Nasehat Sang Kakak

"Bagaimana Mih,Mami sudah ketemu sama Gadis itu?!"Tanya Tuan Mahendra kepada istrinya yang datang ke perusahaan setelah menemui Isha.

"Ya,,,,sudah Pih,ini baru aja Mami pulang dari sana!"Jawab Nyonya Mahendra sambil menjatuhkan tubuhnya di sofa yang berada di ruangan kerja suami nya itu.

"Bagaimana dia menurut Mami!?"Tanya Tuan Mahendra lagi begitu antusias,pria paruh baya yang masih terlihat gagah itu penasaran dengan sosok gadis bercadar yang akan ia jodoh kan dengan Putera keduanya itu.

"Lumayan sih! tidak seburuk yang Devan katakan, meskipun Mami tidak melihat wajahnya secara langsung, tapi dia kelihatan cantik, anggun dan berwibawa,aku jadi kasihan sama anak itu karena akan menikah dengan anak kita yang berandalan itu!"Ucap sang Mami ,ia memang menyadari jika Gadis bercadar itu tidak cocok dengan putera nya,ia khawatir Devan malah akan menyakiti nya.

"Hahaha,Mami ada ada saja!tapi Mih, mudah mudahan saja dengan Devan menikahi gadis Sholehah seperti dia,Devan akan berubah menjadi lebih baik!itu bagus kan!"Ucap Tuan Mahendra sambil memeluk istri tercintanya itu.

"Berubah bagaimana,Papi aja punya niat jahat sama dia, ingin merebut perusahaan yang dia miliki, bukan kah itu sama kejam nya!?"Nyonya Mahendra mengingatkan suaminya,jika mereka sudah salah mengambil langkah.

"Bukan merebut Mih, tepat nya menyelamatkan perusahaan miliknya,jika berada di tangan kita, perusahaan nya yang hampir bangkrut itu akan semakin maju,toh dia tetap pemilik yang sah,kita hanya membantu membangun lagi perusahaan itu!"Dalih Tuan Mahendra yang sama sama gila harta dan jabatan.

Pada dasarnya, Keluarga Mahendra adalah orang orang yang baik,hanya saja mereka terlalu berambisi dan serakah dalam urusan keduniaan karena kurangnya pondasi agama dalam kehidupan mereka.

Tapi mereka selalu berusaha memberikan santunan dan sering berkunjung ke pesantren pesantren atau panti panti asuhan dan panti jompo, mereka juga sering melakukan aksi kemanusiaan dan peduli terhadap keadaan sekitar meskipun selalu didokumentasikan untuk urusan politik.

"Lalu bagaimana rencana kita selanjutnya untuk mempertemukan gadis itu dengan Putera kita Pih,Papi kan tahu sendiri Devan terang terangan menolak ide Papi,gadis itu juga belum tentu mau sama Devan!"

Ujar Nyonya Mahendra,ia ragu jika rencana suaminya untuk menjodohkan Devan dengan gadis bercadar itu tidak akan berhasil.

"Masalah gadis itu,Mami atur lah secara pelan pelan, Mami dekati saja dulu dia dan buat dia merasa memiliki hutang budi sama kita,dia sedang kesulitan uang, orang baik seperti dia akan sangat mudah dimanfaatkan,dia tak akan tega jika para penghuni panti milik nya sampai terlunta lunta bukan?!"

Nyonya Mahendra mengangguk angguk tanda mengerti.

"Masalah Devan,kita lihat saja nanti, sampai mana dia bisa bertahan tanpa uang dan fasilitas dari kita,tapi Mami harus inget!jika ada yang berani membantu nya ,Papi tak akan segan mengambil tindakan tegas,biar dia belajar,jika hidup bukan sekedar tentang keegoisan!"Sambung Tuan Mahendra sambil menatap jalanan ibukota dari atas gedung pencakar langit miliknya.

...----------------...

