3. BAB 3 II Seperti Simpanan

Sebuah pikiran gelap menyelinap, begitu licik dan memuakkan, mencoba meracuni benak Chia.

Apa aku jual diri saja? Toh, aku sudah tidak perawan lagi, kan?

Plak!

Telapak tangannya menampar pipinya sendiri. Perih. Tapi rasa sakit itu justru menjadi pengingat untuk menyadarkan dirinya. Tidak, Chia. Jangan serendah itu. Jangan murahan! Kau harus berpikir jernih.

"Aku harus pulang ke kost. Bicara baik-baik sama Ibu kost. Siapa tahu, bulan depan diberikan keringanan," gumamnya, mencoba meyakinkan diri. Langkahnya terasa berat, menyeret dirinya kembali ke realitas yang menekan.

Benar saja, begitu tiba di depan gerbang, Ibu Kost sudah berdiri di sana, menunggunya dengan sorot mata setajam pisau.

"Hehe, malam, Bu," sapa Chia gugup, mencoba tersenyum sopan. Ibu kost mendekat, langkahnya mantap, tanpa senyum sedikit pun.

"Ah, ampun, Bu! Saya keluar hadiri pertemuan kelulusan, bukan keluyuran kok!" Chia segera mengatupkan kedua tangannya di depan dada, mengira tamparan atau jambakan akan mendarat. Namun, yang disodorkan Ibu Kost adalah selembar kartu ATM.

"Ini, seseorang menitipkan ini padamu," ucap wanita itu, suaranya dingin.

"Buat saya? Dari siapa, Bu?" Chia mengambil kartu itu dengan bingung. Kartu hitam pekat, terasa dingin di tangannya.

"Tidak tahu," jawab Ibu Kost ketus, melipat tangan di dada.

"Kalau begitu, saya pamit pergi mengecek isinya dulu ya, Bu. Siapa tahu ini dari keluarga jauh saya, yang bisa membayar sewa kontrakan saya." Chia menunjuk ke arah jalanan, berharap ada secercah harapan.

"Tidak perlu," potong Ibu Kost. "Isi di dalam kartu itu saTu miliar."

"Apa?! Satu miliar? Serius, Bu?" Chia tersentak, matanya terbelalak menatap kartu di genggamannya. Angka itu terlalu besar untuk dicerna otaknya yang sedang kacau.

"Ya. Dan semua sewa kostmu, biaya listrik, air, sudah terbayar lunas. Semuanya. Jadi, malam ini juga, pergilah dari sini."

Mulut Chia menganga. "Pergi? Ibu mengusir saya?" Jari telunjuknya gemetar menunjuk dirinya sendiri.

"Ya. Saya tidak mau gadis tidak jelas sepertimu di sini. Saya cemas kau akan membawa kesialan pada penghuni kost lainnya. Pergilah!" bentak Ibu Kost, nada suaranya mengandung sedikit rasa iri yang tertahan melihat Chia yang tiba-tiba mendapat rezeki nomplok.

"Cih, baiklah. Terima kasih sudah menampung saya, Bu. Permisi." Chia menelan ludah, berbalik pergi. Ia meremas kartunya itu dan selembar surat lain yang terselip bersama kartu, surat dari suaminya yang tak terlihat itu.

Sial, dia benar-benar menyebalkan. Aku seperti simpanan om-om!

Chia berjalan menyusuri jalanan sepi, cahaya lampu jalan yang redup menemani langkahnya. Sudut matanya menangkap siluet sebuah klub malam, cahaya neonnya berkedip menggoda dalam kegelapan.

Sebuah ide gila melintas. "Oke, akan kuhabiskan semua isi kartu ini! Biar kau di sana bangkrut dan gila!" geramnya. Ia tahu suaminya itu kaya raya, tapi rasa kesal karena memiliki suami bagaikan makhluk tak kasat mata jauh lebih besar dari kegembiraan uang itu.

Chia masuk ke dalam klub, memesan segala jenis minuman keras. Ia menenggak semuanya, berharap cairan alkohol itu bisa membilas setiap jejak "benih" terkutuk itu dari tubuhnya, mencegah janin itu terbentuk. Ia takut, sangat takut, bayangan malam pertama itu terus menghantuinya.

