memandang status,mereka tetap menganggap Nasya sahabat.
****************
"Baik anak anak,pembelajaran hari ini sampai disini dulu.Jangan lupa persiapkan diri untuk mulai praktek minggu depan"kata Pak Hari mengakhiri pelajarannya.
"Siap paaakkkk"
"Nasya,tolong bawakkan buku tugasnya ke ruangan saya"kata Pak Hari lagi.
"Baik pak"jawab Nasya.Iapun mengambil tumpukan buku tugas di meja depan dan segera mengikuti gurunya itu menuju ruangannya.
"Sya,kalo praktek minggu depan hasilnya bagus bapak berencana untuk membuat kelompok khusus.mungkin nanti bisa digabung juga sama kakak kelas"kata Pak Hari.
"Sepertinya bagus Pak,bisa memotivasi kami untuk lebih baik lagi"balas Nasya sopan.
"Iya,jangan lupa persiapkan diri baik baik"
"Iya pak"
Sesampainya diruangan Pak Hari Nasya langsung meletakkan buku ditempat yang ditunjuk Pak Hari.Ia lalu berpamitan kembali ke kelasnya.
Melewati ruang kelas yang berjejer bersih dan rapi.Di depan kelas ada taman yang cukup asri.Pohon yang rindang menjadi peneduh kala cuaca terik.Menjadi tempat pilihan untuk bersantai sejenak saat istirahat.
Bruukkk
"Aauuu"pekik Nasya.Bokongnya mendarat sempurna di lantai setelah ia bertubrukan dengan seseorang.
"Sakiiit"lirihnya
Tiba tiba sebuah tangan terulur di depan wajahnya.Nasya mendongakkan kepalanya ingin tahu.
"Kak Regan"serunya.
"Makanya kalo jalan jangan sambil melamun.Sini aku bantuin"kata Regan.
Regan menarik tangan Nasya untuk berdiri."Ngelamunin apa sih?"tanyanya.
"Eh,enggak kok kak"sahut Nasya mengelak.
"Gan,buruan elah,malah ngecengin cewe"seru teman Regan si Aldi.
"Iya bentar"sahut Regan."Duluan ya Sya,hati hati kalo jalan,jangan ngalamun lagi"pamitnya.
Nasya hanya tersenyum sambil mengangguk.Matanya masih mengikuti langkah Regan hingga hilang dari pandangannya.
"Manis"batinnya.
"Eh,apaan sih.Ga boleh macem macem Sya.Sadar diri.Mimpimu masih jauh"katanya lirih.Tanpa ia sadari bahwa sebuah rasa yang lain sebenarnya sudah menghampiri hatinya bersamaan dengan pertemuannya tadi.Sebuah rasa yang menjadi sebuah kisah tersendiri dalam perjalanan hidupnya.
Dan di SMK Bina Bakti inilah awal dari semua kisah hidup Nasya yang penuh liku.Juga awal kisah cintanya yang sedikit rumit.Dan semua yang sudah digariskan menjadi jalan hidupnya,tidaklah mungkin dapat ia rubah.Ia hanyalah sang pemeran yang hanya harus memerankan setiap kisah dengan begitu epiknya.Tanpa bisa merubah setiap adegan hidup yang ada.Karena hanya Sang sutradalah yang berhak menentukan jalannya yaitu Sang Maha Kuasa.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Pie Yana
who is regan?, apakah dia bakal jd tokoh cwo untuk nasya?
2024-03-16
0