"Lo tega banget sih......" ucap Ardi sambil memanyunkan bibirnya.
Savira dan Firdan juga ikut menertawai Ardi, mereka merasa lucu akan tingkah lakunya. Tidak lama setelah mereka berhenti tertawa, dosen untuk kelas pagi ini akhirnya muncul.
Hari ini Hasby kebetulan hanya belajar satu kelas saja, jadi ia akan pulang dan bekerja lebih awal. Hasby mempunyai pekerjaan sebagai seorang supir, ia bekerja di kediaman keluarga Lits, Majikan laki lakinya bernama Michael Lits Jordan yang biasa dipanggil Jordan, sedangkan untuk istrinya bernama Zihan Lits Amira.
mereka merupakan orang yang dermawan, suka memberi donasi pada panti-panti asuhan, mengirim bantuan pada korban bencana dan melakukan hal-hal baik lainnya. mereka juga baik pada pengurus rumah mereka, sampai-sampai gaji yang seharusnya rendah dinaikan olehnya menjadi 2 kali dari asalnya, termasuk dengan Hasby.
mereka juga sangat pengertian pada bawahan, dan ini juga berdampak baik pada Hasby karena ia dapat bekerja setengah hari saja namun memiliki gaji yang tetap. Oleh sebab itu banyak yang ingin bekerja dengan Jordan dan Zihan,baik dari perusahaan maupun bekerja sebagai pembantu di rumahnya.
Tapi, jika ingin bekerja di rumah atau perusahaan mereka, ada syarat yang harus di penuhi, bukan syarat sih... tapi ini adalah jalan untuk masuk ke pekerjaan itu.
walau Jordan dan Zihan baik dan dermawan, namun mereka ini tipe orang yang sedikit pemilih, seseorang yang ingin bekerja dengan mereka harus mendapat kepercayaan dan ketertarikan dari keduanya dan Hasby termasuk beruntung karna bisa bekerja di rumahnya.
~
setelah selesai pelajaran, dosen pun akhirnya keluar kelas dan dikuti oleh murid-murid yang berhamburan untuk pulang. Hasby, Ardi serta Firdan dan Savira kini berjalan menuju parkiran.
" Hasby, sekarang lo mau kemana?" tanya Firdan.
" Paling langsung kerja, emang kenapa?" tanya balik Hasby
"Lo gak ikut kita ke rumah Savira?" ucap Ardi yang masuk kedalam obrolan.
" Kayaknya gak bisa...walaupun pulang cepet, tapikan harus tanggung jawab buat pekerjaan".
" Ngomong ngomong...Nafsah nanti pulangnya sama siapa kalau lo pulang duluan?" tanya Ardi di tengah percakapan.
" Paling nanti gua jemput kalau udah pulang kerja". jawab Hasby.
mendengar jawaban dari Hasby, Ardi saat ini memikirkan sesuatu agar ia dapat bertemu dengan pujaan hatinya itu. " Hasby.....boleh gak kalau Nafsah gua yang jemput?" ucap Ardi sambil melambatkan ucapannya.
setelah mendengar perkataan Ardi, pandangan Hasby padanya kini menjadi tajam. " Gak, kalau Nafsah bareng sama lo, nanti dia kenapa-kenapa gimana?" ucapnya yang masih memandang tajam kearah Ardi.
dengan mendapatkan tatapan tajam dari Hasby, ini membuat Ardi sedikit bergidig, bukan hanya dirinya, bahkan Savira dan Firdan pun ikut merasakan tekanan itu.