"Woy, minggir dong!" bentak Chia, yang sudah mabuk parah. Ia mendorong seorang pria yang mencoba menariknya berdiri. Dunia berputar, kepalanya pusing dan berat, namun pandangannya tiba-tiba terpaku pada pria yang berdiri di depannya. Tinggi, tegap, dengan aura yang sangat kuat. Wajahnya… tampan, bahkan dalam pandangan kaburnya. Senyum tipis, miring, terukir di bibirnya.

"Hai, Nona, kau baik-baik saja, 'kan?" tanya pria itu, suaranya dalam dan berat, mirip… suara yang selalu menghantuinya.

Chia menyentuh dagu pria itu, lalu dengan gerakan sensual, mengalungkan kedua tangannya ke leher pria itu. Ia menatapnya dengan mata yang kini terlihat menggoda, bibir bawahnya digigit nakal, menciptakan ekspresi yang menggairahkan.

"Hai, lepaskan, Nona." Meskipun jelas pria itu menolak, Chia menggeleng manja. Tubuhnya sempoyongan, sebelum akhirnya ia pingsan, jatuh ke dada bidang pria itu.

Gerry Brandon Rios, pria itu, menghela napas panjang. Tangan kokohnya menepuk pelan pipi Chia yang basah oleh keringat dan air mata yang samar.

Kedatangannya memang untuk memastikan kondisi istrinya, namun ia tak menyangka akan menemukan Chia dalam keadaan menyedihkan seperti ini, jelas-jelas mencoba menggagalkan kehamilannya.

Sepertinya, aku harus melakukan percobaan kedua, segera.

Ia pun mengangkat tubuh Chia, membawanya pergi dari klub itu, kembali ke hotel. Baru seminggu berlalu sejak malam pertama mereka, dan malam ini, takdir kembali mempertemukan mereka dalam "adu cinta" yang kejam. Gerry butuh seorang anak, segera mungkin, untuk menyelamatkan hidupnya yang sedang dipertaruhkan.

....

