Hari demi hari terasa cepat berlalu.Kini Nasya sudah hampir 2 bulan menjadi bagian dari prodi tata boga.
Setiap pelajaran baru menjadi motivasi tersendiri bagi Nasya untuk menggapai mimpinya.
Namun satu permasalahan masih mengganjal dihatinya.Biaya.Hanya permasalahan biaya yang ia anggap berat karena ia berasal dari keluarga kurang mampu.
"Aku harus cari kerja sampingan kemana.Ga mungkin aku berdiam diri kaya gini terus"batinnya.
"Woi,ngelamun aja"seru Isa membuyarkan lamunan Nasya.
Nasya menghela nafas berat.
"Mikirin apa sih"tanya Isa
"Bingung Bel,mau nyari kerja sampingan kemana lagi"jawab Nasya.
Isa menatap Nasya sendu.Ia pernah menawarkan bantuan pada Nasya untuk membayarkan biaya praktiknya namun ditolak mentah mentah oleh Nasya karena tak ingin menjadi beban bagi orang lain.
"Sabar ya,ntar aku bantuin nyari lagi"hibur Isa
Nasya tersenyum."Makasih ya,you are my best friend"
"Isabella doang nih,,kita kita engga"seloroh Amin yang tiba tiba datang sama Yani.
"Semuanya deh,we are best friend forever"kata Nasya.
Mereka terkekeh bersama.Yah,persahabatan yang baru sebentar terjalin itu nyatanya sudah sangat erat.Udah kaya sodara aja antara satu dan yang lain.
"Kantin yuk,haus nih"ajak Yani
"Ayo"seru Isa.
"Kalian aja deh,aku engga ikut"tolah Nasya halus.
"Ada kita kita dan kamu ga boleh nolak"seru Isa.
Tanpa basa basi Amin langsung menyeret Nasya.Mereka tau alasan Nasya ga ikut ke kantin.
"Santai aja Sya,kamu bukan orang lain buat kita"hibur Amin.
Nasya hanya tersenyum.Ia beruntung memiliki teman yang begitu care pada keadaannya.Tapi ia juga malu harus selalu menyusahkan para sahabatnya itu.Nasya memang tak pernah mau jajan karena ia memang tak punya uang jajan.Kalopun ia diberi uang jajan akan ia simpan untuk biaya praktik nanti.
"Pesen apa nih?"tanya Yani
"Es jeruk"jawan Isa
"Aku es boba aja"kata Amin
"Nasya samain aku aja Yan"seru Isa
Yani mengacungkan jempolnya sambil berlalu ke arah ibu kantin.
Nasya menatap ke arah ibu kantin yang terlihat sangat sibuk.Maklum lah,jam istirahat yang sebentar memang dimanfaatkan para murid untuk sekedar menghilangkan lapar dan dahaga.
Nasya tergerak mendekati ibu kantin.Entah kenapa hatinya terpanggil untuk mendekat.
"Aku kesana bentar ya"pamit Nasya pada sahabatnya.
Setelah sampai di dekat ibu kantin,Nasya melihat tumpukan piring mangkuk dan gelas yang menumpuk.
"Repot banget ya bu?"tanya Nasya pada ibu Suminem,ibu kantin.
"Iya neng,yang biasa bantuin ibu udah berhenti jadi ga ada yang nyuci piring"jawab ibu kantin.
"Apa boleh aku bantuin bu"tanya Nasya menawarkan diri.
"Apa neng ga malu?"tanya bu Sumi
"Engga bu,udah biasa kerjain kaya gini"jawab Nasya.
"Ya udah ga papa kalo si neng mau"kata ibu kantin.
Nasya tersenyum senang.Ia lalu menuju tumpukan piring kotor.Dalam sekejap saja tumpukan itu sudah hilang berganti dengan susunan yang bersih dan rapi.
"Namanya siapa neng?"tanya bu Sumi
"Nasya bu"jawabnya sopan.
"Udah biasa ngerjain beginian ya neng"tanya Bu Sumi.
Nasya mengerutkan keningnya heran"Kok ibu tau"tanyanya.
"Kamu kerjanya terampil,seperti sudah biasa ngerjainnya"terang Bu Sumi.
