Sekolah Baru

Setelah melalui serangkaian acara,maka Nasya dan teman temannya dinyatakan lulus.Drama perpisahan pun terjadi.Tawa dan airmata menjadi pengiring termanis saat perpisahan.Pelukan dan jabat tangan pun menjadi salam terhangat.Berharap esok masih ada lagi pertemuan yang penuh kenangan.

Meninggalkan tempat lama menuju tempat baru.Bersiap mengukir sejarah menoreh masa depan.Mengukir impian dalam buliran asa yang berbalut semangat.Mengenggam asa bertaburkan doa.Semoga masa depan menjadi lebih indah.Seindah lembayung senja yang membentang indah di ufuk barat bumi ini.

Nasya berdiri sejenak di depan sebuah gerbang megah.Matanya menatap bangunan indah yang ada di depan matanya.Beribu ribu syukur ia panjatkan dalam hati.Akhirnya ia bisa menapakkan kakinya di tempat ini.Tempat yang begitu ia ingini.SMK Bina Bakti.

Nasya berlalu dari keterpakuannya.Ia masuk melewati gerbang megah itu.Dihampirinya pos satpam yang ada di depannya.

"Pak maaf mau tanya,tempat pendaftarannya disebelah mana ya pak"tanya Nasya dengan sopan.

"Oh sebelah sana dek.Dari sini lurus terus belok kanan.Nanti disebelah kanannya ada 2 gedung.Adek masuk aja ke gedung yang sebelah kanan"jelas pak satpam.

"Ooh,iya pak.terimakasih ya pak"balas Nasya.

"Sama sama dek"

Nasya berjalan mengikuti arahan pak satpam tadi.Tidak sulit baginya menemukan ruangan yang dicarinya.

"Ada yang bisa dibantu dek"tanya seorang siswi bersegaram putih abu abu dengan sopan.Sudah pasti ia adalah bagian dari panitia penerimaan siswa baru.

"Iya kak,ini saya mau daftar sekolah disini"balas Nasya tak kalah sopannya.

"Iya dek.Ini silahkan diisi dulu formulirnya lalu silahkan dilengkapi berkasnnya.Silahkan adek mengisinya disebelah sana"kata kakak panitia tadi sambil menunjuk tempat untuk mengisi formulir.

"Baik kak,terimakasih"

Nasya beranjak menuju tempat yang disediakan.Dengan tenang diisinya formulir pendaftaran itu.Dibukanya tas yang ia gendong dipunggungnya untuk mengambil berkas yang ia perlukan.Tak lupa juga ia selipka berbagai piagam yang pernah ia terima agar memudahkan ia untuk bisa diterima melalui jalur beasiswa.

Setelah berkasnya siap iapun kembali bernjak dari duduknya.Dihampirinya kakak panitia.

"Kak.ini formulirnya sudah selesai di isi"kaya Nasya seraya menyerahkan berkas ditangannya.

"Iya dek.Terimakasih udah daftar sekolah disini.Untuk pemberitahuan penerimaannya silahkan menunggu dulu,akan ada pemberitahuan selanjutnya melalui whatsapp"

Nasya mengangguk paham dengan penjelasan panitia.Ia pun berlalu meninggalkan ruangan itu.Sesampainya di depan ruangan ia berhenti sejenak.Ditatapnya lingkungan sekolah itu.Disini esok ia akan merajut mimpi.

***********

Nasya menatap kerumunan di depannya.Hari ini adalah pengumuman penerimaan siswa baru.Ia sudah sampai di SMK Bina Bakti sejak tadi.Sejak pengumuman terpajang di papannya,siswa yang sudah mendaftar langsung mengerumuninya.Nasya mengurungkan niatnya untuk ikut maju.Ia memilih menunggu hingga tak lagi berdesakan.

"Ga ikut maju dek?"tanya seseorang pada Nasya.

Nasya tersenyum lalu menggelengkan kepalanya."Nanti aja kak,males kalo harus desakan kaya gitu"

"O ya,kenalin,aku Regan"katanya sambil mengulurkan tangannya.

"Aku Nasya kak"

"Semoga diterima disini ya.Semoga betah juga sekolah disini"kata Regan setelah jabatan tangan mereka terlepas.

"Iya kak,makasih"kata Nasya.

