Walaupun dengan perasaan berat, Revi akhirnya menerima pertunangannya dengan Dandi.
“Rev, kamu siap-siap ya. Kamu dandan secantik mungkin karena malam ini Dandi dan maminya akan datang," ucap Bu Lusi saat masuk kamar Revi.
"Iya Ma, Mama jangan khawatir Revi gak akan mengecewakan Mama."
"Terima kasih Sayang," ucap bu Lusi sambil mencium kepala putrinya.
Tepat jam 08.00 malam tamu yang ditunggu-tunggu pun tiba. Bu Lusi dan Pak Wandi terlihat sangat senang menyambut kedatangan Dandi dan maminya.
"Ayo Shell, silakan masuk." Pak Wandi dengan senyum ramahnya mengajak Shella yang merupakan teman lamanya. Kedua tamu itu langsung masuk ke dalam.
Setelah tamunya duduk, bu Lusi langsung pergi ke kamar Revi. Tidak lama kemudian Revi bersama mamanya muncul ke ruang tamu. Mata Dandi pun tak berkedip ketika menatap wajah Revi yang cantik dan ayu.
"Kamu tambah cantik aja Rev, gimana kabarnya?" tanya bu Shella sambil memeluk calon menantunya.
Bu Shella adalah teman lama pak Wandi dan beberapa kali pernah ketemu Revi. Terakhir ketemu Revi ketika Revi masih SMA.
"Alhamdulillah sehat Tan. Tante sendiri gimana, sehatkan?"
"Seperti yang kamu lihat hanya batin tante sedang tidak sehat Rev," jawab tante Shella sambil tersenyum.
“Memangnya Tante sakit apa? tanya Revi heran.
“Sakit hati Rev. Hati tante lagi kurang sehat.”
“Sudah berobat Tan?”
“Ini lagi berobat. Kalau Dandi sudah menemukan jodoh, sakit tante pasti sembuh.”
“Tante bisa aja,” jawab Revi tersenyum.
Terlihat sejak tadi Dandi duduk sambil menatap ke arah Revi tidak berkedip. Semuanya asik ngobrol kecuali Revi dan Dandi keduanya hanya diam mendengarkan obrolan orang tua mereka. Dandi sekali-sekali mencuri pandang ke arah Revi sedangkan Revi terlihat cuek saja tanpa pernah memperhatikan wajah calon suaminya.
“Revi, ajak sana Dandi duduk di teras biar kalian bebas ngobrol,” pinta bu Lusi.
“Iya, di sini obrolannya obrolan orang tua,” tambah bu Sheila sambil tertawa.
Akhirnya dengan berat hati Revi pun mengajak Dandi duduk di teras depan sambil melihat ke arah jalan. Terlihat banyak orang lalu lalang di jalan depan rumahnya. Revi hanya banyak diam ketika Dandi mengajaknya ngobrol. Paling sesekali dia menjawab tanpa balik bertanya. Sedangkan Dandi sambil ngobrol matanya tidak lepas dari menatap wajah Revi.
Dari sejak awal Dandi selalu menatap wajah Revi membuat Revi merasa risih sendiri.
‘Bisakah aku hidup dengan mas Dandi, sementara perasaanku biasa-biasa saja. Sampai sekarang tidak ada getaran dalam hatiku. Aku juga sebal melihat sikap mas Dandi yang sejak tadi melihat aku seperti mau menerkam saja,’ batin Revi kesal.
Setelah hampir 1 jam ngobrol akhirnya Dandi dan maminya pamit pulang. Terlihat senyum ceria terpancar di wajah Dandi dan maminya ketika akan meninggalkan rumah Revi.
***
Resepsi pertunangan pun digelar sangat mewah dengan menggunakan jasa dari wedding organizer. Revi yang awalnya menolak akhirnya tidak bisa berbuat apa-apa karena semua ini kehendak dari Dandi dan maminya. Dandi seorang pengusaha sukses menginginkan resepsi ini digelar semeriah mungkin karena banyak juga rekan bisnisnya yang diundang.
“Revi sebenarnya gak setuju kalau pertunangan digelar di gedung Ma,” ucap Revi pada mamanya.
“Memangnya kenapa Rev?” tanya bu Lusi heran.
“Masalahnya ini kan hanya pertunangan, kecuali pernikahan nanti.”
“Kamu ikuti aja kemauan calon suami dan mertua kamu,” pinta bu Lusi.
Akhirnya Revi pun setuju dengan acara yang telah dipersiapkan oleh calon mempelai pria. Bahkan perias calon pengantin sudah disiapkan juga oleh maminya Dandi.
“Mbak Revi canti kali.... Saya aja yang wanita gak bosan menatap wajah Mbak, apalagi laki-laki. Aku yakin semua mata lelaki akan melotot menatap wajah mbak Revi,” puji Siti yang baru selesai merias wajah Revi.
