4# Luka kecil

Di parkiran, terlihat Zihan sedang mondar-mandir di dekat mobilnya, ia terus melakukan hal itu dengan wajah panik nampak terlihat sedang khawatir. Sekarang ini Zihan sedang memikirkan keadaan Hasby yang masih belum kembali ketika ia membelikan air mineral untuknya, sekitar 15 menit yang lalu Zihan sempat menelpon nomor Hasby, namun ternyata ponselnya di tinggal di mobil, hal ini membuat nya semakin merasa khawatir.

Zihan saat ini berpikir bahwa Hasby mungkin saja sedang mendapatkan masalah, jadi ia terus menunggu kedatangannya. sekitar 5 menit ia menunggu lagi, akhirnya Hasby datang dengan cara berlari, saat sampai di depan Zihan juga ia masih terengah-engah, tubuhnya basah dipenuhi keringat dan nafasnya juga terputus putus.

"Hasby, kamu kemana aja? saya khawatir tau sama kamu..." ucap Zihan yang menghampiri nya.

" Hah...hah...hah....gak...papa kok nyonya,ini....air minumnya....maaf jadi buat nyonya nunggu lama,tadi...ada kendala dikit" ucap Hasby mengulurkan sekantong plastik berisi dua buah botol air mineral pada Zihan.

" Ya udah,sekarang kamu istirahat dulu baru ceritain sama saya." ucap Zihan yang berjalan masuk kemobil diikuti oleh Hasby, Zihan masuk ke mobil di bangku belakang,sementara Hasby duduk di depan.

setalah merasa nafasnya mulai teratur kembali,ia kemudian menceritakan pertemuannya dengan si kecil Dira yang tersesat karena terpisah dengan orang tuanya dan membantunya mencari sang ibu sampai ia bertemu kembali dengan ibunya,tentu ia tidak menceritakan tentang ia yang terjatuh di tabrak sepeda dan mengalami luka kecil karena tidak ingin membuat nyonya nya khawatir kembali setelah kejadian tadi.

Zihan hanya mengangguk mendengar cerita Hasby, sebenarnya ia sedikit merasa heran dengan pemuda yang ada di hadapannya ini, menurutnya sih...untuk apa membantu orang, sementara orang yang kita inghin tolong saja tidak kita kenal, tapi Zihan bukan hanya tidak menyalahkan Hasby, malah ia merasa bangga apa yang telah ia lakukan.

ketika Zihan masih terlarut dalam pikiran, tanpa sengaja ia melihat ke arah bagian kepala Hasby, tepatnya bagian leher dekat pelipis. Disana, ia melihat ada sebuah cairan yang mengalir melewati telinga supirnya itu, setelah mengamati lebih lama dan seksama, Zihan terkejut dengan apa yang ia temukan, ternyata... cairan yang mengalir di leher Hasby itu adalah darah.

" Hasby!!! kepala kamu kenapa?!kok ada darah?!" ucap Zihan dengan nada panik.

Hasby sebenarnya tidak menyangka bahwa Zihan akan menyadari luka yang ia alami, padahal luka itu sudah ia tutupi dengan sedikit mengkebawahkan topinya,dan ia yakin luka itu tidak akan terlihat namun ia juga tidak berpikir bahwa darahnya masih mengalir keluar hingga melewati telinganya.

" Em.....gak papa kok nyonya, ini cuma luka kecil aja" ucap Hasby menenangkan Zihan.

" Luka kecil gimana? itu darahnya banyak Hasby...nanti infeksi kalau dibiarin aja..." ucap Zihan.

" Gak papa nyonya...ini beneran cuma luka dikit aja...nanti saya bersihin darahnya pakai tisu" ucap Hasby.

" Kamu yakin gak papa? lukanya sakit gak?" tanya Zihan untuk memastikan.

" enggak nyonya...lagian ini cuma lecet biasa... ".

' Lecet kok darahnya banyak sih?... kayaknya Hasby boong... ' batin Zihan.

