"Louisa, boleh Mommy masuk." Izin Laura yang kala itu sudah berada di abang pintu kamar sang putri pertamanya Louisa.
"Masuklah Mommy." sahut Louisa.
Laura pun kemudian berjalan mendekati Louisa yang kalau itu tengah duduk di atas tempat tidurnya.
Laura kemudian ikut duduk di atas ranjang sambil meraih tangan Louisa dengan kedua tangannya. Sambil menghela nafas berat, Laura kemudian mencium tangan sang putri.
"Louisa sayang, Mommy sangat bangga denganmu. Sebagai anak pertama. Kau sangat kuat dan kamu sangat memahami Mommy. Mommy ingin minta maaf pada mu sayang. Mommy minta maaf untuk semua hal yang sudah terjadi antara Mommy dan Daddy. Tanpa Mommy jelaskan juga pastinya kamu sudah paham dan tahu apa yang terjadi antara Mommy dan Daddy."
"Ya aku tau Mommy. Mommy tidak perlu menjelaskannya." sahut Louisa.
"Kamu juga sudah tau kan. Kenapa Mama membawa kalian kemari. Itu karena Mommy tidak ingin melihat kalian sedih dan menangis di saat kalian berada dekat dengan Daddy tapi diri kalian terlupakan. Meksi begitu, kalian jangan bersedih, ada Mommy. Jika ada apa-apa jangan ragu untuk bercerita sama Mommy. Anggap saja Mommy adalah teman kalian. Mommy juga bisa berperan sebagai Daddy. Lihatlah, tangan ini cukup kuat untuk memukul seseorang." ucap Laura sambil memperlihatkan otot lengannya pada Louisa.
Melihat Laura yang memamerkan ototnya membuat Louisa terkekeh kecil.
"Mommy tidak punya otot." ledek Louisa. Melihat anaknya tersenyum kecil saja seperti itu sudah membuat hati Laura bahagia.
"Terima kasih sudah menjadi anak yang kuat sayang. Mommy titip adik mu Miley. Minggu depan Mommy harus sudah kembali ke Indonesia. Mommy akan membawa Gavin. Dia masih kecil dan dia tidak bisa jauh dengan mommy. Jadi, kalian baik baik ya tinggal di Swiss dengan grandma dan grandpa. Mommy sudah daftarkan kalian di satu sekolah yang sama. Jadi kalian bisa saling melindungi dan menjaga. Seperti yang Mommy sudah pesan, jika ada apa-apa langsung hubungi Mommy. Ceritakan apa saja yang kau rasakan dan apa yang kau ingin katakan. Jangan ada yang kau tutupi dan simpan. Terbukalah dengan Mommy. Mommy harus kembali ke Indonesia karena Mommy ada pekerjaan di sana. Bukankah Mommy harus cari uang yang banyak untuk anak anak Mommy yang luar biasa ini." Tukas Laura sambil membelai rambut Louisa.
"Iya Mom, tenang saja. Aku akan menjaga Miley."
"Beristirahatlah, besok Mommy akan mengajakmu dan Miley untuk mengunjungi sekolah kalian yang baru. Kalian pasti suka dengan sekolah baru kalian. Mommy sudah daftarkan kalian kemarin. Dan besok kalian akan mulai bersekolah di sana. Mommy akan antar kalian kesekolah besok." jelas Laura, merasa lega karena anak anak sangat menurut untuk ia atur.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Setelah berbicara dengan Louisa di kamarnya. Laura kemudian berjalan ke kamar Miley.
Saat Laura membuka pintu kamar anak keduanya. Laura melihat Miley masih asik bermain dengan bonekanya yang ia bawa dari Indonesia.
"Miley, boleh Mommy masuk." Izin Laura.
"Tentu Mommy, masuklah." Jawab Miley sambil tersenyum.
"Apa kau sangat mencintai boneka ini." Tanya Laura, saat ia mendapati Miley selalu memeluk boneka itu. Boneka yang selalu ia peluk tiap malam.
"Di antara semua boneka yang aku punya. Aku hanya menyukai boneka ini Mom. Karena ini pemberian Daddy." jawab Miley polos.
"Mom, apakah Daddy tidak akan menjenguk kita di sini? Apakah dia akan lupa dengan kita semua?"
Mendengar pertanyaan itu, Laura tidak bisa menjawab secara pasti pertanyaan anak keduanya.
Karena ia juga tidak tahu apakah Bima akan menjenguk anak-anaknya yang saat ini telah berada di Swiss.
Misal Bima ada niat dan ingin menjenguk anak anaknya di Swiss. Laura juga tidak akan melarang.
Tapi yang jadi pertanyaannya adalah. Apakah dia akan kemari untuk menjenguk anak anaknya.
"Mommy tidak bisa menjawab pertanyaan mu sayang. Nanti jika Daddy akan kemari Mommy akan kasih tau Miley." jawab Laura. Ia tidak ingin membuat hati Miley sedih dengan harapannya.
"Sudah jangan bersedih. Di sini ada grandma, grandpa dan juga ada kakak Louisa. Mommy akan sering sering menelpon kalian. Sekarang Miley harus istirahat ya. Besok Mommy akan antar kalian ke sekolah yang baru." ucap Laura sambil menyibakkan selimut dari ranjang agar Miley bisa masuk di bawah selimut.
Miley pun menurut. Ia kemudian langsung bersiap untuk tidur.
"Tidur yang nyenyak sayang. Mommy mencintai kalian semua."
Laura kemudian melabuhkan satu kecupan manis ke kening Miley.
"Good night sayang."
"Good night Mommy."
Setelah memastikan Miley sudah berbaring di atas ranjang dengan selimut hangatnya. Laura kemudian berjalan ke arah pintu dan mematikan lampu terang di kamar Miley.
Setelah memastikan kesiapan anak anaknya untuk bersekolah di sekolah yang baru di Swiss. Laura merasa lega.
Sebagai seorang ibu, Laura merasa bertanggung jawab untuk semua hal yang terbaik untuk anak-anaknya. Di saat sang suami Bimasena seolah-olah tidak memikirkan anaknya.
Laura percaya dia bisa menangani semua masalahnya sendiri. Laura juga percaya dia bisa memberikan yang terbaik untuk anak-anaknya tanpa bantuan dari Bima sekalipun.
Ia akan membuktikan pada Pria itu jika dirinya mampu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 41 Episodes
Comments
Shanum❤️
Semangat Laura ,,jadilah wonder women buat anak2mu ❤️
2023-02-11
1
Erni Kusumawati
Semoga Anak2 dan Laura be strong baik secara fisik dan mental sehingga mereka semua dpt menggapai kebahagian yg lain...nulisnya sambil mewek ini kak Author kebanyakan kasih bawang berebesnya😭😭😭
2023-01-07
1
Tina Nine
Siapa yghancur " hati anak anak".
2023-01-03
1