Di depan hotel,Nirina merasa ada yang sedang mengikutinya,entah itu hanya perasaan saja atau memang benar ada seseorang yang sedang mengikutinya.
"Mas,kenapa aku merasa ada orang yang mengikuti kita ya"
Tanya Nirina pada Ferdian,dia cemas dan takut jika seseorang berniat ingin mencelakai suaminya lagi seperti waktu dulu,saat dirinya dan Ferdian pergi berdua.
Seseorang berniat ingin menghabisi nyawa suaminya di depan Nirina dengan menodongkan pisau di leher ferdian,untunglah saat itu Ferdian bisa melawan si penodong,dan semua itu dilakukan oleh pesaing bisnis nya,yang tidak mau jika Ferdian maju lebih sukses darinya.
"Tenang,itu anak buah ku yang sudah aku suruh untuk menjaga kita"
Jawab Ferdian dengan terus memeluk Nirina dan membawanya masuk ke kamar hotel yang sudah dia pesan.
Di dalam kamar,semua sudah tertata indah,semua aksesoris kamar hotel di hias sedemikian rupa agar terasa romantis,
Diatas kasur pun sudah berhiaskan taburan bunga mawar merah dan putih untuk manambah aroma wangi cinta mereka.
Nirina di buat terkejut kala melihat di atas meja tertata seperangkat alat perang mereka,
"Haha apa-apaan itu mas?"
Nirina tersenyum lucu melihat seperangkat alat kontrasepsi dan sebungkus obat kuat yang ada di atas meja.
Ferdian pun ikut tersenyum dengan tawa istrinya itu,
"Itu semua untuk membahagiakan kamu sayang"
Jawab Ferdian menarik tangan Nirina dan mendorongnya ke tepi tembok.
"Mau kita mulai dari mana nih?"
Tanya Ferdian menggoda Nirina,tentunya Nirina paham betul maksud ucapan suaminya itu.
"Sebentar ya mas,aku pergi ke toilet dulu"
Jawab Nirina dengan senyum nakalnya yang menggoda seakan mengajak Ferdian untuk mengikutinya ke toilet.
Dan benar saja,saat Nirina hendak menutup pintu kamar toilet,Ferdian langsung masuk dan kembali memeluk istrinya itu.
"Aku ingin malam ini seutuhnya menjadi milik kita sayang"
Bisik Ferdian di sisi telinga Nirina membuat birahinya mulai naik.
"Ah mas"
Nirina mulai mendesah akan bisikan suaminya itu.
Sambil berdiri,Ferdian mulai mengecup bibir Nirina dengan manja dan tak henti sampai Nirina sendiri yang menghentikannya.
Tangannya pun mulai menjamah kedua gunung di dadanya,
"Ah mas"
******* Nirina membuat birahi Ferdian semakin naik,kali ini dia melepas dress Nirina hingga tersisa bra dan ****** ***** yang dipakainya.
Nirina pun melakukan hal yang sama pada Ferdian,dalam buaian ciuman Ferdian,tangan Nirina pun perlahan membuka seluruh kancing kemeja suaminya itu hingga terlepas semua.
Kini sepasang suami istri itu sedang di mabuk asmara di bawah hangatnya rintikan air yang jatuh dari shower di WC kamar hotel.
Ferdian terus meremas dan memainkan jari jemarinya di ujung gunung Nirina tanpa melepaskan ciumannya.
Nirina pun dibuat terlena dengan semua yang dilakukan suaminya itu,
Nirina membalas semua gairah suaminya dengan memijat dan mengocok senjata andalan Ferdian,hingga Ferdian pun tak kuasa menahan birahi istrinya itu.
Sambil berdiri Ferdian pun langsung menancapkan senjatanya di titik kelemahannya.
"Ah terus mas"
Ucap Nirina yang menikmati semua ritual mereka.
Mendengar semua itu,gairah Ferdian semakin tinggi dan semakin keras menaik turunkan senjatanya di titik kelemahan Nirina.
Hingga Nirina pun tak kuasa,mereka cukup lama melakukan semua ritual itu di dalam WC,hingga Nirina meminta Ferdian untuk melanjutkan ritualnya di atas ranjang,agar lebih banyak gaya yang akan mereka lakukan disana.
Dan benar saja,sesaat Ferdian dan Nirina tiba di tepi ranjang,Ferdian dengan birahinya yang masih tinggi mendorong tubuh Nirina ke atas ranjang dan melanjutkan ritualnya dengan sangat menggebu.
