Awal Prahara

" Ayah ,Ibu apa ini? kenapa semuanya jadi begini?"

"El, Ibu dan Ayah tidak tau harus berbuat apa sayang maafkan kami"

" Enggak, El gak mau ikut mereka , Elina mau disini bersama Ayah dan Ibu , Kakek, Elina mohon biarkan Elina tinggal bersama kalian, Elina gak mau ikut dengan mereka"

Elina terus tersedu memohon kepada Adiguna, dan kedua orangtuanya, saat ini kedua orang tua Rizwan datang untuk menjemput Elina

Setelah pemakaman Rizwan selesai Indra dan Mira datang untuk membawa Elina, karna Rizwan telah tiada jadi mereka ingin Elina untuk tinggal bersama mereka sebagai pengganti anak mereka

" Elina ayo kita pergi, Mamah tau saat ini kau masih bingung dengan semua yang terjadi tapi Mamah yakin suatu saat kau akan mengerti dengan situasi ini"

ucap Mira yang berusaha membujuk Elina menantu kecilnya itu

" Tapi Mah, Elina....

" Mamah yakin nanti kamu akan suka tinggal bersama kami, setidaknya selama kami masih berkabung kau mau tinggal bersama kami sebagai pengganti Rizwan, Mamah sangat kehilangan Rizwan, Elina mau kan bantu Mamah ?"

Elina menatap Mira dan juga Indra yang nampak sedih dan berharap padanya, kemudian beralih menatap Dirga dan Ratih juga Adiguna

Tampak semua orang menatapnya dengan tatapan penuh arti entah merasa sedih dengan nasibnya atau memang karna kasihan di saat usianya masih remaja ia harus menanggung beban dan hidup dengan status janda

Elina sadar dan tau dengan statusnya saat ini dan tanggung jawab yang kini harus ia pikul sebagai menantu dari keluarga Wijaya

" Baiklah , Elina akan ikut dengan Mamah dan Papah"

" Alhamdulilah, terimakasih sayang, Mamah senang dengan keputusanmu"

ucap Mira dengan memeluk Elina dengan perasaan bahagianya

Elina membalas pelukan Mamah mertuanya dengan mengukir senyum tipis di wajahnya begitu juga Indra yang ikut memeluk Elina dan sang istri.

Elina di boyong Indra dan Mira ke kediaman Wijaya, rumah mewah bernuansa klasik modern membuat siapapun akan betah untuk tinggal di dalamnya di tambah dengan halaman luas terdapat beberapa tanaman bunga dan juga pohon untuk memperindah halaman

" Elina sayang, Mamah antar kamu ke kamarmu "

" Iya Mah, terima kasih"

Mira membawa Elina ke lantai atas dimana kamar yang telah Mira siapkan untuk menantunya itu sedari kemarin.

" Ini kamarmu sayang, bagaimana apa kau suka?

" Elina suka Mah, kamarnya dan nyaman ini juga persis kamar Elina di rumah Ayah"

ucap Elina

Sengaja Mira mendesain kamar itu sesuai dengan kamar Elina sebelumnya agar Elina merasa nyaman dan tetap merasa di kamar miliknya

" Syukurlah kalau kamu suka sayang, Mamah ingin kamu merasa nyaman"

"Iya Mah, terima kasih"

" Oh jadi menantumu sudah tiba?"

Tiba- tiba suara seseorang masuk ke dalam kamar Elina , membuat Mira dan Elina menoleh ke arah suara

" Mamih"

Mira menghampiri Dini , Ibu tiri suaminya Indra dan janda dari almarhum Ayah Indra sahabat Adiguna

Dini menatap Elina dengan tatapan tidak sukanya, Elina pun demikian ia tak mengenal siapa wanita paruh baya dihadapannya itu karna ini pertama kalinya mereka bertemu.

" Saya Elina , Nek perkenalkan !