"Kalo ada apa apa bisa tanya aku.Aku di ruang penerimaan kemarin".kata Regan.Ia pamit meninggalkan Nasya saat seorang temannya meneriaki namanya.

Nasya menhampiri papan pengumunan saat terlihat kerumunan mulai berkurang.Ditelitinya deretan nama nama itu untuk mencari namanya.Wajahnya memasam ketika namanya tak ia temukan hingga deretan terakhir.Namun wajahnya kembali cerah saat ia membaca di kertas terakhir yang tertempel.

Nasya begitu bahagia.Namanya tertera di jalur penerimaan melalui beasiswa.Hanya ada 10 siswa yang terpilih dan ia menjadi salah satunya.Baginya ini awal yang bagus untuk perjuangan mimpinya.

"Nasya,gimana?ketrima ga?"sebuah suara menyapa Nasya saat akan memasuki ruang penerimaan untuk mengambil berkas daftar ulang.Nasya menoleh dan mendapati Regan didepannya.

"Alhamdulillah kak aku diterima"kata Nasya.

"Selamat ya.Semoga betah disekolah ini"kata Regan."Mau ambil formulir daftar ulang ya"

Nasya hanya mengangguk.Ia mengikuti langkah Regan menuju ruang penerimaan.Ia lalu menerima formulir yang diberikan oleh Regan.

"Gebetan baru Gan?"sebuah suara mengusik pendengaran Nasya.Ia menatap sang empunya suara lalu beralih menatap Regan.

"Engga kok.tadi sempet kenalan aja di depan"kata Regan.

"Ooh,kirain gebetan baru.Tak kirain udah move on dari Tika"

Nasya yang mendengarnya hanya tersenyum kikuk."Gebetan apaan,kenal juga baru aja tadi"batinnya.

"Ga usah didenger omongan mereka Sya,mereka emang suka usil gitu"kata Regan.

Nasya menganggukkan kepalanya seraya tersenyum tipis.Tubuhnya berbalik melangkah keluar ruangan setelah permisi pada Regan.

Bruk!

Nasya mengaduh saat bahunya menabrak seseorang."Maaf kak aku ga sengaja"katanya

"Iya gapapa"balas orang itu."Aku juga minta ma..."

"Loh,Nasya!Ngapain kamu disini?"tanyanya.

"Eh,mas Dani,ini mas aku habis ngambil formulir daftar ulang.Mas Dani jadi panitia juga ya"kata Nasya.

"Engga kok.Tadi habis dari kantin"kata Dani."Ketrima kan Sya?"tanyanya

"Alhamdulillah mas ketrima"jawab Nasya.

"Syukurlah.Berarti jauhan dong sama Setya"kata Dani.

"Emang Setya ga jadi masuk sini mas.Katanya kan mau ambil perhotelan"tanya Nasya.

"Ga jadi Sya,budhe nyuruh Setya ambil jurusan otomotif makanya Setya ga jadi masuk sini".kata Dani."Kecewa ya jauhan ma Setya"goda Dani.

"Iih apaan sih mas,siapa juga yang kecewa,orang kita cuma temenan"kata Nasya mengelak.

"Kasian tu anak Sya,udah lama naksir kamu"ujar Dani.

Sementara Nasya tersenyum kikuk mendengar ucapan Dani."Maaf ya mas,tapi Nasya beneran ga ada rasa.Lagian Nasya masih kecil,pengen belajar dulu biar bisa nyenengin emak sama bapak dulu"ungkapnya.

"Iya Sya,aku tau.Perasaan emang ga bisa dipaksa kan"balas Dani

"Iya mas,aku balik dulu ya mas"pamit Nasya

"Hati hati Sya"

Nasya tersenyum ramah seraya melambaikan tangan pada Dani.Tanpa Nasya sadari ada sepasang mata yang memperhatikan obrolannya dengan Dani."Rupanya kamu akrab dengan Dani.apa kalian lebih dari sekedar teman"tanyanya pada dirinya sendiri.

***********

Nasya meletakkan mushafnya di atas meja belajarnya.Sudah menjadi kegiatan rutinnya membaca kitab suci sehabis sholat isya.Hal kecil yang sudah dibiasakannya sejak neneknya masih hidup.

