Hasby kini menaiki tangga dan melangkah ke salah satu pintu kamar yang ia ketahui sebagai kamar Jordan dan Zihan. Ia terlebih dahulu mengetuk pintu lalu masuk kedalam setelah mendengar Zihan mempersilahkannya masuk ke dalam.
" Permisi nyonya...tuan...ada hal apa yang bisa saya bantu?" ucap Hasby ketika ia sudah berada dihadapan keduanya.
" Hasby,saya ada tugas buat kamu..." ucap Jordan.
" Hm? tugas apa tuan?...".
" Sekarang kamu harus pergi ke bandara, jemput anak perempuan saya yang lagi nunggu di sana, nanti saya kirimin fotonya ke kamu " ucap Jordan.
" Oh, baik tuan, saya berangkat dulu...nyonya saya pamit" ucap Hasby pamit pada Jordan dan Zihan, yapi tepat setelah ia melangkahkan kaki, Zihan memanggilnya dan memaksa ia harus berbalik.
" Hasby, nanti kamu jangan sampai marah ya..." ucap Zihan sambil tersenyum tipis.
"Hm?... marah kenapa?" tanya Hasby yang sedikit bingung.
"Gak papa, ya udah sekarang kamu harus berangkat..." ucap Zihan.
Hasby sekali lagi pamit pada Zihan dan Jordan setelah mendengar ulasan nyonanya ya. Pada saai itu juga, Jordan dan Zihan sedang membicarakan hal yang serius, karena terlihat dari mimik wajah mereka yang memberi tahu.
" Ayah, gimana kalau kita jodohin aja mereka..." ucap Zihan.
" Boleh juga,tapi ayah takut si cantik gak setuju..." jawab Jordan.
" kita buat kesepakatan aja sama dia...dia juga kan gak bisa nolak kalau nyangkutin hal ini sama orang itu"
" orang yang mana? terus kesepakatan apa?"
Jordan bertanya-tanya karena kebingungan ,dia tidak tau sosok 'orang itu' dan 'kesepakatan' yang dibicarakan oleh Zihan.
Zihan kemudian mendekatkan bibirnya ke telinga suaminya, pada saat mendengar kalimat demi kalimat, perlahan senyuman Jordan menjadi lebar.
" Bagus!!!, ayah setuju,mending kita ngomongin nya pas perayaan ulang tahun Vanesa nanti hari Minggu".ucap Jordan dengan antusias.
" Siap!,coba ayah bayangin si cantik sama si ganteng kalau di sanding berduaan, gimana ya?..." ucap Zihan
" pasti cocok lah..."
keduanya tertawa ketika membicarakan hal itu, sejauh ini kita tidak tahu apa yang sedang dibicarakan oleh pasangan suami istri ini,dan penjelasan tadi hanya informasi kasar saja. sambil terus mengobrol mereka juga kini sedang menunggu anak perempuan mereka yang sedang di jemput oleh Hasby.
***
Hasby kini sedang berada dijalan, ia sudah mengemudikan mobilnya lebih dari 30 menit yang lalu, lokasi bandara yang Jordan kirimkan padanya cukup jauh dari rumah keluarga Lits. Ketika ia sedang berkendara,sesekali dan sekilas ia melihat foto wanita di yang dikirim oleh Jordan padanya.
saat mengamati lebih seksama ia merasa bahwa wajah Wanita itu tidaklah asing dan ia merasa pernah bertemu, namun tidak tahu pasti bahwa itu orang yang pernah ia temui atau bukan.
setelah 15 menit kemudian ia mengemudi, akhirnya ia pun sampai di sebuah bandara, di sana ia langsung mencari keberadaan si wanita setelah memarkirkan mobil, dengan melihat-lihat orang disekitar, ia juga menyocok-cocokan orang dengan gambar yang ada di ponselnya.
setelah lama mencari keberadaan wanita itu, akhirnya Hasby menemukan wanita yang sedikit mirip dengan yang ada di foto. Wanita yang ia rasa mirip dengan foto saat ini memakai jaket dengan syal dan kaca mata hitam, dia membawa koper lumayan besar dan tas besar pula di punggung.
paras wanita itu cantik,memiliki rambut panjang terurai dengan tinggi badan yang ideal. Hasby menghampiri wanita itu sebelum bertanya padanya.
" Permisi nona, saya mau tanya....apa nama nona Vanesa?..." tanya Hasby dengan sopan.
Wanita itu yang awalnya membelakangi Hasby kini berbalik sambil membuka perlahan kaca mata hitamnya. saat itu wajah cantiknya tidak terhalang oleh apapun yang membuat Hasby dapat melihat wajahnya dengan sangat jelas dan ini dibantu dengan faktor jarak mereka yang cukup dekat.
