Benih Titipan Om Mafia

Benih Titipan Om Mafia

1. BAB 1 II Bukan Pembuat Anak

Udara di kamar itu terasa pengap, bahkan cermin di depannya pun memantulkan gambaran buram seorang gadis. Chia. Tubuhnya merosot di lantai dingin, lutut ditekuk rapat ke dada, seolah ingin menyusut dan menghilang. "Aku mau cerai! Aku tidak sudi menikah denganmu! Pokoknya aku bukan istrimu!" suaranya parau, pecah oleh isak tangis yang tak henti-henti. Tiap kata yang meluncur terasa seperti bara api yang membakar kerongkongannya. "Kau bukan manusia, kau setan! Ihhh, kenapa kau lakukan ini padaku?! Aku baru saja lulus sekolah! Tapi kenapa kau jadikan aku istri gelapnya, Om?!"

Ia meremas kain piyama yang membalut tubuh ringkihnya, seolah ingin merobek kenangan brutal malam sebelumnya. Wajahnya yang biasa berseri-seri kini bengkak, merah padam, dengan jejak air mata yang mengering membentuk alur di pipinya. Usianya baru tujuh belas tahun, dan dunia yang ia kenal telah runtuh. Statusnya sebagai siswi teladan, primadona sekolah yang dikagumi, lenyap tak bersisa. Ia telah menjadi milik seseorang yang bahkan tak pernah ia tatap wajahnya, seorang pria dewasa yang kejam.

Ingatan malam itu, saat kesuciannya direnggut paksa, masih menghantuinya. Bayangan tubuhnya yang kecil, bergetar ketakutan di bawah himpitan bayangan raksasa, terasa begitu nyata. Obat bius yang dilepaskan ke udara telah meredam perlawanannya, namun tak mampu memadamkan noda kengerian yang kini melekat pada jiwanya. Ia adalah bunga yang dipaksa mekar sebelum waktunya, kelopaknya kini tercabik-cabik.

Di atas meja samping ranjang, selembar surat pernikahan tergeletak, mencolok mata. Namanya tertulis jelas, disandingkan dengan nama seorang pria yang tak ia kenal. Ada pula surat lain, ditulis tangan, yang berisi penjelasan (atau mungkin lebih tepatnya, pembenaran) atas kejahatan ini. Jemarinya bergetar saat meraihnya, matanya menelusuri setiap aksara.

~Nona, kau seperti bunga yang langka, secantik bayangan putri salju dalam dongeng. Maafkan "Om" yang lancang ini, terpaksa menculikmu. Ini situasi hidup dan mati, pertaruhan besar yang mengancam segalanya. Dan kau, kau adalah wadah paling sempurna untuk masa depanku. Tolong jaga baik-baik benihku di dalam rahim hangatmu itu. Aku hanya menginginkan satu anak darimu. Jika benih itu gagal tumbuh, panggil saja namaku, sayang. Aku akan datang untuk menggantinya.~

~Salam cinta, "Babu" kesayanganku.~

"Brakkh!"

Kertas itu diremas kuat, lalu dilemparkan ke dinding dengan amarah membuncah. "Babu? Kau anggap aku babu? Oke, fine! Mulai sekarang, tidak akan kubiarkan benihmu tumbuh di dalam rahimku! Dasar monster!" Ia meraung, menumpahkan segala frustrasi pada lembaran tak bernyawa itu. Ia tahu, kata "Babu" itu mungkin typo. Tapi "Salam cinta, si 'Babu' kesayanganmu"? Sungguh menghina!

Sejak terbangun pagi tadi, ia sudah mencoba mencari nama pria itu di internet. Segala pencarian nihil. Identitasnya seolah kabur, menghilang di balik tabir digital. Ia ingin sekali pergi ke kantor sipil, meminta penjelasan, namun ketakutan akan statusnya yang tiba-tiba tercemar jauh lebih besar. Bagaimana jika ibu-ibu kompleks mengetahui dirinya? Gosip akan menyebar lebih cepat dari api.

"Sial! Kalau saja ada fotonya, aku pasti bisa menemukannya. Sekalian bisa kusantet sampai mati," gerutunya, menjatuhkan diri ke sofa empuk. Ia menghela napas panjang, lelah. "Arghhh, kenapa aku berakhir begini!" Penyesalan atas kecantikannya sendiri menyeruak. Kecantikan yang ironisnya menjadi penyebab petaka ini.