Nasya tertawa renyah."Iya bu,saya emang udah sering ngerjain kaya gini.Sering disuruh tetangga buat nyuci piring,baju sama setrika bu"
"Wah,rajin kamu ya"puji Bu Sumi."Kebetulan di rumah saya juga ga ada yang bantuin,apa kamu mau bantuin di rumah juga?"
Tentu saja ini membuat Nasya kaget"Beneran boleh bu"tanya Nasya kurang yakin.
Bu Sumi tersenyum."Iya,kamu juga bisa membantu disini kalo kamu mau"lanjutnya.
"Alhamdulillah,terima kasih bu,saya memang lagi nyari kerja sampingan bu"ucap Nasya.
Bu Sumi tersenyum mendengar ucapan Nasya.
Tanpa disuruh lagi Nasya segera membereskan piring kotor yang masih tersisa.
Sementara di kantin depan.
"Nasya mana sih"kata Isa.Ia celingukan mencari Nasya.
"Masih di belakang kali,kan tadi bilang mau ke belakang"kata Amin.
"Ya kali di kantin belakang lama gini,mau ngapain coba"sela Yani.
Isabella dan Amin hanya menggendikkan bahunya.
Tiba tiba suasana kantin menjadi ramai saat segerombolan cowo masuk ke kantin.Riuh terdengar di seantero kantin.
Rupanya sang idola sekolah masuk ke kantin bersama kawanannya.Ada Regan cs.
"Kak Regan masuk aja langsung heboh ya"seru Isa.
"Wajar lah,kan emang bintang sekolah dianya"kata Amin.
"Kak Dani ganteng juga ya"kata Yani
"Laah,bilang aja kamu naksir kak Dani"ledek Amin.
Amin dan Isa tertawa meledek Yani,tapi yang diledek hanya tersenyum sambil terus menatap punaannya.
Sementara segerombolan cowo itu mencari tempat duduk.Dan tanpa diduga mereka duduk disebelah meja Isa cs.
"Aku mau pesen es teh ah"kata Dani
"Samain aja Dan"seru Regan
Dani hanya mengangguk.Ia bergegas memesan es teh untuknya dan keempat temannya.
Namun sudut matanya menyipit saat melihat Nasya sedang mencuci piring.Lalu iapun menghampirinya.
"Nasya"panggilnya.
Yang dipanggil pun segera menoleh ke arahnya.
"Ngapain kamu"tanyanya.
"Eh mas Dani,ini aku lagi bantuin Bu Sumi nyuci piring"jawab Nasya.
"Ckk"Dani hanya berdecak.Otaknya sudah bisa mencerna apa yang dilakukan Nasya karena ia memang sudah tau seluk beluk tentang Nasya.
"Mas Dani ini es tehnya"kata Bu Sumi.
Dani menerima senampan es teh itu lalu meninggalkan Nasya tanpa bersuara lagi.
"Kamu kenal sama Dani?"tanya Bu Sumi pada Nasya.
"Iya bu,kami tetanggaan"jawab Nasya.
Bu Sumi hanya menggangguk saja.
"Bu ini sudah selesai semuanya,saya pamit ke kelas dulu ya bu"kata Nasya.
"Iya neng,jangan lupa nanti sore ke rumah ya.Tau kan rumah ibu,itu yang di seberang jalan depan sekolah"kata Bu Sumi.
"Iya bu,Nasya tau kok"kata Nasya.Ia pun berlalu menghampiri temannya.
"Darimana Sya?"tanya Isa
"Bantuin ibu kantin"jawab Nasya santai.Ia menyeruput es jeruk yang disodorkan Amin.
"Ntar pulang sekolah kerumahku ya"kata Yani.
Amin dan Isa mengacungkan jempolnya tanda setuju.
"Maaf ya aku ga bisa ikut"kata Nasya
"Why?"tanya Isa
"Aku udah nemu kerjaan,insyaallah mulai nanti sore aku udah bisa kerja"jawab Nasya.
"Ga asyik dong ga ada kamu"kata Yani.
"Di asyikin aja,tolong jangan jadiin aku beban ya"pinta Nasya
"It's ok,but next time ga ada penolakan lagi"seru Amin.