Hasby memang orang yang baik dan juga ramah, namun ketika ada orang yang berani mengusik adiknya, maka ia tidak akan segan-segan lagi untuk berurusan dengan orang itu.
pernah suatu kejadian, ketika Nafsah pulang sekolah waktu SMA, ia bertemu dengan 3 remaja nakal, para remaja itu berniat jahat pada Nafsah, karena merasa terancam, Nafsah pun akhirnya berlari, tidak disangka dan diduga, para remaja itu malah mengejar Nafsah sampai ke sebuah jalan buntu.
saat dimana Nafsah sudah sangat terpojok,ada seorang yang berteriak memerintah tiga pwmuda itu untuk pergi, orang itu tidak lain adalah Hasby.
awalnya mereka meremehkan Hasby, tapi setelah berkelahi secara langsung dengannya, ternyata Hasby ini jago dalam bela diri silat, perkelahian mereka sampai mengundang masyarakat untuk datang termasuk Ardi, Firdan dan Savira.
terkejut dengan apa yang mereka lihat, mata Savira, Firdan dan Ardi terbelalak melihat Hasby yang sedang memukul mukul orang. Semenjak pertemuan pertama sampai saat itu, mereka tidak pernah melihat Hasby sekalipun marah, jadi hal yang wajar karena ini baru pertama kali untuk ketiganya.
~
" Kalian kenapa liat gua kayak gitu?... apa ada yang salah?". tanya Hasby.
ucapan Hasby kini menyadarkan ketiganya yang sedikit takut, ketika itu demi mencairkan suasana, Ardi pun meminta kembali permohonannya.
" Kak ipar...lo jangan kayak gitu dong, gua ini kan sahabat lo, masa cuma jemput Nafsah aja gak boleh?, lagian kan ini juga sedikit ngebantu supaya lo gak terlalu cape... " ucap Ardi memohon walaupun ia masih sedikit takut.
" Huf... Hah... ok, tapi jaga dia baik-baik ". ucap Hasby.
" Siap! kakak ipar" .mendapat jawaban yang ia harapkan, Ardi sangat senang kala itu, sampai-sampai ia melompat-lompat kegirangan hingga membuat temannya tertawa lucu.
" Hasby, tapi lain kali kamu dateng ya ke rumah aku..." ucap Savira.
" Iya, Insa Allah lain kali aku dateng...ya udah, aku jalan duluan..." setelah berkata seperti itu, Hasby pun mulai mengenakan helm nya dan beranjak pergi dengan motor.
Pemuda yang satu ini memang orang yang seperti itu, Hasby akan menggunakan kata-kata yang baik ketika sedang berbicara dengan wanita, seperti halnya Savira tadi, jika dengan teman laki-lakinya ia akan mengunakan kata Lo/gua, sementara untuk perempuan ia akan mengatakan kata kamu/aku, tentu itu berlaku untuk semua wanita yang berbicara padanya.
saat di jalan menuju rumah Savira... Firdan dan Ardi terus mengobrol sambil sesekali tertawa, sementara wanita satu ini hanya berdiam diri di belakang. Saat ini pikirannya sedang berpusat pada Hasby, ia sedikit merasa kecewa karna pemuda tidak bisa datang ke rumahnya, sebenarnya Savira sudah dari dulu menyukai Hasby,bahkan pada pertemuan pertama mereka, bisa dibilang ini namanya cinta pada pandangan pertama.
Tapi sayangnya, mungkin cintanya itu bertepuk sebelah tangan, Savira juga tidak mengungkapkan perasaannya terlebih dahulu, karna gengsi dan ia juga masih memiliki harga diri sebagai seorang wanita.
Tapi tidak berdiam diri, Savira dari dulu sudah banyak memberikan kode pada Hasby, sayangnya laki-laki itu adalah orang yang tidak peka, dan sampai saat ini Savira hanya memendam perasaannya seorang diri.
Pada saat bersamaan, Ardi yang menyadari Savira sedang termenung akhirnya bertanya" Lo kenapa Sav? galau ya?". ucapnya.
"Gua gak papa..." jawab Savira singkat.
" Beneran? kayaknya...lo lagi mikirin si Hasby ya?..." ucap Firdan kali ini dengan nada mengejek.
" Iya kali... mungkin lo kecewa karena Hasby gak ikut kita ke rumah lo" tutur Ardi dengan nada mengejek pula.