Saat melihat paras dari wanita itu, Hasby begitu terpesona dengan keindahan wajahnya, sampai-sampai ia menatapnya tanpa berkedip, merasa bahwa wajah yang ia lihat saat ini seperti bidadari yang turun dari langit. Mata hitam yang indah, bibir yang merah merona, kulit putih salju sungguh membuat Hasby terbius olehnya.
' Ini......bidadari dari langit ya?...' batin Hasby.
si wanita yang melihat Hasby memandangnya tanpa berkedip sedikit heran ia kemudian berbicara untuk menyadarkan Hasby.
" Maaf,lo siapa?" ucap wanita itu yang diketahui bernama Vanesa.
perkataan wanita itu sontak membuat Hasby sadar dan kemudian menggelengkan kepalanya 'Astagfirullah Hasby, tahan nafsu lo... ' batin Hasby yang kemudian berusaha mengendalikan dirinya untuk tidak terbius lagi.
" Saya supir yang bekerja di kediaman keluarga Lits,yang dapat tugas dari tuan Jordan buat jemput nona yang bernama Vanesa" ucap Hasby dengan sopan kembali.
ketika mendengar perkataan Hasby,seketika wanita itu alias Vanesa menatap tajam Hasby sebelum memarahinya.
" Oooo.....jadi kamu supirnya....lama banget sih!,saya itu udah nunggu dari 30 menit yang lalu, kalau kamu kerja di keluarga Lits harus sigap dong....jangan lelet!.." ucap Vanesa dengan nada sedikit membentak.
" I..iya nona,saya minta maaf" ucap Hasby menunduk. Sebenarnya Hasby cukup terkejut menerima bentakan dari wanita cantik, bukan karena takut melainkan tidak terbiasa,karena ia belum pernah bertemu dengan wanita cantik yang galak seperti Vanesa, sebab wanita yang bertemu dengan Hasby tidak akan pernah marah,melainkan akan bersikap sangat ramah.
" ya udah cepetan,bawa barang gua dan gak boleh sedikit pun lecet apalagi rusak, ngerti?" ucap Vanesa dengan nada memerintah.
Hasby hanya mengangguk dan mulai membawa barang bawaan Vanesa, walau Hasby terlihat merasa kerepotan serta berat,Vanesa tetap mendesaknya agak tidak lambat dan secepatnya membawa ia ke mobil.
Hasby memasukan barang bawaan Vanesa ketika ia sudah berada diparkiran,saat itu Vanesa juga terus terusan menyuruh Hasby untuk bergerak cepat,padahal setahu Hasby,ia sudah melakukan pekerjaanya dengan cepat,terpaksa ia lebih mempercepat geraknya agar Vanesa tidak mengomelinya lagi.
Hasby masuk ke mobil bagian depan,ia terlebih dahulu memijat lengannya yang sedikit pegal,hal itu membuat Vanesa mengomelinya lagi.
" cepetan...pake istirahat segala.." ucapnya dengan nada jutek.
Hasby hanya diam dan mendengarkan perkataan Vanesa walaupun ia mengumpat tentangnya di dalam hati.
' Buset dah....ini cewek tampang aja kayak bidadari,tapi sikapnya...massa Allah....galak bin jutek, mirip banget kayak nenek sihir,heran dah gua......' batin Hasby.
setelah merasa semuanya sudah siap,Hasby kemudian melajukan mobilnya untuk segera pulang ke kediaman keluarga Lits.
di jalan menuju rumah,Hasby dan Vanesa tidak memulai percakapan sama sekali. Saat ini Vanesa hanya fokus pada ponselnya saja,sedangkan dengan Hasby,ia juga fokus ke jalanan.
dari awal,Hasby merasa bahwa sikap Vanesa dengan kedua orang tuanya jika dibandingkan sangat terpaut oleh jarak dengan kata mirip, Jordan dan Zihan memiliki sifat ramah yang sangat disukai banyak orang, mereka berdua juga tidak memandang status, jadi jika orang lain berada bersama mereka,orang itu akan merasa hangat dan bersahabat.
Sebaliknya, Vanesa merupakan orang yang sangat jutek dan galak bagi Hasby, walau wajahnya cantik,namun dari pertama Hasby bertemu dengannya, ia tidak pernah melihat senyum yang keluar dari wajah Vanesa.
_____________________________________________
Jangan lupa Like and Komen ya.....
semangat baca nya......
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
Rate bintang ⭐⭐⭐⭐⭐🤗 saling mendukung ya Thor
2020-11-01
1