Nasya menautkan jempol dan telunjuknya membentuk huruf o.Ia lalu memajukan tangannya yang menggenggam.Ketiga temannya pun menyambutnya untuk toast.
"We are friend forever"seru mereka kompak.
Kekompakan Nasya cs ternyata mengundang perhatian Regan and the genk.Serempak mereka menolehkan kepala ke arah meja Nasya.
"menarik"batin Regan.
Sementara Dani hanya mendengus.Ia masih kesal lantaran tau Nasya membantu ibu kantin.
"Teman yang solid"celetuk Bayu.
"Asal jangan elo embat aja"sahut Tristan.
"Shuutt"bisik Agri.Tangannya menyikut Bayu dan Tristan,lalu matanya menunjuk pada Regan dan Dani.Membuat mereka mengikutinya.Mereka terkekeh melihat mata Regan dan Dani sama sama tertuju pada sosok Nasya.
"Elaaah,kalo naksir langsung embat aja,ga pake lama"ledek Bayu.
"Nanti lah,terlalu dini kalo sekarang"sahut Regan.
"What???"kaget mereka serempak.
"Serius loe?"tanya Aqri heran.Selama sahabatan mereka terjalin,mereka tau kalo Regan selalu menolak cewe yang naksir padanya.Tapi kali ini,what happen guys?
Sementara Regan hanya tersenyum tipis."Gue udah demen dari pertama ketemu tu cewe"ungkapnya jujur.
"Kapan loe ketemu Nasya?"tanya Dani.
"Loe kenal dia?"Regan malah balik tanya ke Dani.
"Tetanggaan ma gue dia"jawab Dani.
"Kalo emang jodoh ga kemana emang Re.Tapi kayanya loe bakalan saingan tu ma Dani"sahut Bayu
"Saingan ma gue?maksud loe?"tanya Dani bingung.
"Yaelah,ga usah sok bingung lo,Dari tadi kan loe mantengin dia juga"kata Tristan.
Dani menghela nafas pelan.Ia tau maksud sahabatnya.
"Gue kasihan aja ma Nasya.Dia harus berjuang keras untuk bisa sekolah disini.Tadi aja gue lihat dia bantuin Bu Sumi di belakang.Kalo mau saingan bukan sama gue,tapi sama sepupu gue.Dia udah lama deketin Nasya tapi ga pernah bisa"ungkap Dani
"Alasannya?"tanya Aqri.
"Pengen fokus sekolah,ga pengen pacaran dulu.Dia punya mimpi yang pengen dia dapetin dulu"jawab Dani.
"Gadis yang unik.Gue semakin tertarik sama loe Sya"batin Regan.Matanya masih asyik menatapi kepergian Nasya cs dari kantin.Senyum Nasya mampu menyihir belahan hatinya yang selama ini ia biarkan kosong tak terisi.
"Jaman sekarang cewe kaya gitu kayanya cuma ada di dunia halu aja ya"kata Tristan.
"Tapi di depan kita nyatanya ada juga.Gue tau persis gimana keadaan Nasya dan keluarganya.Masih terbilang jauh dari kata cukup.Dia masuk kesini aja lewat jalur beasiswa.Dirumah dia sering jadi buruh cuci biar bisa bantu ortunya"terang Dani.
"Sejauh itu ya loe kenal dia"ucap Regan.Ada nada cemburu yang tersirat.
Dani tersenyum."Deket banget sih engga.Setya yang sering cerita.Gue udah anggep Nasya kaya sodara gue"ujarnya.
"Setya?sepupu loe"tanya Tristan.
Dani hanya mengangguk."Saingan lo berat kalo mau dapetin Nasya"kata Dani pada Regan."Selama ini juga cuma Setya yang deket sama Nasya"lanjutnya.
"Udah jadian?"tanya Regan.Dani menggelengkan kepala sebagai jawaban.
"Itu artinya masih ada kesempatan kan.Gue bakal deketin Nasya"ungkap Regan.
"Nah,lo bakal dukung mana Dan,sepupu loe apa sahabat loe"kata Bayu.Dani pun hanya menggendikkan bahunya.
"Semenarik apa sih tu cewe sampe bisa bikin seorang Regan membuka hatinya"kata Aqri.
