PERTEMANAN RAHASIA

Zion menendang tubuh rekannya yang tidak sadarkan diri ke pojok dinding hingga menimbulkan suara yang membuat nyeri siapa pun yang mendengarnya.

"Bukankah itu tadi suara kepalanya?" tanya Luna pada Zion.

Zion mengangguk. "Kurasa ya. Itu tadi kepalanya." Zion menjawab dengan santai, lalu masuk ke dalam ruangan tempat Luna dan ibunya tinggal. "Hai, Bu, bagaimana kabarmu?"

"Aku baik, Nak, sangat baik, karena aku tahu Luna tidak sendirian di tempat yang kejam ini." Ayura tersenyum ramah kepada Zion.

"Hai, Gadis jelek, kenapa masih berdiri di sana? Masuklah dan tutup pintunya." Zion berteriak, sembari menatap Luna yang masih berdiri di ambang pintu.

Luna berbalik dan melakukan apa yang Zion perintahkan. "Saat dia bangun nanti, kepalanya pasti akan terasa sakit sekali." Luna berkomentar setelah ia berada di dalam ruangan dan duduk di samping Zion.

"Biarkan saja. Jangan terlalu memikirkannya. Apa kamu tahu apa yang dia katakan selama kami dalam perjalanan menuju ruangan ini?" tanya Zion pada Luna.

"Apa?"

"Dia bilang, dia akan menampar bokongmu jika kamu terus menyusahkannya, karena hanya dirimu yang setiap hari membuatnya berlarian ke sana-kemari."

Luna menutup mulut dengan tangan dan memasang wajah cemberut. "Kurang ajar sekali. Jika dia berani macam-macam denganku, akan kutampar dia dengan--"

"Bokongmu?"

Luna mendelik ke arah Zion dan menarik kedua telinga pria bertubuh tegap itu. "Ya, asal dia mau menikah denganku."

"Idih, apa kamu tidak keberatan memiliki suami seperti dia yang pemabuk, penjudi dan maniak ***?" Zion bertanya sembari mencubit kedua pipi Luna dengan keras.

"Tentu. Kenapa tidak? menikah adalah jurus ninja agar aku dapat keluar dari tempat mengerikan ini."

"Astaga, dasar murahan!"

"Apa katamu?"

"Sudah-sudah, berhentilah kalian berdua. Ibu lapar, apa tidak ada satu pun dari kalian yang membawa makanan?" Ayura berusaha melerai perdebatan antara Zion dan Luna.

Keduanya memang seperti itu, sejak pertama bertemu Zion dan Luna selalu berdebat. Tiada hari tanpa perdebatan mereka. Meski begitu, hanya Zion yang tulus berteman dengan Luna dan selalu melindungi Luna kapan pun dan di mana pun Luna berada. Namun, Zion dan Luna harus menyembunyikan hubungan pertemanan mereka. Jika tidak, Miss. Rana akan memanfaatkan keadaan Luna untuk memerintah Zion, begitu juga sebaliknya.

Bagi Luna tidak boleh ada hubungan tulus yang terjalin di kalangan orang-orang yang hidup di dalam lingkar hitam kehidupan malam, karena hal itu hanya akan membawa petaka bagi satu sama lain.

"Lihat saja aku dan ibuku. Miss. Rana dan anak buahnya terus mengancam akan melukai ibuku agar aku mau menuruti perintahnya. Bayangkan jika mereka tahu kita berteman, mungkin mereka akan menculikmu agar bisa memaksa diriku melakukan ini dan itu. Aku tidak mau menjadi pelacur hanya untuk membebaskanmu dari mereka." Begitulah ucapan Luna satu tahun yang lalu saat mereka sepakat untuk berteman.

"Hai kalian. Apa kalian benar-benar tidak punya makanan?" Ayura kembali bertanya.

Kali ini Zion dan Luna hanya saling menatap kemudian menggeleng bersamaan.

"Luna tidak bawa apa pun, Bu, karena Luna kabur dari ruangan Miss tadi," ujar Luna, lalu ia menatap Zion, berharap pria itu memiliki sesuatu di dalam kantong jaket tebalnya.

Zion berdecak saat menyadari bahwa Luna menatapnya. "Sudah kuduga. Hanya aku yang bisa diandalkan di sini." Zion kemudian mengeluarkan satu buah roti bantal dari dalam saku jaketnya.

Luna bertepuk tangan. "Aku juga mau sepotong."

Zion menggelengkan kepala. "Dasar rakus." Ia lalu membagi roti menjadi tiga bagian, memberikan sepotong besar untuk Ayura, sepotong berukuran sedang untuk Luna, dan sepotong ukuran kecil untuknya. "Makan dan bersyukurlah karena kita memiliki roti malam ini."