Like, komen dan subscribe ❤️

Terima kasih

Terpopuler

Comments

Joey Joey

Joey Joey

Kekeh dengan ceritanya rencananya hhh

2023-01-08

0

Suky Anjalina

Suky Anjalina

belum paham dengan suaminya jadi lanjut

2023-01-01

0

Rizky prasetyor862@gmail.com

Rizky prasetyor862@gmail.com

ikutan melipir say

2023-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 1. BAB 1 II Bukan Pembuat Anak
2 2. BAB 2 II Tidak Perawan
3 3. BAB 3 II Seperti Simpanan
4 4. BAB 4 II Terlahir Sehat
5 5. BAB 5 II Istri Untukmu
6 6. BAB 6 II Mengintai
7 7. BAB 7 II Anak Orang
8 8. BAB 8 II Panggil Ibumu
9 9. Bab 9 II Bersama Ketua Hexion
10 10. BAB 10 II Tidak Butuh Ayah
11 11. BAB 11 II Anak Orang Lain
12 12. BAB 12 II Wanita Jelek
13 13. BAB 13 II Gempi Mau Pulang
14 14. BAB 14 II Harum Banget
15 15. BAB 15 II Dalam Masalah
16 16. BAB 16 II Akhh, Sakit
17 17. BAB 17 II Mama Kenapa?
18 18. BAB 18 II Papa Kalian
19 19. BAB 19 II Salah Sasaran
20 20. BAB 20 ll Ingin Menafkahinya
21 21. BAB 21 ll Bukan Anak Mu!
22 22. BAB 22 ll Jangan Sentuh Mamaku!
23 23. BAB 23 ll Papa Sudah Insyaf
24 24. BAB 24 ll Mau Berciuman
25 25. BAB 25 ll Jangan Aneh - Aneh
26 26. BAB 26 ll Suami Ketiga Mama
27 27. BAB 25 ll Kenapa Menangis?
28 28. BAB 28 ll Wanita Cerewet
29 29. BAB 29 ll Mendadak Sakit
30 30. BAB 30 ll Warisan
31 31. BAB 31 ll Selamatkan Mama!
32 32. BAB 32 ll Terjebak Berdua
33 33. BAB 33 ll Oiy, Nenek!
34 34. BAB 34 ll Papa, Ayo Pulang!
35 35. BAB 35 ll Di Sarang Musuh
36 36.BAB 36 ll Ngamuk - Ngamuk
37 37. BAB 37 ll Istri Cerewet
38 38. BAB 38 ll Lubang Pipis
39 39. BAB 39 ll Papa Sakit, Mama.
40 40. BAB 40 ll Wasiat Terakhir
41 41. BAB 41 ll Kenapa Harus Istri Orang?
42 42. BAB 42 ll Pucat Seperti Mayat
43 43. BAB 43 ll Mau Lihat Papa!
44 44. BAB 44 ll Menuduh Chia
45 45. BAB 45 ll Diserang
46 46. BAB 46 ll Mata-Mata Musuh
47 47. BAB 47 ll Pertarungan Tiga Mafia
48 48. BAB 48 ll Berbakat Dan Terlatih
49 49. BAB 48 ll Papa Jangan Sedih
50 50. BAB 50 ll Gempi Bukan Pempi
51 51. BAB 51 ll Panggil Om Suami
52 52. BAB 52 ll Malu - Malu Kucing
53 53. BAB 53 ll Berdebar - Debar
54 54. BAB 54 ll Jatuh Ke Pelukannya
55 55. BAB 55 ll Diculik
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. BAB 1 II Bukan Pembuat Anak
2
2. BAB 2 II Tidak Perawan
3
3. BAB 3 II Seperti Simpanan
4
4. BAB 4 II Terlahir Sehat
5
5. BAB 5 II Istri Untukmu
6
6. BAB 6 II Mengintai
7
7. BAB 7 II Anak Orang
8
8. BAB 8 II Panggil Ibumu
9
9. Bab 9 II Bersama Ketua Hexion
10
10. BAB 10 II Tidak Butuh Ayah
11
11. BAB 11 II Anak Orang Lain
12
12. BAB 12 II Wanita Jelek
13
13. BAB 13 II Gempi Mau Pulang
14
14. BAB 14 II Harum Banget
15
15. BAB 15 II Dalam Masalah
16
16. BAB 16 II Akhh, Sakit
17
17. BAB 17 II Mama Kenapa?
18
18. BAB 18 II Papa Kalian
19
19. BAB 19 II Salah Sasaran
20
20. BAB 20 ll Ingin Menafkahinya
21
21. BAB 21 ll Bukan Anak Mu!
22
22. BAB 22 ll Jangan Sentuh Mamaku!
23
23. BAB 23 ll Papa Sudah Insyaf
24
24. BAB 24 ll Mau Berciuman
25
25. BAB 25 ll Jangan Aneh - Aneh
26
26. BAB 26 ll Suami Ketiga Mama
27
27. BAB 25 ll Kenapa Menangis?
28
28. BAB 28 ll Wanita Cerewet
29
29. BAB 29 ll Mendadak Sakit
30
30. BAB 30 ll Warisan
31
31. BAB 31 ll Selamatkan Mama!
32
32. BAB 32 ll Terjebak Berdua
33
33. BAB 33 ll Oiy, Nenek!
34
34. BAB 34 ll Papa, Ayo Pulang!
35
35. BAB 35 ll Di Sarang Musuh
36
36.BAB 36 ll Ngamuk - Ngamuk
37
37. BAB 37 ll Istri Cerewet
38
38. BAB 38 ll Lubang Pipis
39
39. BAB 39 ll Papa Sakit, Mama.
40
40. BAB 40 ll Wasiat Terakhir
41
41. BAB 41 ll Kenapa Harus Istri Orang?
42
42. BAB 42 ll Pucat Seperti Mayat
43
43. BAB 43 ll Mau Lihat Papa!
44
44. BAB 44 ll Menuduh Chia
45
45. BAB 45 ll Diserang
46
46. BAB 46 ll Mata-Mata Musuh
47
47. BAB 47 ll Pertarungan Tiga Mafia
48
48. BAB 48 ll Berbakat Dan Terlatih
49
49. BAB 48 ll Papa Jangan Sedih
50
50. BAB 50 ll Gempi Bukan Pempi
51
51. BAB 51 ll Panggil Om Suami
52
52. BAB 52 ll Malu - Malu Kucing
53
53. BAB 53 ll Berdebar - Debar
54
54. BAB 54 ll Jatuh Ke Pelukannya
55
55. BAB 55 ll Diculik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!