Mereka pun terdiam membenarkan apa kata Aqri.Salut pada sosok Nasya.Bahkan seorang Regan yang tertutup pun bisa langsung terpesona pada pertemuan pertama.
"Cabut guys,udah mau bel"Kata Regan.Serentak mereka berdiri meninggalkan kantin setelah membayar pesanannya.Meninggalkan rasa penasaran akan sosok bernama Nasya.
******
Usai pelajaran berakhir,Nasya segera bergegas untuk ke rumah Bu Sumi.Namun tangannya ditahan oleh Yani saat ia sampai di depan kelas.
"Buru buru amat mau kemana"tanya Yani.
"Aku mau ke rumah Bu Sumi"jawab Nasya.
"Ibu kantin?"tanya Yani lagi.Nasya pun mengangguk.
"Aku bantu bantu di rumahnya,jadi maaf ya kalo ga bisa ikut ngumpul"kata Nasya penuh sesal.
Yani hanya mengangguk.Bagaimanapun keadaan Nasya memang berbeda dengannya maupun Amin dan Isa.Ia tak bisa memaksa Nasya ikut."Hati hati ya,lain kali harus bisa ikut"katanya.
Nasya tersenyum lalu menganggukkan kepala."Thank you so much.Doain aku bisa ngelewatin ini semua ya"kata Nasya.Ia pun berlalu seraya melambaikan tangannya pada ketiga sahabatnya.
Dirumah Bu Sumi,Nasya di beri kegiatan yang lumayan banyak.Namun ia tak mengeluh.Ia sudah terbiasa dengan pekerjaan rumah.Setelah mencuci baju dan bersih bersih rumah,iapun membantu Bu Sumi menyiapkan menu masakan yang akan dijual di kantin sekolah esok hari.
"Orangtuamu kerja apa Sya?"tanya Bu Sumi
"Bapak cuma kuli bangunan bu,kalo emak buruh serabutan"jawab Nasya.
"Saudaramu berapa"tanya Bu Sumi lagi
"Adek saya satu bu,sekarang kelas 5 SD"
Percakapan keduanya terjadi begitu akrab.Tanpa disadari hari sudah sore.Jam sudah menunjukkan pukul 16.00.
Nasya menghampiri Bu Sumi untuk segera berpamitan.
"Bu,saya mau pamit pulang"kata Nasya"Terima kasih bu sudah memberikan kesempatan saya untuk membantu ibu"lanjutnya.
"Eh iya,tunggu sebentar."kata Bu Sumi.Ia bangkit dari duduknya dan mengambil tas di atas meja.
"Ini upah kamu hari ini.Jangan lupa besok kesini lagi ya buat setrika baju yang tadi kamu cuci,soalnya suami saya suka marah marah kalo bajunya ga disetrika"katanya seraya mengangsurkan uang 50ribu pada Nasya.
"Tapi ini terlalu banyak bu"kata Nasya sungkan.
"Kan sama upah kamu dikantin tadi.Udah ambil,kalo ga ada kamu juga saya tadi keteteran"kata Bu Sumi.
Akhirnya Nasya menerimanya.Bahkan Bu Sumi juga memberikan bungkusan berisi lauk pauk untuknya.Airmatanya lolos begitu saja melihat kebaikan Bu Sumi.
"Terimakasih banyak bu,Ibu baik sekali.Semoga Ibu sekeluarga sehat selalu dan diberi rejeki yang berlimpah"kata Nasya tulus.
"Ini rejeki buat kamu Sya,kamu anak yang baik dan rajin.Semoga apa yang kamu impikan bisa terwujud"balas Bu Sumi.
Nasya segera pamit karena hari semakin sore.Ia takut ketinggalan bus.
Nasya sedikit lega.Hari ini ia sudah mulai dapat penghasilan.Setidaknya untuk ongkos dan biaya praktikum ia tidak harus meminta kepada ortunya.Dan ia pun bisa mulai menabung untuk mewujudkan keinginannya.Ia masih harus bekerja lebih giat lagi karena perjuangannya baru saja dimulai.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 40 Episodes
Comments
Pie Yana
salut sama perjuangan nasya, hebat juga bisa membuat seorang regan tertarik padanya
2024-03-16
0