"Sudah yatim piatu, sekarang jadi istri gelap orang. Apa tidak ada perempuan lain di dunia ini?! Memangnya aku ini mesin pembuat anak?!" Kembali ingatan itu menyerbu: ia dituntun paksa, matanya tertutup kain hitam, menuju sebuah altar yang entah di mana. Rasa penasaran akan rupa suaminya menggerogoti. "Ahh, siapa sih kau!" Chia menjambak-jambak rambutnya sendiri. Hanya suaranya yang ia ingat, suara berat namun entah mengapa terdengar lembut. Suara yang kini ia benci.

"Menjengkelkan sekali! Tapi kalau sampai identitasmu kutemukan, aku bersumpah akan mencincangmu hidup-hidup!" Chia bangkit, langkahnya gontai menuju kamar mandi. Ia harus membersihkan dirinya dari keringat lengket dan bau menjijikkan sisa malam yang kelam itu. Malam ini, ada pesta kelulusan di kafe. Pesta yang seharusnya menjadi penanda kebebasan, bukan awal dari sebuah penjara.

Pesta Kelulusan

"Woi, Chia! Sini!" Suara Sisi, teman akrabnya, melambai dari sudut kafe. Chia memaksakan senyum tipis, mendekati kerumunan teman-temannya. Sepasang mata menatapnya dengan aneh, dahi berkerut, pandangan mereka terpaku pada leher Chia. Sebuah jejak merah samar, seperti tanda kepemilikan, terlihat jelas.

"Kenapa lihat aku begitu? Ada yang aneh?" tanya Chia, mendudukkan diri di antara mereka. Jari manisnya telanjang, tanpa cincin yang seharusnya melingkar. Mata teman-temannya saling beradu pandang, ekspresi terkejut dan kebingungan terpancar jelas. Aura Chia, sang primadona yang selalu bersinar, kini terasa meredup. Ada sesuatu yang hilang darinya.

"Ada apa dengannya?" bisikan-bisikan mulai beredar di antara mereka, tak terdengar oleh Chia, namun terasa membebani udara di sekelilingnya.

...

Tinggalkan like dan subscribe.

Terima kasih...

Terpopuler

Comments

Kenzi Kenzi

Kenzi Kenzi

gw mampir kak...plis up saban hari ya.....ben e gw jg saban hari mampir....telat up,telat mampir..
semangat thor

2023-01-26

0

Mom Dian

Mom Dian

Kak aku mampir bagus sekali ceritanya aku kasih ⭐⭐⭐⭐⭐
Luar biasa kak

2023-01-05

1

Suky Anjalina

Suky Anjalina

lanjut gak nih 😁

2022-12-31

0

lihat semua
Episodes
1 1. BAB 1 II Bukan Pembuat Anak
2 2. BAB 2 II Tidak Perawan
3 3. BAB 3 II Seperti Simpanan
4 4. BAB 4 II Terlahir Sehat
5 5. BAB 5 II Istri Untukmu
6 6. BAB 6 II Mengintai
7 7. BAB 7 II Anak Orang
8 8. BAB 8 II Panggil Ibumu
9 9. Bab 9 II Bersama Ketua Hexion
10 10. BAB 10 II Tidak Butuh Ayah
11 11. BAB 11 II Anak Orang Lain
12 12. BAB 12 II Wanita Jelek
13 13. BAB 13 II Gempi Mau Pulang
14 14. BAB 14 II Harum Banget
15 15. BAB 15 II Dalam Masalah
16 16. BAB 16 II Akhh, Sakit
17 17. BAB 17 II Mama Kenapa?
18 18. BAB 18 II Papa Kalian
19 19. BAB 19 II Salah Sasaran
20 20. BAB 20 ll Ingin Menafkahinya
21 21. BAB 21 ll Bukan Anak Mu!
22 22. BAB 22 ll Jangan Sentuh Mamaku!
23 23. BAB 23 ll Papa Sudah Insyaf
24 24. BAB 24 ll Mau Berciuman
25 25. BAB 25 ll Jangan Aneh - Aneh
26 26. BAB 26 ll Suami Ketiga Mama
27 27. BAB 25 ll Kenapa Menangis?
28 28. BAB 28 ll Wanita Cerewet
29 29. BAB 29 ll Mendadak Sakit
30 30. BAB 30 ll Warisan
31 31. BAB 31 ll Selamatkan Mama!
32 32. BAB 32 ll Terjebak Berdua
33 33. BAB 33 ll Oiy, Nenek!
34 34. BAB 34 ll Papa, Ayo Pulang!
35 35. BAB 35 ll Di Sarang Musuh
36 36.BAB 36 ll Ngamuk - Ngamuk
37 37. BAB 37 ll Istri Cerewet
38 38. BAB 38 ll Lubang Pipis
39 39. BAB 39 ll Papa Sakit, Mama.
40 40. BAB 40 ll Wasiat Terakhir
41 41. BAB 41 ll Kenapa Harus Istri Orang?
42 42. BAB 42 ll Pucat Seperti Mayat
43 43. BAB 43 ll Mau Lihat Papa!
44 44. BAB 44 ll Menuduh Chia
45 45. BAB 45 ll Diserang
46 46. BAB 46 ll Mata-Mata Musuh
47 47. BAB 47 ll Pertarungan Tiga Mafia
48 48. BAB 48 ll Berbakat Dan Terlatih
49 49. BAB 48 ll Papa Jangan Sedih
50 50. BAB 50 ll Gempi Bukan Pempi
51 51. BAB 51 ll Panggil Om Suami
52 52. BAB 52 ll Malu - Malu Kucing
53 53. BAB 53 ll Berdebar - Debar
54 54. BAB 54 ll Jatuh Ke Pelukannya
55 55. BAB 55 ll Diculik
Episodes