" Lo berdua apa apaan sih?...gua....gua gak mikirin siapa-siapa kok, apalagi Hasby... " ucap Savira sedikit gugup
" Beneran nih?... yakin gak mikirin dia?..." ucap Ardi mengejek lagi.
" Ih... diem deh lo bedua, kalian ngapain ngomongin kayak gitu segala sih?... udah cepetan bawa mobilnya, nanti keburu siang lagi.." ucap Savira memerintah.
Ardi dan Firdan hanya menuruti Savira untuk diam, mereka tahu bahwa Savira memiliki perasaan khusus pada Hasby, namun seperti yang mereka lihat pada waktu-waktu sebelumnya, saat Savira beberapa kali memberikan kode pada pemuda yang satu itu, namun hal itu tidak akan bekerja pada orang yang tidak peka seperti Hasby.
***
Hasby saat ini sedang mengganti pakaiannya, tidak lupa pula dengan topi yang selalu ia pakai saat kerja, saat ini ia sudah siap untuk berangkat. Memakai topi buka salah satu hobinya, tapi ia membutuhkannya saat bekerja. Bukan untuk terlindungi dari sinar matahari atau panas terik, melainkan untuk menutupi sebagian wajahnya, karena sering kali, ia akan mendapat kesulitan jika bertemu fans nya ketika bepergian mengantar tuan atau nyonya nya.
setalah selesai, Hasby kemudian keluar rumah dan mengunci pintu dengan kunci cadangan sebelum melesat menuju rumah tuannya.
jarak tempuh antara rumah Hasby dengan majikannya memang sedikit jauh, tapi tidak terlalu jauh pula, kira kira waktu tempuhnya sekitar 30 menit, hanya beda tipis jarak antara Kampus dan rumah majikannya.
setelah menempuh perjalanan sedikit lama karena macet, Hasby pun berhenti di sebuah rumah yang besar. Disana terdapat gerbang yang cukup tinggi menjaga rumah itu.
Ketika Hasby melihat ada seorang pria memakai baju Satpam sedang duduk di pos pribadinya, ia pun memanggilnya dengan sebutan pak Ajril.
" Assalamualaikum pak Ajril, tolong bukain gerbangnya dong, saya mau masuk..." ucap Hasby yang setengah berteriak karena jarak di antara mereka sedikit jauh.
" Waalaikumussalam... eh, Hasby... saya kira siapa, bentar saya buka dulu " ucap pria itu yang di ketahui bernama Ajril.
" Ok... "
Ajril beranjak dari duduknya dan membukakan pintu gerbang untuk Hasby lewati sebelum bertanya pada pemuda tersebut. " kamu tumbem dateng pagian...emang gak kuliah?" tanya nya.
" Hehe...sekarang kan hari Senin, saya cuma ada satu kelas aja, jadi kan bisa kerja lebih awal... ". ucap Hasby sambil tersenyum.
" oh, Ya udah... kalo gitu silahkan masuk... ". Hasby pun masuk kedalam meninggalkan Ajril yang duduk kembali di pos nya.
Ajril ini adalah seorang ayah dari 3 anak bersaudara, dua anak laki laki dan satu anak perempuan, istrinya sudah meninggal beberapa tahun yang lalu, sebelum Hasby bekerja disini, dirinya merupakan orang yang ramah, humoris serta terbuka, jadi tak jarang jika dirinya sering mengobrol dengan warga sekitar yang kebetulan lewat.
Hasby memarkirkan motornya di halaman depan, ia kemudian masuk ke rumah besar itu untuk menemui tuan dan nyonya nya.
___________________________________
bagi like nya ya gaess, jumpa di chapter selanjutnya...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 108 Episodes
Comments
ARSY ALFAZZA
next
2020-11-01
0
_sshinta
Mampir di ceritaku juga ya kak "BERI AKU KEBAHAGIAAN" terimakasih. Like, komen, dan vote juga ya hehe :)
Mari saling dukung
2020-05-28
2
Romianna Sitepu
semangat Thor
mampir juga ya ke
RINDU DI RIBUAN KILOMETER
2020-05-28
4