Bad day

"Papi jangan sembarang ya kalo ngomong!masa Putera ku yang tampan,kaya raya,dan modis ini harus menikah dengan gadis miskin seperti itu! Papi yang benar aja dong!?"Kata Nyonya Mahendra menentang keputusan Suaminya, jelas saja ia menentang,ia tak ingin sembarangan memiliki menantu dari kalangan bawah,bisa jatuh harga dirinya dihadapan para teman teman sosialita nya jika itu sampai terjadi.

"Dia tidak miskin Mih!dia memiliki tambang emas dan kita harus menguasai nya,jika Mami ingin menjadi orang terkaya nomor satu,maka Mami harus mendukung rencana Papi untuk menikah kan Dev dengan keponakan nya Theo!"Sanggah Tuan Mahendra.

"Tapi Aku tidak mau Pih! Papi apa apaan sih!kok aku yang dijadiin tumbal keserakahan kalian!? Pokoknya Dev tidak akan pernah menikah dengan perempuan aneh itu,dia adalah musuhku!Papi nikah kan saja dia dengan kak Revan,dia lebih cocok untuk perempuan Ninja itu,sama sama sok alim dan munafik!"Devan menolak mentah-mentah usulan gila dari Papi nya itu.

"Revan sudah bertunangan dengan Puteri Ketua Dewan dan pemilik Ritz Hotel yang sudah ada dimana mana,dia tidak pernah menolak keinginan Papi, jadi dia pantas menjadi pewaris keluarga kita!"Kata Tuan Mahendra mulai meradang menghadapi sikap keras kepala dari putera bungsunya itu.

"Aku juga sudah memiliki kekasih!dan Aku paling tidak suka dibanding bandingkan dengan Kakak ku seperti itu!Aku bisa berdiri di kaki ku sendiri tanpa bantuan dari orang lain atau hanya mengandalkan warisan dari orang tua!"Devan tak kalah geram dengan sikap Papinya yang selalu membandingkan nya dengan kakak nya sendiri.

"Kekasih apa, hah!? Kekasih artis mu yang materialistis itu?!lama lama kamu bisa bangkrut kalau menikah dengan perempuan licik seperti dia!Papi gak mau tahu, ikuti keinginan Papi, atau mau kau dicoret dari daftar ahli waris ku, Devan Mahendra!"

Tuan Mahendra terlihat serius dengan ucapannya, matanya melotot tajam ke arah Devan, dia terlihat sangat menakutkan.

"Pih,sabarr ,Pih!nanti jantung Papi kumat lagi! Devan biar Mami yang urus ,ya!?"Nyonya Mahendra berusaha menengahi pertengkaran antara Ayah dan anak itu, mereka sama sama keras kepala dan tak mau mengalah, berbeda dengan putera sulung mereka, Revan Mahendra yang selalu penurut dan mengiyakan saja apapun keputusan orang tua nya.

"Dev, tolong Dev! turuti kata kata Papi kamu ya?!Mami mohon!Mami gak mau kehilangan kamu, Sayang!"Nyonya Mahendra berusaha membujuk putera nya itu.

Dia sangat tahu sifat keras suaminya jika menyangkut keputusan nya, Devan akan di usir dari rumah dan ia tak ingin hal itu terjadi berulang ulang,sifat Devan yang sama keras kepala nya memang sering meninggalkan rumah karena bersitegang dengan Papi nya.

"Mami takut kehilangan ku atau takut kehilangan harta yang akan Papi dapatkan jika Aku menikahi perempuan itu!?"Sindir Devan kepada Mami nya yang sama sama gila harta dan jabatan.

"Dev!!"

Mami nya jadi ikut marah,dia kesal karena sudah berusaha membela Putera nya,tapi Devan malah memandang rendah terhadap ibunya.

"Devan lebih baik pergi dari rumah daripada harus menikah dengan perempuan itu! Devan gak sudi!Kata Devan sambil berlalu dan berniat keluar dari rumah orang tua nya itu.