Ayura mengangguk, lalu mulai makan dengan lahap. Zion melakukan hal yang sama, tetapi tidak dengan Luna, saat ia membuka mulut tiba-tiba saja ia merasakan nyeri pada sudut bibirnya yang tadi terluka.

"Ah," rintih Luna.

Zion dengan cepat mendekatkan wajahnya ke wajah Luna dan memperhatikan luka di sudut bibir wanita itu dengan saksama.

"Parah sekali. Sepertinya harus dijahit dan kamu tidak akan bisa makan selama satu bulan, Lun," komentar Zion.

"Ih, dasar berandal!" Luna memukuli lengan Zion dengan tinjunya. Hal itu tidak membuat Zion kesakitan, pria itu malah tertawa terbahak-bahak.

"Sudah, cukup, cukup. Aku rasa rekanku akan segera sadar. Aku harus berbaring di sampingnya juga dan berpura-pura pingsan." Zion bangkit berdiri, membelai puncak kepala Luna dan mengecup punggung tangan Ayura.

Luna mengantar Zion hingga ke depan pintu. "Trims, Zi."

"Tidak masalah. Hanya saja bersiaplah untuk besok. Aku rasa Miss kali ini benar-benar serius tentang agenda untuk menjualmu pada konglomerat itu. Apa kamu tahu berapa banyak pria itu membayar Miss agar dapat tidur denganmu, Lun?" Zion bertanya pada Luna, wajahnya terlihat serius dan khawatir di waktu yang bersamaan.

Luna menggeleng. Ia tiba-tiba saja merasa cemas, karena Zion tidak terlihat sesantai biasanya. Kekhawatiran yang Zion perlihatkan padanya menular dengan sangat cepat.

"Dua ratus juta untuk satu malam."

"What?" Luna memekik, ia tidak menyangka jika harga untuk mendapatkan kepuasan darinya bisa semahal itu.

"Ya, fantastik bukan? Apa kamu yakin tidak mengenal Om Bimo? Karena dia begitu sangat penasaran padamu. Dia bahkan sampai rela mengeluarkan dua ratus juta semalam hanya untukmu. Padahal kurasa kamu tidak begitu berpengalaman di atas ranjang."

Luna menendang tulang kering Zion. "Diamlah. Tahu apa kamu tentang pengalamanku."

Zion meringis sesaat, tetapi kemudian ia tersenyum nakal. "Karena aku tahu kamu baru melakukannya sekali waktu."

Luna memandang Zion dengan tatapan galak. "Aku bangga karena aku tidak semurahan itu untuk melakukannya berkali-kali. Saat itu juga aku terpaksa."

Zion menepuk pundak Luna. "Jika kamu butuh bantuanku, jangan ragu, Lun, aku akan berbagi pengalaman denganmu." Zion mengedipkan sebelah matanya pada Luna, membuat Luna menjadi semakin kesal dan mendorong tubuh Zion ke luar ruangan hingga pria itu terjatuh.

"Dasar mesum!" ujar Luna, lalu menutup pintu di hadapan Zion yang tertawa terbahak-bahak.

"Zion itu lucu sekali. Ibu suka sekali padanya. Andai dia mau menikah denganmu, apa kamu mau, Lun?" tanya Ayura, begitu Luna kembali ke ranjang dan berbaring di sebelahnya.

Luna menghela napas sebelum menjawab pertanyaan Ayura. "Ibu tidak bercanda, 'kan?Apa ibu mau punya menantu seperti Zion? Dia itu penjahat, Bu. Lagi pula, aku rasa Zion tidak berniat untuk menikah hingga kiamat tiba."

"Sayang sekali."

Luna memiringkan tubuhnya agar dapat menatap Ayura. "Tenang saja, Bu, di luar sana masih banyak pria baik-baik yang mungkin saja akan jatuh cinta pada putri Ibu ini. Di kantor tempatku bekerja juga banyak pria baik. Akan aku cari satu menantu terbaik untuk Ibu."

Ayura tersenyum. "Tidurlah kalau begitu. Besok kamu akan ke kantor, 'kan?"

"Ya, aku sudah meminta kelonggaran pada Miss agar aku diperbolehkan melakukan pekerjaan normal jika siang hari. Kuharap besok tidak akan ada masalah."

Bersambung.