“Mbak Siti bisa aja sih....”
“Benar loh Mbak. Dari begitu banyak yang saya rias, baru kali ini saya melihat kecantik yang alami dan tidak bosan melihatnya.”
***
Acara akan dimulai dan terlihat para undangan sudah banyak yang berdatangan. Rekan bisnis Dandi juga banyak yang hadir dalam acara itu.
Revi mengenakan kebaya berwarna pink dengan setelan bawahannya kain songket. Begitu memasuki gedung semua mata memandang tidak berkedip terutama kaum adam. Semua memandang takjub akan kecantikan Revi yang alami. Revi begitu cantik seperti bidadari.
Revi masuk ke ruangan dengan di gandeng mama dan papanya. Di dalam Dandi dan keluarganya sudah menunggu.
Setelah Revi dan keluarga masuk, acara pertunangan pun digelar. Acara puncaknya saat Dandi memasukkan cincin pertunangan ke jari manis Revi. Dandi dengan sedikit gemetar memegang tangan Revi dan kemudian memasukkan cincin pertunangan itu ke jari manis Revi yang disambut dengan tepuk tangan yang meriah dari hadirin. Semua yang hadir pun tersenyum ceriah menyaksikan kebahagian yang dirasakan oleh kedua calon mempelai. Dandi terlhat sangat bahagia, sementara Revi biasa saja tidak ada yang istimewa.
Keduanya kemudian berfoto bersama orang tua mereka dan juga keluarga dan rekan bisnis Dandi secara bergantian.
Saat sedang berfoto terlihat dari jauh seorang pria sedang menggandeng anak kecil yang cantik dan lincah. Pria itu sejak tadi memperhatikan Revi membuat Revi merasa kesal sendiri.
‘Dasar laki-laki, sudah punya anak masih aja melirik wanita lain. Tapi siapa ya pria itu. Sepertinya bukan famili mama dan papa. Apa rekan bisnis mas Dandi. Atau jangan-jangan mereka tetangga baru yang baru pindah beberapa hari yang lalu. Kalau gak salah nama anaknya Kayla. Kalau benar itu Kayla tapi mana mamanya, kenapa pria itu hanya datang berdua,’ batin Revi heran.
“Ayo kita hampiri teman mas yang baru datang itu Sayang,” ajak Dandi pada Revi.
Revi pun mengikiut saja ketika Dandi menggandengan lengan Revi dan mendekati tamu yang baru datang itu. Ternyata tamu itu adalah rekan bisnis Dandi. Mereka kemudian berfoto berempat.
“Senyum sedikit Mbak....” pinta fotografer itu.
“Senyum Sayang, biar hasilnya bagus nanti,” ucap Dandi mendekatkan pipinya di kepala Revi.
‘Apa-apaan sih mas Dandi, sok mesra kali pun,’ batin Revi kesal.
Revi mulai menyunggingkan senyum manisnya walau pun senyum terpaksa. Saat pandangan Revi ke depan, terlihat pria tadi memandangnya tidak berkedip. Revi pun merasa heran melihat pria yang sejak tadi menatapnya. Akhirnya Revi pura-pura cuek tidak memperhatikan pria itu walau pun ada tanda tanya besar di dalam hatinya.
Saat Revi kembali melihat pria itu, pria itu juga melihat ke arah Revi membuatnya jadi salah tingkah. Revi kemudian mengalihkan perhatiannya ke arah lain. Tidak lama emudian Revi yang merasa penasaran kembali melihat ke arah pria itu dan pria itu sedang melihat ke arah anaknya. Revi sempat memperhatikan pria itu yang sedang berbicara pada anaknya yang masih kecil. Revi kemudian memperhatikannya cukup lama membuat Revi merasakan perasaan yang berbeda. Ternyata pria itu sangat tampan dan Revi tidak puas menatapnya walau pun dari jarak jauh.
Saat pandangan Revi masih tertuju pada pria itu, tiba-tiba pria itu melihat ke arah Revi lagi. Sontak Revi terkejut dan gelagapan sedangkan pria itu langsung tersenyum manis. Senyuman itu membuat jantung Revi deg deg-an.
“Ayo Sayang, kita kembali lagi duduk di sana,” ucap Dandi sambil menggenggam tangan Revi mesra.
‘Kenapa gemuru jantungku seperti ini,’ batin Revi sambil memegang dadanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 63 Episodes
Comments
Tak akan terganti
kyanya di awal namanya dion deh mih bukan dandi ko brbh
2023-01-01
1
🕊⃟🍁F1R4
nah baru di beri senyum manis aja kalo dah deg deg an loh Rev, apalagi kalo dekatan dan ngobrol ma duda anak 1 😂😂
2022-12-31
4