"Terserah kalau itu mau mu! jangan harap kau akan mendapatkan fasilitas dari ku Devan Mahendra, ambil kunci mobil, kunci apartemen dan dompet nya sekarang! biarkan dia pergi dengan tangan kosong!"

Perintah Tuan Mahendra kepada para Bodyguard nya yang siap sedia berjejer di depan rumah mereka.

Dengan sigap mereka melakukan perintah dari Tuan nya itu, mereka menggeledah isi saku baju Devan dan menyerahkan nya kepada Tuan Mahendra.

"Pergilah,dan jangan kembali sebelum kau berubah pikiran!"

Tegas Tuan Mahendra mengusir Putera nya sendiri.

Ucapan nya tak pernah main main dan tak ada yang berani membantah nya.

Devan pun pergi dari rumah dengan tangan kosong,ia tak mendengarkan teriakan dan tangisan Ibunya yang berusaha mencegah nya pergi, tentu semua itu tak berguna, Papinya tetap yang paling berkuasa.

Tempat tujuan kini adalah apartemen Vanessa, kekasih nya yang seorang selebriti terkenal, model cantik, dan bintang iklan yang tengah naik daun.

Keberhasilan Vanessa tak lepas dari dukungan Devan selama ini,Devan selalu menjadi sponsor dan selalu memakai jasa Vanessa jika perusahaan membutuhkan seorang bintang iklan untuk produk yang ia luncurkan.

Apapun Devan berikan, termasuk apartemen,mobil dan kartu ATM tentunya.

Devan langsung memencet kode untuk masuk ke dalam apartemen Vanessa, tentu saja ia tahu nomor kodenya, karena itu adalah apartemen miliknya juga.

"Ness!Nessa?! Vanessa!?Kamu ada di rumah?!Ness?! Honey!?"

Teriak Devan sambil melempar jas yang ia pakai dengan sembarangan.

Ia pun langsung menuju tempat tidur Vanessa karena tak menemukan nya dimanapun.

Devan juga tak menemukan Vanessa di kamarnya, namun ia mendengar suara air mengalir dari kamar mandi.

Devan tersenyum,ia yakin Vanessa sedang mandi saat ini.

"Ness! Sayang!Aku ikut mandi ya sama kamu!"Ucapnya sambil membuka pintu kamar mandi dan ia nyelonong masuk gitu aja ke dalam nya.

Namun betapa ia kaget bukan kepalang,ia mendapati Vanessa sedang mandi bareng dan bermesraan dengan pria bule berkepala pelontos.

Devan marah semarah marah nya,ia langsung menghajar Pria itu habis habisan dan menampar Vanessa saking kesalnya,baru saja ia bertengkar dengan Papi nya dan di usir dari rumah,ia berniat menenangkan diri bersama kekasih yang paling ia cintai,ia malah mendapatinya sedang berselingkuh.

Kemudian ia mengusir Vanessa dari apartemen nya dan mengambil kunci mobil juga ATM yang sudah ia berikan,ia begitu frustasi malam itu dan berniat keluar untuk hangout sekedar menghilangkan stres nya saat ini.

Sungguh hari yang sangat buruk bagi Devan.

Ia mengendarai kendaraan yang ia ambil dari Vanessa menuju club tempat ia biasa nongkrong bareng teman-teman nya sambil menghisap sebatang rokok.

Namun saat ia hendak menyalakan satu batang rokok lagi, ternyata rokok miliknya sudah habis.

Ia pun berhenti di depan sebuah minimarket berniat ingin membeli rokok favoritnya dan beberapa minuman dan cemilan.

Tapi ini benar benar hari yang berat buat Devan, ternyata credit card yang ia ambil dari Vanessa tidak bisa digunakan lagi, Papinya pasti sudah memblokir nya juga, sungguh hari yang sangat sial,Devan harus menanggung malu di depan kasir minimarket tersebut.

"Bayar saja pake ini Mbak, tolong hitung sekalian dengan belanjaan ku!"

