SAMPAI DI TEMPAT KERJA

Setelah menempuh perjalanan yang cukup panjang dan memakan waktu. pak Akmal memberi tahuku bahwa kami telah sampai.

ku lihat sebuah gedung yang begitu kokoh nan indah dengan beberapa hiasan tanaman yang membuatnya begitu rindang.

gedung yang memiliki tiga lantai tersebut begitu indah dan bagus di pandang.

ku lihat pak Akmal nampak menghubungi seseorang dari telpon genggam nya. dan tak lama seorang wanita yang ku perkirakan berusia lebih tua dari ku keluar dari dalam gedung tersebut.

"Assalamualaikum" ucap wanita tersebut.

"Waalaikumusallam" jawab ku dan pak Akmal.

"Ini yang mau kerja wa?" tanya wanita itu pada pak Akmal.

"Iya, namanya Mila," jawab pak Akmal.

"Hai, aku Nuri" ucap wanita tersebut sembari mengulurkan tangan nya.

"Mila" jawabku seraya menyambut tangan nya.

"Uwa mending tunggu di Mes nya Nuri, sini berkas nya biar Nuri berikan pada pihak HRD" ucap nya.

"Ini, jadi uwa nunggu di mana?" jawab pak Akmal.

"Uwa tunggu di sana masuk saja tak apa" ucap Nuri seraya menunjuk satu bangunan.

"Ya sudah, uwa tunggu di sana terus Mila bagaimana?" jawab pak Akmal.

"Mila biar ikut bersama Nuri bertemu HRD nya, Ayo Mil" ucap Nuri sembari menggandeng tanganku.

aku pun berjalan mengikuti langkah Nuri,

hingga kami tiba di sebuah ruangan yang terdapat tiga meja yang terdapat komputer di sana.

"Kamu tunggu dulu disini ya Mil,Nanti juga di panggil kok" ucap nya seraya hendak meninggalkan ku.

"Mbak mau kemana? terus nanti kalau di panggil saya harus jawab apa? dan berbuat apa" jawabku.

"Aku mau ke Toilet dulu sebentar. nanti kamu jawab saja kalau di tanya. tidak akan apa apa kok" ucapnya seraya memegang pundak ku.

Sejujurnya jantung ku rasanya begitu kencang berdetak. tangan ku sampai basah karna keringat.

"Mila Rahmawati.......

Tiba tiba namaku di panggil, ku ketuk pintu yang memang tertutup rapat tersebut.

Tok Tok Tok....

"Masuk" terdengar suara berat dari balik pintu.

Aku pun berusaha menguatkan diri dan berjalan masuk ke dalam ruangan tersebut.

"Duduk" ucap seorang lelaki yang tengah duduk menghadap komputernya.

Aku pun mengikuti perintah dari lelaki tersebut.

"Mila Rahmawati?" ucapnya lagi.

"Iya pak" jawabku sembari tertunduk gugup.

"Kamu lulusan Sekolah Menengah pertama(SMP) tapi dengan nilai yang terbilang sempurna?" ucapnya lagi.

"Iya pak" jawabku.

,

"Sebelumnya kamu pernah bekerja di mana?" ucapnya.

"Belum pernah pak, ini kali pertama saya bekerja" jawabku.

"Kamu belum pernah memiliki pengalaman bekerja dong? apa kamu bisa bekerja disini!" ucapnya.

"Saya akan berusaha semaksimal mungkin pak dalam bekerja, karna saya sangat ingin bisa bekerja" jawabku

"Baik, begini ya Mila.sebenarnya saya tidak bisa mengambil resiko karna memperkerjakan orang yang belum berpengalaman. tapi karna kamu saudara dari Nuri. yang tak lain adalah pegawai terbaik di resto sini. saya akan mempertimbangkan kamu. saya harap kamu bisa bekerja dengan sangat baik" ucapnya.

" Terima kasih banyak pak atas kesempatan nya, saya janji akan bekerja dengan baik selama disini" jawabku

"Yah silahkan kamu keluar" ucapnya.

"Permisi pak" jawabku seraya meninggalkan ruangan ini.

Saat aku keluar, rupanya mbak Nuri telah duduk menungguku.

"Bagaimana?" tanya nya

"Di terima mbak" jawabku.

"Alhamdulilah, kalau begitu ayo kita ke mes" ucapnya.