Hasby kemudian mengambil tisu yang ada didepannya,ia membersihkan noda darah dari rambut sampai noda darah yang berada di leher tepatnya sedikit di bawah telinga,Zihan juga hanya memperhatikan.

setelah selesai membersihkan noda darah,Hasby kemudian mengemudikan mobilnya berniat untuk pulang ke kediaman keluarga Lits. Diperjalanan Hasby sempat merasa sedikit sakit di lukanya, tapi itu tidak bertahan lama, Zihan juga sempat menanyakan bagaimana kejadian dimana Hasby mendapatkan luka, tentu saja Hasby tidak menceritakan seluruhnya, ia hanya berkata pada Zihan bahwa dirinya tidak sengaja terjatuh dan membuatnya sedikit terbentur tiang listrik, padahal kenyataanya ia terbentur pada sebuah batu, ya... walaupun ia terbentur pada batu kecil, namun permukaan batu tersebut agak runcing, sehingga saat kepala Hasby bersentuhan dengan batu, bagian runcing tersebut sedikit menusuk ke kulit Hasby cukup dalam, kira-kira sedalam 3 cm.

setelah 20 menit kemudian,Hasby dan Zihan sampai di rumah keluarga Lits,di sana ada pak Ajril yang membukakan pintu gerbang untuk mobil Hasby masuk.

Hasby dan Zihan membawa barang bawaan setelah memarkirkan mobil. Jordan juga sudah menunggu kedatangan mereka dan membantu ketika melihat keduanya kesulitan membawa barang belanjaan.

" Hasby, barang-barang ini gak usah kamu yang bawa, biarin si Afdal aja yang kerjain..." ucap Jordan.

Jordan kemudian memanggil-manggil seseorang yang bernama Afdal, tidak lama setelah itu, datang seorang pria yang kira-kira usianya lebih tua dari Hasby, orangnya tinggi namun lebih pendek dari Hasby, memiliki rambut coklat dan tampan walau memang Hasby yang paling tampan dari semua orang yang tinggal dirumah ini.

pria itu bernama Afdal, ia bekerja di rumah ini sudah lumayan lama, kira-kira 7 tahun lamanya, Afdal merupakan teman Hasby mengobrol jika waktu kerja luang, orangnya baik dan ramah serta ceria, namun jika berbicara dengannya harus hati hati, karna Afdal adalah orang yang mudah sekali marah namun mudah pula untuk meredamkan emosi. Rumahnya tidak jauh dari rumah keluarga Jordan, ia tinggal bersama orang tua dan satu adik laki lakinya. orang tua Afdal sudah tua, sedangkan adiknya kini masih duduk di bangku sekolah menengah atas, jadi untuk menghidupi keluarganya, Afdal di sana berperan sebagai tulang punggung untuk mencari nafkah.

" Iya tuan,apa ada yang bisa saya bantu?" ucapnya.

" Tolong kamu bawain barang barang ini,bterus nanti kasih ya ke ibu Sri, saya mau ke atas dulu ada yang mau di omongin... " ucap Jordan

" Iya tuan... "

Jordan dan Zihan kemudian pergi ke kamarnya meninggalkan Hasby dan Afdal di tempat.

" Afdal, tolong ambilin air minum dong" ucap Hasby.

" Ogah ah, kenapa gak lo aja sendiri yang ngambil? bisa juga kan minta sama bu Sri... " ucap Afdal.

" Bu Sri udah tua Dal... masa gua nyuruh dia sih?... "

" Ya udah... ambil aja sendiri, ngapain nyuruh-nyuruh gua?..."

" Kali- kali kek..."

