Satu pikiran dangkal masuk ke dalam kepala Chia.
PLak!
Dan satu tamparan menangkisnya cepat. Walau sakit, tapi ia tidak peduli. Yang jelas, Chia tetap harus berpikir dulu.
"Jangan, jangan murahan, Chia! Sekarang kau pulang saja dan bicara baik - baik sama Ibu kost. Siapa tahu, bulan depan diberikan keringanan." Chia pun berjalan pulang. Melangkahkan kedua kakinya yang terasa berat.
Ternyata benar, Ibu kost sudah berdiri di dekat pintu.
"Hehe, malam, Bu." Chia menyapa sopan. Ibu kost pun mendekatinya dengan sorot mata yang seperti biasa, tajam dan tegas.
"Ah, ampun, Bu! Saya keluar hadiri pertemuan kelulusan, bukan keluyuran kok." Chia segera mengatupkan kedua tangannya. Mengira akan dijambak, rupanya sang Ibu kost menyodorkan sebuah kartu ATM.
"Nih, seseorang menitipkan ini padamu," ucap wanita itu.
"Buat saya? Dari siapa, Bu?" Chia mengambilnya dengan bingung.
"Tidak tahu," jawabnya ketus.
"Kalau begitu, saya pamit pergi mengecek isinya dulu ya, Bu. Siapa tahu ini dari keluarga jauh saya yang bisa membayar sewa kontrakan ku." Chia menunjuk jalan.
"Tidak usah, isi di dalam kartu itu ada 1 milyar."
"What? 1 milyar? Serius, Bu?" Chia menatap kaget kartu di tangannya.
"Ya, dan semua sewa kost sudah terbayar lunas. Begitupula biaya yang lain. Jadi, malam ini, pergilah dari sini."
Mulut Chia menganga. "Pergi? Ibu ngusir saya?" Tunjuk gadis itu.
"Ya, saya tidak mau gadis tidak jelas sepertimu di sini. Saya cemas, kau akan membawa kesialan pada penghuni kost lainnya. Pergilah!" Ibu kost itu membentak. Agak risih dan iri melihat Chia menjadi pusat perhatian.
"Ck, yaudah. Terima kasih sudah menampung saya, Bu. Permisi." Chia pergi dan meremas kartu dan selembar surat yang berisi dari suaminya.
"Sial, dia menyebalkan. Benar - benar, aku seperti simpanan om - om." Chia berjalan pergi. Menulusuri jalan yang sepi. Sudut matanya pun terpaku pada satu klub malam.
"Okeh, akan ku habiskan semua isi kartu ini supaya kau di sana bangkrut dan jadi gila." Chia menyadari, suaminya orang kaya, tapi dia tidak senang, melainkan kesal punya suami bagaikan makhluk tak kasat mata. Chia memesan semua minuman-keras. Menghabiskannya dan berharap cairan allkohol itu mencegah dirinya hamil. Ia takut, dari malam pertamanya itu membentuk janin di perutnya.
"Woy, minggir dong!" bentak Chia yang mabuk parah. Mendorong pria yang sedang menariknya berdiri. Seketika kedua matanya pun terkesima melihat pria dewasa nan tampan dan gagah itu. Senyum tipis Chia mengembang. Tapi sempoyongan akibat kepalanya sedikit pusing dan berat.
"Hai, Nona, kau baik - baik saja, 'kan?" tanya pria itu. Chia menyentuh dagunya kemudian mengalungkan kedua tangannya. Menatap dengan mata menggoda dan bibir yang digigit nakal. Membuatnya terlihat menggairahkan malam ini.
"Hai, lepaskan, Nona." Meski dipaksa, Chia menggeleng manja. Kemudian pingsan ke dada bidang pria itu. Pria itu menepuk wajah. Kedatangannya memang untuk Chia, namun agak kecewa melihat kelakuan istrinya itu.
Gerry Brandon Rios, pria yang saat ini kembali untuk melihat kondisi istrinya, tidak menyangka istrinya itu seakan ingin mencari cara untuk menggagalkan dirinya hamil. 'Sepertinya, aku harus melakukan percobaan kedua.' Ia pun membawa Chia ke hotel kembali. Padahal, baru seminggu berlalu, keduanya malam ini kembali beradu cinta. Ia membutuhkan anak segera mungkin untuk menyelamatkan hidupnya yang sedang dipertaruhkan.
....
Like, komen dan favoritkan ❤️
Gak keras sudah memasuki awal bulan dan tahun baru. Semoga di tahun 2023 ini, kita semua diberkahi rezeki melimpah, kesehatan, kebahagiaan, kesuksesan dan yang masih singel mendapat jodoh yang baik dan sholeh🤗
Aamiin...
Terima kasih🎉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 54 Episodes
Comments
Joey Joey
Kekeh dengan ceritanya rencananya hhh
2023-01-08
0
Suky Anjalina
belum paham dengan suaminya jadi lanjut
2023-01-01
0
Rizky prasetyor862@gmail.com
ikutan melipir say
2023-01-01
0