“Baiklah akan key kasih tahu, tapi ada syaratnya!” ucap Keysa dengan penuh kemenangan. Itu yang di tunggu-tunggu dan ini saat yang paling tepat.
"Apa?" tanya ayah dan bundanya bersamaan dan Key pun tersenyum,
"Liburan ini Key dibolehin ke Bali sama temen-temen nggak pakek pengawal!"
"NGGAK!?" jawab kedua orang tuanya tegas.
"Ya udah kalau nggak mau, ke capek mau tidur!!" ucap Key, lalu beranjak dari duduknya tapi segera di tahan oleh bundanya.
"Jangan gitu dong sayang, baik deh boleh nggak pakek pengawal tapi sama bunda!"
"Sama aja boong dong, Bund!?" Keysa hampir saja berjalan kembali, tapi kini gantian ayahnya yang menahan.
"Baiklah ayah ijinin!?"
"Beneran yah?" tanya Key tidak percaya.
"Hemmm, Sekarang bisa kasih tahu ayah kan di mana Abang kamu?"
Key pun kembali duduk dan mulai memberitahu keberadaan sang kakak laki-lakinya yang lumayan bandel.
...***...
Tok tok tok
Tiba-tiba pintu di ketuk saat dua remaja yang ada di dalamnya sedang melakukan aktifitas yang berbeda. Sangat berbeda bahkan nggak ada sambungannya, tapi persahabatan mereka tidak memandang perbedaan sepertinya. Satunya sibuk dengan buku-bukunya dan yang satunya malah asik main game di plays station.
“Tamu lo Mar, buka gih!” teriak Elan yang tampak serius dengan layar tv nya, ia merasa risih mendengarkan suara pintu di ketuk terus menerus.
Tapi sepertinya sahabatnya itu tidak mendengar ketukan karena kedua telinganya tengah di tutup headset agar tidak terganggu dengan suara berisik dari Elan yang tengah bermain game.
Karena tidak ada sahutan dari sahabatnya itu, Elan pun mengambil sebuah bantal kecil dan melemparnya pada sang sahabat, membuat sahabatnya yang bernama Damar itu segera melepas headset nya,
"Apaan sih Lan, resek amet?"
"Tamu tuh!?" ucap Elan sambil memelongokan kepalanya ke arah pintu.
“Lo aja lah Lan, gue lagi ngerjain tugas nih! Sayang banget di tinggal!” tolak Damar. Tampak begitu banyak buku di depannya, sepertinya banyak tugas yang harus ia selesaikan.
“Gue juga sibuk, Mar! kalau gue tinggal nih mainan, gue bakal kalah! Jadi pecundang dong gue!" jawab Elan yang nggak mau kalah.
"Emang Lo udah jadi pecundang!?" gerutu Damar lirih tapi masih bisa di dengar oleh Elan.
"Jangan sembarang ngomong ya Lo, gue timpuk pakek asbak tahu rasa Lo!"
"Sadis banget jadi temen Lo!?" gerutu Damar tapi ia benar tidak bisa menolak lagi, ia memilih berdiri dari duduknya dan hendak membuka pintu,
"Lagian siapa lagi sih namu jam segini!?" gerutu Damar yang berjalan ke arah pintu.
"Itu mungkin Rehan, katanya setelah kelas musiknya berakhir dia mau ke sini!” ucap Elan tanpa beralih dari layar plays stasionnya.
Berbeda dengan Elan, Damar pun segara menghentikan langkahnya dan kembali menoleh pada Elan,
“Lo ngundang dia?” tanya Damar tidak percaya, bakal tambah berisik kamarnya saat di penuhi sahabat-sahabatnya yang suka berisik dan jarang tidur malam.
“Iya!” jawab Elan dengan santainya.
Hehhh
Damar menghela nafas kesal,
Ngalamat begadang lagi nih malam ini ..., keluh Damar dalam hati, ada atau tidaknya Elan di kamarnya benar-benar tidak mendatangkan manfaat sama sekali malah menghabiskan jatah makannya.
Untung sahabat kalau enggak udah gue lempar ke jalanan, batin Damar sambil menggelengkan kepalanya menatap Elan yang masih dengan santainya bermain game.
Ia sudah membayangkan jika kedatangan satu lagi sahabatnya, pasti dia tidak akan bisa belajar dengan tenang.
Anak laki-laki dengan kaca mata tebalnya itu pun segera berjalan menghampiri pintu yang masih tertutup rapat.
Ceklek
Damar begitu terkejut saat melihat siapa yang datang,
“kalian!?" ucapnya sambil beralih menatap sahabatnya yang masih begitu santai di depan game.
Empat orang pria dewasa ber jas hitam menerobos masuk melewati tubuh Damar yang kerempeng begitu saja dan mencari seseorang yang menjadi target utamanya.
“Tuan muda, kami di minta ayah anda untuk membawa anda pulang!” ucap salah satu dari mereka saat sudah berdiri mengitari Elan, sepertinya dia ketua geng hitam-hitam itu.
Hehhhh, akhirnya berakhir sudah pelarianku ....,
Melihat kedatangan mereka, Elan masih bisa bersikap tenang,
“Kalau gue nggak mau?” jawabnya dengan santai walaupun sebenarnya ia masih berusaha mencari cara agar bisa lepas dari para pengawal suruhan ayahnya itu.