" Ambil sendiri, jangan manja... lagian gua mau nyimpen ni barang dulu... "

" Ya udah, iya...".Hasby kemudian pergi menuju dapur untuk mengambil minum, perlu beberapa waktu untuk sampai di tempat itu, mengingat ukuran rumah ini yang sangat besar, tidak heran jika jarak antara ruang tamu dengan tamu akan lebih dari 5 meter.

saat Hasby sampai di sana, terlihat ada seorang ibu paruh baya yang sedang mencuci piring, ibu itu tidak lain adalah Sri yang dibicarakan tadi oleh Hasby dan Afdal. Sri ini tinggal di kediaman keluarga Lits,ia adalah orang yang sebatang kara, beberapa tahun lalu ia masih memiliki suami,namun telah meninggal dikarenakan mengidap penyakit gagal jantung. ibu Sri merupakan orang yang ramah juga, dan sangat baik dalam melayani semua urusan yang diperlukan Jordan dan Zihan di rumah. Orang-orang di rumah ini semuanya adalah orang baik,sepertinya tidak ada orang yang jahat atau sejenisnya, ini dikarenakan pekerjanya dipilih sendiri oleh Jordan dan Zihan sendiri, jadi tidak perlu ditanyakan lagi.

Hasby kemudian menghampirinya dan menyapa. " siang bu Sri, lagi ngapain". tanya Hasby

" Eh,ada Hasby...siang juga, biasa nih... ibu lagi nyuci piring" jawab Sri

" oh... hm, Hasby haus nih bu, boleh minta minum gak?..."

" Ya masa gak boleh sih... Ambil aja itu di meja makan".

" Kirain aja bu, kan di dunia ini gak ada yang gratis... hehe... "

" Kamu ini ya... ya udah lah, nih gelasnya... "

" Makasih bu... "

Hasby kemudian mengambil gelas yang diberikan Sri padanya dan menuangkan air untuk ia minum, jujur saja berlari-lari kencang saat tadi menuju parkiran sangat lelah untuknya,sangat menguras stamina dan kini badannya juga merasa sangat lengket serta pegal, ditambah luka kecil yang ia dapat tadi.

setelah merasa hausnya sudah hilang Hasby kemudian keluar dari dapur setelah ia berterima kasih pada Sri untuk beristirahat sejenak.

***

seorang wanita kini sedang berjalan di bandara, sambil berjalan ia juga membawa sebuah koper yang agak besar serta tas besar pula yang ada di punggungnya. banyak pria yang melihatnya seakan terbius oleh pesona yang ia pancarkan,walau pakaiannya termasuk umum dengan celana jins hitam, memakai jaket dan syel di lehernya serta kacamata hitam yang melekat di matanya. Tapi kecantikannya sangat menjadi sorotan semua orang, wajah yang cantik, rambut hitam panjang terurai, serta tubuh ramping dan ideal sangat memikat bagi kaum pria.

ia kini terlihat sedang menunggu seseorang, namun tidak melihat tanda tanda orang yang ia cari. Karena tidak ingin menunggu lama, wanita itu kemudian mengambil ponsel yang ada di sakunya dan menelpon seseorang, beberapa saat kemudian telpon itu akhirnya tersambung.

" Hallo...ayah aku udah nyampe dibandara" ucapnya

" Hah? kamu udah nyampe?... perasaan cepet banget..." ucap seseorang di sebrang telepon yang sepertinya itu adalah ayah dari si wanita.

" Udah....jangan banyak ngomong, sekarang cepet jemput aku, gak pake lama...aku gak mau nunggu..." ucapnya

" Ya udah, nanti ayah bakalan nyuruh supir buat jemput kamu" ucap pria itu.

" Sekarang! jangan nanti... "

" Iya, iya... sekarang... "

" Ya udah cepetan...". Wanita itu kemudian menutup telponnya, ia berharap tidak akan menunggu lama,karna baginya menunggu adalah hal yang sangat membosankan.

***

Hasby kini sedang bersandar di depan tembok rumah keluarga Lits,ia sedari tadi hanya memandangi pemandangan sekitar saja, tidak ada yang ia lakukan selain berdiri,hanya terdiam dan ditemani oleh kesunyian.

ketika ia sedang menikmati pemandangan lebih tepatnya sedang berdiam, Afdal kini berjalan kearahnya sebelum menepak pundak Hasby,lantas itu membuatnya sedikit kaget,karna tiba tiba ada sebuah tangan yang memegang pundaknya.