Kami pun berjalan ke mes yang di maksud oleh mbak Nuri. saat sampai di mes. pak Akmal tengah duduk di teras mes tersebut.

"Bagaimana?" tanya pak Akmal pada mbak Nuri.

"Di terima Wa" jawab mbak Nuri.

"Alhamdulilah, Mila selamat ya kamu sudah di terima bekerja disini. semoga kamu betah dan bisa membanggakan kedua orang tuamu ya" ucap pak Akmal.

"Terima kasih banyak pak, semua ini juga berkat bapak. Mila tidak akan bisa sampai sini kalau tidak karna bapak" jawabku.

"Nah Mila, kamu bisa menyimpan pakaian mu di dalam lemari sana. kamu istirahat saja dulu" ucap mbak Nuri padaku.

"Baik mbak" jawabku.

"Ya sudah, karna sudah di terima uwa mau pamit. biar tidak kemalaman sampai rumah" ucap pak akmal.

"Uwa gak makan dulu? biar Nuri ambilkan" jawab mbak Nuri.

"Tidak, uwa bisa makan di jalan nanti. uwa titip Mila ya, tolong jaga dia" ucap pak Akmal.

Pak Akmal pun pergi dan mengendarai sepeda motornya. semoga pak Akmal sampai rumah dengan selamat.

"Mila, kamu istirahat saja dulu. nanti setelah aku beres bekerja aku kesini lagi. oh iya kamu sudah ada celana kerja dan sepatunya?" tanya mbak Nuri.

"Yang seperti apa mbak, aku gak tahu?" jawabku.

"Seperti yang aku pakai" ucapnya seraya menunjukan padaku.

"Tidak mbak" jawabku. karna aku tidak memiliki celana dan sepatu yang di kenakan mbak Nuri.

"Ya sudah, kamu istirahat saja dulu. nanti setelah aku beres bekerja kita belanja di pasar tumpah di sana" ucapnya.

"Baik mbak" Jawabku.

mbak Nuri akhirnya pergi kembali ke Resto di mana dia bekerja selama ini. Kini hanya ada aku sendiri di ruangan ini. kamar ini hanya memiliki Kasur susun dan lemari di dalam nya. tidak ada barang apapun lagi kamar ini.

Aku pun berjalan masuk dan memasukan baju baju ku ke dalam lemari yang di tunjukan mbak Nuri.

aku membereskan semua pakaian serta barang barang ku. dan setelah selesai dengan pekerjaan ku. aku duduk di atas kasur.

aku teringat dengan Ayah dan Ibu. bagaimana kondisi mereka sekarang? mereka sedang apa?

Suasana disini sangat berbeda dengan di kampung dan rumah ku. udara nya juga terasa berbeda. apa mungkin ini kali pertama ku merantau? jadi, seperti ini rasanya.

aku Yakin, lambat laun aku akan bisa terbiasa dengan suasana disini. aku pasti bisa membuktikan pada pak Akmal. dan bisa membanggakan Ayah dan Ibu.

Aku tidak boleh cengeng, aku tidak boleh mengecewakan perjuangan pak Akmal. yang sudah sangat baik. memberiku peluang serta mengantarku pergi sejauh ini.

Aku menghapus air mataku. yang memang mulai menetes karna mengingat Ayah dan Ibu.

walau bagaimana pun, ini adalah kali pertama aku berada jauh dari mereka. aku juga sangat Yakin, Ayah dan Ibu pasti merasakan apa yang aku rasakan?

Tidak terasa, mataku mulai terasa berat, aku mulai mengantuk. hingga ku baringkan tubuhku di tas lantai. aku tidak berani tidur di atas kasur. karna mbak Nuri tidak menyuruhku untuk beristirahat di atas kasur. takutnya aku meniduri kasur milik nya. lagipula, setelah melakukan perjalanan yang cukup panjang. tidur di atas lantai yang dingin terasa begitu segar.

Aku terpejam, hingga tidak ku sadari aku pun tertidur dengan begitu lelap nya.

aku tidak tahu? seberapa lama aku terlelap. hingga aku di bangunkan oleh sentuhan lembut di pundak ku.

aku memaksakan mataku terbuka dan tersadar. dan ku dapati mbak Nuri tengah duduk di hadapan ku.

ku lihat ke luar, pintu yang masih terbuka memperlihatkan langit yang sudah sangat gelap.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!