Malam semakin dingin,

Ditengah remang nya pinggiran jalan ibukota, Devan berjalan terseok-seok dalam kondisi mabuk.

Tak ada tempat untuk dituju,teman teman bahkan saudara saudara nya pun enggan membantunya.

Bukan apa apa, mereka takut dengan ancaman Tuan Mahendra yang paling berkuasa, ancaman nya tak pernah main main,ia akan menghancurkan usaha siapa saja yang berani menentang nya,itu sudah sering terjadi.

Dia berdiri di tembok pembatas yang dibawah nya mengalir sebuah aliran sungai, tidak terlalu deras,tapi cukup dalam untuk menenggelamkan diri disana.

Devan menengok ke bawah sana, kemudian ia menendang botol minuman bekas yang ada dihadapan dengan begitu frustasi.

Ia harus mengakui bahwa ia tidak bisa hidup tanpa uang dan kekuasaan orang tua nya,tak ada yang mau menerima nya saat ia jatuh miskin.

Devan mengeluarkan rokok yang ada di dalam sakunya, hanya tersisa satu batang.

Devan terkekeh penuh kekesalan dalam diri nya.

"Rokok ini bahkan pemberian wanita sialan itu!

baiklah,kita lihat saja nanti!bagaimana aku akan membakar kehidupan mu seperti Aku membakar habis rokok terakhir darimu ini! wanita ninja sialan!"

Umpat Devan sambil melemparkan cangkang rokok tersebut kedalam sungai.

"Benar kata Reno,akan ku buat pernikahan ini pernikahan balas dendamku!akan ku buat kau menyesal seumur hidupmu,kau akan menangis darah dan memohonkan ampun karena sudah membuat hidup ku hancur berantakan!Akkkkhhrggg!"

Teriak Devan seperti orang gila.

Tak lama ia merasakan sakit kepala yang luar biasa, matanya terasa berkunang kunang dan penglihatan nya terasa samar samar, tubuh Devan pun ambruk seketika.

...****************...

Entah berapa lama dia pingsan.

Ia tertatih tatih bangun karena mencium aroma kopi hitam favoritnya, ia berjalan menyusuri dinding kamar bercat serba putih yang tak ia kenali, seperti di sebuah hotel atau apartment.

Terlihat dari kejauhan punggung seseorang yang nampak tak asing.

"Kak Revan!?Ini beneran Kakak,kan?Aku tidak sedang bermimpi atau sudah berada di surga,kan?!"Ucap nya sambil meraba raba wajah Kakak nya itu.

"Sialan,minggir kau bocah sialan! mana mungkin bocah beragajulan seperti kamu masuk surga,yang ada neraka akan menggodog mu sampai tubuhmu hangus tak tersisa! minggir sana!mandi! badan bau kayak gitu juga!"Umpat Revan sambil mendorong tubuh adiknya agak menjauh.

Bukan nya mandi dan menjauh,Devan malah memeluk tubuh kakaknya dengan begitu erat saking senangnya.

"Ya ampun Kakak! Bagaimana Kak Rev bisa menemukan ku!ya Tuhan,Aku seneng banget akhirnya ada yang masih peduli kepada ku, thanks God!"Ucap Devan sambil melompat lompat seperti anak kecil yang hilang dan baru di temukan.

"Stop Dev!Aku pusing liat kamu loncat loncat kayak gitu!duduklah!"Kata Revan sambil terduduk dan menikmati secangkir kopi milik nya.

"Kapan Kakak balik ke indo?emang nya sudah beres urusan di Singapura?!"Tanya Devan sambil ikut membuat secangkir kopi juga,ia amat sangat bersyukur kakak nya bisa menemukan nya di jalanan semalam.

"Semalam aku baru nyampe di bandara,pas di perjalanan, ada orang ribut ribut mengerumuni seseorang yang katanya pingsan,pas Aku cek,eh ternyata gelandangan itu kamu! kenapa lagi si Dev,kamu selalu aja bikin masalah dengan Papi,bisa gak sih kamu berusaha nurut aja?!"Kata Revan dengan nada kesal, sudah berulang kali adiknya itu membuat onar,dan selalu dia yang menyelesaikan masalah yang dia buat.