Updated 55 Episodes

1
1. BAB 1 II Bukan Pembuat Anak
2
2. BAB 2 II Tidak Perawan
3
3. BAB 3 II Seperti Simpanan
4
4. BAB 4 II Terlahir Sehat
5
5. BAB 5 II Istri Untukmu
6
6. BAB 6 II Mengintai
7
7. BAB 7 II Anak Orang
8
8. BAB 8 II Panggil Ibumu
9
9. Bab 9 II Bersama Ketua Hexion
10
10. BAB 10 II Tidak Butuh Ayah
11
11. BAB 11 II Anak Orang Lain
12
12. BAB 12 II Wanita Jelek
13
13. BAB 13 II Gempi Mau Pulang
14
14. BAB 14 II Harum Banget
15
15. BAB 15 II Dalam Masalah
16
16. BAB 16 II Akhh, Sakit
17
17. BAB 17 II Mama Kenapa?
18
18. BAB 18 II Papa Kalian
19
19. BAB 19 II Salah Sasaran
20
20. BAB 20 ll Ingin Menafkahinya
21
21. BAB 21 ll Bukan Anak Mu!
22
22. BAB 22 ll Jangan Sentuh Mamaku!
23
23. BAB 23 ll Papa Sudah Insyaf
24
24. BAB 24 ll Mau Berciuman
25
25. BAB 25 ll Jangan Aneh - Aneh
26
26. BAB 26 ll Suami Ketiga Mama
27
27. BAB 25 ll Kenapa Menangis?
28
28. BAB 28 ll Wanita Cerewet
29
29. BAB 29 ll Mendadak Sakit
30
30. BAB 30 ll Warisan
31
31. BAB 31 ll Selamatkan Mama!
32
32. BAB 32 ll Terjebak Berdua
33
33. BAB 33 ll Oiy, Nenek!
34
34. BAB 34 ll Papa, Ayo Pulang!
35
35. BAB 35 ll Di Sarang Musuh
36
36.BAB 36 ll Ngamuk - Ngamuk
37
37. BAB 37 ll Istri Cerewet
38
38. BAB 38 ll Lubang Pipis
39
39. BAB 39 ll Papa Sakit, Mama.
40
40. BAB 40 ll Wasiat Terakhir
41
41. BAB 41 ll Kenapa Harus Istri Orang?
42
42. BAB 42 ll Pucat Seperti Mayat
43
43. BAB 43 ll Mau Lihat Papa!
44
44. BAB 44 ll Menuduh Chia
45
45. BAB 45 ll Diserang
46
46. BAB 46 ll Mata-Mata Musuh
47
47. BAB 47 ll Pertarungan Tiga Mafia
48
48. BAB 48 ll Berbakat Dan Terlatih
49
49. BAB 48 ll Papa Jangan Sedih
50
50. BAB 50 ll Gempi Bukan Pempi
51
51. BAB 51 ll Panggil Om Suami
52
52. BAB 52 ll Malu - Malu Kucing
53
53. BAB 53 ll Berdebar - Debar
54
54. BAB 54 ll Jatuh Ke Pelukannya
55
55. BAB 55 ll Diculik

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!