Tiba tiba saja seseorang menyodorkan kartu ATM milik nya untuk membayar belanjaan Devan.

Devan cukup terkejut dengan sosok di hadapan nya, seorang wanita bercadar yang paling ia tidak suka,ia tidak yakin itu siapa,tapi dari suaranya ia rasa pernah bertemu dengan perempuan itu.

Ya, Devan ingat,dia adalah wanita Bercadar pemilik Panti asuhan itu,yang bahkan Papinya memaksa dia untuk menikahinya.

"Gak usah sok baik kamu!Aku gak butuh bantuan siapapun!

Aku gak jadi belanja mbak!"

Ucapnya sambil pergi meninggalkan belanjaan nya di kasir.

"Nggak apa-apa Mbak, hitung aja!"Kata Isha sambil menatap punggung Devan yang masuk ke dalam mobilnya.

Isha yang ditemani seorang anak panti berbelanja keperluan mandi anak anak keluar dari minimarket tersebut setelah selesai membayar.

Namun ia melihat mobil Devan masih disana, sepertinya mobilnya mogok.

"Mungkin habis bensin Kak?!"Kata Anak panti yang bersama Isha, seorang anak laki-laki berusia 15tahun.

"Iya, sepertinya begitu!"Jawab Devan sambil masih mengutak-atik mesin mobilnya.

"Pom bensin di depan sana Kak!mau aku bantu!?"Tanya Anak itu,Ia disuruh Isha membantu nya, sedang kan Isha berdiri di belakang mobil, Pria itu pasti akan menolak bantuan jika tahu itu darinya.

Isha yang memang selalu baik hati kepada siapapun,tak tega melihat siapa ketika sedang ada dalam masalah, meskipun orang itu sudah jahat kepadanya.

"Tapi aku ketinggalan dompet ku di rumah,aku gak ada uang sama sekali!"Jawab Devan agak malu.

"Mau aku pinjemin uang ,Kak!gak apa apa Aku ikhlas kok nolongin Kakak!"Kata anak itu sambil tersenyum hangat dan menyodorkan uang 100 ribu.

"Emm,Aku minjem ponsel kamu aja deh, boleh?!Aku mau minta jemput temen Aku!"Kata Devan akhirnya,ia merasa gak enak jika harus meminjam uang dari orang yang belum ia kenal.

Tapi ia merasa anak ini sangat baik hati mau menolong nya.

"Tentu saja boleh Kak,ini,Pakailah sesuka hati Kakak!"Kata Anak itu sambil menyodorkan ponsel yang diberikan Isha untuk di pinjam kan.

Devan terlihat menelpon seseorang untuk menjemput nya,tak lama Ia pun mengembalikan ponsel itu kepada anak laki-laki yang sudah menolong nya.

"Ini ponsel nya, Thanks,ya, teman ku akan segera datang!"!"Ucapnya kaku, selama ini ia tak pernah mengungkapkan kata terimakasih kepada siapapun, karena sepanjang yang ia Ingat ia tak pernah menerima bantuan dari siapapun karena ia tak pernah kesulitan.

"Sama sama kak! kalau begitu Aku pamit ya Kak!ini kak,gak baik loh menolak rezeki!"Ucap anak itu sambil menyodorkan belanja yang Devan tinggalkan di kasir tadi.

Dengan melongo Devan hanya pasrah menerima belanja itu karena Anak itu langsung pergi begitu saja,Devan mengikuti langkah Anak itu dengan matanya,dan ternyata ia pergi bersama seorang perempuan bercadar.

"Sialan! kenapa perempuan itu ngotot banget ingin menolong ku!?Aku yakin dia hanya ingin menarik simpati ku, seperti nya dia sudah tahu bahwa akan dijodohkan dengan ku!dasar perempuan murahan!"

Umpat Devan, dia sungguh tidak tahu berterimakasih.

Terpopuler

Comments

abdan syakura

abdan syakura

aisshhhh tanda tanda org gk bersyukur gini nih ....

2023-02-24

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!