Episodes
1 ALAT KEJUT LISTRIK
2 PERTEMANAN RAHASIA
3 KELEMAHAN LUNA
4 TERSIKSA
5 MATI RASA
6 ERRAND GIRL
7 PRIA TIDAK SABARAN
8 DIA TIDAK PUNYA HATI
9 PERMOHONAN ANYELIR
10 TIDURLAH DENGANKU
11 KISSES AND TROUBLE
12 WANITA 200 JUTA
13 HAMPIR KETAHUAN
14 NIKAHI AKU!
15 PERNIKAHAN SEMENTARA
16 CEMBURU
17 MALAM PERTAMA
18 BAHU YANG TEPAT
19 WANITA TANPA EMOSI
20 GARIS SATU MERAH MUDA
21 CINTA DAN KASIH SAYANG
22 KISS AND CHOCOLATE
23 SISI ROMANTIS ARJUNA
24 DESAKAN DARI ANYELIR
25 JATUH SAKIT
26 KEHAMILAN YANG DINANTI
27 KRIM STRAWBERRY
28 DIA SIAPA?
29 WANITA HEBAT
30 TAWARAN ZION UNTUK ANYELIR
31 BERPISAH
32 WANITA YANG MENGHILANG
33 PENGAKUAN ARJUNA
34 BIMO MENEMUKAN LUNA
35 PENGAKUAN LUNA
36 TEPI PANTAI
37 TIDAK SALING BERTEMU
38 RINDU
39 PERTEMUAN PANAS ARJUNA DAN LUNA
40 HUBUNGAN RAHASIA
41 PENDARAHAN
42 KEGUGURAN?
43 PERASAAN LUNA
44 KEMBALI BERSAMA
45 BEBERAPA HARI TIDAK UPDATE?
46 PERTEMUAN YANG HANGAT
47 HAI WANITA 200 JUTA
48 KEMARAHAN ANYELIR
49 PERDEBATAN ANYELIR DAN LUNA
50 WANITA YANG SEMENTARA SINGGAH
51 MASUK KE DALAM PERANGKAP
52 KETAHUAN
53 Sssst, mampir bentar, Kak.
54 RAHASIA YANG DIKETAHUI SABRINA
55 MENERIMA KEHADIRAN MENANTU KEDUA
56 KEMBALI KE RUMAH MERAH
57 LUNA ADALAH ISTRI KEDUAKU!
58 ZION TERTANGKAP
59 TENGGELAM
60 PERJANJIAN RUMAH TANGGA
61 AKU KEMBALI
62 KERTAS BERMATERAI
63 MISI PENYELAMATAN
64 KONTRAKSI
65 MENOLONG LUNA
Episodes

Updated 65 Episodes

1
ALAT KEJUT LISTRIK
2
PERTEMANAN RAHASIA
3
KELEMAHAN LUNA
4
TERSIKSA
5
MATI RASA
6
ERRAND GIRL
7
PRIA TIDAK SABARAN
8
DIA TIDAK PUNYA HATI
9
PERMOHONAN ANYELIR
10
TIDURLAH DENGANKU
11
KISSES AND TROUBLE
12
WANITA 200 JUTA
13
HAMPIR KETAHUAN
14
NIKAHI AKU!
15
PERNIKAHAN SEMENTARA
16
CEMBURU
17
MALAM PERTAMA
18
BAHU YANG TEPAT
19
WANITA TANPA EMOSI
20
GARIS SATU MERAH MUDA
21
CINTA DAN KASIH SAYANG
22
KISS AND CHOCOLATE
23
SISI ROMANTIS ARJUNA
24
DESAKAN DARI ANYELIR
25
JATUH SAKIT
26
KEHAMILAN YANG DINANTI
27
KRIM STRAWBERRY
28
DIA SIAPA?
29
WANITA HEBAT
30
TAWARAN ZION UNTUK ANYELIR
31
BERPISAH
32
WANITA YANG MENGHILANG
33
PENGAKUAN ARJUNA
34
BIMO MENEMUKAN LUNA
35
PENGAKUAN LUNA
36
TEPI PANTAI
37
TIDAK SALING BERTEMU
38
RINDU
39
PERTEMUAN PANAS ARJUNA DAN LUNA
40
HUBUNGAN RAHASIA
41
PENDARAHAN
42
KEGUGURAN?
43
PERASAAN LUNA
44
KEMBALI BERSAMA
45
BEBERAPA HARI TIDAK UPDATE?
46
PERTEMUAN YANG HANGAT
47
HAI WANITA 200 JUTA
48
KEMARAHAN ANYELIR
49
PERDEBATAN ANYELIR DAN LUNA
50
WANITA YANG SEMENTARA SINGGAH
51
MASUK KE DALAM PERANGKAP
52
KETAHUAN
53
Sssst, mampir bentar, Kak.
54
RAHASIA YANG DIKETAHUI SABRINA
55
MENERIMA KEHADIRAN MENANTU KEDUA
56
KEMBALI KE RUMAH MERAH
57
LUNA ADALAH ISTRI KEDUAKU!
58
ZION TERTANGKAP
59
TENGGELAM
60
PERJANJIAN RUMAH TANGGA
61
AKU KEMBALI
62
KERTAS BERMATERAI
63
MISI PENYELAMATAN
64
KONTRAKSI
65
MENOLONG LUNA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!