"Papi mau Gue nikahin cewek yang gue benci karena ambisi nya seperti biasa,gue gak mau lah Kak!"Kata Devan menceritakan tentang kisah nya sambil melihat-lihat luka yang berada di sekitar tangan dan wajah nya yang sudah diplester dengan motif love.

"Lo gak punya plester motif lain apa, norak banget keliatannya!"Protes Devan sambil meraba raba plester yang membalut luka lukanya.

"Bukan Aku! begitu aku mengangkut mu ke dalam mobil, luka luka kamu sudah ada yang mengobati, sepertinya ada orang baik di luaran sana, sebelum aku menemukan mu!"Jawab Revan acuh tak acuh.

"Emang siapa cewek yang mau Papi jodoh kan sama berandal kayak kamu, kasian banget dia!"Ledek Kakak nya.

"Begitu amat sama adik sendiri!"Ucap Devan sambil menyeruput kopi milik nya.

"Dia seorang gadis pembawa sial yang mengacaukan hidup ku, miskin, kampungan dan ,,, pokok nya ,aaakh!Lo juga pasti bakal gak mau kalau dijodohkan sama dia! mendingan Lo kak, dijodohkan sama cewek cantik, seksi dan tajir kayak Muthia,ya Lo pasti gak bakal nolak lah!"Kata Devan membandingkan Isha dengan tunangan Kakak nya yang juga hasil perjodohan.

Revan terkekeh kecut.

"Kamu pikir aku bahagia dengan keputusan Papi?!"

"Emang Lo gak cinta sama Muthia,dia kan cantik,Kak!"

"Tidak ada cinta dalam kamus orang sekelas kita Dev, cinta bisa datang dan pergi, sekarang kamu bisa bilang cinta sama seseorang, besok nya hati kamu bisa saja berubah karena suatu hal,atau bisa saja sebaliknya, sekarang Kamu bilang benci sama seseorang, besok hari kamu bisa jadi bucin kepadanya!"Ucap Revan,dia terdengar begitu realistis.

"Maksudnya!?"Devan ingin kesimpulan yang jelas dari arah perkataan Kakak nya yang selalu jadi kebanggaan Papi nya itu.

"Sudah waktunya Kamu bersikap dewasa Dev,jika kamu ingin aman dari Papi,kamu iya iya aja dihadapan nya, turuti semua kemauannya dan di belakang nya kamu terserah mau ngapain aja,asal kamu bertindak dengan aman dan tidak ceroboh, apalagi jangan sampai terlihat buruk dihadapan semua orang,kita harus giring narasi jika kita adalah yang terbaik, itulah yang Kakak lakukan selama ini!"

Ucapan Revan terasa jauh berbeda dari yang ia duga,ia pikir Kakak nya itu berbeda dari keluarganya yang haus akan harta dan kekuasaan, ternyata Revan lebih menakutkan,dia seperti ular berkepala dua.

"Jadi Lo sama Muthia,,,?"

"Ya,Aku sudah sepakat sama dia,kita akan mengikuti perjodohan bisnis yang orang tua kita atur,tapi di belakang mereka,kita berdua bebas melakukan apapun yang kita inginkan,aku masih menemui kekasihku, begitu juga dia!

Aku berharap kamu bisa melakukan dengan lebih baik Dev,tapi jika kondisi tidak memungkinkan, ambil saja jalan seperti ku!"

Devan membuang nafas nya kasar.

"Puhhh!Gila! Bener bener gila keluarga Gue!apa Gue harus seperti mereka!?"

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

yaaah janganlah...
mumpung kamu msh agk waras,Dev
bijaklah dlm berfikir..
Sdh tampak jln itu salah maka jauhilah semampumu...

2023-03-09

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!