" Diem aja lo dari tadi,apa ga bosen?" ucap Afdal yang kini bersandar juga di dekat Hasby.

" Gua udah biasa kayak gini....ngomong ngomong lo mau apaan ke sini? biasanya juga lo lagi sibuk kalau udah siang" ucap Hasby.

" Lo dipanggil tuh sama tuan, nyonya di lantai 2..."

" Ngapain?..."

" Mana gua tau...ya udah cepetan,nanti mereka dibuat nunggu lama lagi sama lo... ".

setelah mendengar perkataan Afdal,Hasby kemudian berjalan menuju lantai dua,ia segera mempercepat langkahnya karena tidak ingin membuat tuan dan nyonya nya menunggu lama.

______________________________________________

Jangan lupa Like and Komen ya.....

semangat baca nya....

Terpopuler

Comments

ARSY ALFAZZA

ARSY ALFAZZA

👍👍👍👍

2020-11-01

1

lihat semua
Episodes
1 1# Awalan
2 2# Pekerjaan
3 3# Rumah keluarga Lits
4 4# Luka kecil
5 5# Wanita cantik
6 6# Sambutan Hangat
7 7# Pulang ke rumah
8 8# Bukan ' Cantik sih '
9 9# INFO
10 9# Flu
11 10# Orang yang menyebalkan
12 11# Rahasia Hasby
13 12# Kepala yang sakit
14 13# Orang tidak peka
15 14# Kesepakatan
16 15# Masa lalu Vanesa
17 16# ujian
18 17# Derasnya hujan
19 18# Ayah tak bertanggung jawab
20 19# Sakit di bagian lain.
21 20# Kekhawatiran Vanesa
22 21# Polisi datang
23 22# Berdua diruangan
24 23# Dokter Rafa
25 24# Merespon
26 25# Cika
27 26# Menelpon balik
28 27# Single
29 28# Gua kaget tau!
30 29# Bingung
31 30# Di jodohkan?!
32 31# Oleh orang yang berbeda
33 32# Jangan nyerah
34 33# Penjelasan
35 34# Senasib
36 35# Pendapat
37 36# Membujuk Vanesa
38 37# Mimpi buruk
39 38# Masa pemulihan
40 39# Tiba di rumah
41 40# Film Horor
42 41# Telat Trauma
43 42# Gelap
44 43# Setengah dari kebenaran
45 44# Pakaian yang bagus
46 45# Perkelahian kecil
47 46# Ganteng banget
48 47# Terpana
49 48# Tidak percaya
50 49# Acara di mulai
51 50# Hak yang diambil
52 79# Tempat tujuan
53 52# Ketahuan
54 53# Rentenir
55 54# Awas!!!
56 55# Rendi dan Kamil
57 56# Imut banget
58 57# Gas terus...
59 58# Sedikit kesalahan
60 59# Ucapan terima kasih
61 60# Mimpi ini lagi
62 61# Tersedak
63 62# Jalan-jalan
64 63# Petunjuk baru
65 64# Lyn
66 65# Mereka kenapa?
67 66# Rasa Air Laut
68 67# Kenyataan yang mengejutkan
69 68# Wudhu?
70 70# Rencana mau nikah
71 71# Mencoba jujur
72 72# Orang yang disukai Firdan
73 73# Tenangkan dia
74 74# Mata-mata
75 75# Sah!
76 76# Nyaman
77 77# Selain Operasi
78 78# Bahas kerjaan
79 79# Tempat tujuan
80 80# Ziara
81 81# Wajah yang familier
82 82# Tak disangka
83 83# Buku dari Nafsah
84 84# Pulang ke rumah
85 85# Rahasia besar
86 86# Menangis dalam diam
87 87# Rencana Liburan
88 88# Cerita Vanesa
89 89# Cinderella
90 90# Hiking
91 91# Di tepi sungai
92 92# Turun tangan
93 93# Bubur buatan Vanesa
94 94# Kebenaran dibalik sebuah kejadian
95 95# Waktu yang berjalan
96 96#Ucapan Terakhir
97 97# Harapan
98 98# Pernyataan
99 99# Hangat
100 100#Bersyukur
101 101#Reuni
102 102#Mengetahui fakta
103 103# Penjelasan dari Jordan
104 104# Pasutri Mesra
105 105# Percakapan Jordan dan Panji
106 106# Candaan di pagi hari
107 107# Jalan-jalan
108 108# Pembahasan
Episodes