Elina bermaksud meraih tangan Dini namun tak di hiraukan Dini sehingga tangan Elina mengambang dihadapannya , Mira meraih tangan Elina dan menggenggamnya erat

" Mamih ada keperluan apa kemari? "

" Kamu, semakin berani saja Mira"

" Maafkan Mira, Mih, tapi Mira harap Mamih jangan pernah mencoba untuk menyakiti Elina, seperti yang selalu Mamih lakukan terhadap Rizwan karna Mira gak akan diam saja"

" Kamu"

Dini menatap tajam Mira dengan tangan yang siap untuk menampar menantunya itu namun tertahan di udara

" Apa yang akan Mamih lakukan? "

"Indra ,kamu... lihat kelakuan istri kamu dia berani melawan Mamih"

" Cukup , Mih, Indra sudah tau semua yang Mamih lakukan selama ini pada istri dan anak Indra"

" Apa maksud kamu?"

Dini menatap tajam Indra

" Seperti yang Mamih dengar, Indra gak bakalan diam lagi jika Mamih, menyakiti Elina sama Mira , cukup Rizwan saja yang menjadi korbannya "

" Indra, kamu berani sama Mamih ? ingat Mamih ini siapamu!"

" Indra, tau dan sadar apa yang Indra katakan barusan, Indra harap Mamih juga tau dan sadar posisi Mamih di rumah ini sebenarnya"

Jlebbb ....

Dini tak bisa lagi berkata-kata Indra benar - benar membuatnya tak bisa berkutik dengan tangan yang terkepal Dini menatap tajam Mira dan Elina dan segera pergi dari ruangan itu

"Pah...

Mira mendekati Indra dengan Elina yang dipeluk Indra

" Kalian jangan cemas , semuanya akan baik-baik saja"

" Pah, kamu yakin Mamih gak bakalan berbuat yang macam-macam ?"

"Tenang saja, Papah tau apa yang bisa membuat wanita itu tak berkutik"

Indra berusaha memberi pengertian kepada istri dan Elina , ia tau bagaimana licik dan jahatnya Dini selama ini ia diam karna teringat pesan almarhum sang Ayah untuk menjaga dan menurut pada Dini yang selama ini sang Ayah pikir adalah wanita baik -baik

Sang Ayah, yaitu almarhum Wijaya menikahi Dini karna melihat sikap baik dan lembutnya Dini , namun semua itu rupanya hanya topeng Dini agar bisa menikahi Wijaya

Sebenarnya Dini adalah wanita yang sangat berambisi ingin kaya raya dengan cara memikat pria kaya , bermodal wajah cantik dan tubuh indahnya .

Gaya hidupnya yang suka foya-foya membuat Dini menghalalkan segala cara dari pernikahannya dengan Wijaya , Dini memiliki putra yaitu Damar Wijaya adik tiri Indra.

Sikap Damar tak berbeda jauh dengan Dini yang senang berfoya-foya dan main perempuan tak jarang Wijaya dan Indra di buat kalang kabut dengan skandal yang Damar buat.

Mungkin karna ulah Damar juga yang membuat Wijaya stres dan sering sakit-sakitan hingga ahirnya meninggal.

Dini dan Damar sebenarnya sudah di berikan rumah dan saham sepeninggal Wijaya namun keduanya merasa kurang puas dan menolak wasiat Wijaya yang malah mewariskan semua harta miliknya mulai dari perusahaan , aset berharga hingga rumah mewah yang mereka tempati kini atas nama Rizwan

Dan setelah kecelakaan yang membuat Rizwan meninggal semua warisan itu otomatis jatuh ke tangan Elina istri sahnya Rizwan

Indra takut sesuatu terjadi pada Elina hingga ia pun bersiap dengan semua bukti dan rencana yang telah ia susun demi melindungi Elina dari Dini dan Damar

Itulah mengapa Indra dan Mira memutuskan untuk merawat Elina ,selain sebagai pengganti Rizwan juga untuk melindunginya dari Dini dan Damar

Mereka takut jika membiarkan Elina bersama Keluarganya mereka akan mudah mencelakainya

Berbeda jika bersama Indra dan Mira yang akan melindunginya secara langsung dan semuanya sudah ia bicarakan dengan Adiguna, Dirga dan Ratih.

Indra juga memberikan pengamanan langsung dengan menempatkan pengawal di samping Elina dan bertugas 24 jam untuk menjaga Elina.

Awalnya Elina merasa risih dengan semua itu namun mau tak mau ia harus membiasakan diri.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!