Ferdian terus mengecup bibir Nirina hingga merona,Nirina pun tak mau kalah,dia melakukan hal yang sama pada Ferdian,keduanya pun saling menyatu kembali di atas ranjang hingga akhirnya setelah semua sudah mereka jamah,akhirnya Ferdian berada di titik puncaknya dan langsung mengeluarkan kenikmatannya tepat di wajah Nirina.
Ferdian terkapar lemas,kala kenikmatannya berhasil mendarat dengan indah di wajah istrinya itu,
Namun saat Nirina berucap,
"Aku masih mau mas"
Seketika birahi nya kembali menggebu dan langsung melanjutkan ritual wajibnya kepada Nirina dengan penuh cinta.
Ferdian tidak berhenti sebelum Nirina sendiri yang memintanya untuk berhenti,
Untuk kedua kalinya setelah kenikmatan pertamanya keluar,kini Ferdian bermain sangat liar hingga Nirina dibuat lemas oleh permainannya.
Nirina pun begitu menikmatinya,entah berapa kali Nirina merasa kenikmatannya keluar bersama tarikan suaminya itu,namun untuk yang sekarang,Nirina seakan menyerah dan
"Ah mas,aku ..aku sebentar lagi"
Dan disaat yang bersamaan,kenikmatan keduanya pun beradu dalam satu wadah cinta mereka.
"Hah..."
Nafas mereka begitu sangat panjang setelah selesai melakukan ritual wajibnya.
Nirina terkulai lemas tanpa sehelai benangpun,begitupun dengan Ferdian,saking bersemangatnya kini Ferdian juga menarik keluar nafasnya dalam-dalam setelah selesai beradu padu dengan cintanya.
"Kau puas sayang?"
"Aku sangat menikmatinya mas"
"Selamat hari jadi pernikahan sayang, i love u"
Ucap Ferdian mengecup kening Nirina dengan mesra.
"I love u to"
Jawab Nirina,keduanya pun berpelukan dan terlelap.
Setelah selesai membersihkan dirinya,Nirina coba membangunkan suaminya untuk membersihkan diri pasca ritual mereka.
"Ayo bangun mas,mandi dulu,setelah itu kita tidur lagi,ayo bangun"
Nirina menarik tangan ferdian,
"Tapi aku masih lelah sayang"
"Ayo bangun,"
Nirina memaksa Ferdian untuk bangun dan cepat membersihkan dirinya,karena malam akan semakin larut.
Ferdian pun bangun dan langsung pergi ke WC untuk mandi.
Nirina membuka ponselnya,ada pesan masuk di akun media sosialnya lagi.
Kali ini Nirina sangat terkejut,karena satria mengirim foto dirinya saat sedang berada di restoran tadi.
Sebuah foto dirinya sedang memasuki restoran,Nirina terlihat sangat anggun dan Manarik di foto itu.
"Hah,kenapa fotoku bisa ada padanya"
Tanya hati Nirina memikirkan darimana satria bisa mendapatkan fotonya.
(Kau sangat cantik)
Caption di foto Nirina yang membuatnya penasaran dan tersenyum sendiri,Nirina penasaran siapa sebenarnya Satria itu,mengapa dia bisa mengetahui jika Nirina sedang berada di restoran tadi.
Dan untuk apa dia memotret nya,
Nirina pun langsung menghapus pesan itu sebelum Ferdian melihatnya,dia tidak mau membuat suaminya itu curiga.
Ferdian pun bangun dan langsung ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya.sesaat setelah mandi malam Ferdian pun terlihat sangat manja pada Nirina.
Seolah ini malam terakhir baginya,Ferdian tak biasanya bersikap manja seperti ini,menurut Nirina.
Mungkin karena besok dia akan pergi ke Batam menurutnya,Nirina pun memanjakan suaminya itu.
Nirina memijat seluruh tubuh Ferdian dan membelai rambutnya dengan lembut hingga dia terlelap dalam pangkuannya.
Nirina tersenyum melihat wajah Ferdian yang sedang terlelap.
"Kau pasti lelah mas,matamu terlihat sangat berat,terimakasih untuk semua kasih sayang mu kepadaku dan anak-anak kita,aku sangat mencintaimu mas"
Ucap Nirina pada Ferdian yang sudah terlelap.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
khazanah
ko sensor
2023-02-19
2
khazanah
wahh
2023-02-19
0
Qirani❤️
kenapa bintang2 ini 🤭
2023-01-18
2