Updated 108 Episodes

1
1# Awalan
2
2# Pekerjaan
3
3# Rumah keluarga Lits
4
4# Luka kecil
5
5# Wanita cantik
6
6# Sambutan Hangat
7
7# Pulang ke rumah
8
8# Bukan ' Cantik sih '
9
9# INFO
10
9# Flu
11
10# Orang yang menyebalkan
12
11# Rahasia Hasby
13
12# Kepala yang sakit
14
13# Orang tidak peka
15
14# Kesepakatan
16
15# Masa lalu Vanesa
17
16# ujian
18
17# Derasnya hujan
19
18# Ayah tak bertanggung jawab
20
19# Sakit di bagian lain.
21
20# Kekhawatiran Vanesa
22
21# Polisi datang
23
22# Berdua diruangan
24
23# Dokter Rafa
25
24# Merespon
26
25# Cika
27
26# Menelpon balik
28
27# Single
29
28# Gua kaget tau!
30
29# Bingung
31
30# Di jodohkan?!
32
31# Oleh orang yang berbeda
33
32# Jangan nyerah
34
33# Penjelasan
35
34# Senasib
36
35# Pendapat
37
36# Membujuk Vanesa
38
37# Mimpi buruk
39
38# Masa pemulihan
40
39# Tiba di rumah
41
40# Film Horor
42
41# Telat Trauma
43
42# Gelap
44
43# Setengah dari kebenaran
45
44# Pakaian yang bagus
46
45# Perkelahian kecil
47
46# Ganteng banget
48
47# Terpana
49
48# Tidak percaya
50
49# Acara di mulai
51
50# Hak yang diambil
52
79# Tempat tujuan
53
52# Ketahuan
54
53# Rentenir
55
54# Awas!!!
56
55# Rendi dan Kamil
57
56# Imut banget
58
57# Gas terus...
59
58# Sedikit kesalahan
60
59# Ucapan terima kasih
61
60# Mimpi ini lagi
62
61# Tersedak
63
62# Jalan-jalan
64
63# Petunjuk baru
65
64# Lyn
66
65# Mereka kenapa?
67
66# Rasa Air Laut
68
67# Kenyataan yang mengejutkan
69
68# Wudhu?
70
70# Rencana mau nikah
71
71# Mencoba jujur
72
72# Orang yang disukai Firdan
73
73# Tenangkan dia
74
74# Mata-mata
75
75# Sah!
76
76# Nyaman
77
77# Selain Operasi
78
78# Bahas kerjaan
79
79# Tempat tujuan
80
80# Ziara
81
81# Wajah yang familier
82
82# Tak disangka
83
83# Buku dari Nafsah
84
84# Pulang ke rumah
85
85# Rahasia besar
86
86# Menangis dalam diam
87
87# Rencana Liburan
88
88# Cerita Vanesa
89
89# Cinderella
90
90# Hiking
91
91# Di tepi sungai
92
92# Turun tangan
93
93# Bubur buatan Vanesa
94
94# Kebenaran dibalik sebuah kejadian
95
95# Waktu yang berjalan
96
96#Ucapan Terakhir
97
97# Harapan
98
98# Pernyataan
99
99# Hangat
100
100#Bersyukur
101
101#Reuni
102
102#Mengetahui fakta
103
103# Penjelasan dari Jordan
104
104# Pasutri Mesra
105
105# Percakapan Jordan dan Panji
106
106# Candaan di pagi hari
107
107# Jalan-jalan
108
108# Pembahasan

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!