Melalui lantunan doanya,Nasya memohon ampunan dan pertolongan pada Sang Maha Kuasa.Harapan besar untuk bisa merubah nasib menjadi lagu merdu yang mengalun di setiap doanya.Keinginan terbesarnya bukanlah pada dunia ataupun kemewahan.Melainkan bisa menjamin kehidupan orangtuanya.Membahagiakan di setiap sisa waktu yang dimiliki orangtuanya.

Melihat kerasnya perjuangan orangtuanya hatinya begitu perih.Apalagi saat mendengar emak dan bapaknya mengeluhkan sakit pinggangnya,airmatanya sering lolos begitu saja.Ia memang gadis yang baru berumur 16 tahun,tapi kerasnya kehidupan yang ia jalani membawanya pada kedewasaan hidup.Disaat temannya asyik bermain main,ia sibuk bergelut dengan pekerjaan rumah menggantikan emaknya.

"Mba Nasya,besok sekolah engga"tanya adiknya Ayuna.

"Engga Na,emangnya kenapa"Nasya balik bertanya.

"Besok pengambilan rapor mba,tapi kayanya emak sama bapak ga bisa ngambilin.Diwakilin mba Nasya aja ya"pinta Ayuna

"Kamu udah bilang emak belum"tanya Nasya

"Udah mba,tapi katanya emak besok masih nanem padi,mau pamit ga enak katanya bibit padinya udah disiapin"

"Ya udah besok mba ambilin,jangan sedih dong.Tambah jelek tu mukanya"katanya menggoda adiknya.Ia tau kesedihan adiknya,karenanya sebisa mungkin ia menghibur adiknya.

"Iiih mba Nasyaaa"Ayuna pun merajuk.Bibirnya meruncing mendengar ledekan kakaknya.Wajahnya yang imut menjadi lebih lucu hingga mengundang tawa Nasya.

"Udah bobok sana,besok bangun pagi"perintah Nasya pada adik semata wayangnya.Tanpa banyak bicara Ayuna menuruti kata kakaknya.Matanya memang sudah mengajaknya berlayar ke pulau kapuk.Tak lama sudah terdengar dengkuran halus dari mulutnya."Dasar *****"dengus sang kakak.

Sesaat setelah adiknya tidur Nasya beranjak keluar kamar.Disusulnya emaknya yang berada di depan tv.

"Capek banget ya mak"kata Nasya.Diraihnya kaki emaknya lalu dipijatnya.Sudah menjadi kebiasaan emaknya saat malam hari memijat kakinya.Bahkan kadang saking capeknya kaki emak terlihat bengkak.

"Lumayan Sya.Tadi ada panggilan ngangkut gabah hasil panen dari sawah abah Arip"kata emak.

"Maaf ya mak,Nasya belum bisa bantuin emak tadi"sesal Nasya.

"Gapapa Sya,kan emang emak kerjanya gitu.Gimana daftar ulang kamu"tanya emak.

"Alhamdulillah mak lancar.Untuk biaya masuknya tinggal bayar 300ribu aja mak.Lainnya gratis karna Nasya ketrima di jalur beasiswa"jawab Nasya.

"Alhamdulillah,sisanya besok minta bapak ya.Udah disiapin sama bapak"

"Iya mak,lha bapaknya kemana mak?"tanya Nasya saat sadar ia tak melihat bapaknya dari tadi.

"Bapak lagi rutinan rt,ini kan udah mau agustusan.katanya agustus nanti mau ada banyak lomba"jawab emaknya.

"Wah asyik dong mak.Kan emang udah lama ga ada tontonan mak"seru Nasya

"Iya Sya,lumayan buat hiburan rame rame"kata emak."Udah Sya,udah enakan.emak ngantuk mau tidur"

"Iya mak"

"Jangan lupa besok minta uangnya ke bapak pagi pagi sebelum bapak berangkat kerja"kata emak mengingatkan.

"Iya mak"

Setelah emak beranjak memasuki kamarnya,Nasya pun ikut beranjak setelah mematikan televisi.Sebelum ke kamar ia juga memastikan kunci pintu belakang rumahnya.Sedang pintu depan ia biarkan tetap tertutup rapat tanpa menguncinya karena bapaknya belum pulang.

Terpopuler

Comments

☆White Cygnus☆

☆White Cygnus☆

waah bagus kak.

2024-03-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!