“ jika anda melawan kami di ijinkan untuk menyakiti anda, dan membawa anda secara paksa!” ucap pria berjas hitam dengan aerophone di telinganya itu dengan tegas tanpa mengubah posisi tubuhnya sedikitpun.
“Apa-apaan ini, kalian yakin berani?!” Elan segera berdiri dan meninggalkan stik plays station nya dan bersiap untuk melawan. Ia sudah memasang kuda-kuda. Tapi gerakannya itu sama sekali tidak berpengaruh kepada empat pria dengan penampilan tegas itu.
"Mohon maaf, tapi ini tugas!"
"Apaan tugas-tugas!?" protes Elan, "Ayo lawan aku, ayo!?" ucap Elan dengan begitu sok berani.
Tapi hanya dengan satu kali hentakan saja, dua orang sudah berhasil membawa Elan keluar dari kamar Damar dengan hanya satu tangan saja.
“he he …, lepasin …, awas ya kalian berani sama gue!” teriak Elan , saat badannya sudah melayang di antara kedua lengan kekar anak buah ayahnya itu.
Ahhhh, syukurlah ...., batin Damar lega.
Damar malah membuka lebar pintunya saat anak buah ayahnya Elan membawa keluar Elan.
“E …, Damar …, jangan diam saja, ayo bantu gue!” teriak Elan saat melewati tubuh Damar.
"Kalau bisa sekalian di ikat aja pak, jangan sampai lepas lagi!?" ucap Damar dengan santainya membuat Elan melotot padanya.
"Awas ya Lo, lihat aja besok. Gue nggak bakal traktir Lo ya!?" ancam Elan.
"Apaan, seringan gue yang traktir !?" ucap Damar tidak terima.
"Tolongin gue, besok gue traktir deh, satu Minggu penuh!?" teriak Elan yang sudah di masukkan ke dalam mobil.
Dan Damar hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat kelakuan sahabatnya. Elan di bawa ke mobil dan tidak di biarkan untuk kabur lagi.
Mobil pun mulai berjalan meninggalkan asrama tempat damar tinggal, Elan di apit dua pria dengan tangan yang sama sekali tidak di lepas sedangkan di bangku depan ada dua orang juga, satu duduk di balik kemudi dan satu di sebelahnya yang menjadi komandan regu mereka.
“Kalian benar-benar ya! Bikin gue esmosi aja …!” keluh Elan yang masih berusaha melepaskan tangannya.
“Maaf tuan muda! Tapi ini perintah ayah anda!” ucap pria yang menjadi komandannya.
"Ayolah om Ajun, jangan keterlaluan gini. Emang Elan ini tahanan apa pakek di pegangin kayak gini!?" protesnya pada pria yang menjadi komandan itu.
"Asal tuan muda tidak banyak tingkah, ayah anda tidak akan melakukan ini!?"
"Tuan muda, tuan muda apa sih, biasa aja kali om ngomongnya." protes Elan, ia paling tidak suka jika di panggil tuan muda. Ia merasa itu terlalu kaku untuknya.
"Ntar om Ajun mau Elan aduin sama Tante Dini kalau om Ajun sudah kasar sama Elan, mau!?" ancam Elan dan pria yang duduk di kursi depan itu hanya menggelengkan kepalanya.
"Beneran ya, Elan aduin nanti!?" ancamnya lagi, tapi sepertinya ancamannya benar-benar tidak mempan.
"Terserah lah!?"
Akhrinya Elan menyerah, ia menyandarkan punggungnya ke sandara kursi,
"Sudah lepasin, aku juga nggak bakalan bisa kabur!?" ucapnya karena tangannya tidak juga di lepaskan meski tangannya sudah terasa sakit.
"Lepaskan!?" ucap Ajun dan kedua anak buahnya barulah mau melepaskan tangannya.
"Kalau om Ajun yang ngomong aja baru nurut, dasar kalian." keluh Elan, ia pun melipat kedua lengannya di depan dada dan mulai memejamkan matanya berharap bisa tidur atau sekedar memikirkan jalan keluarnya agar tidak kena marah ayahnya.
...Sahabat bukan orang yang selalu mengetahui kebaikan atau keburukan kita, tapi sahabat adalah orang yang bahkan tahu keanehan kita dan mampu tertawa dengan keanehan yang kita miliki...
Bersambung
Jangan lupa untuk memberikan Like dan komentar nya ya kasih vote juga yang banyak hadiahnya juga ya biar tambah semangat nulisnya
Follow akun Ig aku ya
Ig @tri.ani5249
...Happy reading 🥰🥰🥰...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 77 Episodes
Comments
arisa
q ngga py yg bnr2 sahabat
2023-07-25
0
Roroazzahra
elan kenapa kamu Bangor amat
aku pikir dulu waktu kamu kecil nanti dewasanya baik manut ga neko neko
ehhhh ternyata diluar ekspetasi 🤦
2023-01-20
1
꧁☬𝕸𝖔𝖔𝖓𝖑𝖎𝖌𝖍𝖙☬꧂
diluaran sana orang pengen hidup kaya kamu Lan, lhakok kamu malah kabur 😁
2023-01-16
1